MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Mata Kuliah :
Strategi Pembelajaran
Kelompok : 3
Nama Kelompok :
Nur Asikin (2003020188)
Pristy Marcelina (2003020160)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Model - model
pembelajaran.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dankritik, serta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kamiuntuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.Harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
sekalian.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Strategi Pembelajaran.............................................................................2
B. Macam-macam Model Pembelajaran........................................................................3
C. Model Pembelajaran yang Efektif..............................................................................8
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap,
dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks.
Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang
dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi belajar
mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Dan komponen-komponen pembelajaran tersebut harus
diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang
akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Ada berbagai hal yang menjadi rumusan masalah yang akan diuraikan diantaranya
adalah :
1. Sebutkan pengertian model pembelajaran?
2. Sebutkan macam-macam model pembelajaran?
3. Sebutkan model pembelajaran yang efektif?
C.Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1
BAB II
PEMBAHASAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurikulum dan lain-lain. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model
pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta
didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode,
atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat cirri khusus yang tidak dimiliki strategi,
metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
1. Rasional teoritis logis yang di susun oleh para pencipta atau pengembangnya;
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang
akan di capai)
3. Tingkah laku mengajar yang di perlukan agar model tersebut dapat di laksanakan dengan
berhasil;
4. Lingkungan belajar yang di perlukan agar tujuan pembelajaraan itu dapat tercapai.
Menurut Khabibah, bahwa untuk melihat tingkat kelayakan suatu model pembelajaran untuk
aspek validitas di butuhkan ahli dan praktisi untuk memvalidasi model pembelajaran yang di
kembangkan. Sedangkan untuk aspek kepraktisan dan evektivitas di perlukan suatu peerangkat
pembelajaaran untuk melaksanaakan model pembelajaraan yang di kembangkan. Sehingga untuk
melihat dua aspek itu perlu di kembangkan suatu perangkat pembelajaran untuk suatu topic
tertentu yang sesuai dengan model pembelajaran yang di kembangkan. Selain itu dikembangkan
pula instrument penelitian yang sesuai dengan tujuan yang di inginkan.
Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus di pilih model pembelajaran
yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu
model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya, materi
2
pembelajaraan, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia,
shingga tujuan peembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dengan demikian, merupakan hal yang sangat peenting bagi para pengajar untuk
mempelajari dan menambah wawasan tentang model peembelajaran yang telah diketahui.
Karena dengan menguasai beberapa model pembelajaran, maka seorang guru dan dosen akan
merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai
yang di harapkan.
Pembelajar konteksual (contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang
dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Sistem CTL adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna
dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran
akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial, dan
budaya.
Pada intinya penngembangan setiap komponen CTL tersebut dalam pembelajaran dapat
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
3
7. Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada
setiap siswa.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Slavin memaparkan bahwa: “gagasan utama dibelakang STAD adalah memacu siswa agara
saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan
guru”. STAD merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas dan bukan metode
pengajaran kooprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan materi mereka sendiri untuk
menambah atau mengganti materi-materi ini.
2. Model Jigsaw
Model ini dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan teman-temannya di
Universitas Texas.
4
Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang
menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dipakai guru untuk
mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Model
pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab
ketika siswa mengikuti pembelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia sosial.
5
untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Karakteristik
pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut :
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembangunan suatu negara.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Upaya peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jaman dan
teknologi dapat meningkatkan martabat Indonesia di mata dunia. Peningkatan dan pembaharuan
di dalam bidang pendidikan harus terus dilakukan agar tujuan utama dari pendidikan nasional
Indonesia dapat tercapai. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dalam bidang pembaharuan
model pembelajaran maupun pembaharuan dalam bidang teknologi media pembelajaran yang
digunakan.
Proses pembelajaran sampai saat ini masih memiliki banyak permasalahan. Banyak
faktor yang mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar siswa di kelas. Ketidaktertarikan pada
mata pelajaran, siswa yang merasa cepat bosan karena metode pembelajaran yang kurang
menarik, partisipasi siswa yang kurang dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan tidak adanya
variasi dalam penyampaian materi pembelajaran. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
guru dapat menggunakan metode dan model pembelajaran yang dapat dipadukan dengan media
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
6
Kelebihan model pembelajaran PBI berbantuan media movie yang diadaptasi dari
Ibrahim dan Nur yaitu mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran, mendorong
kerjasama dalam menyelesaikan masalah, mendorong siswa melakukan pengamatan dan dialog
dengan orang lain, melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri. Hal ini memungkinkan
siswa untuk menjelaskan serta membangun pemahamannya sendiri mengenai fenomena tersebut.
Selain itu, kelebihan model pembelajaran PBI berbantuan media movie adalah membantu siswa
untuk pembelajaran mandiri. Bimbingan guru kepada siswa secara berulang-ulang mendorong
dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari penyelesaian masalah
mereka sendiri. Dengan begitu siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas mereka secara mandiri
dalam kehidupan kelak.
Mesin mengajar pada mulanya diciptakan oleh Pressey untuk melakukan tes terhadap
kemampuan yang dicapai dari hasil belajar. Cara kerja mesin tersebut adalah:
a. Bahan disusun dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda dengan empat kemungkinan
jawaban, dengan satu diantaranya dalah kemungkinan jawaban yang benar,
b. Testee membaca soal tes pada layar display dan memilih alternatif jawaban yang benar
dari satu soal,
c. Dengan menekan tombol alternatif jawaban yang benar, bila yang ditekan adalah
alternatif jawaban yang benar, maka pada layar display akan muncul soal tersebut. Tetapi
bila salah, maka akan memberikan respon dengna cara tidak memunculkan soal
berikutnya.
d. Pembelajaran berdasarkan komputer sangat dipengaruhi oleh teori belajar kognitif model
pemrosesan informasi (information processing model), yang mulai berkembang pada
tahun 60 sampai 70-an. Model ini memuncukan konseptualisasi dari sistem memori pada
komputer.
6. Model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan)
PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan
berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang partisipasif, aktif, kreatif dan ,menyenagkan.
Dalam model PAKEM ini, guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran
yang dapat melibatkan siswa melalui partisipatif, aktif, kreatif, dan menyenangkan yang pada
7
akhirnya membuat siswa dapat menciptakan membuat karya, gagasan, pendapat, ide atas hasil
penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari gurunya.
Monitoring proses dalam pembelajaran berbasis web lebih sulit daripada di ruang kelas.
Menyediakan bahan belajar online tidak cukup. Diperlukan sebuah desain intruksional sebagai
model belajar yang mengudang sejumlah (sama banyak dengan kegiatan di ruang kelas) peserta
didik untuk terlibat dalam berbagai kegiatan belajar.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema
yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan keterkaitannya
dengan isi mata pelajaran.
Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan standar kompetensi (KD) Langkah-
langkah pembelajaran:
8
f. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai
g. Kesimpulan
2. Picture and Picture
Langkah-langkah pembelajaran:
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiapanggota kelompok
dapat mengerjakan/mengetahui jawabannya
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melapor hasil
kerjasama mereka
e. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
f. Kesimpulan
4. Cooperative Script
Skrip Kooperatif
Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengkhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah Pembelajaran
9
membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
e. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
Serta lakukan seperti di atas
f. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru
g. Penutup
5. Kepala bernomor Struktur
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang
berangkai. Misalnya siswa nomor satu bertugas mencatat sosal, siswa nomor dua
mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
c. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok
lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokan hasil kerjasama mereka
d. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
e. Kesimpulan
6. Student Teams Achievement Division (STAD)
Langkah-langkah Pembelajaran
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurikulum dan lain-lain (joyce, 1992:4).
B. Saran
Untuk guru dan calon guru yang nantinya akan melakukan pembelajaran di kelas semoga
dengan membaca makalah ini guru dan calon guru lebih selektif dalam menentukan model
pembelajaran yang akan di implementasikannya. Pemilihan model pembelajaran harus di
sesuaikan dengan kurikulum, siswa, dan sarana dan prasarana sekolah.
11