Tes Rini
Tes Rini
Langkah 1
1. Responden I (Alia)
Analisa
Koding Analisis Data
Tematik
Suami memberikah hadiah untuk Aspek
(R1.W2/b.86-99/hal.12-13)
mencairkan suasana Komunikasi
Responden dan suami juga
Aspek
(R1.W2/b.110-115/hal. 13) berjalan-jalan berdua agar lebih
Komunikasi
akrab
Hampir tiga tahun menikah
Aspek
(R1.W2/b.123-127/hal.13) responden sudah akrab dengan
Komunikasi
suami
Keakraban terbangun setelah dua Aspek
(R1.W2/b.130-133/hal. 13)
bulan Komunikasi
Rasa takut muncul bercampur Aspek
(R1.W2/b.140-142/hal.13)
malu dan canggung Ketakutan
Aspek
(R1.W2/b.144-149/hal.14) Merasa suami adalah orang asing
Ketakutan
Aspek
(R1.W2/b.150-155/hal.14) Takut dirinya tak sesuai harapan
Ketakutan
(R1.W2/b.177-178/hal.14) Suami berperan untuk menuntun Aspek Peran
berhubungan seksual Suami
Takut muncul lagi setelah Aspek
(R1.W2/b.180-193/hal. 14)
melahirkan Ketakutan
Faktor
Pengetahuan bersumber dari
(R1.W2/b.212-214/hal.14) Pengetahuan
buku
tentang Seks
Mengkomunikasikan posisi Aspek
(R1.W2/b.214-216/hal.15)
syar’i Komunikasi
Mengkomunikasikan daerah Aspek
(R1.W2/b.226-229/hal. 15)
sensitif Komunikasi
(R1.W2/b.232-243/hal. 15- Komunikasi karena kurang Aspek
16) sensitif dengan sentuhan Komunikasi
Suami berperan menenangkan Aspek Peran
(R1.W2/b. 202-209/hal.15)
ketakutan responden Suami
Pengetahuan menuntun untuk Faktor
(R1.W2/b. 217-222/hal.15) berhubungan seksual dalam Pengetahuan
Islam tentang Seks
1
2
Pengetahuan
yang diperbolehkan dan tidak
tentang Seks
Faktor
Pengetahuan mempengaruhi
(R1.W3/174-187/h.22) Pengetahuan
kepuasan seksual
tentang Seks
Hubungan seksual penting untuk
Aspek Cara
(R1.W3/b.198-215/h.23) menyalurkan hasrat biologis dan
Menyikapi Seks
memperoleh keturunan
Hubungan seksual dengan isteri
Aspek Cara
(R1.W3/b.220-230/h.23) menolong agar suami tidak
Menyikapi Seks
bermaksiat
Kondisi fisik mempengaruhi Faktor
(R1.W3/243-246/h.24)
posisi berhubungan seksual Fisiologis
Tidak memiliki penyakit yang Faktor
(R1.W3/291-302/h.24-25)
mempengaruhi hubungan seksual Fisiologis
Minum obat herbal untuk Faktor
(R1.W3/307-320/h.25)
menjaga stamina Fisiologis
Setelah menikah semua menjadi Faktor
(R1.W3/336-339/h.25)
menarik Fisiologis
Bagian tubuh yang menarik bisa
Faktor
(R1.W3/346-351/h.26) digunakan sebagai sinyal
Fisiologis
merangsang pasangan
Hubungan seksual yang baik Aspek Cara
(R1.W3/b.357-362/h.26)
yang saling memahami Menyikapi Seks
Hubungan seksual yang baik
Aspek Cara
(R1.W3/b.367-369/h.26) adalah yang tidak melanggar
Menyikapi Seks
syariat Islam
Menjelaskan kondisi tidak bisa Aspek
(R1.W3/b.377-384/h.26)
berhubungan seksual Komunikasi
(R1.W3/b.386-395/hal.26- Tidak merasa ada pengurangan Aspek
27) frekuensi Frekuensi
Tidak menentukan jadwal khusus Aspek
(R1.W3/b.405-408/hal.27)
berhubungan seksual Frekuensi
Penentuan jadwal akan
Aspek
(R1.W3/b.410-412/hal.27) membatasi keinginan
Frekuensi
berhubungan seksual
Aspek
(R1.W3/b.416-418/hal.27) Biasanya malam
Frekuensi
4
2. Responden II (Nia)
Analisa
Koding Analisis Data
Tematik
Faktor
Sumber pengetahuan sama dengan
(R2.W1/b.181-184/h.31) Pengetahuan
suami
tentang seks
Risih dengan sapaan suami di Aspek
(R2.W2/b.156-159/h.37)
awal menikah Komunikasi
Aspek
(R2.W2/b.182-187/h.37) Komunikasi masih malu-malu
Komunikasi
Tidak menilai dari penampilan Faktor
(R2.W2/b.253-260/h.39)
fisik semata Fisiologis
Menceritakan hal yang dilakukan Aspek
(R2.W2./b.272-283/h.39)
selama ta’aruf Komunikasi
Aspek
(R2.W2/b.363-368/h.41) Suami lebih komunikatif
Komunikasi
Pergi berjalan-jalan untuk lebih Aspek
(R2.W2/b.380-389/h.41)
akrab Komunikasi
Selalu mengkomunikasikan Aspek
(R2.W2/b.393-401/h.42)
perasaan terkait hubungan seksual Komunikasi
(R2.W2./b.406-411/h.42) Takut saat diawal akan memasuki Aspek
kamar Ketakutan
(R2.W2./b.413-416/h.42) Aspek
Masih merasa asing
Ketakutan
(R2.W2./b.432-434/h.42) Malu saat harus berhubungan Aspek
seksual Ketakutan
(R2.W2./b.436-439/h.42) Aspek
Responden memang pemalu
Ketakutan
(R2.W2./b.443-451/h.43) Aspek
Merasa bingung dan grogi
Ketakutan
(R2.W2./b.453-455/h.43) Berusaha membuang perasaan Aspek
takut Ketakutan
Faktor
Pengetahuan dapat mengurangi
(R2.W2./b.455-460/h.43) Pengetahuan
rasa takut
tentang seks
(R2.W2./b.471-473/h.43) Suami berperan meredam rasa Aspek Peran
takut Suami
(R2.W2./b.478-482/h.43) Suami berperan mengarahkan Aspek Peran
hubungan seksual Suam
(R2.W2./b.489-493/h.43- Memilih topik yang sama-sama Aspek
44) diketehui Komunikasi
(R2.W2./b.494-499/h.44) Suami memulai dengan Aspek Peran
membukakan jilbab responden Suam
(R2.W2/b.513-517/h.44) Mengkomunikasikan keinginan Aspek
5
berhubungan Komunikasi
Berkomunikasi dengan bahasa Aspek
(R2.W2/b.521-523/h.44)
tubuh Komunikasi
Tidak mengkomunikasikan daerah Aspek
(R2.W2/b.532-537/h.44)
sensitif Komunikasi
Mengkomunikasikan perasaan Aspek
(R2.W2/b.537-541/h.44)
setelah berhubungan seksual Komunikasi
(R2.W2./b.554-558/h.45) Tidak menuntut kepuasan Aspek Cara
hubungan seks Menyikapi Seks
(R2.W2/b.566-572/h.45) Aspek
Saling mengerti
Komunikasi
Aspek
(R2.W3/b.10-12/h.46) Ada panggilan khusus
Komunikasi
(R2.W3/b.15-20/h.46) Aspek
Senang dipanggil sayang
Komunikasi
Aspek
(R2.W3/b.21-25/h.46) Suami sering membujuk
Komunikasi
(R2.W3/b.36-45/h.46-47) Perhatian juga dalam pekerjaan Aspek Peran
rumah Suam
(R2.W3/b.54-61/h.47) Aspek Peran
Suami perhatian pada responden
Suam
(R2.W3/b.69-74/h.47) Faktor
Pengetahuan membantu untuk
Pengetahuan
dapat menyesuaikan dengan suami
tentang seks
(R2.W3/b.76-83/h.47) Faktor
Pengetahuan sudah dicari sebelum
Pengetahuan
menikah
tentang seks
Faktor
(R2.W3/b.87-89/h.47) Mendapat pembekalan sebelum
Pengetahuan
menikah
tentang seks
Faktor
(R2.W3/b.90-102/h.47-48) Pengetahuan tentang seks penting Pengetahuan
tentang seks
Pengetahuan tentang seks besar Faktor
(R2.W3/b.110-116/h.48) pengaruhnya terhadap Pengetahuan
penyesuaian seksual tentang seks
Faktor
Tidak berani bertanya pada orang
(R2.W3/b.117-121/h.48) Pengetahuan
lain
tentang seks
Penampilan Fisik hanya
Faktor
(R2.W3/b.132-139/h.48) berpengaruh kecil pada hubungan
Fisiologis
seksual
(R2.W3/b.142-144/h.48- Saat hamil cukup mempengaruhi Faktor
49) posisi berhubungan seksual Fisiologis
(R2.W3/b.144-149/h.49) Kondisi yang tidak fit Faktor
6
Analisa
Koding Analisis Data
Tematik
Aspek
(R3.W2./b.7-17/h.61) Menyiapkan panggilan khusus
Komunikasi
Mulai membangun keakraban Aspek
(R3.W2./b.23-27/h.61)
saat ditinggal berdua Komunikasi
Suami tertutup dalam hal Aspek
(R3.W2./b.31-36/h.61)
komunikasi Komunikasi
Suami tidak menceritakan Aspek
(R3.W2./b.67-70/h.62)
kebiasaannya Komunikasi
(R3.W2./b.82-84/h.62) Aspek
Terkejut dengan kebiasaan suami
Komunikasi
Responden sering menangis Aspek
(R3.W2./b.101-104/h.63)
menghadapi kebiasaan suami Komunikasi
Mulai mengerti setelah enam Aspek
(R3.W2./b.104-114/h.63)
bulan menikah Komunikasi
(R3.W2./b.146-152/h.64) Komunikasi seksual dengan Aspek
7
1. Responden I (Alia)
Rumusan Analisa
Koding Analisis Data
Masalah Tematik
Gambaran Suami memberikah
Aspek
penyesuaia (R1.W2/b.86-99/hal.12-13) hadiah untuk
Komunikasi
n seksual mencairkan suasana
pada Responden dan
responden suami juga berjalan- Aspek
(R1.W2/b.110-115/hal. 13)
jalan berdua agar Komunikasi
lebih akrab
Hampir tiga tahun
menikah responden Aspek
(R1.W2/b.123-127/hal.13)
sudah akrab dengan Komunikasi
suami
Keakraban
Aspek
(R1.W2/b.130-133/hal. 13) terbangun setelah
Komunikasi
dua bulan
Rasa takut muncul
Aspek
(R1.W2/b.140-142/hal.13) bercampur malu dan
Ketakutan
canggung
Merasa suami Aspek
(R1.W2/b.144-149/hal.14)
adalah orang asing Ketakutan
Takut dirinya tak Aspek
(R1.W2/b.150-155/hal.14)
sesuai harapan Ketakutan
Suami berperan
(R1.W2/b.177-178/hal.14) untuk menuntun Aspek Peran
berhubungan Suami
seksual
Takut muncul lagi Aspek
(R1.W2/b.180-193/hal. 14)
setelah melahirkan Ketakutan
Suami berperan
Aspek Peran
(R1.W2/b. 202-209/hal.15) menenangkan
Suami
ketakutan responden
Mengkomunikasika Aspek
(R1.W2/b.214-216/hal.15)
n posisi Komunikasi
(R1.W2/b.226-229/hal. 15) Mengkomunikasika Aspek
n daerah sensitif komunikasi
9
10
Komunikasi karena
(R1.W2/b.232-243/hal. 15- Aspek
kurang sensitif
16) Komunikasi
dengan sentuhan
Suami juga berperan
Aspek Peran
(R1.W2/b. 243-254/hal.16) untuk memuaskan
Suami
responden
Komunikasi seksual
Aspek
(R1.W2/b.272-275/hal. 16) dengan bahasa
Komunikasi
tubuh
Saling mengerti satu Aspek
(R1.W2/b.279-291/hal. 16)
sama lain Komunikasi
Tidak
mengkomunikasikan
Aspek
(R1.W2/b.321-325/hal.17) perasaan setelah
Komunikasi
berhubungan
seksual
Memberikan Aspek
(R1.W3/b.11-17/h.19)
panggilan khusus Komunikasi
Panggilan sayang
Aspek
(R1.W3/b.19-22/h.19) membuat lebih
Komunikasi
akrab
Mengkomunikasika
n kesiapan untuk Aspek
(R1.W3/b.45-46/h.20)
berhubungan Komunikasi
seksual
Ajakan suami
Aspek Cara
berhubungan
(R1.W3/b.50-53/h.20) Menyikapi
seksual wajib
Seks
dipenuhi
Permintaan izin Aspek
(R1.W3/b.60-62/h.20)
sebelum menyentuh Komunikasi
Wanita yang sudah
(R1.W3/b.62-67/h.20) menikah adalah Aspek Peran
tanggung jawab Suami
suami
Suami beroeran
Aspek Peran
(R1.W3/b.69-72/h.20) aktif dalam
Suami
hubungan seksual
Aspek Cara
Tidak memaksakan
(R1.W3/b.75-81/h.20) Menyikapi
hubungan seksual
Seks
Terkadang sedih
Aspek Cara
bila hubungan
(R1.W3/b.96-105/h.21) Menyikapi
seksual tidak seperti
Seks
yang diinginkan
(R1.W3/b.198-215/h.23) Hubungan seksual Aspek Cara
11
penting untuk
menyalurkan hasrat
Menyikapi
biologis dan
Seks
memperoleh
keturunan
Hubungan seksual
dengan isteri Aspek Cara
(R1.W3/b.220-230/h.23) menolong agar Menyikapi
suami tidak Seks
bermaksiat
Hubungan seksual Aspek Cara
(R1.W3/b.357-362/h.26) yang baik yang Menyikapi
saling memahami Seks
Hubungan seksual
yang baik adalah Aspek Cara
(R1.W3/b.367-369/h.26) yang tidak Menyikapi
melanggar syariat Seks
Islam
Menjelaskan kondisi
tidak bisa Aspek
(R1.W3/b.377-384/h.26)
berhubungan Komunikasi
seksual
Tidak menentukan
jadwal khusus Aspek
(R1.W3/b.405-408/hal.27)
berhubungan Frekuensi
seksual
Penentuan jadwal
akan membatasi
Aspek
(R1.W3/b.410-412/hal.27) keinginan
Frekuensi
berhubungan
seksual
Aspek
(R1.W3/b.416-418/hal.27) Biasanya malam
Frekuensi
Faktor yang Faktor
mempengar (R1.W2/b.212-214/hal.14) Pengetahuan
Pengetahuan
uhi bersumber dari buku
tentang Seks
penyesuaia
Pengetahuan
n seksual Faktor
menuntun untuk
(R1.W2/b. 217-222/hal.15) Pengetahuan
berhubungan
tentang Seks
seksual dalam Islam
Tidak memaksakan Faktor
(R1.W2/b.337-342/hal. 17)
penampilan tertentu Fisiologis
(R1.W2/b.364-367/hal.18) Fisik yang menarik Faktor
membuat hubungan Fisiologis
seksual nyaman
12
Responden
Faktor
mendapat pelajaran
(R1.W3/b.84-86/h.20) Pengetahuan
bahwa pria lebih
tentang Seks
cepat puas
Mendapat info Faktor
(R1.W3/b.88-96/h.20-21) tentang foreplay dari Pengetahuan
buku tentang Seks
Tidak berani Faktor
(R1.W3/b.124-133/h.21) bertanya pada orang Pengetahuan
terkait seksualitas tentang Seks
Pengetahuan tentang Faktor
(R1.W3/156-159/h.22) seksual sangat Pengetahuan
penting tentang Seks
Mengetahui
Faktor
hubungan seksual
(R1.W3/167-174/h.22) Pengetahuan
yang diperbolehkan
tentang Seks
dan tidak
Pengetahuan Faktor
(R1.W3/174-187/h.22) mempengaruhi Pengetahuan
kepuasan seksual tentang Seks
Kondisi fisik
mempengaruhi Faktor
(R1.W3/243-246/h.24)
posisi berhubungan Fisiologis
seksual
Tidak memiliki
penyakit yang Faktor
(R1.W3/291-302/h.24-25)
mempengaruhi Fisiologis
hubungan seksual
Minum obat herbal
(R1.W3/307-320/h.25) Faktor
untuk menjaga
Fisiologis
stamina
Setelah menikah
Faktor
(R1.W3/336-339/h.25) semua menjadi
Fisiologis
menarik
Bagian tubuh yang
menarik bisa
Faktor
(R1.W3/346-351/h.26) digunakan sebagai
Fisiologis
sinyal merangsang
pasangan
Tidak merasa ada
(R1.W3/b.386-395/hal.26- Aspek
pengurangan
27) Frekuensi
frekuensi
13
2. Responden II (Nia)
Rumusan Analisa
Koding Analisis Data
Masalah Tematik
Gambaran Masih risih dengan Aspek
(R2.W2/b.156-159/h.37)
penyesuaia sapaan suami Komunikasi
n seksual Komunikasi masih Aspek
(R2.W2/b.182-187/h.37)
responden malu-malu Komunikasi
Menceritakan hal
Aspek
(R2.W2./b.272-283/h.39) yang dilakukan
Komunikasi
selama ta’aruf
Suami lebih Aspek
(R2.W2/b.363-368/h.41)
komunikatif Komunikasi
Pergi berjalan-jalan Aspek
(R2.W2/b.380-389/h.41)
untuk lebih akrab Komunikasi
Selalu
mengkomunikasikan Aspek
(R2.W2/b.393-401/h.42)
perasaan terkait Komunikasi
hubungan seksual
Takut saat diawal
(R2.W2./b.406-411/h.42) Aspek
akan memasuki
Ketakutan
kamar
(R2.W2./b.413-416/h.42) Aspek
Masih merasa asing
Ketakutan
(R2.W2./b.432-434/h.42) Malu saat harus Aspek
berhubungan seksual Ketakutan
(R2.W2./b.436-439/h.42) Responden memang Aspek
pemalu Ketakutan
(R2.W2./b.443-451/h.43) Merasa bingung dan Aspek
grogi Ketakutan
(R2.W2./b.453-455/h.43) Berusaha membuang Aspek
perasaan takut Ketakutan
(R2.W2./b.471-473/h.43) Suami berperan Aspek Peran
meredam rasa takut Suami
Suami berperan
(R2.W2./b.478-482/h.43) Aspek Peran
mengarahkan
Suam
hubungan seksual
(R2.W2./b.489-493/h.43- Memilih topik yang Aspek
44) sama-sama diketehui Komunikasi
Suami memulai
(R2.W2./b.494-499/h.44) dengan Aspek Peran
membukakan jilbab Suam
responden
(R2.W2/b.513-517/h.44) Mengkomunikasikan Aspek
keinginan Komunikasi
berhubungan
14
Berkomunikasi Aspek
(R2.W2/b.521-523/h.44)
dengan bahasa tubuh Komunikasi
Tidak
Aspek
(R2.W2/b.531-537/h.44) mengkomunikasikan
Komunikasi
daerah sensitif
Mengkomunikasikan
Aspek
(R2.W2/b.537-541/h.44) perasaan setelah
Komunikasi
berhubungan seksual
Tidak menuntut Aspek Cara
(R2.W2./b.554-558/h.45)
kepuasan hubungan Menyikapi
seks Seks
(R2.W2/b.566-572/h.45) Aspek
Saling mengerti
Komunikasi
Ada panggilan Aspek
(R2.W3/b.10-12/h.46)
khusus Komunikasi
(R2.W3/b.15-20/h.46) Senang dipanggil Aspek
sayang Komunikasi
Suami sering Aspek
(R2.W3/b.21-25/h.46)
membujuk Komunikasi
(R2.W3/b.36-45/h.46-47) Perhatian juga dalam Aspek Peran
pekerjaan rumah Suam
(R2.W3/b.54-61/h.47) Suami perhatian Aspek Peran
pada responden Suam
Mengkomunikasikan
(R2.W3./b.152-157/h.49) jika sedang tidak Aspek
bisa berhubungan Komunikasi
seksual
Aspek Cara
(R2.W3/b.187-193/h.49-50) Hubungan seksual
Menyikapi
sangat penting
Seks
Seks adalah Aspek Cara
(R2.W3/b.194-202/h.50)
kebutuhan dalam Menyikapi
pernikahan Seks
Hubungan seks yang Aspek Cara
(R2.W3/b.205-212/h.50)
baik yang sama- Menyikapi
sama menikmati Seks
Tidak ada jadwal
(R2.W3/b.224-234/h.50) Aspek
khusus berhubungan
Frekuensi
seksual
Jadwal khusus akan
(R2.W3/b.240-242/h.50) Aspek
menimbulkan
Frekuensi
kebosanan
Menentukan jadwal
(R2.W3/b.243-249/h.51) Aspek
untuk mencegah
Frekuensi
kehamilan
15
perhatian daripada
Fisiologis
penampilan fisik
Tidak memaksakan
(R2.W3/b.218-220/h.50) Faktor
hubungan seksual
Fisiologis
saat tidak fit
Rumusan Analisa
Koding Analisis Data
Masalah Tematik
Gambaran Menyiapkan Aspek
(R3.W2./b.7-17/h.61)
penyesuaia panggilan khusus Komunikasi
n seksual Mulai membangun
Aspek
pada (R3.W2./b.23-27/h.61) keakraban jika
Komunikasi
responden ditinggal berdua
Aspek
(R3.W2./b.31-36/h.61) Suami tertutup
Komunikasi
Suami tidak
Aspek
(R3.W2./b.66-70/h.62) menceritakan
Komunikasi
kebiasaannya
(R3.W2./b.82-84/h.62) Terkejut dengan Aspek
kebiasaan suami Komunikasi
Responden sering
menangis Aspek
(R3.W2./b.101-104/h.63)
menghadapi Komunikasi
kebiasaan suami
Mulai mengerti
Aspek
(R3.W2./b.104-114/h.63) setelah enam bulan
Komunikasi
menikah
Komunikasi seksual Aspek
(R3.W2./b.146-152/h.64)
dengan bahasa tubuh Komunikasi
Tidak
membicarakan seks Aspek
(R3.W2./b.158-164/h.64)
dengan bahasa Komunikasi
vulgar
Komunikasi yang
Aspek
(R3.W2./b.196-200/h.65) tidak terbuka
Komunikasi
menjadi hambatan
Responden
(R3.W2./b.220-224/h.65) cenderung menerima Aspek
keadaan komunikasi Komunikasi
yang belum terbuka
(R3.W2./b.228-230/h.65) Ada trauma masa Aspek
17
Responden merasa
Faktor
(R3.W3/b.248-253/h.76) tidak menarik dari
Fisiologis
segi fisik
Pengetahuan Faktor
(R3.W3/b.273-275/h.76) mempengaruhi cara Pengetahuan
menyikapi seks tentang seks
Dalam keadaan
(R3.W3/b.278-284/h.76) Faktor
kurang fit tetap bisa
Fisiologis
berhubungan seksual
Suami juga
membuat
Faktor
(R3.W3/b.306-309/h.77) penampilan fisik
Fisiologis
responden menjadi
candaan
Berat badan
(R3.W3/b.294-301 /h.77) mempengaruhi Faktor
posisi berhubungan Fisiologis
seksual
Langkah 3
1. Responden I (Alia)
20
21
2. Responden II (Nia)
berhubungan
(R2.W2/b.521-523/h.44) Berkomunikasi Aspek
dengan bahasa tubuh Komunikasi
(R2.W2/b.531-537/h.44) Tidak Aspek
mengkomunikasikan Komunikasi
daerah sensitif
(R2.W2/b.537-541/h.44) Mengkomunikasikan Aspek
perasaan setelah Komunikasi
berhubungan seksual
(R2.W2/b.566-572/h.45) Saling mengerti Aspek
Komunikasi
(R2.W3/b.10-12/h.46) Ada panggilan Aspek
khusus Komunikasi
(R2.W3/b.15-20/h.46) Senang dipanggil Aspek
sayang Komunikasi
(R2.W3/b.21-25/h.46) Suami sering Aspek
membujuk Komunikasi
(R2.W3./b.152-157/h.49) Mengkomunikasikan Aspek
jika sedang tidak Komunikasi
bisa berhubungan
seksual
Aspek (R2.W2./b.406-411/h.42) Takut saat diawal Aspek
ketakutan 6 akan memasuki Ketakutan
kali muncul kamar
(R2.W2./b.413-416/h.42) Masih merasa asing Aspek
Ketakutan
(R2.W2./b.432-434/h.42) Takut dan Malu saat Aspek
harus berhubungan Ketakutan
seksual
(R2.W2./b.436-439/h.42) Responden memang Aspek
pemalu Ketakutan
(R2.W2./b.443-451/h.43) Merasa bingung dan Aspek
grogi Ketakutan
(R2.W2./b.453-455/h.43) Berusaha membuang Aspek
perasaan takut Ketakutan
Aspek peran (R2.W2./b.471-473/h.43) Suami berperan Aspek Peran
suami 5 kali meredam rasa takut Suami
muncul (R2.W2./b.478-482/h.43) Suami berperan Aspek Peran
mengarahkan Suami
hubungan seksual
(R2.W2./b.494-499/h.44) Suami memulai Aspek Peran
dengan membukakan Suami
jilbab responden
(R2.W3/b.36-45/h.46-47) Perhatian juga dalam Aspek Peran
pekerjaan rumah Suami
25
No Aspek-Aspek Responden I
Penyesuaian Seksual
1. Komunikasi Suami memberikah hadiah untuk
mencairkan suasana
Pacaran setelah menikah
Hampir tiga tahun menikah responden
sudah akrab dengan suami
Kecanggungan hanya berlangsung
selama sebulan-dua bulan pernikahan
Mengkomunikasikan posisi syar’i
Mengkomunikasikan daerah sensitif
Komunikasi karena kurang sensitif
dengan sentuhan
Komunikasi seksual dengan bahasa
tubuh
Saling mengerti satu sama lain
Tidak mengkomunikasikan perasaan
setelah berhubungan seksual
Memberikan panggilan khusus
Panggilan sayang membuat lebih akrab
Mengkomunikasikan kesiapan untuk
berhubungan seksual
Meminta izin sebelum menyentuh
Menjelaskan kondisi tidak bisa
berhubungan seksual
2. Ketakutan Rasa takut muncul bercampur malu dan
canggung
Merasa suami adalah orang asing
Takut dirinya tak sesuai harapan
Takut muncul lagi setelah melahirkan
3. Peran Suami Suami berperan untuk menuntun
berhubungan seksual
Suami berperan menenangkan ketakutan
responden
Suami juga berperan untuk memuaskan
responden
Wanita yang sudah menikah adalah
tanggung jawab suami
Suami beroeran aktif dalam hubungan
seksual
4. Frekuensi Tidak menentukan jadwal khusus
berhubungan seksual
30
31
Aspek-Aspek Penyesuaian
No Responden II
Seksual
1. Komunikasi Masih risih dengan sapaan suami
Komunikasi masih malu-malu
Menceritakan hal yang dilakukan
selama ta’aruf
Suami lebih komunikatif
Pergi berjalan-jalan untuk lebih
akrab
Selalu mengkomunikasikan
perasaan terkait hubungan seksual
Memilih topik yang sama-sama
diketehui
Mengkomunikasikan keinginan
berhubungan
Berkomunikasi dengan bahasa
tubuh
Tidak mengkomunikasikan daerah
sensitif
Mengkomunikasikan perasaan
setelah berhubungan seksual
Saling mengerti
Ada panggilan khusus
Senang dipanggil sayang
Suami sering membujuk
Mengkomunikasikan jika sedang
tidak bisa berhubungan seksual
2. Ketakutan Takut saat diawal akan memasuki
kamar
Masih merasa asing
Takut dan Malu saat harus
berhubungan seksual
Responden memang pemalu
Merasa bingung dan grogi
33