DI SUSUN OLEH:
ANDINI PUTRI
Kelas : XI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Proses Pengolahan Minyak Bumi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang proses pengolahan minyak bumi ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
C. Tujuan …………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan …………………………………………………………………...…
B. Saran …………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana cara pengolahan minyak bumi ?
C. Tujuan
- Mengetahui cara pengolahan minyak bumi
BAB III
ISI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi
diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam
kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap.
Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan
lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis
hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring
bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu,
pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah
dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
1. Destilasi
1. Gas 4. Solar
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 0 sampai 50°C Trayek didih : 105 sampai 135°C
2. Gasolin (Bensin) 5. Minyak Berat
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Rentang rantai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 50 sampai 85°C Trayek didih : 135 sampai 300°C
3. Kerosin (Minyak Tanah) 6. Residu
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : 85 sampai 105°C Trayek didih : di atas 300°C
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut.
2. CRACKING
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang
rendah.Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui
mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam
menambahkan proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda.
Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan
menggunakan katalis dan pemanasan. Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin
menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis
molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :
4. ALKILASI
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4,
HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
M CnH2n Cm+nH2(m+n)
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana
menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
5. TREATING
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau
gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah,
termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses
pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang
yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam.
Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi,
antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan
lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai
sulfur elemental.Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan
senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu:
1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk
senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi
selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa
belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur
tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.
Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi yang lain yaitu
bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari
minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah
hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme
mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran
proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan
teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit
disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan
untuk proses bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian
lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.
Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan
kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika
disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan
menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga
digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.
6.BLENDING
Blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai
persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di
berbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik,
terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambahkan pada proses pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL
berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar
diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat
aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan
pencemaran udara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak bumi merupakan barang tambang yang tidak dapat di perbaharui karena
pembentukannya yang sangat lama melibatkan waktu ratusan juta tahun. Minyak bumi
pertama kali ditemukan tidak dengan cara pengeboran, tetapi sudah merembes kepermukaan
bumi dan dipakai untuk hal yang masih tradisional. Proses pengolahan minyak bumi
dilakukan di kilang minyak melalui beberapa proses diantaranya distilasi, cracking,
reforming, alkilasi, treating, blending sehingga bisa menjadi berbagai produk minyak bumi
seperti LPG, bensin aspal dan lain-lain.
Pembakaran minyak bumi Minyak bumi juga menyebabkan banyak dampak buruk
dagi kehudupan bila bahan bakarnya merupakan bahan kualitas rendah beroktan rendah.
Kegunaan minyak bumi pun banyak serta tidak terlepas dari keseharian manusia sekarang.
Solusi dari persediaan minyak bumi yang terus menipis ini adalah dengan menggunakan
sumber energi alternatif dan penghematan minyak bumi untuk kepentingan yang bijak juga
bertanggung jawab.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai penerus dimasa yang akan datang memahami betul apa yang
harus dilakukan untuk menyikapi dengan bijak tentang permasalahan minyak bumi. Karena
dampak yang ditimbulkan dari pengunaan minyak bumi itu sendiri pengaruhnya sangata
besar terhadap kerusakan lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup yang ada dalam
lingkungan itu sendiri.
Kami selaku penulis menyarankan kepada pembaca untuk mengurangi penggunaan
minyak bumi itu sendiri.Karena ini merupakan langkah awal yang bisa dilakukan untuk
mengurangi dampak buruk dari minyak bumi.Selain itu kita juga harus berusaha mencari
alernatif pengganti dari minyak bumi yang ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi
http:// proses-pengolahan-minyak-bumi.html