KELOMPOK 3
KELAS A
Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Mashudi, SE., MM. CIQaR. CIQnR
Disusun Oleh :
Muhammad Alif Mulya Satriana 40011319650034
A. Proses Pembelajaran
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi
secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,
keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil.
Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan
terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek dibawah
pengaruhnya. Pengertian “pembelajaran” secara bahasa sama
dengan “instruction” atau “pengajaran” yang mempunyai arti cara
(perbuatan) mengajar atau mengajarkan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:297), “Pembelajaran
adalah kegiatan pengajar secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat peserta didik belajar aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar”. Sedangkan menurut
Oemar Hamalik (2003:57), “Pembelajaran adalah merupakan suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran”. Dari
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
“Pembelajaran adalah proses interaksi antara pengajar dan peserta
didik dan didukung dengan unsur-unsur pembelajaran seperti
media, sumber belajar serta sarana dan prasana belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta
proses pembentukan sikap pada peserta didik”. Sedangkan proses
pembelajaran adalah merupakan aktivitas sadar yang dilakukan
untuk dapat menguasai satu atau beberapa kompetensi sebagai
milik diri. Proses ini berlangsung dalam situasi pembelajaran yang
sudah tersistem sedemikian rupa sehingga keberhasilan didalam
proses tersebut dapat diukur secara langsung dalam kegiatan
tersebut. (Saroni,2006:71). Indikator proses pembelajaran dalam
penelitian ini adalah materi pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran dan partisipasi mahasiswa.
B. Kerja Praktik
Program Kerja Praktik (magang) menurut Djoko Santosa TH
dalam jurnal Pengaruh Program Magang Mahasiswa Pendidikan
Administrasi Perkantoran FKIP UNS Terhadap Prestasi Akademik
Tahun 2008, adalah suatu program yang dilakukan oleh mahasiswa
untuk terjun di lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang
dimilikinya. Pengertian Kerja Praktik (magang) menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia sebagai melakukan pekerjaan di suatu
tempat tetapi tidak memperoleh upah atau gaji.
Menurut Henry Simamora (Mustofa Kamil, 2010:71) Kerja
Praktik (magang) biasa disebut dengan built in learning,
apprenticeship, learning by doing atau on the job training/off the
job training, dimana program ini dirancang untuk level keahlian
yang lebih tinggi. Oleh karenanya program pembelajaran Kerja
Praktik (magang) (learning by doing) cenderung mengarah pada
pendidikan (education) dari pada pelatihan dalam hal pengetahuan
dan dalam melakukan suatu keahlian atau suatu rangkaian
pekerjaan yang saling berhubungan. Oleh karena itu program Kerja
Praktik (magang) adalah menggabungkan pelatihan dan
pengalaman pada pekerjaan dengan instruksi yang didapatkan di
dalam tempat tertentu untuk subyek-subyek tertentu. Pada konteks
lain, Kerja Praktik (magang) memiliki pengertian sebagai suatu
proses belajar dimana seseorang memperoleh dan menguasai
ketrampilan dengan jalan melibatkan diri dalm proses pekerjaan
tanpa atau dengan petunjuk orang yang sudah terampil dalam
pekerjaannya. (Dirjen Diklusepora, 1990:3).
C. Kesiapan Kerja
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, pada diri manusia
terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya membentuk
tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan dipenuhinya. Demi
mencapai tujuan-tujuan itu, orang terdorong melakukan aktivitas
yang disebut kerja (Anoraga, 2006:11).
Pendapat lain menyebutkan bahwa kerja merupakan aktivitas
pikiran dan tubuh untuk mencapai tujuan tertentu dilakukan secara
efektif dan efisien serta memberikan nilai tambah dalam 16
kehidupan (Kuswana, 2013:5). Menurut Smith tujuan dari kerja
adalah untuk hidup. Seseorang yang menukarkan kegiatan fisik
atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan untuk hidup, berarti
bekerja (Anoraga, 2006:12). Dari pendapat tersebut bekerja
merupakan aktivitas untuk memperoleh kepuasan baik dari segi
materi maupun batin untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan serta memberikan nilai tambah dalm kehidupan yang
melibatkan fisik dan mental.
Seseorang akan merasa puas atas pekerjaan yang telah
dilakukan jika apa yang dikerjakannya itu dianggapnya telah
memenuhi harapannya, sesuai dengan tujuannya bekerja. Untuk
mencapai keberhasilan dalam suatu pekerjaan, seseorang perlu
memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan dalam
lapangan pekerjaan tersebut. Kesiapan yang harus dimiliki itu baik
dari segi fisik, kesiapan mental, kesiapan dari aspek kognitif dan
sebagainya. Menurut Slameto (2003:113) kesiapan (readiness)
adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap
untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap
suatu situasi.
Kajian Penelitian Terdahulu (Isinya Jurnal yg sudah dibuat bentuk tabel masuknya
disini).
BAB 3
METODE PENELITIAN
a. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut juga dengan variabel output,
kriteria, konsekuen. Atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
juga dengan variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengarui atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kesiapan
Kerja (Y). Kesiapan keja adalah sebuah usaha untuk memantapkan
seseorang mempersiapkan diri dalam hal pengetahuan,
ketrampilan, sikap serta nilai yang diperlukan dalam menekuni
sebuah pekerjaan. Kondisi siap kerja ini diperoleh baik melalui
proses pengalaman kerja maupun melalui proses belajar di bangku
sekolah. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan
serta sikap dan nilai. Adapun indikator kesiapan kerja menurut
Winkle (2004:668) sebagai berikut :
1. Ilmu pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap dan nilai
b. Variabel Independen
Variabel independen sering disebut juga sebagai
variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut juga sebagai variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dan
program kerja praktik.
3.4 Definisi Operasional Variabel
1.Observasi
2.Kuesioner
1) Uji Validitas
Menurut (Ghozali, 2006) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dinyatakan valid ketika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkat nilai r
hitung (correlation item total correlation) dengan r tabel dengan
ketentuan degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah
sampel. Kriteria untuk penilaian uji validitas adalah : r hitung > r
tabel , maka pernyataan tersebut valid r hitung < r tabel , maka
pernyataan tersebut tidak valid.
2) Uji Reabilitas
Menurut (Ghozali, 2006) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dinyatakan valid ketika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkat nilai r
hitung (correlation item total correlation) dengan r tabel dengan
ketentuan degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah
sampel. Kriteria untuk penilaian uji validitas adalah : r hitung > r
tabel , maka pernyataan tersebut valid r hitung < r tabel , maka
pernyataan tersebut tidak valid.
1) Uji Validitas
Pengujian instrumen menggunakan sampel sebanyak 100
responden, yang dimaksudkan untuk setiap dari pertanyaan dalam
kuesioner benar-benar memiliki tingkat validitas yang terdapat
yang dapat diandalkan karena nilai r-tabel yang dimaksud cukup
tinggi. Adapun nilai r tabel pada df=(n-2) atau 100-2=98, dengan
tingkat probabilitas kesalahan 5% dan diperoleh nilai r tabel
sebesar 0,1966. Adapun kaidah yang berlaku sebagai berikut : a.
Jika r hitung > r tabel (0,1954), maka butir pertanyaan valid b. Jika
r hitung < r tabel (0,1954), maka butir pertanyaan tidak valid.
Berdasarkan pengujian di atas dapat diketahui bahwa
pernyataan-pernyataan pada variabel independen (proses
pembelajaran dan praktik kerja) dan variabel dependen (kesiapan
kerja)) memiliki r hitung (corrected item-total correlection) yang
lebih besar dari pada r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh indikator dalam penelitian ini adalah valid.
2) Uji Reabilitas
Dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari keseluruhan
variable > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir
pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner bersifat reliabel, yang
berarti terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda dan data
yang dihasilkan adalah akurat. Hal ini berarti apabila indikator
pada variabel tersebut ditanyakan kembali kepada responden yang
sama maka jawabannya masih sama
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Furhan. (2011). Pengertian Soft Skill dan Hard Skill. Diperoleh 13 Januari 2013 dari
http:///D:/SOFT SKILL/hard-skill-dan-softskill.html
Haryani, Sri. (2001). Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP
YKPN.
Iskandar. (2008). Metodoligi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada.
Aziiz Aji Wijaya. (2012). Pengaruh Prestasi Mata Pelajaran K3 dan Pengalaman Praktik
Industri terhadap Kesiapan Kerja pada Siswa Kelas XII SMK Muda Patria
Kalasan. Yogyakarta: Skripsi UNY.
Emi Prabawa D.S. (2012). Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan Pengalaman
Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII Program
Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel Tahun Pelajaran 2011/2012.
Yogyakarta: Skripsi UNY.
Putu Agus Aprita Aptiyasa. (2012). Pengaruh Mata Pelajaran Produktif dan Praktik Kerja
Lapangan terhadap Kesiapan menjadi Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi
Siswa Kelas XI Jurusan Bangunan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 2 Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi UNY.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.