Anda di halaman 1dari 11

TES PAULI

SEJARAH
 1938, Prof. Richard Pauli, Dr. Wilhelm Arnold dan Prof.
Van Hiss memperbaharui tes Kraeplin dengan metode
yang lebih baik.
KEGUNAAN
 Tes diagnostik yang tidak tergantung pada perbedaan umur,
usia, jenis kelamin, pendidikan dan kebudayaan
 Tes diagnostik untuk perbedaan konstitutif

 Tes yang pasti dan teliti untuk mengukur prestasi


 Digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh
perangsangan dari luar pada kemampuan prestasi psikis
 Juga pengaruh dari dalam misalnya pada penderita luka di kepala

 Dapat juga untuk memeriksa pengaruh perangsangan


narkotika pada seseorang
KEGUNAAN
 Digunakan sebagai tes diagnostik pada anak-anak yang
suit dididik
 Pada anak yang mengalami lemah jiwa, labil dan
keterbelakang
 Digunakan untuk menyelidiki berapa jauh pengaruh
sugesti terhadap prestasi, ketelitian, stabilitas dan
sebagainya.
 Untuk mengetahui pengaruh sikap kerja terhadap
prestasi kerja
 Dapat dilakukan untuk memeriksa orang yang
mengalami kebutaan dengan penyajian secara khusus
HAKEKAT TES PAULI
 Pada saat kegiatan yang dilakukan pada jangka waktu yang
lama dan berlanjut terus menerus  reaksi kesal, jenuh,
tegang
 Apalagi dicobaan pada orang yang sama pada waktu yang
berlainan, ternyata grafik kerjanya tidak jauh berbeda
sehingga dapat kita ketahui kepribadian kerja dari orang
tersebut .
 Seseorang berprestasi atau tidak dapat dilihat saat
seseorang melakukan kegiatan.
 Kegiatan adalah cerminan dari tingkah lakunya, sehingga
yang dilihat dari tes Pauli adalah taraf tingkah lakunya 
tingkah laku dari situasi tes
 Hal-hal yang mencerminkan kepribadian kerja melalui :
 JUMLAH, bagaimana ia sampai pada jumlah tersebut
 JALAN, yang harus dilalui untuk mencapai jumlah tersebut
 Bagaimana ia harus mengendalikan SUASANA HATINYA
 Apakah ia BOSAN, JENUH, LELAH dan sebagainya
 Sejauh mana ia bisa mencapai NILAI TERTINGGI, KAPAN
 Apakah ia mengerjakan kerja tersebut dengan KONSTAN
HAKEKAT PSIKOLOGIS TES PSIKOLOGIS
 Cara yang digunakan pada tes Pauli kita bisa
mendapatkan beberapa sumber kesalahan yang diperbuat
oleh testee, yaitu :
 Tes pauli hanya menuntut prestasi yang dikenal oleh setiap
orang, yaitu menjumlah angka
 Walaupun testee sudah mengetahui cara menjumlahkannya,
namun ia tidak mengetahui maksud dilakukannya tes
 Saat dilakukan secara klasikal, maka terdapat rasa ingin
berlomba sehingga dapat diperoleh simpton simpton tertentu
 Selain melihat prestasi, tes ini dapat melihat sikap
seseorang saat mengerjakan pekerjaan
FAKTOR –FAKTOR YANG MENUNJANG
SAAT PELAKSAAN TES PAULI
 Hilangnya kesadaran yang diuji karena waktu pelaksaan
1 jam
 Situasi kebersamaan
 Menghilangkan rasa malu dan rasa takut
 Persaingan
 Akan timbul persaingan
 Menghemat waktu dan biaya
 Dapat diberikan kepada semua individu
PROSEDUR TES
 Tes dilakukan secara klasikal
 Lembar pauli dibagikan dan diletakkan disebelah kanan
subjek
 Kemudian diberikan instruksi sebagai berikut :
 Kepada saudara dibagikan kertas yang didalamnya penuh
dengan angka
 Isilah data pribadi
 Jika sudah selesai, perhatikan instruksi berikut :
 Cara menjumlah, cara penulisan,, saat instruksi garis, jika
salah, selesaikan dengan cepat, buat kondisi senyaman
mungkim
INTERPRETASI
 Jumlah keseluruhan
 Kapasitas kerja, energi, dorongan, vitalitas atau kekuatan
energi
 Hasil Awal
 Jumlah angka pada kurun pertama dibandingkan dengan garis
rata-rata
 Kemauan dan kesediaan kerja serta pengambilan keputusan

 Penurunan Awal
 Mengindikasikan penyesuaian diri dan problem solving
terhadap kesulitan pada pekerjaan yang baru
 Taraf Keseluruhan
 Daya tahan dan keuletan subjek
 Simpangan
 Kendali perasaan
 Tinggi
 Seberapabesar subjek mengerahkan kemauannya untuk
mencapai pretasi setinggi-tingginya
 Tempat Puncak
 Berkaitang dengan pengaturan energi
 Salah dan Dibetulkan
 Kecermatan, ketelitian, kehati-hatian dan konsetrasi dalam
bekerja

Anda mungkin juga menyukai