Anda di halaman 1dari 11

TES PAULI

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Sikap Kerja
Dosen Pengampu : Rizka Alyna S. Psi, M. Psi

Disusun Oleh :

1. Muhammad Khoirur Roziqin (201660005)


2. Meilyna Pritalia (201760083)
3. Muhammad Taufiq (201860058)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021
A. Sejarah dan Latar Belakang

Tes Pauli dikembangkan oleh Dr. Richard Pauli (1938) Dr.Wilhem Arnold dan
Prof.Dr.Van Hiss yang di modifikasi dari tes Kraeplin, untuk tujuan melihat daya
tahan, ketekunan dan ketelitian. Merupakan salah satu alat tes psikodiagnostik yang
mampu menggambarkan aspek kepribadian yaitu kecerdasan, emosi dan motivasi
yang hasilnya berupa prestasi kerja.

Pada periode tidak lama selanjutnya pada tahun 1938 Prof. Dr. Richard Pauli
bersama Dr. Wilhelm Arnold serta Prof. Dr. Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin
tadi sehingga dapat meningkatkan suatu “check method” yang sangat menguntungkan
dan dapat dipercaya. Metode ini disempurnakan sedemikian rupa oleh Prof. Dr. Pauli
sehingga memungkinkan untuk mendapatkan data tentang kepribadian. Richard Pauli
membuat tes Kraeplin tersebut sebagai tes yang distandarisasikan, dan setelah Pauli
meninggal pada tahun 1951, tes yang di standarisasikan tersebut dinamakan tes Pauli.
Berdasar atas cara yang diajukan oleh Pauli, tes ini juga mempunyai corak
eksperimental. Pauli juga menghubungkan metode eksperimental tersebut dengan
karakterologi modern, sehingga tes Pauli dapat dibandingkan dengan tes kepribadian.

Tes Pauli diciptakan dengan Mengacu pada teori konvergensi dari William
Stern bahwa Kepribadian sesungguhnya terbentuk dari bakat dan lingkungan. Tes bisa
diciptakan juga sebagai simulasi karena tes merupakan simulasi dari lingkungan.
Meskipun tes Pauli banyak mengukur sikap kerja namun tes Pauli tetap digolongkan
tes kepribadian karena unsur yang paling kuat dalam tes Pauli adalah kemauan. Mau
merupakan unsur dari watak/ karakter/ kepribadian seseorang. Dan masalah
kepribadian tidak lain adalah merupakan masalah dinamika motif. Prinsip utama dari
tes Pauli adalah tiap manusia itu mampu belajar dan berlatih. Dalam tes Pauli yang
dilihat adalah hasil karyanya yaitu : Performance = ability x motivation.

B. Tujuan Tes Pauli


Tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh daya
tahan, ketekunan, dan ketelitian. Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi dan
kemampuan.
1. Motivasi merupakan hasil dari niat dan kemauan.
2. Kemampuan merupakan kekuatan tindakan yang responsif berupa gerakan
motorik, kegiatan intelektual, pengendalian diri secara umum, dan kemampuan untuk
membedakan hal yang penting.
Dalam konteks tes Pauli, kepribadian memiliki ciri-ciri yaitu mampu belajar/ dilatih,
bisa terangsang/ tergerakkan/ tertarik dan bisa capai/ jenuh
Seseorang bisa mencapai/menghasilkan sesuatu dengan melakukan kegiatan-kegiatan
atau dengan bekerja. Dalam suatu kerja selain dibutuhkan kemauan juga harus
didukung oleh faktor stabilitas emosi dan ketahanan dalam bekerja.

 Unsur sasaran kerja/ tujuan → hasil kerja. Dilihat dari kualitas dan kuantitas.

 Unsur jalan yang ditempuh untuk mencapai hasil kerja. Dilihat dari
simpangan/ fluktuasi, tanjakan dan titik puncak.

Tujuan dari tes ini adalah mengumpulkan berbagai data berupa:

 Daya tahan atau keuletan

 Kemauan atau kehendak individu

 Emosionalitas

 Daya tahan untuk menyesuaikan diri Stabilitas

Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi prestasi yang dicapai seseorang individu.


Selain itu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi achievement peserta,
diantaranya:

 Faktor fisik, yaitu kondisi badan kita pada pada saat tes

 Faktor psikis, yaitu keadaan jiwa kita pada saat tes dilakukan.

Pengaruh faktor-faktor tersebut berkaitan erat dengan fase perkembangan yang


sedang dilalui seseorang, sebab keterkaitan dan dominasi faktor-faktor itu
mempunyai kondisi yang tidak sama pada fase perkembangan yang berbeda.
C. Kegunaan Tes Pauli
1. Tes Pauli merupakan alat diagnostik yang dapat dipercaya untuk memeriksa
batas-batas perbedaan individu. Tes Pauli juga merupakan usaha pemeriksaan
prestasi yang cukup baik.
2. Tes Pauli dapat untuk mendiagnosis perbedaan kostitutif. Hal itu antara lain
didapat dari hasil pemeriksaan yang menggunakan tes Pauli. Hasil itu antara
lain menunjukkan bahwa daya tahan wanita lebih besar dari pria, keajegan
prestasi orang desa lebih tinggi dari orang kota, dan sebagainya. Hal-hal
tersebut juga menunjukkan bahwa tes Pauli bisa dimamfaatkan untuk
pemahaman psikologi sosial.
3. Tes Pauli dapat digunakan untuk orang yang menderita luka/gangguan diotak,
misal terkena tembakan dikepala. Hasilnya menunjukkan bahwa luka pada
“parietal” dan “frontal” menunjukkan kurangnya prestasi yang besar, sedang
luka pada “occipital” menunjukkan kurangnya prestasi yang tak terlalu besar
(paling minimal).
4. Tes Pauli dapat digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh
peransangan dari luar (misal narkotika).
5. Tes Pauli dapat digunakan sebagai diagnostik untuk mendeteksi anak-anak
yang sukar dididik. Pada tes itu terdapat kurve dengan bentuk-bentuk tertentu
untuk mereka yang terhambat perkembangannya. Untuk mereka yang tidak
mempunyai pendirian (Hatloso) dan mereka yang lemah diri.
6. Tes pauli ini digunakan sebagai metode pemeriksaan untuk orang yang buta
meskipun prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang normal berkurang,
akan tetapi prestasi individuil masih terlihat didalam tes sebagai prestasi orang
yang normal.
• Tes Pauli digunakan sebagai dasar tipologi kepribadian.
• Tes Pauli ialah suatu metode experimental untuk mendapat pengaruh sikap kerja
terhadap prestasi kerja.
• Tes Pauli merupakan alat pembantu experimental yang menjadi dasar untuk
diagnostik karakterologi.
Salah satu segi keuntungan dari tes pauli adalah menghilangkan variabel penting yang
biasanya dapat disembunyikan atau pura-pura (faking) dari subjek misal: sifat malu-
malu, yang biasanya sukar dihindari, pada tes ini tidak begitu berpengaruh pada
percobaan-percobaan yang telah dilakukan.
D. Aspek-Aspek yang di Ukur Tes Pauli 

1. Energi Psikis (Jml): Energi psikis mengungkap besarnya potensi energi kerja,


terutama ketika dibawah tekanan 
2. Ketelitian dan Tanggungjawab (Be):  Ketelitian dan tanggungjawab menunjukkan
adanya kesediaan bertanggungjawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula
mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada 
3. Kehati-hatian (Sa): Kehati-hatian menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati,
konsentrasi, kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan
4.  Pengendalian Perasaan (Si):  Pengendalian perasaan menunjukkan adanya
ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti
menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egosentris.
5. Dorongan Berprestasi (Ti): Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan
kemampuan berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri. 
6. Vitalitas dan Perencanaan (TP): Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi
untuk mengarahkan diri, dan mengatur kemampuan dalam mengatur tempo dan irama
kerja.

Ciri-Ciri Tes Pauli

Penjumlahan 2 angka berdekatan terus-menerus dari atas ke bawah


Yang ditulis angka satuan
Hasil penjumlahan itu tidak dijumlahkan dengan angka berikutnya
Pada waktu-waktu tertentu dibubuhkan tanda coret di bawah hasil penjumlahan
Kalau salah dibetulkan dengan cara mencoret angka/hasil yang salah, lalu menulis
angka yang benar di samping angka yang salah
Kalau satu lajur terlewat, tidak perlu dihiraukan,lanjutkan pada lajur berikutnya,
alasannya agar tidak mengacaukan pencatatan

Administras Tes Pauli

PERSIAPAN

 Meja yang rata


 Pensil HB (bersegi enam, 2 pensil)
 Pencahayaan, ventilasi, tenang
 Stopwatch
 Menulis contoh Pauli di papan tulis
 Membagikan lembar tes dengan isian identitas di sebelah atas
INSTRUKSI 

 Kepada saudara telah dibagikan lembar tes. Ambillah lembar tersebut dan
isilah dengan bolpen: nomor pemeriksaan, nama, tgl lahir dan tgl
pemeriksaan, jam
 Jika sudah selesai, letakkan alat tulis saudara dan perhatikan ke depan. Kita
lihat lembar tes ini penuh tercetak angka-angka (tunjukkan lembar jawaban) 
 Tugas saudara adalah sangat sederhana, yaitu menjumlah! Namun cara
menjumlahnya istimewa, yang nanti akan saya tunjukkan di papan tulis. 
 Jumlahkan setiap angka dengan angka di bawahnya, dan hasilnya harus
dituliskan di sebelah kanan di antara kedua angka yang saudara jumlahkan
itu. 
 Angka puluhan HARUS DIBUANG. Lihatlah ke papan tulis (contohkan) 
 Pada saat saudara menjumlahkan angka-angka ini, pada waktu-waktu
tertentu akan terdengar aba-aba GARIS! Pada setiap aba-aba GARIS, maka
saudara harus memberi garis di bawah angka hasil penjumlahan terakhir
yang pada waktu itu sedang saudara tulis, dan meneruskan penjumlahan
saudara sampai terdengar aba-aba BERHENTI! 
 Andaikan saudara sampai pada akhir lembar ini….(tunjukkan akhir lembar
depan)…maka masih tersedia angka-angka di lembar belakangnya.Lembar
ini dicetak istimewa, sehingga cara membaliknya juga istimewa seperti ini
(contohkan)
  Pekerjaan ini harus dilakukan secepat-cepatnya
 Untuk pekerjaan ini sebaiknya jangan ada benda-benda yang menghalangi di
meja saudara, dan aturlah cara duduk saudara agar merasa nyaman. 
 Apakah ada pertanyaan? 
 Jika tidak ada, sekali lagi kami ingatkan untuk melakukan pekerjaan ini
secepat-cepatnya. 
 Ambillah pensil saudara. Letakkan pensil saudara di antara dua angka
pertama. SIAP…….MULAI

E. SKORING TES PAULI

Mencari Parit

Gunakan bolpen merah


Cari kolom yang terlewat dan buat coretan ke bawah sepanjang kolom tersebut
Parit tidak dimasukkan dalam menghitung jumlah

Menghitung Garis

 Gunakan bolpen merah


 Cari 20 buah garis yang dibuat subjek (jumlah garis harus 20, termasuk garis
berhenti)
 Buat coretan di dekat tiap garis (garis subjek jangan ditimpa)
 Jika ada penjumlahan yang terlewat di dekat garis berilah tanda “√”

Menghitung Jumlah

 Gunakan bolpen biru

 Jumlahkan seluruh kolom yang telah selesai penuh terlebih dahulu (tiap
kolom= 50), kemudian tambahkan jumlah pada kolom paling akhir (yang tidak
terselesaikan penuh)

 Jumlah di atas dikurangi: Parit (tiap parit mengurangi 50) & Jumlah
penjumlahan yang terlewat (biasanya sekitar garis)

 Tulis jumlah akhir pada kolom Jumlah (penempatannya sesuai norma yang
digunakan)

Jumlah Salah Dibetulkan Penyimpanga Tinggi Tempat Puncak


n
3000↑ <0,6% <0.7% >4% >53 <10
2350-3000 0,6%-1,5% 0,7%-2% 3%-4% 33-53 10-14
2350↓ >2% >2% <3% <33 >14

Menghitung jumlah tiap 3 menit

Gunakan bolpen biru


Jumlah 3 menit pertama: Hitung jumlah kolom kelipatan 50 pada kolom
sebelum garis ke-1. Tulis jumlah tersebut pada kotak pertama (di bawah kotak
yang diarsir), & Hitung jumlah yang berada di atas garis ke-1, tulis hasilnya
pada kotak di bawah kotak pertama tadi
Jumlah 3 menit ke-2: Hitung jumlah yang berada di BAWAH garis ke-
1dengan cara mengurangi jumlah kolom itu dengan jumlah kolom itu dengan
jumlah yang ada di atas garis ke-1, tulis pada kotak pertama berikutnya.
Lanjutkan menghitung jumlah yang penuh pada kolom-kolom sebelum garis
ke-2. Hitung jumlah yang ada di atas garis ke-2 dan tulis pada kotak ke-2
berikutnya.
Jumlah 3 menit ke-3 dst: Hitung sisa pada kolom (jumlah yang ada di
BAWAH garis ke-2), tulis hasilnya pada kotak pertama berikutnya dan
lanjutkan dengan langkah yang sama sampai pada garis ke-20

Membuat Grafik

Membuat Grafik Pertama

 Dibuat dengan pensil

 Sesuai kisaran jumlah tiap 3 menit, tulis bilangan kelipatan 10 pada ordinat
grafik dengan bolpen biru

 Buat grafik berdasar jumlah 3 menitan (1-20)

Membuat grafik ketiga

 Hubungkan 2 titik pertemuan antara grafik ke-1 dengan 2 garis tegak paling
tipis yang mengapit garis tegak paling tebal (yang bertanda !)

 Buatlah tanda persilangan garis itu pada garis tegak paling tebal pertama
dengan pensil

 Lakukan kembali langkah pertama dan kedua pada 4 garis tebal berikutnya
sehingga ditemukan 5 buah titik silang pada garis tegak paling tebal

 Hubungkan kelima titik silang tersebut sehingga didapatkan grafik ketiga.


Warna untuk grafik ketiga: Anak (0-100)= merah; remaja (50-150)= hijau;
dewasa normal (100-200)= biru; dewasa istimewa (150-250)= hitam

Menghitung Mean

 Rumus: jumlah prestasi : 20

 Cantumkan rata-rata itu pada grafik dengan membuat garis dari 3 menit ke-19
sampai ke-20 dengan bolpen sesuai warna grafik ke-3

 Tuliskan bilangan rata-rata itu di sebelah kanan garis yang dibuat

Menghitung Tinggi

 Gunakan bolpen biru


 Cari jumlah tiap tiga menit yang tertinggi, beri tanda ↑ di bawahnya

 Cari jumlah tiap tiga menit yang terendah, beri tanda ↓ di bawahnya

 Kurangkan jumlah tertinggi dengan jumlah terendah, tulis hasilnya pada


kolom tinggi sesuai norma.

Menentukan tempat puncak

 Gunakan bolpen biru

 Jumlah tiga menit tertinggi merupakan puncak prestasi

 Carilah pada 3 menit yang keberapa puncak itu terjadi (lihat angka 1-20 di atas
grafik)

 Tulis puncak itu pada kolom tempat puncak sesuai norma

 Jika terdapat lebih dari 1 puncak, semua puncak harus dituliskan pada
tempatnya sesuai norma

Menghitung penyimpangan

 Gunakan bolpen biru

 Hitung hanya pada kolom ke-3 sampai ke-18

 Cari selisih antara grafik dasar (warna biru/ hitam untuk dewasa) dengan
grafik rata-rata (warna merah). Hasil merupakan bilangan mutlak dan tulis di
atas tiap kolom.

 Cari rata-rata simpangan

å simpangan

Si = ----------------------- x 100%

16 x rerata

Menghitung kesalahan

 Gunakan bolpen biru


 Yang dihitung adalah kesalahan yang terjadi pada kolom ke-13 sampai ke-20

 Rumus:

åsalah

Sa = --------- X 100%

400

 Tulis hasilnya pada kolom kesalahan sesuai norma

 Jika jumlah prestasi ≥ 4000 hitung juga kesalahan pada kolom 39 & 40

 Rumus

åsalah

Sa = --------- X 100%

100

Menghitung pembetulan

 Gunakan bolpen biru

 Yang dihitung hanya pembetulan yang dilakukan pada kolom ke-13 sampai
ke-20

 Rumus

ådibetulkan

Dib = ---------------- X 100%

400

 Tulis hasilnya di kolom pembetulan sesuai norma


DAFTAR PUSTAKA

Kustimah, Djunaidi, A., Utomo, A. B. (2006). Hubungan Antara Hasil Tes Rorscach Dengan
Tes
Pauli Dalam Menggali Aspek Emosi Dari Kepribadian. Thesis. Fakultas Psikologi.
Universitas Padjadjaran Bandung.
Haryadi, S., & California, S. H. (2018). Metoda Baru Untuk Menghitung Tingkat Konsistensi
Pada Tes Pauli & Kraepelin.
Arnold, Wilhelm. 1970. Der Pauli Test. Germany : Johann Abrosius Barth, Munchen.

Anda mungkin juga menyukai