PEMBIMBING PENYELARAS
Dr. PINCE SALEMPA, M.Si. Drs. H. ALIMIN, M.S.
Dr. MUHAMMAD ANWAR, M.Si. Dr. Hj. ARMY AULIAH, M.Si.
MODERATOR
MUNAWWARAH, S.Pd., M.Pd.
A. Latar Belakang
PENDIDIKAN
BAB 1 KIMIA
PENDAHULUAN
MOTIVASI
BELAJAR
REGULASI DIRI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi motivasi belajar dan regulasi diri peserta didik kelas XI
SMA Negeri 3 Watampone?
2. Apakah terdapat pengaruh secara bersama antara motivasi belajar dan regulasi
diri terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas XI SMA Negeri 3
Watampone?
3. Apakah motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar kimia dengan
memperhatikan regulasi diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Watampone?
4. Apakah regulasi diri berpengaruh positif terhadap hasil belajar kimia dengan
memperhatikan motivasi belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 3
Watampone?
5. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara motivasi belajar dan regulasi diri
terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Watampone?
3
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan motivasi belajar dan regulasi diri peserta didik kelas XI
SMA Negeri 3 Watampone
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama antara motivasi
belajar dan regulasi diri terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas XI SMA
Negeri 3 Watampone
3. Untuk mengetahui apakah motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil
belajar kimia dengan memperhatikan regulasi diri peserta didik kelas XI SMA
Negeri 3 Watampone
4. Untuk mengetahui apakah regulasi diri berpengaruh positif terhadap hasil belajar
kimia dengan memperhatikan motivasi belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri
3 Watampone
5. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh interaksi antara motivasi belajar dan
regulasi diri terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas XI SMA Negeri 3
Watampone
4
D. Manfaat Penelitian
5
Kajian Teori
BAB
2
Penelitian yang Relevan
Kerangka Pikir
7
Definisi Motivasi Belajar
8
Dari definisi yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
suatu dorongan, baik yang bersifat internal
maupun eksternal yang membuat siswa
bergerak, bersemangat, dan senang belajar
secara serius dan terus-menerus selama
kegiatan proses belajar.
9
Fungsi Motivasi dalam Belajar
Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan
Menetukan arah perbuatan. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan mana
kegiatan yang harus lebih dulu dikerjakan
10
Indikator Motivasi Belajar
Tingkat kepuasan peserta didik terhadap nilai atau prestasi belajar dari proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan
11
Tinjauan tentang Regulasi Diri
Karakteristik Self-Regulated
Learners
12
Definisi Regulasi Diri dalam Belajar
(Self-regulated Learning)
14
Karakteristik Self-Regulated Learners
Menurut Zimmerman (2002), karakteristik dari speserta didik yang memiliki Self-Regulated Learners, yaitu:
1 2 3
Dapat meningkatkan kemampuan Proaktif memilih, mengatur, bahkan Dapat memainkan peran yang
belajar dengan menggunakan strategi
menciptakan lingkungan belajar yang signifikan dalam memilih bentuk
belajar metakognitif yang tepat,
menguntungkan dengan dan banyaknya pelajaran yang
berupa mencatat materi pelajaran
merencanakan dan mengontrol waktu mereka butuhkan
dengan bahasa sendiri, serta usaha untuk mengerjakan tugas,
mengorganisasikan catatan materi tahu bagaimana menciptakan dan
pelajaran, memperluas pengetahuan,
mengatur lingkungan belajar yang
dan mengejar kembali ketertinggalan
menyenangkan
materi yang mungkin dialami
4 5 6
Siswa mengerti bagaimana Siswa memiliki keyakinan motivasi Siswa mampu menggunakan strategi,
merencanakan, mengontrol, dan dan emosi adaptif, seperti efikasi diri menghindari gangguan eksternal dan
mengatur proses mental dalam akademik yang tinggi, penggunaan internal dalam rangka untuk menjaga
rangka mencapai tujuan pribadi tujuan belajar, mengembangkan konsentrasi, usaha, dan motivasinya
emosi positif terhadap tugas ketika melaksanakan tugas akademik
Metakognisi
Perilaku
18
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil atau ketercapaian setiap kompetensi dasar, baik kognitif,
efektif, maupun psikomotor yang diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran yang
mengakibatkan perubahan tingkah laku dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika telah mampu menunjukkan
perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut dapat ditunjukkan dari kemampuan berpikirnya
(Yanti, 2017).
19
Ciri-ciri Keberhasilan Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2004), hasil belajar yang dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran yang optimal cenderung
menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:
Kepuasan dan kebanggan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri peserta
didik
Hasil belajar diperoleh peserta didik secara menyeluruh (komprehensif), yaitu mencakup ranah kognitif
(pengetahuan atau wawasan), ranah afektif (sikap dan apresiasi), serta ranah psikomotorik (keterampilan
atau perilaku)
Kemampuan peserta didik untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya, terutama dalam
menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya
21
Penelitian yang Relevan
Skripsi Syamsu Rijal (2014) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar
terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik pada Materi Pokok Larutan Asam Basa Kelas XI SMA
Negeri 1 Namlea”
Penelitian Ni Kadek Sukiati Arini (2008) yang berjudul “Pengaruh Tingkat Intelegensi Dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta”
Skripsi Rozana Ika Agustiya (2008) yang berjudul “Hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar siswa
SMA 29 Jakarta”
Skripsi Nur Janah (2018) yang berjudul “Pengaruh Regulasi Diri dalam Belajar terhadap Prestasi Belajar
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Siswa di MTsN 1 Kota Blitar”
22
Kerangka Pikir
23
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas maka hipotesis penelitian ini adalah:
Motivasi dan regulasi diri secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar kimia
peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Watampone
Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas XI SMA
Negeri 3 Watampone
Regulasi diri berpengaruh positif terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas XI SMA
Negeri 3 Watampone
Ada pengaruh interaksi antara motivasi belajar dan regulasi diri terhadap hasil belajar kimia
peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Watampone
24
BAB Jenis Penelitian
Desain Penelitian
3
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
26
Desain Penelitian
27
Desain Penelitian
Keterangan:
X1 X1 : Motivasi Belajar
X2 : Regulasi Diri
Y Y : Hasil Belajar Kimia
X2
28
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
a. Variabel bebas (independent) yakni motivasi belajar dan regulasi diri peserta didik.
b. Variabel terikat (dependent) yakni hasil belajar kimia peserta didik kelas XI MIPA
SMA Negeri 3 Watampone pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
29
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
2. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu dorongan yang membuat peserta didik
bersemangat dan senang belajar secara serius selama kegiatan proses belajar yang diukur melalui beberapa
indikator, yakni perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, relevansi pembelajaran dengan kebutuhan
peserta didik, keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran,
dan kepuasan peserta didik terhadap nilai atau prestasi belajar dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
yang diukur melalui angket motivasi belajar peserta didik.
b. Regulasi diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam mengatur diri dan
mengontrol pikiran, perasaan dan tindakannya untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam belajar dengan
mengikutsertakan kemampuan metakognisi, keyakinan peserta didik dalam belajar, dan perilaku aktif yang
diukur melalui angket regulasi diri peserta didik.
30
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
c. Hasil belajar kimia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh
peserta didik yang di ukur melalui tes hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 3 Watampone
terhadap materi pelajaran kimia pada pokok bahasan yang telah dipelajari di semester ganjil tahun ajaran
2019/2020.
31
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA di SMA
Negeri 3 Watampone pada tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 7 kelas.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random
sampling (random sederhana) yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2018).
Pengambilan kelas sampel dari populasi secara acak karena dianggap keseluruhan
popoulasi homogen.
32
Waktu dan Tempat Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 3 Watampone yang beralamat di Jln.
Jendral Gatot Subroto No.1 Watampone dan terakreditasi B dengan jumlah siswa sebanyak
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2020, semester genap tahun ajaran
2019/2020.
34
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu
metode non tes (angket) untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar dan
regulasi diri peserta didik. Sedangkan untuk pengumpulan data hasil belajar peserta
didik digunakan metode dokumentasi yang diperoleh dari nilai laporan hasil belajar
peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Watampone pada mata pelajaran kimia
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
35
Kriteria Penskoran Angket Motivasi Belajar dan Regulasi Diri
Skor Item
Alternatif Jawaban
Favorable Unfavorable
Setuju (S) 4 2
36
Kriteria Pengkategorian Hasil Belajar
80 – 89 Tinggi
65 – 79 Sedang
55 – 64 Rendah
37
Teknik Analisis Data
38
Analisis Statistik Deskriptif
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
39
Analisis Statistik Inferensial
Uji F
Uji Multikolinearitas
40
Analisis Statistik Inferensial
Pengujian Hipotesis
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi
linear ganda pada taraf kepercayaan 95% (0,05). Analisis regresi pada penelitian
dilakukan dengan bantuan program Software Statistical Package For Social
Science (SPSS) Versi 20.
41
Thank you