Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh:
kelompok 5
Rendi alwan almumtaz (1830202281)
Nadia asandra (1830202258)
Rahma tina (1830202273)

Dosen Pengampu:
Dr.nurlaila.S.Ag.M.Pd.i

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatNya
lah terselesainya makalah yang berjudul ”Ilmu Pendidikan Islam” sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah saya jauh dari kesempurnaan dan
tentu saja masih ditemui kekurangan-kekurangan namun demikian penulis mencoba sesuai
dengan kemampuan yang ada dengan mengumpulkan bahan atau buku-buku perpustakaan
dan juga catatan yang penulis miliki.

Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak yang membaca makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Palembang, 18 februari 2019.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................

1.2 Perumusan Masalah...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 pengertian aksiologi................................................................................

2.2 aksiologi sebagai cabang filsafat.............................................................

2.3 karateristik dan tingkatan nilai................................................................

2.4 aksiologi ilmu pendidikan sebagai nilai kegunaan praktis .....................

2.5 aksiologi ilmu pendidikan sebagai nilai kegunaan teoris........................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang amat banyak berpengaruh terhadap
prilaku seseorang ataupun masyarakat. Pendidikan juga merupakan suatu model rekayasa
sosial yang paling efektif yntuk mempersiapkan suatu bentuk masyarakat masa depan.

Masyarakat islam yang juga sebagai suatu sistem, banyak bergantung pada konsep
dan penyelenggaraan pendidikannya. Oleh karna itu, para ahli terdorong untuk menjadikan
pendidikan sebagai objek bahasan untuk melihat berbagai kecenderungan dan keadaan
tertentu suatu masyarakat. Dapat dikatan bahwa penyusunan konsep pendidikan yang benar
akan menjadi sebuah kontribusi yang besar bagi persiapan tatanan kehidupan masyarakat
islam yang baru.

1.2 rumusan masalah

1. apa pengertian dari aksiologi?

2. apa saja nilai kegunaan teoritis aksiologi ilmu pendidikan?

3. apa saja nilai kegunaan praktik aksiologoi ilmu pendidikan?

1.3 tujuan

1. untuk mengetahui pengertian aksiologi

2. untuk mengetahui nilai kegunaan teoritis aksiologi ilmu pendidikan

3. untuk mengetahui nilai kegunaan praktik aksiologi ilmu pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN
A. pengertian aksiologi

Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari kata “aksios” yang
berarti nilai dan kata “logos” yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah cabang filsafat yang
mempelajari nilai Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut suriasumantri : aksiologi
adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. menurut
kamus besar bahsa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia, kajaian tentang nilai-nilai khususnya etika.1 menurut Wibisono : aksiologi adalah
nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative penelitian
dan penggalian, serta penerapan ilmu.

Aksiologi pendidikan islam berkaitan dengan nilai-nilai, tujuan, dan target yang akan
dicapai dalam pendidikan islam. Nilai-nilai tersebut harus dimuat dalam kurikulum
pendidikan islam, diantaranya:

1. mengundang petunjuk akhlak


2. mengandung upaya memingkatkan kesejahteraa2n hidup manusia di bumi dan
kebahagiaan di akhirat.
3. Mengandung usaha keras untuk meraih kehidupan yang baik.
4. Mengandung nilai yang dapat memadukan kehidupan dunia dan di akhirat

B. Aksiologi sebagai cabang filsafat

Aksiologi sebagai cabang filsafat dapat kita beda kan menjadi 2 yaitu:

a. Etika dan pendidikan


Istilah etika berasal dari kata “ethos” (Yunani) yang berarti adat kebiasaan.
Dalam istilah lain, para ahli yang bergerak dalam bidang etika menyebutkan dengan
moral, berasal dari bahasa yunani, juga berarti kebiasaan. Etika merupakan teori
tentang nilai, ilmu kesusilaan yang memuat dasar untuk berbuat susila. Sedangkan
moral pelaksanaanya dalam kehidupan.

1
Uyoh sadulloh, penganta r filsafat pendidikan, (Bandung : penerbit alfabeta, 2007), 36
2
Camelia huzain, nilai pendidikan islam,http://camelzain.co.id.diakses pada 18 januari2019.pukul10:20 WIB.
Jadi, etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan perbuatan manusia. Cara
memandangnya dari sudut baik dan tidak baik, etika merupakan filsafat tentang
prilaku manusia. Filsafat pendidikan islam dan etika pendidikan, antara ilmu
(pendidikan) daan etika memiliki hubungan erat. Masalah moral tidak bisa
dilepaskan dengan tekat manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk
menemukan kebenaran dan terlebih dahulu mempertahan kan kebenaran, diperlukan
keberanian moral.
b. Estetika dan pendidikan
Adapun yang mendasari hubungan antara filsafat pendidikan islam dan estetika
pendidikan adalah lebih menitik beratkan kepada “predikat” keindahan yang
diberikan pada hasil seni. Dalam dunia pendidikan hendaklah nilai estetika menjadi
patokan penting dalam proses pengembangan pendidikan yakni dengan
menggunakan pendekatan estetis-moral, dimana setiap persoalan pendidikan islam
coba dilihat dari perspektif yang mengikut sertakan kepentingan masing-masing
pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas.

C. Karakteristik dan tingkatan nilai

Ada beberapa karakteristik nilai yang berkaitan dengan teori nilai, yaitu :
1. Nilai objektif atau subjektif
Nilai itu objektif jika ia tidak bergantung pada subjek atau kesadaran yang
menilai, sebaliknya nilai itu subjektif jika eksitensiya maknanya dan validitasnya
tergantung pada reaksi penilaian, tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat
psikis atau fisik
2. Nilai absolute atau berubah
Suatu nilai dikatakan absolute atau abadi, apabila nilai yang berlaku
sekarang sudah berlaku sejak masa lampau dan akan berlaku serta abadi
sepanjang masa, serta akan berlaku bagi siapapun tanpa memperhatikan ras,
maupun kelas sosial. Dipihak lain ada yang beranggapan bahwa semua nilai
relative sesuai dengan keinginan atau harapan manusia.3
Terdapat bebrapa pandangan yang berkaitan dengan tinkatan nilai : kaum
idealis, mereka berpandangan secara pasti tehadap tingkatan nilai, dimana nilai
spiritual lebih tinggi dari pada nilai non spiritual. Kaum realis, mereka
3
S.suriasumantri, jujun, filsafat ilmu sebuah pengantar populer ,(Jakarta : putaka sinar harapan, 1996) 234
menempatkan nilai rasional dan empiris pada tingkatan atas, sebab membantu
manusia menemukan reakitas objektif, hokum-hukum alam dan aturan berfikir
logis.

D. Aksiologi ilmu pendidikan sebagai nilai kegunaan praktis

1. Kegunaan bagi praktek pendidikan


Pemahaman tenaga kependidikan secara konprehenif dan sistematis turut serta
dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam melakukan tugas-tugas
profesionalnya. Hal ini terjadi karena konsep-konsep ilmiah pendidikan menerangkan
prinsip-prinsip bagaimana orang melakukan pendidikan. Pengusaan yang mantap
terhadap konsep-konsep ilmiah pendidikan memberikan pencerahan tentang bagaimana
melakukan tugas-tugas professional pendidikan. Apabila hal ini terjadi, maka seorang
tenaga pendidikan akan dapat bekerja konsisten dan efisien, karena dilandasi oleh
prinsip-prinsip pendidikan yang jelas terbaca dan kokoh.

2. Kegunaan bagi seni pendidikan


Disamping memberi kemungkinan berkembangnya teknologi pendidikan,
penerapan konsep-konsep ilmiah tentang pendidikan dalam praktek, dapat pula member
peluang pada berkembangnya seni pendidikan. Sebuah kegiatan pendidikan dikatakan
sebuah seni pendidikan apabila kegiatan tersebut tidak saja mencapai hasil yang
diharapkan, tetapi proses pelaksanaannya dapat member keasyikan dan kesenangan, baik
peserta didik maupun pendidiknya. Dalam kegiatan sebagai seni, berlangsungnya suatu
proses hubungan sosial, melibatkan emosi yang cukup mendalam dan nilai-nilai
kemanusiaan. Hal ini mengandung arti bahwa penerapan konsep-konsep ilmiah
pendidikan perlu memperhitungkan terpenuhinya kebutuhan emosional, berupa rasa
puas, rasa senang ataupun rasa yang sejenisnya.

E. Aksiologi ilmu pendidikan sebagai nilai kegunaan teoris

1. Kegunaan bagi ilmu dan teknologi


Hasil ilmu pendidikan adalah konsep-konsep ilmiah tentang aspek dan dimensi
pendidikan sebagai salah satu gejala kehidupan manusia. Pemahaman tersebut secara
potensial dapat dipergunakan untuk lebih mengembangkan konsep-konsep ilmiah
pendidikan, baik dalam arti meningkat kan mutu (validitas dan signifikan) konsep-
konsep ilmiah pendidikan yang telah ada, maupun melahirkan atau pun menciptakan
konsep-konsep baru, yang secara langsung yang tidak langsung bersumber pada
konsep-konsep ilmiah pendidikan yang telah ada.
Rowntree dalam educational technologi in curuculum development antara lain
menyatakan : bahwa oleh karna teknologi pendidikan adalah seluas pendidikan itu
sendiri, maka teknologi pendidikan berkenaan dengan desain dan evaluasi kurikulum
dan pengalaman-pengalaman belajar, serta masalah-masalah pelaksanaan dan
perbaikannya. Pada dasar nya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan
pemecahan masalah pendidikan secara rasional, suatu cara berfikir skeptic dan
sistematis tentang belajar dan mengajar.

BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan

Aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji dan mengintegrasikan semua


nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Landasan aksiologi pendidikan akan membekali
para pendidik berfikir klarifikatif tentang hubungan antara tujuan-tujuan hidup dan
pendidikan sehingga akan mampu memberi bimbingan dalam mengembangkan suatu
program pendidikan yang berhubungan secara realitas dan konteks dunia global.

DAFTAR PUSTAKA
Huzain camelia, nilai pendidikan islam,http://camelzain.co.id.diakses pada 18 januari2019

Sadullo uyoh, 2007, penganta r filsafat pendidikan, Bandung : penerbit alfabeta

S.suriasumantri, jujun, 1996, filsafat ilmu sebuah pengantar popular, Jakarta: pustaka sinar harapan.

Anda mungkin juga menyukai