Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Metode Dan Teknik


Pembelajaran Inovatif
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah
INOVASI PEMBELAJARAN

Dosen Pembimbing :

H. NGATIJO, M.Pd
Disusun oleh :
AMAR JIHAD JOYALWI
LEGI ACHYANDI
SRI LATIFAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN
PANGERAN DHARMA KUSUMA
Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya,
makalah ini berjudul “Metode & Teknik Pembelajaran Inovatif”
Makalah ini berisikan tentang penjelasan parti dari Metode & Teknik
Pembelajaran Inovatif yang ada didalam materi Inovasi Pembelajaran.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
.
Indramayu, 02 Desember 2021

Penyusun

Inovasi Pembelajaran .i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
D. Pembelajaran Individual Dengan Modul ................................................... 3
E. Pembelajaran Kooperatif ........................................................................... 7
F. Model Pembelajaran Berpasang-pasangan ................................................ 9
G. Pembelajarn Teman Sejawat ...................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12
H. Simpulan .................................................................................................... 12
I. Saran .......................................................................................................... 12
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 13

Inovasi Pembelajaran . ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran sejatinya melibatkan berbagai unsur dalam satu
lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang
terjadinya interaksi belajar. Terdapat banyak kritik dan kajian ilmiah yang
menerangkan bahwasanya pembelajaran kebanyakan berorientasi pada guru
sehingga gurulah yang berhak menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa dan
tidak memberikan ruang kreativitas baik bagi siswa dalam mengembangkan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Hal ini menjadi suatu dasar pemisah antara
guru dan siswa dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, untuk merevolusi tatanan
pembelajaran agar jauh lebih berkembang, guru dituntut agar dapat melaksanakan
pembelajaran yang inovatif sehingga diharapkan ke depannya pembelajaran dapat

lebih bermakna dan aplikatif.

Pada dasarnya pembelajaran inovatif ini dibutuhkan oleh semua pelaku


pendidikan, terutama tenaga pendidik/guru yang memainkan peran besarnya di
lingkungan kelas. Peran utama guru dalam menerapkan model ini bukan sebatas
kegiatan belajar mengajar saja, namun guru diharapkan dapat menumbuhkan
sifatsifat inovatif dalam diri siswa. Maka dari itu, model pembelajaran ini
membutuhkan perhatian khusus agar dapat menjadi kualifikasi terbaik dalam
mencetak guru profesional yang inovatif.

Di dalam makalah ini, kami akan paparkan model pembelajaran inovatif


dimulai dari pengertian, ciri-ciri, macam-macam, dan contoh pelaksanaan model
pembelajaran inovatif. Adapun penyusunan makalah ini bersumber dari bahan
bacaan dan referensi lain yang sekiranya dapat membantu pembaca dalam
memahami poin-poin penting dalam implementasi model pembelajaran inovatif
ini.-masing..

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 1


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka saya merumuskan
beberapa masalah yang menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu :
1. Pengertian Pembelajarn Individu dengan modul
2. Pembelajaran Kooperatif
3. Pembelajaran Secara Berpasangan
4. Pembelajaran Teman Sejawat
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar Mengetahui Penerapan Pembelajaran Individual dengan modul
2. Mengetahui cara belajar dengan Kooperatif
3. Menjabarkan Pembelajaran Secara Berpasangan
4. Mengetahui Pembelajaran Teman Sejawat

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 2


BAB II
PEMBAHASAN

D. Pembelajaran Individual dengan Modul


Pembelajaran individual adalah pelatihan yang bersifat individual karena
pertimbangan adanya perbedaan-perbedaan diantara para peserta didik. Metode
ini sangat sesuai digunakan dalam 'one-to-one situation', seperti pelatihan
terhadap pejabat pengganti atau anggota tim di tempat kerja. Tidak seperti
pembelajaran yang difasilitasi dimana instruktur memiliki peran yang lebih
bersifat pasif, pada pembelajaran individual instruktur perlu mempertimbangkan
dan memenuhi kebutuhan masing-masing peserta, sebagai contoh:
• Tingkat belajar dan gaya belajar
• Sikap
• Kedewasaan
• Minat yang mempengaruhi tingkat belajar
• Motivasi
• Lingkungan belajar
Ini tidak selalu berarti bahwa para peserta berada di rumah, mereka dapat berada di
ruang kelas namun tetap mengerjakan semuanya sesuai tahapannya masing-masing.
Pembelajaran individual memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan
sendiri tempat, waktu dan kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau
ujian. Pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri, antara lain :
a) Siswa belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing, tidak pada
kelasnya
b) Siswa belajar secara tuntas, karena siswa akan ujian jika telah merasa siap
c) Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas
d) Keberhasilan siswa diukur berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi
dengan angka bukan dengan temannya
Jenis utama dari pembelajaran individual adalah :
a) Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
b) Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
c) Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
d) Directed private study (belajar secara privat langsung)

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 3


Dalam pembelajaran individual terdapat beberapa keuntungan-keuntungan dan
kelemahan-kelemahan. Keuntungan-keuntungan pembelajaran individual yaitu:
1) Perbedaan-perbedaan yang banyak di antara para peserta dipertimbangkan
2) Para peserta didik dapat bekerja sesuai dengan tahapan mereka dengan
waktu yang dapat mereka sesuaikan
3) Gaya-gaya pembelajaran yang berbeda dapat diakomodasi
4) Hemat untuk peserta dalam jumlah besar
5) Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang
mereka pelajari
6) Merupakan proses belajar yang bersifat aktif bukan pasif
Kelemahan-kelemahan pembelajaran individual yaitu:
1) Memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan bahan-bahan
2) Motivasi peserta mungkin sulit dipertahankan
3) Peran instruktur perlu berubah
Salah satu model pembelajaran individual yang sangat populer di kita beberapa
waktu yang lalu adalah pembelajaran dengan modul. Modul adalah suatu paket
pembelajaran yang memuat suatu unit konsep pembelajaran yang dapat dipelajari
oleh siswa sendiri (self instruction). (Modular Instruction) Modul merupakan suatu
proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara
sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai
dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Pembelajaran dengan sistem
modul memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang
jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana
melakukan, dan sumber belajar apa yang harus digunakan.
2. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk
melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. Dalam setiap
modul harus :
3. memungkinkan peserta didik mengalami kemajuan belajar sesuai dengan
kemampuannya;
4. memungkinkan peserta didik mengukur kemajuan belajar yang telah
diperoleh; dan

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 4


5. memfokuskan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang spesifik dan
dapat diukur.
6. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta
memungkinkan peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif,
tidak sekedar membaca dan mendengar tapi lebih dari itu, modul
memberikan kesempatan untuk bermain peran (role playing), simulasi dan
berdiskusi.
7. Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta
didik dapat menngetahui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul,
serta tidak menimbulkan pertanyaaan mengenai apa yang harus dilakukan
atau dipelajari.
8. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan
belajar peserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta
didik dalam mencapai ketuntasan belajar.
Pada umumnya pembelajaran dengan sistem modul akan melibatkan beberapa
komponen, diantaranya :
(1) lembar kegiatan peserta didik;
(2) lembar kerja;
(3) kunci lembar kerja;
(4) lembar soal;
(5) lembar jawaban dan
(6) kunci jawaban.
Komponen-komponen tersebut dikemas dalam format modul, sebagai berikut:
a) Pendahuluan
Dalam pendahuluan berisi deskripsi umum, seperti materi yang disajikan,
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dicapai setelah belajar, termasuk
kemampuan awal yang harus dimiliki untuk mempelajari modul tersebut.
b) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai peserta
didik, setelah mempelajari modul. Dalam bagian ini dimuat pula tujuan terminal
dan tujuan akhir, serta kondisi untuk mencapai tujuan.

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 5


c) Tes Awal
Tes awal digunakan untuk menetapkan posisi peserta didik dan mengetahui
kemampuan awalnya, untuk menentukan darimana ia harus memulai belajar, dan
apakah perlu untuk mempelajari atau tidak modul tersebut.
d) Pengalaman Belajar
Pengalaman berisi rincian materi untuk setiap tujuan pembelajaran khusus, diikuti
dengan penilaian formatif sebagai balikan bagi peserta didik tentang tujuan belajar
yang dicapainya.
e) Sumber Belajar
Sumber belajar berisi tentang sumber-sumber belajar yang dapat ditelusuri dan
digunakan oleh peserta didik.
f) Tes Akhir
Instrumen yang digunakan dalam tes akhir sama dengan yang digunakan pada tes
awal, hanya lebih difokuskan pada tujuan terminal setiap modul.
Berikut ini adalah satu contoh prosedur pembelajaran dengan menggunakan modul.
Prosedur Pembelajaran :
1. Guru membagikan modul yang telah disiapkan kepada setiap siswa.
2. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari (sendiri-sendiri) topik himpunan
bagian yang ada dalam modul dan mengerjakan soal-soal latihannya dalam
waktu 2 x 40 menit.
3. Setelah siswa menyelesaikan perintah, siswa diminta mengumpulkan
perkerjaannya untuk diperiksa guru.
4. Guru memberikan tes bila siswa telah dapat menyelesaikan soal-soal latihan
dengan baik. Waktu untuk tes adalah 60 menit. Hasil tes menentukan apakah
siswa dapat melanjutkan ke modul selanjutnya atau mengulang kembali ke
modul semula.
5. Untuk siswa yang belum dapat menyelasikan soal latihan dengan baik,
siswa dapat minta bantuan guru untuk mendiskusikan masalahnya. Setelah
menguasai betul siswa baru minta tes kepada guru.

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 6


E. Pembelajaran Kooperatif
Slavin (1994) menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif adalah
suatu model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam
mempelajari materi pelajaran”.

Johnson & Johnson (1987) dalam Isjoni (2009:17) menyatakan bahwa


“pengertian model pembelajaran kooperatif yaitu mengelompokkan siswa di
dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama
dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu
sama lain dalam kelompok tersebut”.

Menurut Rustaman (2003:206) dalam www.muhfida.com (2009)


“pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang
dikembangkan dari teori kontruktivisme karena mengembangkan struktur
kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional”.

Lie (2008:12) menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif


merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa
untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur”.

Isjoni (2009:15) menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif


merupakan terjemahan dari istilah cooperative learning. Cooperative
learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu
secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai
satu kelompok atau satu tim”.

Hasan (1996) menyimpulkan bahwa kooperatif mengandung pengertian


bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif,
siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh
anggota kelompoknya.

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 7


Sugandi (2002:14) menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif lebih dari
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan
yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok”.

Menurut Sugiyanto (2008:35) “pembelajaran kooperatif (cooperative


learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar”.

Malik (2011) menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan


model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang
bermuatan akademis untuk sampai kepada pengalaman individual dan
kelompok, saling membantu, berdiskusi, ber- argumentasi dan saling
mengisi untuk memperoleh pemahaman bersama”.

Dari beberapa definisi diatas dapat diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif


merupakan salah satu pembelajaran efektif dengan cara membentuk
kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan
bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif,
belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan pelajaran.

Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning (pembelajaran


gotong royong) dalam pendidikan adalah homo homini socius yang
menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Model pembelajaran
kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar
akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 8


a. Keterampilan Instrumental
Keterampilan Instrumental ini terdiri dari :
1) Tanggung Jawab Perseorangan
Pembelajaran kooperatif juga ditujukan untuk mengetahui penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian individual
tersebut selanjutnya disampaikan guru kepada kelompok agar semua
kelompok dapat mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan
bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan.
Karena tiap siswa mendapat tugas yang berbeda secara otomatis siswa
tersebut harus mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas
tersebut karena tugas setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang
berbeda sesuai dengan kemampuannya yang dimiliki setiap individu.
2) Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling
bertatap muka sehingga mereka dapat melalukan dialog, tidak hanya dengan
guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi semacam ini
memungkinkan siswa dapat sa- ling menjadi sumber belajar sehingga
sumber belajar lebih bervariasi dan ini juga akan lebih memudahkan siswa
dalam belajar. Adanya tatap muka, maka siswa yang kurang memiliki
kemampuan harus dibantu oleh siswa yang lebih mampu me- ngerjakan
tugas individu dalam kelompok tersebut, agar tugas kelompoknya dapat
terselesaikan.
3) Komunikasi antar anggota kelompok
alam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggang rasa,
sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman,
berani mempertahan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri
dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar
pribadi se- ngaja diajarkan dalam pembelajaran kooperatif ini.

F. Model Pembelajaran Berpasang-pasangan


Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 9


Dalam interaksi tersebut terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya faktor internal yang datang dari individu, maupun faktor eksternal yang
datang dari luar.
Langkah-langkah penerapan metode ini ialah sebagai berikut :
1. Bertukar Pasangan :
a. Setiap penerima didik menerima satu pasangan (guru bisa menunjuk
pasangannya atau siswa menentukan sendiri pasangannya)
b. Guru menunjukkan kiprah dan penerima didik mengerjakan kiprah dengan
pasangannya
c. Setelah selesai mengerjakan tugas, masing-masing anggota pasangan
bergabung dengan anggota pasangan yang lain (bertukar pasangan)
d. Ketika bertukar pasangan, masing-masing anggota pasangan yang gres ini
saling menanyakan dan mencari kepastian tanggapan mereka
e. Kemudian, anggota pasangan kembali pada kelompok yang usang dan
mengembangkan warta yang diperoleh dari kegiatan pertukaran pasangan
2. Think pair share
a) Guru memberikan inti bahan dan kompetensi yang ingin dicapai
b) Siswa diminta untuk berpikir wacana materi/permasalahan yang
disampaikan guru
c) Siswa diminta berpasangan dengan sahabat sebelahnya (kelompok dua
orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
d) Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan
hasil diskusinya
e) Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada
pokok permasalahan dan menambah bahan yang belum diungkapkan
para siswa
f) Guru memberi kesimpulan
G. Pembelajaran Teman Sejawat
Hamalik (1991:73) (dalam Abi Masiku (2003:10)) mengemukakan bahwa
tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan,
bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat efisien dan efektif dalam
belajar. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 10


dikenal sebagai tutor. Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih, pejabat
struktural, atau bahkan siswa yang dipilih dan ditugaskan guru untuk membantu
teman-temannya dalam belajar di kelas. Pengajaran tutoring merupakan pengajaran
melalui kelompok yang terdiri atas satu siswa dan satu pengajar (tutor, mentor) atau
boleh jadi seorang siswa mampu memegang tugas sebagai mentor, bahkan sampai
taraf tertentu dapat menjadi tutor (Winkel, 1996:401).

Secara singkat pengertian tutor dapat diartikan sebagai orang yang memberikan
tutorial atau tutoring, sedangkan tutorial atau tutoring adalah bimbingan yang dapat
berupa bantuan, petunjuk, arahan ataupun motivasi baik secara individu maupun
kelompok dengan tujuan agar siswa dapat lebih efisien dan efektif dalam kegiatan
pembelajaran sehingga tujuan dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai
dengan baik.
Langkah-langkah model pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok kecil ini
adalah sebagai berikut.
a) Pilihlah materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa
secara mandiri. Materi pelajaran di bagi menjadi sub-sub materi (segmen
materi).
b) Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak
sub-sub materi yang akan disampaikan guru. Siswa-siswa pandai disebar
dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.
c) Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu bab materi. Setiap
kelompok di pandu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.
d) Beri mereka waktu yang cukup, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan
tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.
e) Setelah kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan
urutan sub materi, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada
pemahaman siswa yang perlu diluruskan.

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 11


BAB III
PENUTUP

H. Kesimpulan
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang
sifatnya baru, tidak seperti biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk memfasilitasi
siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki
siswa. Suatu pembelajaran yang inovatif tentu harus didasari oleh penetapan proses
yang baik. Selain itu, suatu model pembelajaran yang baik harus disusun dan
dilandasi pemikiran yang sistematis, logis, dan dapat berpengaruh pada peningkatan
positif perilaku siswa baik ketika proses pembelajaran berlangsung ataupun pasca
pembelajaran tersebut dilaksanakan.
I. Saran
Untuk mendalami materi ini, kita perlu memahami konsep dasar disertai dengan
bagian-bagian penting lainnya di dalam materi kuliah ini. Selain itu diperlukan
sumber atau rujukan lain yang mendukung materi agar pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik.
Kami Menyadari bahwa selaku penyusun makalah masih jauh dari kata
sempurna, ke depannya kami akan lebih fokus dan lebih detail dalam menjelaskan
apa yang terkandung dalam makalah di atas disertai sumber - sumber yang lebih
banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Selain itu, guna
meningkatkan kualitas penulisan makalah, kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca saya terima menjadi stimulus bagi saya untuk terus maju dan
berkembang demi mewujudkan pendidikan yang lebih baik.

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 12


Daftar Pustaka

Chauhan, S. Innovation in Teaching and Learning Process. New Delhi: Vikas


Publishing, 1979.
Ghufron, Anik. Model Pembelajaran Inovatif. UNY, 2010.
M. Musfiqon dan Nurdyansyah. N. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo:
Learning Center, 2015.
Nata, Abuddin. Pengembangan Profesi Keguruan dalam Perspektif Islam.
Ciputat: TP, 2018.
Rusman. Model-Model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Press, 2016.
Sartono, Wahyuari. Metode Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Grasindo, 2012.
Shoimin, Aris. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: ArRuzz Media, 2014.
Taniredja, Tukiran. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta, 2011.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
Wardhani, Risda Septia, Konsep & Pengembangan Pembelajaran Inovatif.
Umsida, 2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, “Inovatif”,
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/inovatif, Diakses pada hari Ahad, 16
Desember 2018).
Sumber1 : http://masblogtp2.blogspot.com/2012/12/pengertian-pembelajaran-
individual.html
Sumber2 : https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/07/21/pembelajaran-
tutor-sebaya/

Inovasi Pembelajaran (STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeram Indramayu) 13

Anda mungkin juga menyukai