Disusun Oleh:
kelompok 5
Rendi alwan almumtaz (1830202281)
Nadia asandra (1830202258)
Rahma tina (1830202273)
Dosen Pengampu:
Dr.nurlaila.S.Ag.M.Pd.i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmatNya
lah terselesainya makalah yang berjudul ”Ilmu Pendidikan Islam” sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah saya jauh dari kesempurnaan dan
tentu saja masih ditemui kekurangan-kekurangan namun demikian penulis mencoba sesuai
dengan kemampuan yang ada dengan mengumpulkan bahan atau buku-buku perpustakaan
dan juga catatan yang penulis miliki.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak yang membaca makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang amat banyak berpengaruh terhadap
prilaku seseorang ataupun masyarakat. Pendidikan juga merupakan suatu model rekayasa
sosial yang paling efektif yntuk mempersiapkan suatu bentuk masyarakat masa depan.
Masyarakat islam yang juga sebagai suatu sistem, banyak bergantung pada konsep
dan penyelenggaraan pendidikannya. Oleh karna itu, para ahli terdorong untuk menjadikan
pendidikan sebagai objek bahasan untuk melihat berbagai kecenderungan dan keadaan
tertentu suatu masyarakat. Dapat dikatan bahwa penyusunan konsep pendidikan yang benar
akan menjadi sebuah kontribusi yang besar bagi persiapan tatanan kehidupan masyarakat
islam yang baru.
1.3 tujuan
PEMBAHASAN
A. pengertian aksiologi
Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari kata “aksios” yang
berarti nilai dan kata “logos” yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah cabang filsafat yang
mempelajari nilai Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut suriasumantri : aksiologi
adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. menurut
kamus besar bahsa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia, kajaian tentang nilai-nilai khususnya etika.1 menurut Wibisono : aksiologi adalah
nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative penelitian
dan penggalian, serta penerapan ilmu.
Aksiologi pendidikan islam berkaitan dengan nilai-nilai, tujuan, dan target yang akan
dicapai dalam pendidikan islam. Nilai-nilai tersebut harus dimuat dalam kurikulum
pendidikan islam, diantaranya:
Aksiologi sebagai cabang filsafat dapat kita beda kan menjadi 2 yaitu:
1
Uyoh sadulloh, penganta r filsafat pendidikan, (Bandung : penerbit alfabeta, 2007), 36
2
Camelia huzain, nilai pendidikan islam,http://camelzain.co.id.diakses pada 18 januari2019.pukul10:20 WIB.
Jadi, etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan perbuatan manusia. Cara
memandangnya dari sudut baik dan tidak baik, etika merupakan filsafat tentang
prilaku manusia. Filsafat pendidikan islam dan etika pendidikan, antara ilmu
(pendidikan) daan etika memiliki hubungan erat. Masalah moral tidak bisa
dilepaskan dengan tekat manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk
menemukan kebenaran dan terlebih dahulu mempertahan kan kebenaran, diperlukan
keberanian moral.
b. Estetika dan pendidikan
Adapun yang mendasari hubungan antara filsafat pendidikan islam dan estetika
pendidikan adalah lebih menitik beratkan kepada “predikat” keindahan yang
diberikan pada hasil seni. Dalam dunia pendidikan hendaklah nilai estetika menjadi
patokan penting dalam proses pengembangan pendidikan yakni dengan
menggunakan pendekatan estetis-moral, dimana setiap persoalan pendidikan islam
coba dilihat dari perspektif yang mengikut sertakan kepentingan masing-masing
pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas.
Ada beberapa karakteristik nilai yang berkaitan dengan teori nilai, yaitu :
1. Nilai objektif atau subjektif
Nilai itu objektif jika ia tidak bergantung pada subjek atau kesadaran yang
menilai, sebaliknya nilai itu subjektif jika eksitensiya maknanya dan validitasnya
tergantung pada reaksi penilaian, tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat
psikis atau fisik
2. Nilai absolute atau berubah
Suatu nilai dikatakan absolute atau abadi, apabila nilai yang berlaku
sekarang sudah berlaku sejak masa lampau dan akan berlaku serta abadi
sepanjang masa, serta akan berlaku bagi siapapun tanpa memperhatikan ras,
maupun kelas sosial. Dipihak lain ada yang beranggapan bahwa semua nilai
relative sesuai dengan keinginan atau harapan manusia.3
Terdapat bebrapa pandangan yang berkaitan dengan tinkatan nilai : kaum
idealis, mereka berpandangan secara pasti tehadap tingkatan nilai, dimana nilai
spiritual lebih tinggi dari pada nilai non spiritual. Kaum realis, mereka
3
S.suriasumantri, jujun, filsafat ilmu sebuah pengantar populer ,(Jakarta : putaka sinar harapan, 1996) 234
menempatkan nilai rasional dan empiris pada tingkatan atas, sebab membantu
manusia menemukan reakitas objektif, hokum-hukum alam dan aturan berfikir
logis.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Huzain camelia, nilai pendidikan islam,http://camelzain.co.id.diakses pada 18 januari2019
S.suriasumantri, jujun, 1996, filsafat ilmu sebuah pengantar popular, Jakarta: pustaka sinar harapan.