Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Nama Dosen Pengampu :


Anisa Noverita,M.Pd

Mata Kuliah :
Strategi Pembelajaran

Kelompok : 3
Nama Kelompok :
Nur Asikin (2003020188)
Pristy Marcelina (2003020160)

STKIP AL-MAKSUM LANGKAT


TA.2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Model - model
pembelajaran.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dankritik, serta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kamiuntuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.Harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
sekalian.

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Strategi Pembelajaran.............................................................................2
B. Macam-macam Model Pembelajaran........................................................................3
C. Model Pembelajaran yang Efektif..............................................................................8
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap,
dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks.
Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang
dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi belajar
mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Dan komponen-komponen pembelajaran tersebut harus
diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang
akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori


sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya mempelajari model-model pembelajaran
didasarkan pada teori belajar yang dikelompokan menjadi empat model pembelajaran. Model
tersebut merupakan pola umum prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
Ada berbagai hal yang menjadi rumusan masalah yang akan diuraikan diantaranya
adalah :
1. Sebutkan pengertian model pembelajaran?
2. Sebutkan macam-macam model pembelajaran?
3. Sebutkan model pembelajaran yang efektif?
C.Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian model pembelajaran.


2. Mengetahui macam-macam model pembelajaran.
3. Mengetahui model pembelajaran yang efektif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurikulum dan lain-lain. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model
pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta
didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Adapun Soekamto, dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah


“kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
paraperancang pembelajaran dan parapengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”.
Dengan demikian, aktivitas peembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang
tertata secara sistematis.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode,
atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat cirri khusus yang tidak dimiliki strategi,
metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:

1. Rasional teoritis logis yang di susun oleh para pencipta atau pengembangnya;
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang
akan di capai)
3. Tingkah laku mengajar yang di perlukan agar model tersebut dapat di laksanakan dengan
berhasil;
4. Lingkungan belajar yang di perlukan agar tujuan pembelajaraan itu dapat tercapai.
Menurut Khabibah, bahwa untuk melihat tingkat kelayakan suatu model pembelajaran untuk
aspek validitas di butuhkan ahli dan praktisi untuk memvalidasi model pembelajaran yang di
kembangkan. Sedangkan untuk aspek kepraktisan dan evektivitas di perlukan suatu peerangkat
pembelajaaran untuk melaksanaakan model pembelajaraan yang di kembangkan. Sehingga untuk
melihat dua aspek itu perlu di kembangkan suatu perangkat pembelajaran untuk suatu topic
tertentu yang sesuai dengan model pembelajaran yang di kembangkan. Selain itu dikembangkan
pula instrument penelitian yang sesuai dengan tujuan yang di inginkan.

Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus di pilih model pembelajaran
yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu
model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya, materi

2
pembelajaraan, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia,
shingga tujuan peembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dengan demikian, merupakan hal yang sangat peenting bagi para pengajar untuk
mempelajari dan menambah wawasan tentang model peembelajaran yang telah diketahui.
Karena dengan menguasai beberapa model pembelajaran, maka seorang guru dan dosen akan
merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai
yang di harapkan.

B. Macam-Macam Model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning)

a. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual

Pembelajar konteksual (contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang
dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Sistem CTL adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna
dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran
akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial, dan
budaya.

Pembelajaran kontekstual sebagai suatu model pembelajaran yang memberikan fasilitas


kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih
bersifat konkret (terkait dengan kehidupan nyata) melalui keterlibatan aktivitas siswa dalam
mencoba, melakukan, dan mengalami sendiri. Dengan demikian, pembelajaran tidak sekedar
dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses.

Pada intinya penngembangan setiap komponen CTL tersebut dalam pembelajaran dapat
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermkna,


apakah dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri
pengetahuan dan keterangan baru yang akan dimilikinya.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang diajarkan.
3. Mangembangakan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanya-pertanyaan.
4. Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya
jawaban, dan lain sebagainya.
5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, model, bahkan
media yang sebenarnya.
6. Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.

3
7. Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada
setiap siswa.
2. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Konsep Dasar pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan


cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen.

Pada hakikatnya cooperative learning sama dengan kerja kelompok. Nurulhayati,


mengemukakan lima unsur dasar model cooperative learning, yaitu:

1. Ketergantungan yang positif,


2. Pertanggungjawaban individual,
3. Kemampuan bersosialisasi,
4. Tatap muka,
5. Evaluasi proses kelompok.
Ada dua komponen pembelajaran kooperatif, yakni :

1. Cooperative task atau tugas kerja sama.


2. Cooperative incentive structure, atau struktur intensif kerja sama.
b. Model-model Pembelajaran Kooperatif

1. Model Student Teams Achievement Division (STAD)


Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang
beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan sisa-
siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai
pelajaran tersebut.

Slavin memaparkan bahwa: “gagasan utama dibelakang STAD adalah memacu siswa agara
saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan
guru”. STAD merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas dan bukan metode
pengajaran kooprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan materi mereka sendiri untuk
menambah atau mengganti materi-materi ini.

2. Model Jigsaw
Model ini dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan teman-temannya di
Universitas Texas.

4
Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang
menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:

a) Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang.


b) Tiap orang dalam tim diberi matrri tugas yang berbeda.
c) Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru
(kelompok ahli).
d) Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai.
e) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
f) Pembahasan.
g) Penutup.

3. Investigasi Kelompok (Group Investigation)


Strategi belajar kooperatif GI dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di
Universitas Tel Aviv, Israel.

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dipakai guru untuk
mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Model
pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab
ketika siswa mengikuti pembelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia sosial.

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah :

a) Membagi siswa ke dalam kelompok kecilyang terdiri dari ± 5 siswa.


b) Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis.
c) Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompok secara
bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati
.
4. Model Struktural
Menurut pendapat Spencer dan Miguel Kagan, bahwa terdapat eman komponen utama di
dalam pembelajaran kooperatif tipe pendekatan struktural diantaranya, yaitu:

a) Struktur dan Konstruktur yang berkaitan


b) Prinsip-prinsip Dasar
Empat prinsip dasar dalam model struktural, yaitu: intrraksi serentak, partisipasi sejajar,
interdependensi positif, dan akuantibilitas perseorangan.

3. Model pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan


yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan

5
untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Karakteristik
pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut :

a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar,


b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruktur,
c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective),
d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi
yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam
belajar,
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama,
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi sumber
informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM,
g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif,
h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemcahan masalah sama pentingnya dengan
penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan,
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses
belajar, dan
j. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
4. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan suatu negara.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Upaya peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jaman dan
teknologi dapat meningkatkan martabat Indonesia di mata dunia. Peningkatan dan pembaharuan
di dalam bidang pendidikan harus terus dilakukan agar tujuan utama dari pendidikan nasional
Indonesia dapat tercapai. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dalam bidang pembaharuan
model pembelajaran maupun pembaharuan dalam bidang teknologi media pembelajaran yang
digunakan.

Proses pembelajaran sampai saat ini masih memiliki banyak permasalahan. Banyak
faktor yang mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar siswa di kelas. Ketidaktertarikan pada
mata pelajaran, siswa yang merasa cepat bosan karena metode pembelajaran yang kurang
menarik, partisipasi siswa yang kurang dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan tidak adanya
variasi dalam penyampaian materi pembelajaran. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
guru dapat menggunakan metode dan model pembelajaran yang dapat dipadukan dengan media
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berbantuan media


moviemendorong siswa untuk menganalisis masalah, mencari informasi, menyusun hipotesis,
serta memecahkan masalah dengan bantuan tayangan video maupun film dalam mengidentifikasi
suatu permasalahan.

6
Kelebihan model pembelajaran PBI berbantuan media movie yang diadaptasi dari
Ibrahim dan Nur yaitu mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran, mendorong
kerjasama dalam menyelesaikan masalah, mendorong siswa melakukan pengamatan dan dialog
dengan orang lain, melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri. Hal ini memungkinkan
siswa untuk menjelaskan serta membangun pemahamannya sendiri mengenai fenomena tersebut.
Selain itu, kelebihan model pembelajaran PBI berbantuan media movie adalah membantu siswa
untuk pembelajaran mandiri. Bimbingan guru kepada siswa secara berulang-ulang mendorong
dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari penyelesaian masalah
mereka sendiri. Dengan begitu siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas mereka secara mandiri
dalam kehidupan kelak.

5. Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran


sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Sejarah pembelajaran
berbasis komputer dimulai dari munculnya ide-ide untuk menciptakan perangkat teknologi
terapan yang memungkinkan seseorag melakukan proses belajar secara individual dengan
menerapkan prinsip-prinsip didaktik-metodik tersebut.

Mesin mengajar pada mulanya diciptakan oleh Pressey untuk melakukan tes terhadap
kemampuan yang dicapai dari hasil belajar. Cara kerja mesin tersebut adalah:

a. Bahan disusun dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda dengan empat kemungkinan
jawaban, dengan satu diantaranya dalah kemungkinan jawaban yang benar,
b. Testee membaca soal tes pada layar display dan memilih alternatif jawaban yang benar
dari satu soal,
c. Dengan menekan tombol alternatif jawaban yang benar, bila yang ditekan adalah
alternatif jawaban yang benar, maka pada layar display akan muncul soal tersebut. Tetapi
bila salah, maka akan memberikan respon dengna cara tidak memunculkan soal
berikutnya.
d. Pembelajaran berdasarkan komputer sangat dipengaruhi oleh teori belajar kognitif model
pemrosesan informasi (information processing model), yang mulai berkembang pada
tahun 60 sampai 70-an. Model ini memuncukan konseptualisasi dari sistem memori pada
komputer.
6. Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan)

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan
berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang partisipasif, aktif, kreatif dan ,menyenagkan.

Dalam model PAKEM ini, guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran
yang dapat melibatkan siswa melalui partisipatif, aktif, kreatif, dan menyenangkan yang pada

7
akhirnya membuat siswa dapat menciptakan membuat karya, gagasan, pendapat, ide atas hasil
penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari gurunya.

7. Model Pembelajaran Berbasis WEB (E-Learning)

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pelajaran dilakukan dengan


memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang
mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web. Kemudian,
yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu
untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik
kapan saja dan di mana saja dirasakan aman oleh peserta didik tersebut. Batas ruang, jarak, dan
waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.

Monitoring proses dalam pembelajaran berbasis web lebih sulit daripada di ruang kelas.
Menyediakan bahan belajar online tidak cukup. Diperlukan sebuah desain intruksional sebagai
model belajar yang mengudang sejumlah (sama banyak dengan kegiatan di ruang kelas) peserta
didik untuk terlibat dalam berbagai kegiatan belajar.

8. Model Pembelajaran Tematik

Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan


pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalamanbermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik,
siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari mulai pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam
pelajaran tematik terletak pada proses yang ditempu siswa saat berusaha memahami isi
pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.

Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema
yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan keterkaitannya
dengan isi mata pelajaran.

C. Model Pembelajaran yang Efektif


1. Examples non examples

Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan standar kompetensi (KD) Langkah-
langkah pembelajaran:

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran


b. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP atau LCD
c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar
d. Melalui diskusi kelompok 2 – 3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas
e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya

8
f. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai
g. Kesimpulan
2. Picture and Picture

Langkah-langkah pembelajaran:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


b. Menyajikan materi sebagai pengantar
c. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
d. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-
gambar menjadi urutan yang logis
e. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan tersebut
f. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkankomsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai
g. Kesimpulan/rangkuman
3. Number Heads Together (Kepala Bernomor) Spencer Kagan 1992

Langkah-langkah pembelajaran:

a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiapanggota kelompok
dapat mengerjakan/mengetahui jawabannya
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melapor hasil
kerjasama mereka
e. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
f. Kesimpulan
4. Cooperative Script

Skrip Kooperatif

Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengkhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Langkah-langkah Pembelajaran

a. Guru membagi siswa untuk berpasangan


b. Guru membagian wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa
yang berperan sebagai pendengar
d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide
pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar:
(1)menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap,(2)

9
membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
e. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
Serta lakukan seperti di atas
f. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru
g. Penutup
5. Kepala bernomor Struktur

(modifikasi dari model number heads)

Langkah-langkah Pembelajaran

a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang
berangkai. Misalnya siswa nomor satu bertugas mencatat sosal, siswa nomor dua
mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
c. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok
lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokan hasil kerjasama mereka
d. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
e. Kesimpulan
6. Student Teams Achievement Division (STAD)

(Tim siswa kelompok prestasi, Slavin 1995)

Langkah-langkah Pembelajaran

a. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen(campuran menurut


prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain)
b. Guru menyajikan pelajaran
c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota
kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
d. Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak
boleh saling membantu
e. Memberi evaluasi
f. Kesimpulan

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurikulum dan lain-lain (joyce, 1992:4).

Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan


pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu:

1. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai.


2. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai.
3. Pertimbangan darisudut peserta didik atau siswa.
4. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis.
Dimana terdapat macam-macam model pembelajaran, diantaranya yaitu:

1. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning).


2. Model Pembelajaran Kooperatif.
3. Model pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
4. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).
5. Model Pembelajaran Berbasis Komputer.
6. Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan).
7. Model Pembelajaran Berbasis WEB (E-Learning).
8. Model Pembelajaran Tematik.

B. Saran
Untuk guru dan calon guru yang nantinya akan melakukan pembelajaran di kelas semoga
dengan membaca makalah ini guru dan calon guru lebih selektif dalam menentukan model
pembelajaran yang akan di implementasikannya. Pemilihan model pembelajaran harus di
sesuaikan dengan kurikulum, siswa, dan sarana dan prasarana sekolah.

11

Anda mungkin juga menyukai