Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai pendekatan dan desain penelitian,


populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel penelitian,
pengembangan instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik analisis data.

A. Pendekatan dan Desain Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui
efektivitas model Self Directed Learning (SDL) dalam meningkatkan keberanian
siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan jenis
penelitian eksperimen kuasi. Creswell (2012, hlm. 309) menjelaskan bahwa
eksperimen kuasi tidak melakukan penugasan acak (not random assignment)
terhadap kelompok partisipan. Hal ini dikarenakan peneliti tidak dapat
menciptakan kelompok secara artifisial untuk eksperimen, melainkan
menggunakan kelompok yang sudah terbentuk (intact group). Adapun desain
penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan bentuk non equivalent
pre test-post test control group design. Desain penelitian ini dilaksanakan pada
dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua
kelompok digunakan pengukuran sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah
pemberian perlakuan. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan
perlakuan model SDL dan pada kelmpok kontrol diberikan perlakuan
konvensional yang diberlakukan di sekolah. Adapun desain penelitiannya adalah
sebagai berikut.

Kelompok Eksperimen O1 X O2

Kelompok Kontrol Y1 Y2

Gambar 3.1
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
32

Bagan Desain Penelitian


Keterangan:
O1 : Tes sebelum perlakuan diberikan (pre test) pada kelompok eksperimen
X : Pemberian perlakuan yaitu model SDL pada kelompok eksperimen
O2 : Tes sesudah perlakuan diberikan (post test) pada kelompok eksperimen
Y1 : Pre test pada kelompok kontrol
Tidak ada perlakuan (perlakuan secara konvensional yang berlaku di
- :
sekolah)
Y2 : Postest pada kelompok kontrol

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri Rajapolah yang beralamat di
Jalan Ciinjuk No. 1 Sukaraja Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri
Rajapolah tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 88 siswa yang terbagi ke dalam tiga
kelas dengan rincian setiap kelasnya sebagai berikut.

Tabel 3.1
Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah
1 XI TGB 1 30
2 XI TGB 2 32
3 XI TGB 3 26
Jumlah 88

Setelah menentukan populasi penelitian, langkah selanjutnya yaitu


menentukan sampel penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian
menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan teknik purposive sampling
dilakukan atas dasar pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah
dengan melihat kelas yang memiliki rata-rata skor keberanian terrendah, serta
memperhatikan pertimbangan dari guru dan juga melakukan observasi.
Pengambilan sampel menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact
group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang

Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33

diambil secara acak. Adapun banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 58
siswa dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian

Kelas Kelompok Jumlah


XI TGB 2 Kontrol 32
XI TGB 3 Eksperimen 26
Jumlah 58

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu keberanian siswa
sebagai variabel terikat dan model Self Directed Learning (SDL) sebagai variabel
bebas. Variabel terikat berfungsi sebagai perilaku sasaran, sedangkan variabel
bebas berfungsi sebagai strategi untuk memfasilitasi peningkatan keberanian
siswa. Adapun definisi operasional keberanian siswa pada penelitian ini
dikembangkan pada konsep keberanian menurut Peterson & Seligman (2004),
sedangkan definisi operasional model SDL dikembangkan pada prinsip-prinsip
model SDL menurut Chee dkk. (2011). Berikut penjelasan definisi operasional
kedua variabel tersebut.

1. Keberanian Siswa
Keberanian siswa pada penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas XI
jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah tahun ajaran 2016/2017 untuk mencapai
tujuan walaupun terdapat halangan internal dan eksternal dalam pencapaiannya.
Adapun aspek dan indikatornya adalah sebagai berikut.
a. Bravery (valor) yaitu tindakan suka rela yang dilakukan oleh siswa walaupun
terdapat rasa takut untuk mengambil resiko dalam situasi yang berbahaya agar
memperoleh kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Adapun indikatornya
sebagai berikut.
1) Berani menghadapi ancaman, tantangan, kesulitan atau penderitaan.
2) Berani mengutarakan kebenaran walaupun bertentagan dengan orang lain.
3) Bertindak menurut pendiriannya walaupun tidak populer.

Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34

b. Persistence (perseverance, industriousness) yaitu tindakan berlanjut secara


sukarela yang dilakukan siswa untuk mencapai suatu tujuan meskipun ada
hambatan, kesulitan atau keputusasaan. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Mampu menyelesaikan tugas.
2) Mampu bertahan menyelesaikan tugas walaupun terdapat hambatan.
3) Merasa senang ketika berhasil menyelesaikan tugas.
c. Integrity (authencity, honesty) yaitu menunjukkan moral kejujuran dan
keutuhan diri siswa. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Mampu menyatakan kebenaran, menampilkan diri yang sebenarnya dan
bertindak secara tulus.
2) Berperilaku sesungguhnya.
3) Bertanggung jawab.
d. Vitality (zest, enthusiasm, vigor, energy) yaitu perasaan gembira, antusias dan
bersemangat yang dirasakan siswa. Adapun indikatornya sebagai berikut.
1) Merasakan hidup penuh energi dan kegembiraan
2) Mampu mengerjakan tugas dengan sepenuh hati
3) Menjalani hidup sebagai seorang petualang
4) Merasakan hidup bahagia dan aktif

2. Model Self Directed Learning (SDL)


Model SDL pada penelitian ini adalah suatu bentuk model pembelajaran
yang dirancang untuk meningkatkan keberanian siswa. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b. Memilih tahapan SDL yang sesuai
c. Memilih strategi dan sumber pembelajaran yang sesuai
d. Mengintegrasikan teknologi sesuai dengan keperluan

D. Pengembangan Instrumen Penelitian


1. Jenis Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk
mengungkap keberanian siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah angket
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35

berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup. Angket bentuk ini merupakan angket
yang jawabannya telah tersedia kemudian responden diberi sejumlah pernyataan
dengan cara memilih setiap pernyataan pada alternatif jawaban yang telah
disediakan. Setiap jawaban diberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan.
Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Sugiyono
(2011: 134) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Lebih
lanjut Sugiyono mengemukakan dengan skala likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. Berikut rentang skala likert yang digunakan dalam
penelitian ini.

Tabel 3.3
Rentang Skala Likert

Alternatif Jawaban Bobot


(+) (-)
Sangat Sesuai (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Kurang Sesuai (KS) 3 3
Tidak Sesuai (TS) 2 4
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5

2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen


Kisi-kisi instrumen keberanian siswa dikembangkan berdasarkan definisi
operasional variabel yang merujuk pada konsep keberanian menurut Peterson &
Seligman (2004). Berikut ini disajikan kisi-kisi instrumen keberanian siswa
sebelum uji coba.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Keberanian Siswa
(Sebelum Uji Coba)

Aspek Indikator Item Pernyataan ∑


(+) (-)
Berani menghadapi ancaman, 2, 3, 7, 8,
1, 4, 5, 6,
Bravery tantangan, kesulitan atau 9, 10, 11, 14
12
penderitaan. 13, 14
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36

Aspek Indikator Item Pernyataan ∑


(+) (-)
Berani mengutarakan kebenaran
walaupun bertentagan dengan 16 15, 17, 18 4
orang lain.
Bertindak menurut pendiriannya
19 20, 21, 22 4
walaupun tidak populer.
Mampu menyelesaikan tugas. 24 23, 25, 26 4
Mampu bertahan menyelesaikan
tugas walaupun terdapat 27, 28 29, 30 4
Persistence
hambatan.
Merasa senang ketika berhasil 31, 32, 33,
4
menyelesaikan tugas. 34
Mampu menyatakan kebenaran,
menampilkan diri yang 35, 37, 38,
36, 41, 43 9
sebenarnya dan bertindak secara 39, 40, 42
tulus.
Integrity
44, 45, 46,
Berperilaku sesungguhnya. 4
47
48, 49, 50,
Bertanggung jawab 4
51
Merasakan hidup penuh energi 52, 53, 54,
55, 56, 57 8
dan kegembiraan 58, 59
Mampu mengerjakan tugas
60, 61 62, 63 4
dengan sepenuh hati
Vitality
Menjalani hidup sebagai seorang
64, 65 66, 67 4
petualang
Merasakan hidup bahagia dan 70, 71, 72,
68, 69, 74 8
aktif 73, 74
Jumlah Pernyataan 75

3. Uji Coba Instrumen


a. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum diujicobakan, instrumen keberanian siswa yang telah disusun
terlebih dahulu ditimbang kelayakannya oleh tiga orang ahli. Penimbangan
kelayakan instrumen bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen
dari segi bahasa, konstruk, maupun materi.
Instrumen yang ditimbang oleh para pakar diklasifikasikan ke dalam dua
kategori yaitu memadai dan tidak memadai. Memadai artinya butir instrumen
dapat langsung digunakan, sedangkan tidak memadai berarti butir instrumen
tersebut tidak layak digunakan atau dapat digunakan tetapi harus diperbaiki

Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37

terlebih dahulu sesuai dengan hasil penimbangan. Selanjutnya, hasil penimbangan


kelayakan instrumen oleh para ahli dijadikan sebagai landasan dalam
penyempurnaan instrumen yang telah disusun.
Hasil uji kelayakan instrumen keberanian siswa mendapat revisi pada
tata bahasa dan empat item pernyataan harus direvisi dikarenakan tidak memenuhi
kualifikasi. Pernyataan-pernyataan yang termasuk pada kategori tidak memadai
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kalimat pernyataan samar atau kurang
jelas, isi pernyataan kurang spesifik dan pernyataan yang berulang (memiliki
makna yang sama). Berdasarkan hasil penimbangan instrumen diperoleh 75 item
pernyataan yang memadai untuk diujicbakan.

b. Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dari
tiap item pernyataan. Uji keterbacaan dilakukan kepada subjek uji coba yaitu lima
orang siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah Kabupaten
Tasikmalaya, sehingga setiap item pernyataan dapat dimengerti dan dijadikan
sebagai instrumen untuk mengungkap keberanian siswa. Berdasarkan hasil uji
keterbacaan, responden dapat memahami dengan baik seluruh item pernyataan
baik dari segi bahasa maupun makna yang terkandung dalam pernyataan
instrumen.

c. Uji Validitas Butir Instrumen


Sugiyono (2011: 267) menyatakan bahwa uji validitas alat pengumpul
data dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam
penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur. Instrumen
yang sudah diuji keterbacaan, kemudian disebarkan kepada 88 orang siswa kelas
XI jurusan TGB SMK Negeri Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, untuk menguji
validitas item pernyataan. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini
menggunakan uji validitas dari Spearman. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program SPPS for Windows Versi 14.0. Berikut ini disajikan hasil
uji validitas instrumen keberanian siswa.

Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38

Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Keberanian Siswa

No Koefisien No Koefisien
Keterangan Keterangan
Item Korelasi Item Korelasi
1 -0.246(*) Valid 39 0.337(**) Valid
2 -0.04 Tidak Valid 40 0.364(**) Valid
3 0.399(**) Valid 41 0.174 Tidak Valid
4 0.14 Tidak Valid 42 0.251(*) Valid
5 0.047 Tidak Valid 43 0.426(**) Valid
6 0.394(**) Valid 44 0.505(**) Valid
7 0.329(**) Valid 45 0.464(**) Valid
8 0.270(*) Valid 46 0.619(**) Valid
9 0.151 Tidak Valid 47 0.374(**) Valid
10 0.463(**) Valid 48 0.463(**) Valid
11 0.444(**) Valid 49 0.313(**) Valid
12 0.027 Tidak Valid 50 0.465(**) Valid
13 0.256(*) Valid 51 0.534(**) Valid
14 0.481(**) Valid 52 0.425(**) Valid
15 -0.368(**) Valid 53 0.528(**) Valid
16 0.324(**) Valid 54 0.059 TidakValid
17 0.580(**) Valid 55 0.155 Tidak Valid
18 0.514(**) Valid 56 0.307(**) Valid
19 0.138 Tidak Valid 57 0.227(*) Valid
20 0.454(**) Valid 58 0.368(**) Valid
21 0.336(**) Valid 59 0.478(**) Valid
22 0.328(**) Valid 60 0.362(**) Valid
23 0.321(**) Valid 61 0.365(**) Valid
24 0.337(**) Valid 62 0.332(**) Valid
25 0.635(**) Valid 63 0.514(**) Valid
26 0.477(**) Valid 64 0.056 Tidak Valid
27 0.256(*) Valid 65 0.190 Tidak Valid
28 0.203 Tidak Valid 66 0.398(**) Valid
29 0.571(**) Valid 67 0.573(**) Valid
30 0.482(**) Valid 68 0.248(*) Valid
31 0.251(*) Valid 69 0.296(**) Valid
32 0.328(**) Valid 70 0.335(**) Valid
33 0.239(*) Valid 71 0.267(*) Valid
34 0.399(**) Valid 72 0.319(**) Valid
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39

No Koefisien No Koefisien
Keterangan Keterangan
Item Korelasi Item Korelasi
35 0.198 Tidak Valid 73 0.087 Tidak Valid
36 0.566(**) Valid 74 0.391(**) Valid
37 0.594(**) Valid 75 0.223(*) Valid
38 0.541(**) Valid

Keterangan:
**: Correlation is significant at the 0,.01 level (2-tailed)
*: Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 75 item pernyataan angket
keberanian siswa, terdapat 61 item pernyataan yang valid, dan 14 item pernyataan
yang tidak valid. Maka, total butir pernyataan yang siap untuk dijadikan bahan
penskoran (pre test) berjumlah 61 item pernyataan. Berikut ini disajikan kisi-kisi
instrumen keberanian siswa setelah uji validitas.

Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Keberanian Siswa
Setelah Uji Validitas

Aspek Indikator Item Pernyataan ∑


(+) (-)
Berani menghadapi ancaman,
2 ,4, 5, 6,
tantangan, kesulitan atau 1, 3 9
7, 8, 9
penderitaan.
Berani mengutarakan kebenaran
Bravery 10, 12,
walaupun bertentagan dengan 11 4
13
orang lain.
Bertindak menurut pendiriannya 14, 15,
3
walaupun tidak populer. 16
17, 19,
Mampu menyelesaikan tugas. 18 4
20
Mampu bertahan menyelesaikan
Persistence tugas walaupun terdapat 21 22, 23 3
hambatan.
Merasa senang ketika berhasil 24, 25, 26,
4
menyelesaikan tugas. 27
Mampu menyatakan kebenaran,
29, 30,
menampilkan diri yang
28, 34 31, 32, 7
sebenarnya dan bertindak secara
33
Integrity tulus.
35, 36,
Berperilaku sesungguhnya. 4
37, 38
Bertanggung jawab 39, 40, 41, 4

Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40

Aspek Indikator Item Pernyataan ∑


(+) (-)
42
Merasakan hidup penuh energi 43, 44,
45, 46 6
dan kegembiraan 47, 48
Mampu mengerjakan tugas
49, 50 51, 52 4
dengan sepenuh hati
Vitality
Menjalani hidup sebagai seorang
53, 54 2
petualang
Merasakan hidup bahagia dan 57, 58,
55, 56, 60 7
aktif 59, 61
Jumlah Pernyataan 61

d. Uji Reliabilitas Instrumen


Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui keterandalan atau
ketetapan alat ukur. Jika suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik maka alat
ukur tersebut dapat memberikan skor yang relatif sama pada seorang responden
jika responden mengisi kuesioner itu pada waktu yang berbeda.
Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas instrumen adalah metode
dengan menggunakan rumus Alpha. Tolak ukur untuk menentukan koefisien
reliabilitas yang digunakan adalah pedoman interpretasi koefisien korelasi
menurut Sugiyono (2011:257). Adapun perhitungan reliabilitas dilakukan dengan
bantuan program SPSS for Windows Versi 14.0. Hasil pengolahan data
menunjukkan koefisien reliabilitas instrumen keberanian siswa sebesar 0,906,
artinya koefisien reliabilitas instrumen keberanian siswa berada pada kategori
sangat tinggi, dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data untuk
mengungkap keberanian siswa.

e. Pengelompokkan Data dan Penafsiran


Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen keberanian
siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Pengelompokkan data didasarkan pada perhitungan skor rata-rata dan skor standar
deviasi. Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh rentang skor untuk
menentukan kategorisasi keberanian siswa yang terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7
Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41

Rumusan Kategori Keberanian Siswa

Kategori Rentang
Tinggi > 223
Sedang 142-223
Rendah < 142

E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang meliputi tiga tahap, yakni: (1) pendahuluan
meliputi studi literatur dan studi lapangan, pembuatan instrumen penelitian,
kemudian pengujian instrumen penelitian sehingga menghasilkan instrumen
penelitian yang terstandar, (2) pelaksanaan penelitian, dilakukan pre test,
pelaksanaan intervensi model SDL dan post test, dan (3) yakni hasil penelitian
berupa model SDL untuk meningkatkan keberanian siswa. Lebih jelasnya, alur
prosedur penelitian disajikan pada gambar berikut ini.

Pendahuluan Pelaksanaan Hasil

Studi literatur dan Pre test Perlakuan Post test Model SDL untuk
studi lapangan meningkatkan
keberanian siswa

Model SDL
Instrumen
penelitian

Instrumen yang
terstandar

Gambar 3.2
Bagan Alur Prosedur Penelitian

F. Teknik Analisis Data

Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42

Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan penentuan konversi


skor dan uji komparatif. Penentuan konversi skor dimaksudkan untuk mengetahui
makna skor yang dicapai siswa dalam pendistribusian respon terhadap instrumen.
Data yang terkumpul berupa nilai dari hasil pre test dan post test. Uji komparatif
yang dilakukan adalah dengan membandingkan data tersebut. Tujuannya adalah
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan diantara kedua nilai
tersebut. Uji efektivitas model SDL untuk meningkatkan keberanian siswa
dilakukan dengan menggunakan teknik uji Mann Whitney dikarekanakan data
tidak berdistribusi normal dan tidak homogen. Prosedur perhitungannya
menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows Versi 14.0.

Adapun hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut.


H0 : µ1 - µ2= 0
H1 : µ1 - µ2 ˃ 0
Keterangan:
µ1: Gain score kelompok eksperimen
µ2 : Gain score kelompok kontrol
Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika sig ˂ α, dimana α dalam
penelitian ini ditetapkan 0,05.

Hindam, 2016
MODEL SELF DIRECTED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai