Anda di halaman 1dari 37

REKONSTRUKSI DATA

Langkah 1

Rangkuman Koding,Analisa Data, Analisa Tematik

1. Responden I (Alia)

Analisa
Koding Analisis Data
Tematik
Suami memberikah hadiah untuk Aspek
(R1.W2/b.86-99/hal.12-13)
mencairkan suasana Komunikasi
Responden dan suami juga
Aspek
(R1.W2/b.110-115/hal. 13) berjalan-jalan berdua agar lebih
Komunikasi
akrab
Hampir tiga tahun menikah
Aspek
(R1.W2/b.123-127/hal.13) responden sudah akrab dengan
Komunikasi
suami
Keakraban terbangun setelah dua Aspek
(R1.W2/b.130-133/hal. 13)
bulan Komunikasi
Rasa takut muncul bercampur Aspek
(R1.W2/b.140-142/hal.13)
malu dan canggung Ketakutan
Aspek
(R1.W2/b.144-149/hal.14) Merasa suami adalah orang asing
Ketakutan
Aspek
(R1.W2/b.150-155/hal.14) Takut dirinya tak sesuai harapan
Ketakutan
(R1.W2/b.177-178/hal.14) Suami berperan untuk menuntun Aspek Peran
berhubungan seksual Suami
Takut muncul lagi setelah Aspek
(R1.W2/b.180-193/hal. 14)
melahirkan Ketakutan
Faktor
Pengetahuan bersumber dari
(R1.W2/b.212-214/hal.14) Pengetahuan
buku
tentang Seks
Mengkomunikasikan posisi Aspek
(R1.W2/b.214-216/hal.15)
syar’i Komunikasi
Mengkomunikasikan daerah Aspek
(R1.W2/b.226-229/hal. 15)
sensitif Komunikasi
(R1.W2/b.232-243/hal. 15- Komunikasi karena kurang Aspek
16) sensitif dengan sentuhan Komunikasi
Suami berperan menenangkan Aspek Peran
(R1.W2/b. 202-209/hal.15)
ketakutan responden Suami
Pengetahuan menuntun untuk Faktor
(R1.W2/b. 217-222/hal.15) berhubungan seksual dalam Pengetahuan
Islam tentang Seks

1
2

Suami juga berperan untuk Aspek Peran


(R1.W2/b. 243-254/hal.16)
memuaskan responden Suami
Komunikasi seksual dengan Aspek
(R1.W2/b.272-275/hal. 16)
bahasa tubuh Komunikasi
Aspek
(R1.W2/b.279-291/hal. 16) Saling mengerti satu sama lain
Komunikasi
Tidak mengkomunikasikan Aspek
(R1.W2/b.321-325/hal.17)
perasaan setelah berhubungan Komunikasi
Tidak memaksakan penampilan Faktor
(R1.W2/b.337-342/hal. 17)
tertentu Fisiologis
Fisik yang menarik membuat Faktor
(R1.W2/b.364-367/hal.18)
hubungan seksual nyaman Fisiologis
Aspek
(R1.W3/b.11-17/h.19) Memberikan panggilan khusus
Komunikasi
Panggilan sayang membuat lebih Aspek
(R1.W3/b.19-22/h.19)
akrab Komunikasi
Mengkomunikasikan kesiapan Aspek
(R1.W3/b.45-46/h.20)
untuk berhubungan seksual Komunikasi
Beranggapan ajakan suami
Aspek Cara
(R1.W3/b.50-53/h.20) berhubungan seksual wajib
Menyikapi Seks
dipenuhi
Meminta izin sebelum Aspek
(R1.W3/b.60-62/h.20)
menyentuh Komunikasi
Wanita yang sudah menikah Aspek Peran
(R1.W3/b.62-67/h.20)
adalah tanggung jawab suami Suami
Suami berperan aktif dalam Aspek Peran
(R1.W3/b.69-72/h.20)
hubungan seksual Suami
Tidak memaksakan hubungan Aspek Cara
(R1.W3/b.75-81/h.20)
seksual Menyikapi Seks
Faktor
Responden mendapat pelajaran
(R1.W3/b.84-86/h.20) Pengetahuan
bahwa pria lebih cepat puas
tentang Seks
Faktor
Mendapat info tentang foreplay
(R1.W3/b.88-96/h.20-21) Pengetahuan
dari buku
tentang Seks
Terkadang sedih bila hubungan
Aspek Cara
(R1.W3/b.96-105/h.21) seksual tidak seperti yang
Menyikapi Seks
diinginkan
Faktor
(R1.W3/b.124-133/h.21) Tidak berani bertanya pada
Pengetahuan
orang terkait seksualitas
tentang Seks
Faktor
Pengetahuan tentang seksual
(R1.W3/156-159/h.22) Pengetahuan
sangat penting
tentang Seks
(R1.W3/167-174/h.22) Mengetahui hubungan seksual Faktor
3

Pengetahuan
yang diperbolehkan dan tidak
tentang Seks
Faktor
Pengetahuan mempengaruhi
(R1.W3/174-187/h.22) Pengetahuan
kepuasan seksual
tentang Seks
Hubungan seksual penting untuk
Aspek Cara
(R1.W3/b.198-215/h.23) menyalurkan hasrat biologis dan
Menyikapi Seks
memperoleh keturunan
Hubungan seksual dengan isteri
Aspek Cara
(R1.W3/b.220-230/h.23) menolong agar suami tidak
Menyikapi Seks
bermaksiat
Kondisi fisik mempengaruhi Faktor
(R1.W3/243-246/h.24)
posisi berhubungan seksual Fisiologis
Tidak memiliki penyakit yang Faktor
(R1.W3/291-302/h.24-25)
mempengaruhi hubungan seksual Fisiologis
Minum obat herbal untuk Faktor
(R1.W3/307-320/h.25)
menjaga stamina Fisiologis
Setelah menikah semua menjadi Faktor
(R1.W3/336-339/h.25)
menarik Fisiologis
Bagian tubuh yang menarik bisa
Faktor
(R1.W3/346-351/h.26) digunakan sebagai sinyal
Fisiologis
merangsang pasangan
Hubungan seksual yang baik Aspek Cara
(R1.W3/b.357-362/h.26)
yang saling memahami Menyikapi Seks
Hubungan seksual yang baik
Aspek Cara
(R1.W3/b.367-369/h.26) adalah yang tidak melanggar
Menyikapi Seks
syariat Islam
Menjelaskan kondisi tidak bisa Aspek
(R1.W3/b.377-384/h.26)
berhubungan seksual Komunikasi
(R1.W3/b.386-395/hal.26- Tidak merasa ada pengurangan Aspek
27) frekuensi Frekuensi
Tidak menentukan jadwal khusus Aspek
(R1.W3/b.405-408/hal.27)
berhubungan seksual Frekuensi
Penentuan jadwal akan
Aspek
(R1.W3/b.410-412/hal.27) membatasi keinginan
Frekuensi
berhubungan seksual
Aspek
(R1.W3/b.416-418/hal.27) Biasanya malam
Frekuensi
4

2. Responden II (Nia)

Analisa
Koding Analisis Data
Tematik
Faktor
Sumber pengetahuan sama dengan
(R2.W1/b.181-184/h.31) Pengetahuan
suami
tentang seks
Risih dengan sapaan suami di Aspek
(R2.W2/b.156-159/h.37)
awal menikah Komunikasi
Aspek
(R2.W2/b.182-187/h.37) Komunikasi masih malu-malu
Komunikasi
Tidak menilai dari penampilan Faktor
(R2.W2/b.253-260/h.39)
fisik semata Fisiologis
Menceritakan hal yang dilakukan Aspek
(R2.W2./b.272-283/h.39)
selama ta’aruf Komunikasi
Aspek
(R2.W2/b.363-368/h.41) Suami lebih komunikatif
Komunikasi
Pergi berjalan-jalan untuk lebih Aspek
(R2.W2/b.380-389/h.41)
akrab Komunikasi
Selalu mengkomunikasikan Aspek
(R2.W2/b.393-401/h.42)
perasaan terkait hubungan seksual Komunikasi
(R2.W2./b.406-411/h.42) Takut saat diawal akan memasuki Aspek
kamar Ketakutan
(R2.W2./b.413-416/h.42) Aspek
Masih merasa asing
Ketakutan
(R2.W2./b.432-434/h.42) Malu saat harus berhubungan Aspek
seksual Ketakutan
(R2.W2./b.436-439/h.42) Aspek
Responden memang pemalu
Ketakutan
(R2.W2./b.443-451/h.43) Aspek
Merasa bingung dan grogi
Ketakutan
(R2.W2./b.453-455/h.43) Berusaha membuang perasaan Aspek
takut Ketakutan
Faktor
Pengetahuan dapat mengurangi
(R2.W2./b.455-460/h.43) Pengetahuan
rasa takut
tentang seks
(R2.W2./b.471-473/h.43) Suami berperan meredam rasa Aspek Peran
takut Suami
(R2.W2./b.478-482/h.43) Suami berperan mengarahkan Aspek Peran
hubungan seksual Suam
(R2.W2./b.489-493/h.43- Memilih topik yang sama-sama Aspek
44) diketehui Komunikasi
(R2.W2./b.494-499/h.44) Suami memulai dengan Aspek Peran
membukakan jilbab responden Suam
(R2.W2/b.513-517/h.44) Mengkomunikasikan keinginan Aspek
5

berhubungan Komunikasi
Berkomunikasi dengan bahasa Aspek
(R2.W2/b.521-523/h.44)
tubuh Komunikasi
Tidak mengkomunikasikan daerah Aspek
(R2.W2/b.532-537/h.44)
sensitif Komunikasi
Mengkomunikasikan perasaan Aspek
(R2.W2/b.537-541/h.44)
setelah berhubungan seksual Komunikasi
(R2.W2./b.554-558/h.45) Tidak menuntut kepuasan Aspek Cara
hubungan seks Menyikapi Seks
(R2.W2/b.566-572/h.45) Aspek
Saling mengerti
Komunikasi
Aspek
(R2.W3/b.10-12/h.46) Ada panggilan khusus
Komunikasi
(R2.W3/b.15-20/h.46) Aspek
Senang dipanggil sayang
Komunikasi
Aspek
(R2.W3/b.21-25/h.46) Suami sering membujuk
Komunikasi
(R2.W3/b.36-45/h.46-47) Perhatian juga dalam pekerjaan Aspek Peran
rumah Suam
(R2.W3/b.54-61/h.47) Aspek Peran
Suami perhatian pada responden
Suam
(R2.W3/b.69-74/h.47) Faktor
Pengetahuan membantu untuk
Pengetahuan
dapat menyesuaikan dengan suami
tentang seks
(R2.W3/b.76-83/h.47) Faktor
Pengetahuan sudah dicari sebelum
Pengetahuan
menikah
tentang seks
Faktor
(R2.W3/b.87-89/h.47) Mendapat pembekalan sebelum
Pengetahuan
menikah
tentang seks
Faktor
(R2.W3/b.90-102/h.47-48) Pengetahuan tentang seks penting Pengetahuan
tentang seks
Pengetahuan tentang seks besar Faktor
(R2.W3/b.110-116/h.48) pengaruhnya terhadap Pengetahuan
penyesuaian seksual tentang seks
Faktor
Tidak berani bertanya pada orang
(R2.W3/b.117-121/h.48) Pengetahuan
lain
tentang seks
Penampilan Fisik hanya
Faktor
(R2.W3/b.132-139/h.48) berpengaruh kecil pada hubungan
Fisiologis
seksual
(R2.W3/b.142-144/h.48- Saat hamil cukup mempengaruhi Faktor
49) posisi berhubungan seksual Fisiologis
(R2.W3/b.144-149/h.49) Kondisi yang tidak fit Faktor
6

mempengaruhi hubungan seksual Fisiologis


Mengkomunikasikan jika sedang Aspek
(R2.W3./b.152-157/h.49)
tidak bisa berhubungan seksual Komunikasi
(R2.W3/b.160-163/h.49) Mengetahui kondisi fisik Faktor
merupakan hal yang penting Fisiologis
Setelah menikah semua bagian Faktor
(R2.W3/b.174-179/h.49)
fisik menjadi menarik Fisiologis
Lebih tertarik pada perhatian Faktor
(R2.W3/b.182-184/h.49)
daripada penampilan fisik Fisiologis
(R2.W3/b.187-193/h.49- Aspek Cara
Hubungan seksual sangat penting
50) Menyikapi Seks
(R2.W3/b.194-202/h.50) Seks adalah kebutuhan dalam Aspek Cara
pernikahan Menyikapi Seks
(R2.W3/b.205-212/h.50) Hubungan seks yang baik yang Aspek Cara
sama-sama menikmati Menyikapi Seks
(R2.W3/b.218-220/h.50) Tidak memaksakan hubungan Faktor
seksual saat tidak fit Fisiologis
(R2.W3/b.224-234/h.50) Tidak ada jadwal khusus Aspek
berhubungan seksual Frekuensi
(R2.W3/b.240-242/h.50) Jadwal khusus akan menimbulkan Aspek
kebosanan Frekuensi
(R2.W3/b.243-249/h.51) Menentukan jadwal untuk Aspek
mencegah kehamilan Frekuensi

3. Responden III (Tari)

Analisa
Koding Analisis Data
Tematik
Aspek
(R3.W2./b.7-17/h.61) Menyiapkan panggilan khusus
Komunikasi
Mulai membangun keakraban Aspek
(R3.W2./b.23-27/h.61)
saat ditinggal berdua Komunikasi
Suami tertutup dalam hal Aspek
(R3.W2./b.31-36/h.61)
komunikasi Komunikasi
Suami tidak menceritakan Aspek
(R3.W2./b.67-70/h.62)
kebiasaannya Komunikasi
(R3.W2./b.82-84/h.62) Aspek
Terkejut dengan kebiasaan suami
Komunikasi
Responden sering menangis Aspek
(R3.W2./b.101-104/h.63)
menghadapi kebiasaan suami Komunikasi
Mulai mengerti setelah enam Aspek
(R3.W2./b.104-114/h.63)
bulan menikah Komunikasi
(R3.W2./b.146-152/h.64) Komunikasi seksual dengan Aspek
7

bahasa tubuh Komunikasi


Tidak membicarakan seks Aspek
(R3.W2./b.158-164/h.64)
dengan bahasa vulgar Komunikasi
Komunikasi yang tidak terbuka Aspek
(R3.W2./b.196-200/h.65)
menjadi hambatan Komunikasi
Responden cenderung menerima
(R3.W2./b.220-224/h.65) Aspek
keadaan komunikasi yang belum
Komunikasi
terbuka
Ada trauma masa kecil terkait Aspek
(R3.W2./b.228-230/h.65)
seksual Ketakutan
Faktor
(R3.W2./b.258-262/h.66) Pengetahuan didapat dari artikel Pengetahuan
tentang seks
(R3.W2./b.265-270/h.66) Trauma tidak terlalu besar Aspek
pengaruhnya Ketakutan
(R3.W2./b.277-294/h.66) Ketakutan muncul karena Aspek
membayangkan rasa sakit Ketakutan
(R3.W2/b.293-296/h.67) Suami berusaha meredam rasa Aspek Peran
takut Suami
Tidak ada pembahasan setelah Aspek
(R3.W2./b.380-387/h.68)
berhubungan seksual Komunikasi
(R3.W2./b.405-412/h.69) Suami kurang berperan Aspek Peran
memuaskan responden Suami
(R3.W2./b.430-438/h.69) Isteri wajib melayani suaminya, Aspek
meskipun sedang lelah Komunikasi
(R3.W2./b.441-448/h.69- Responden menjaga penampilan Faktor
70) agar tetap menarik Fisiologis
Memberikan sinyal bila ingin Aspek
(R3.W2./b.470-479/h.70)
berhubungan seksual Komunikasi
Suami jarang duluan mengajak Aspek Peran
(R3.W3/b.17-20/h.71)
berhubungan seksual Suami
Setelah hamil suami makin Aspek Peran
(R3.W3/b.27/h.71)
sayang Suami
Suami membantu mengerjakan Aspek Peran
(R3.W3/b.29-37/h.71)
pekerjaan rumah Suami
Tidak ada jadwal tetap, diusahan Aspek
(R3.W3/b.41-51/h.71-72)
setiap malam jum’at Frekuensi
Aspek
(R3.W3/b.55-59/h.72) Fekuensi dikurangi selama hamil
Frekuensi
Kondisi hamil muda Faktor
(R3.W3/b.61-65/h.72)
mempegaruhi hubungan seksual Fisiologis
Hubungan seksual penting untuk Aspek Cara
(R3.W3/b.72-76/h.72)
menyalurkan nafsu Menyikapi Seks
Hubungan seksual menimbulkan Aspek Cara
(R3.W3/b.77-81/h.72)
cinta Menyikapi Seks
8

Hubungan seksual yang baik Aspek Cara


(R3.W3/b.88-94/h.72-73)
yang tidak setiap hari Menyikapi Seks
Faktor
Mencari tahu cara agar cepat
(R3.W3/b.97-105/h.73) Pengetahuan
hamil
tentang seks
Mengusahakan agar hubungan Aspek Cara
(R3.W3/b.109-112/h.73)
seksual tidak membosankan Menyikapi Seks
Faktor
(R3.W3/b.121-124/h.73) Pengetahuan penting untuk
Pengetahuan
menyesuaikan dengan suami
tentang seks
Faktor
Pengetahuan didapat dari buku
(R3.W3/b.125-128/h.73) Pengetahuan
dan film
tentang seks
Mencari posisi lain agar tidak Aspek Cara
(R3.W3/b.158/h.74)
monoton Menyikapi Seks
Faktor
Suami juga mencari tahu tentang
(R3.W3/b.159-165/h.74) Pengetahuan
seks dari buku
tentang seks
Faktor
Mencari tahu dari orang yang
(R3.W3/b.168-178/h.74) Pengetahuan
sudah menikah
tentang seks
Suami pandai menjaga Faktor
(R3.W3/b.183-186/h.74)
penampilan Fisiologis
(R3.W3/b.189-195 /h.74- Suami meminta responden Faktor
75) memakai wewangian Fisiologis
Menyukai salah satu bagian Faktor
(R3.W3/b.218-226/h.75)
tubuh suami Fisiologis
Suami meminta responden Faktor
(R3.W3/b.228-238/h.75)
berpenampilan menarik Fisiologis
Responden merasa tidak menarik Faktor
(R3.W3/b.248-253/h.76)
dari segi fisik Fisiologis
Suami memberi pujian pada Aspek
(R3.W3/b.255-260/h.76)
responden Komunikasi
Aspek
(R3.W3/b.262-269/h.76) Saling merayu dengan candaan
Komunikasi
Faktor
Pengetahuan mempengaruhi cara
(R3.W3/b.273-275/h.76) Pengetahuan
menyikapi seks
tentang seks
Dalam keadaan kurang fit tetap Faktor
(R3.W3/b.278-284/h.76)
bisa berhubungan seksual Fisiologis
Berat badan mempengaruhi Faktor
(R3.W3/b.294-301 /h.77)
posisi berhubungan seksual Fisiologis
Suami juga membuat penampilan Faktor
(R3.W3/b.306-309/h.77)
fisik responden menjadi candaan Fisiologis
Langkah 2

Rangkuman Koding, Analisa Data, Analisa Tematik Berdasarkan Rumusan


Masalah

1. Responden I (Alia)

Rumusan Analisa
Koding Analisis Data
Masalah Tematik
Gambaran Suami memberikah
Aspek
penyesuaia (R1.W2/b.86-99/hal.12-13) hadiah untuk
Komunikasi
n seksual mencairkan suasana
pada Responden dan
responden suami juga berjalan- Aspek
(R1.W2/b.110-115/hal. 13)
jalan berdua agar Komunikasi
lebih akrab
Hampir tiga tahun
menikah responden Aspek
(R1.W2/b.123-127/hal.13)
sudah akrab dengan Komunikasi
suami
Keakraban
Aspek
(R1.W2/b.130-133/hal. 13) terbangun setelah
Komunikasi
dua bulan
Rasa takut muncul
Aspek
(R1.W2/b.140-142/hal.13) bercampur malu dan
Ketakutan
canggung
Merasa suami Aspek
(R1.W2/b.144-149/hal.14)
adalah orang asing Ketakutan
Takut dirinya tak Aspek
(R1.W2/b.150-155/hal.14)
sesuai harapan Ketakutan
Suami berperan
(R1.W2/b.177-178/hal.14) untuk menuntun Aspek Peran
berhubungan Suami
seksual
Takut muncul lagi Aspek
(R1.W2/b.180-193/hal. 14)
setelah melahirkan Ketakutan
Suami berperan
Aspek Peran
(R1.W2/b. 202-209/hal.15) menenangkan
Suami
ketakutan responden
Mengkomunikasika Aspek
(R1.W2/b.214-216/hal.15)
n posisi Komunikasi
(R1.W2/b.226-229/hal. 15) Mengkomunikasika Aspek
n daerah sensitif komunikasi

9
10

Komunikasi karena
(R1.W2/b.232-243/hal. 15- Aspek
kurang sensitif
16) Komunikasi
dengan sentuhan
Suami juga berperan
Aspek Peran
(R1.W2/b. 243-254/hal.16) untuk memuaskan
Suami
responden
Komunikasi seksual
Aspek
(R1.W2/b.272-275/hal. 16) dengan bahasa
Komunikasi
tubuh
Saling mengerti satu Aspek
(R1.W2/b.279-291/hal. 16)
sama lain Komunikasi
Tidak
mengkomunikasikan
Aspek
(R1.W2/b.321-325/hal.17) perasaan setelah
Komunikasi
berhubungan
seksual
Memberikan Aspek
(R1.W3/b.11-17/h.19)
panggilan khusus Komunikasi
Panggilan sayang
Aspek
(R1.W3/b.19-22/h.19) membuat lebih
Komunikasi
akrab
Mengkomunikasika
n kesiapan untuk Aspek
(R1.W3/b.45-46/h.20)
berhubungan Komunikasi
seksual
Ajakan suami
Aspek Cara
berhubungan
(R1.W3/b.50-53/h.20) Menyikapi
seksual wajib
Seks
dipenuhi
Permintaan izin Aspek
(R1.W3/b.60-62/h.20)
sebelum menyentuh Komunikasi
Wanita yang sudah
(R1.W3/b.62-67/h.20) menikah adalah Aspek Peran
tanggung jawab Suami
suami
Suami beroeran
Aspek Peran
(R1.W3/b.69-72/h.20) aktif dalam
Suami
hubungan seksual
Aspek Cara
Tidak memaksakan
(R1.W3/b.75-81/h.20) Menyikapi
hubungan seksual
Seks
Terkadang sedih
Aspek Cara
bila hubungan
(R1.W3/b.96-105/h.21) Menyikapi
seksual tidak seperti
Seks
yang diinginkan
(R1.W3/b.198-215/h.23) Hubungan seksual Aspek Cara
11

penting untuk
menyalurkan hasrat
Menyikapi
biologis dan
Seks
memperoleh
keturunan
Hubungan seksual
dengan isteri Aspek Cara
(R1.W3/b.220-230/h.23) menolong agar Menyikapi
suami tidak Seks
bermaksiat
Hubungan seksual Aspek Cara
(R1.W3/b.357-362/h.26) yang baik yang Menyikapi
saling memahami Seks
Hubungan seksual
yang baik adalah Aspek Cara
(R1.W3/b.367-369/h.26) yang tidak Menyikapi
melanggar syariat Seks
Islam
Menjelaskan kondisi
tidak bisa Aspek
(R1.W3/b.377-384/h.26)
berhubungan Komunikasi
seksual
Tidak menentukan
jadwal khusus Aspek
(R1.W3/b.405-408/hal.27)
berhubungan Frekuensi
seksual
Penentuan jadwal
akan membatasi
Aspek
(R1.W3/b.410-412/hal.27) keinginan
Frekuensi
berhubungan
seksual
Aspek
(R1.W3/b.416-418/hal.27) Biasanya malam
Frekuensi
Faktor yang Faktor
mempengar (R1.W2/b.212-214/hal.14) Pengetahuan
Pengetahuan
uhi bersumber dari buku
tentang Seks
penyesuaia
Pengetahuan
n seksual Faktor
menuntun untuk
(R1.W2/b. 217-222/hal.15) Pengetahuan
berhubungan
tentang Seks
seksual dalam Islam
Tidak memaksakan Faktor
(R1.W2/b.337-342/hal. 17)
penampilan tertentu Fisiologis
(R1.W2/b.364-367/hal.18) Fisik yang menarik Faktor
membuat hubungan Fisiologis
seksual nyaman
12

Responden
Faktor
mendapat pelajaran
(R1.W3/b.84-86/h.20) Pengetahuan
bahwa pria lebih
tentang Seks
cepat puas
Mendapat info Faktor
(R1.W3/b.88-96/h.20-21) tentang foreplay dari Pengetahuan
buku tentang Seks
Tidak berani Faktor
(R1.W3/b.124-133/h.21) bertanya pada orang Pengetahuan
terkait seksualitas tentang Seks
Pengetahuan tentang Faktor
(R1.W3/156-159/h.22) seksual sangat Pengetahuan
penting tentang Seks
Mengetahui
Faktor
hubungan seksual
(R1.W3/167-174/h.22) Pengetahuan
yang diperbolehkan
tentang Seks
dan tidak
Pengetahuan Faktor
(R1.W3/174-187/h.22) mempengaruhi Pengetahuan
kepuasan seksual tentang Seks
Kondisi fisik
mempengaruhi Faktor
(R1.W3/243-246/h.24)
posisi berhubungan Fisiologis
seksual
Tidak memiliki
penyakit yang Faktor
(R1.W3/291-302/h.24-25)
mempengaruhi Fisiologis
hubungan seksual
Minum obat herbal
(R1.W3/307-320/h.25) Faktor
untuk menjaga
Fisiologis
stamina
Setelah menikah
Faktor
(R1.W3/336-339/h.25) semua menjadi
Fisiologis
menarik
Bagian tubuh yang
menarik bisa
Faktor
(R1.W3/346-351/h.26) digunakan sebagai
Fisiologis
sinyal merangsang
pasangan
Tidak merasa ada
(R1.W3/b.386-395/hal.26- Aspek
pengurangan
27) Frekuensi
frekuensi
13

2. Responden II (Nia)

Rumusan Analisa
Koding Analisis Data
Masalah Tematik
Gambaran Masih risih dengan Aspek
(R2.W2/b.156-159/h.37)
penyesuaia sapaan suami Komunikasi
n seksual Komunikasi masih Aspek
(R2.W2/b.182-187/h.37)
responden malu-malu Komunikasi
Menceritakan hal
Aspek
(R2.W2./b.272-283/h.39) yang dilakukan
Komunikasi
selama ta’aruf
Suami lebih Aspek
(R2.W2/b.363-368/h.41)
komunikatif Komunikasi
Pergi berjalan-jalan Aspek
(R2.W2/b.380-389/h.41)
untuk lebih akrab Komunikasi
Selalu
mengkomunikasikan Aspek
(R2.W2/b.393-401/h.42)
perasaan terkait Komunikasi
hubungan seksual
Takut saat diawal
(R2.W2./b.406-411/h.42) Aspek
akan memasuki
Ketakutan
kamar
(R2.W2./b.413-416/h.42) Aspek
Masih merasa asing
Ketakutan
(R2.W2./b.432-434/h.42) Malu saat harus Aspek
berhubungan seksual Ketakutan
(R2.W2./b.436-439/h.42) Responden memang Aspek
pemalu Ketakutan
(R2.W2./b.443-451/h.43) Merasa bingung dan Aspek
grogi Ketakutan
(R2.W2./b.453-455/h.43) Berusaha membuang Aspek
perasaan takut Ketakutan
(R2.W2./b.471-473/h.43) Suami berperan Aspek Peran
meredam rasa takut Suami
Suami berperan
(R2.W2./b.478-482/h.43) Aspek Peran
mengarahkan
Suam
hubungan seksual
(R2.W2./b.489-493/h.43- Memilih topik yang Aspek
44) sama-sama diketehui Komunikasi
Suami memulai
(R2.W2./b.494-499/h.44) dengan Aspek Peran
membukakan jilbab Suam
responden
(R2.W2/b.513-517/h.44) Mengkomunikasikan Aspek
keinginan Komunikasi
berhubungan
14

Berkomunikasi Aspek
(R2.W2/b.521-523/h.44)
dengan bahasa tubuh Komunikasi
Tidak
Aspek
(R2.W2/b.531-537/h.44) mengkomunikasikan
Komunikasi
daerah sensitif
Mengkomunikasikan
Aspek
(R2.W2/b.537-541/h.44) perasaan setelah
Komunikasi
berhubungan seksual
Tidak menuntut Aspek Cara
(R2.W2./b.554-558/h.45)
kepuasan hubungan Menyikapi
seks Seks
(R2.W2/b.566-572/h.45) Aspek
Saling mengerti
Komunikasi
Ada panggilan Aspek
(R2.W3/b.10-12/h.46)
khusus Komunikasi
(R2.W3/b.15-20/h.46) Senang dipanggil Aspek
sayang Komunikasi
Suami sering Aspek
(R2.W3/b.21-25/h.46)
membujuk Komunikasi
(R2.W3/b.36-45/h.46-47) Perhatian juga dalam Aspek Peran
pekerjaan rumah Suam
(R2.W3/b.54-61/h.47) Suami perhatian Aspek Peran
pada responden Suam
Mengkomunikasikan
(R2.W3./b.152-157/h.49) jika sedang tidak Aspek
bisa berhubungan Komunikasi
seksual
Aspek Cara
(R2.W3/b.187-193/h.49-50) Hubungan seksual
Menyikapi
sangat penting
Seks
Seks adalah Aspek Cara
(R2.W3/b.194-202/h.50)
kebutuhan dalam Menyikapi
pernikahan Seks
Hubungan seks yang Aspek Cara
(R2.W3/b.205-212/h.50)
baik yang sama- Menyikapi
sama menikmati Seks
Tidak ada jadwal
(R2.W3/b.224-234/h.50) Aspek
khusus berhubungan
Frekuensi
seksual
Jadwal khusus akan
(R2.W3/b.240-242/h.50) Aspek
menimbulkan
Frekuensi
kebosanan
Menentukan jadwal
(R2.W3/b.243-249/h.51) Aspek
untuk mencegah
Frekuensi
kehamilan
15

Faktor yang Faktor


Sumber pengetahuan
mempengar (R2.W1/b.181-184/h.31) Pengetahuan
sama dengan suami
uhi tentang seks
penyesuaia Tidak menilai dari
Faktor
n seksual (R2.W2/b.253-260/h.39) penampilan fisik
Fisiologis
semata
Pengetahuan dapat Faktor
(R2.W2./b.455-460/h.43) mengurangi rasa Pengetahuan
takut tentang seks
Pengetahuan
Faktor
membantu untuk
(R2.W3/b.69-74/h.47) Pengetahuan
dapat menyesuaikan
tentang seks
dengan suami
Pengetahuan sudah Faktor
(R2.W3/b.76-83/h.47) dicari sebelum Pengetahuan
menikah tentang seks
Mendapat Faktor
(R2.W3/b.87-89/h.47) pembekalan sebelum Pengetahuan
menikah tentang seks
Faktor
Pengetahuan tentang
(R2.W3/b.90-102/h.47-48) Pengetahuan
seks penting
tentang seks
Pengetahuan tentang Faktor
(R2.W3/b.110-116/h.48) seks besar Pengetahuan
pengaruhnya tentang seks
Tidak berani Faktor
(R2.W3/b.117-121/h.48) bertanya pada orang Pengetahuan
lain tentang seks
Penampilan Fisik
hanya berpengaruh Faktor
(R2.W3/b.132-139/h.48)
kecil pada hubungan Fisiologis
seksual
Saat hamil cukup
mempengaruhi Faktor
(R2.W3/b.142-144/h.48-49)
posisi berhubungan Fisiologis
seksual
Kondisi yang tidak
Faktor
(R2.W3/b.144-149/h.49) fit mempengaruhi
Fisiologis
hubungan seksual
Mengetahui kondisi
(R2.W3/b.160-163/h.49) Faktor
fisik merupakan hal
Fisiologis
yang penting
Setelah menikah
Faktor
(R2.W3/b.174-179/h.49) semua bagian fisik
Fisiologis
menjadi menarik
(R2.W3/b.182-184/h.49) Lebih tertarik pada Faktor
16

perhatian daripada
Fisiologis
penampilan fisik
Tidak memaksakan
(R2.W3/b.218-220/h.50) Faktor
hubungan seksual
Fisiologis
saat tidak fit

3. Responden III (Tari)

Rumusan Analisa
Koding Analisis Data
Masalah Tematik
Gambaran Menyiapkan Aspek
(R3.W2./b.7-17/h.61)
penyesuaia panggilan khusus Komunikasi
n seksual Mulai membangun
Aspek
pada (R3.W2./b.23-27/h.61) keakraban jika
Komunikasi
responden ditinggal berdua
Aspek
(R3.W2./b.31-36/h.61) Suami tertutup
Komunikasi
Suami tidak
Aspek
(R3.W2./b.66-70/h.62) menceritakan
Komunikasi
kebiasaannya
(R3.W2./b.82-84/h.62) Terkejut dengan Aspek
kebiasaan suami Komunikasi
Responden sering
menangis Aspek
(R3.W2./b.101-104/h.63)
menghadapi Komunikasi
kebiasaan suami
Mulai mengerti
Aspek
(R3.W2./b.104-114/h.63) setelah enam bulan
Komunikasi
menikah
Komunikasi seksual Aspek
(R3.W2./b.146-152/h.64)
dengan bahasa tubuh Komunikasi
Tidak
membicarakan seks Aspek
(R3.W2./b.158-164/h.64)
dengan bahasa Komunikasi
vulgar
Komunikasi yang
Aspek
(R3.W2./b.196-200/h.65) tidak terbuka
Komunikasi
menjadi hambatan
Responden
(R3.W2./b.220-224/h.65) cenderung menerima Aspek
keadaan komunikasi Komunikasi
yang belum terbuka
(R3.W2./b.228-230/h.65) Ada trauma masa Aspek
17

kecil terkait seksual Ketakutan


(R3.W2./b.265-270/h.66) Trauma tidak terlalu Aspek
besar pengaruhnya Ketakutan
Ketakutan muncul
(R3.W2./b.277-294/h.66) karena Aspek
membayangkan rasa Ketakutan
sakit
(R3.W2/b.293-296/h.67) Suami berusaha Aspek Peran
meredam rasa takut Suami
Tidak ada
Aspek
(R3.W2./b.380-387/h.68) pembahasan setelah
Komunikasi
berhubungan seksual
Suami kurang
(R3.W2./b.405-412/h.69) berperan Aspek Peran
memuaskan Suami
responden
Belum pernah
(R3.W2./b.429-437/h.69) menyatakan Aspek
penolakan untuk Komunikasi
berhubungan
Memberikan sinyal
Aspek
(R3.W2./b.470-479/h.70) bila ingin
Komunikasi
berhubungan seksual
(R3.W3/b.17-20/h.71) Suami jarang Aspek Peran
mengajak duluan Suami
(R3.W3/b.27/h.71) Setelah hamil suami Aspek Peran
makin sayang Suami
Suami membantu
(R3.W3/b.29-37/h.71) Aspek Peran
mengerjakan
Suami
pekerjaan rumah
Tidak ada jadwal
(R3.W3/b.41-51/h.71-72) Aspek
tetap, diusahan
Frekuensi
setiap malam jum’at
(R3.W3/b.55-59/h.72) Fekuensi dikurangi Aspek
selama hamil Frekuensi
Hubungan seksual Aspek Cara
(R3.W3/b.72-76/h.72)
penting untuk Menyikapi
menyalurkan nafsu Seks
Aspek Cara
(R3.W3/b.77-81/h.72) Hubungan seksual
Menyikapi
menimbulkan cinta
Seks
(R3.W3/b.88-94/h.72-73) Hubungan seksual Aspek Cara
yang baik yang tidak Menyikapi
setiap hari Seks
18

Mengusahakan agar Aspek Cara


(R3.W3/b.109-112/h.73)
hubungan seksual Menyikapi
tidak membosankan Seks
Aspek Cara
(R3.W3/b.158/h.74) Mencari posisi lain
Menyikapi
agar tidak monoton
Seks
Suami memberi
Aspek
(R3.W3/b.255-260/h.76) pujian pada
Komunikasi
responden
Saling merayu Aspek
(R3.W3/b.262-269/h.76)
dengan candaan Komunikasi
Faktor yang Faktor
Pengetahuan didapat
mempengar (R3.W2./b.258-262/h.66) Pengetahuan
dari artikel
uhi tentang seks
penyesuaia Responden menjaga
(R3.W2./b.440-447/h.69-70) Faktor
n seksual penampilan agar
Fisiologis
tetap menarik
Kondisi hamil muda
(R3.W3/b.61-65/h.72) Faktor
mempegaruhi
Fisiologis
hubungan seksual
Faktor
Mencari tahu cara
(R3.W3/b.97-105/h.73) Pengetahuan
agar cepat hamil
tentang seks
Pengetahuan penting Faktor
(R3.W3/b.121-124/h.73) untuk menyesuaikan Pengetahuan
dengan suami tentang seks
Faktor
Pengetahuan didapat
(R3.W3/b.125-128/h.73) Pengetahuan
dari buku dan film
tentang seks
Suami juga mencari Faktor
(R3.W3/b.159-165/h.74) tahu tentang seks Pengetahuan
dari buku tentang seks
Mencari tahu dari Faktor
(R3.W3/b.168-178/h.74) orang yang sudah Pengetahuan
menikah tentang seks
Suami pandai Faktor
(R3.W3/b.183-186/h.74)
menjaga penampilan Fisiologis
Suami meminta
Faktor
(R3.W3/b.189-195 /h.74-75) responden memakai
Fisiologis
wewangian
Menyukai salah satu Faktor
(R3.W3/b.218-226/h.75)
bagian tubuh suami Fisiologis
(R3.W3/b.228-238/h.75) Suami meminta Faktor
responden Fisiologis
berpenampilan
menarik
19

Responden merasa
Faktor
(R3.W3/b.248-253/h.76) tidak menarik dari
Fisiologis
segi fisik
Pengetahuan Faktor
(R3.W3/b.273-275/h.76) mempengaruhi cara Pengetahuan
menyikapi seks tentang seks
Dalam keadaan
(R3.W3/b.278-284/h.76) Faktor
kurang fit tetap bisa
Fisiologis
berhubungan seksual
Suami juga
membuat
Faktor
(R3.W3/b.306-309/h.77) penampilan fisik
Fisiologis
responden menjadi
candaan
Berat badan
(R3.W3/b.294-301 /h.77) mempengaruhi Faktor
posisi berhubungan Fisiologis
seksual
Langkah 3

Rangkuman Koding, Analisa Data, Analisa Tematik Berdasarkan Frekuensi


Muncul

1. Responden I (Alia)

Rumusan Koding Analisis Data Analisa


Masalah Tematik
Aspek (R1.W2/b.86-99/hal.12-13) Suami memberikah Aspek
Komunikas hadiah untuk Komunikasi
i 15 x mencairkan suasana
muncul (R1.W2/b.110-115/hal.13) Pacaran setelah Aspek
menikah Komunikasi
Hampir tiga tahun
menikah responden Aspek
(R1.W2/b.123-127/hal.13)
sudah akrab dengan Komunikasi
suami
(R1.W2/b.130-133/hal.13) Kecanggungan Aspek
hanya berlangsung Komunikasi
selama sebulan-dua
bulan pernikahan
Mengkomunikasikan Aspek
(R1.W2/b.214-216/hal.15)
posisi syar’i Komunikasi
Mengkomunikasikan Aspek
(R1.W2/b.226-229/hal. 15)
daerah sensitif komunikasi
Komunikasi karena Aspek
(R1.W2/b.232-243/hal. 15-
kurang sensitif Komunikasi
16)
dengan sentuhan
Komunikasi seksual Aspek
(R1.W2/b.272-275/hal. 16)
dengan bahasa tubuh Komunikasi
Saling mengerti satu Aspek
(R1.W2/b.279-291/hal. 16)
sama lain Komunikasi
Tidak Aspek
mengkomunikasikan Komunikasi
(R1.W2/b.321-325/hal.17)
perasaan setelah
berhubungan seksual
(R1.W3/b.11-17/h.19) Memberikan Aspek
panggilan khusus Komunikasi
(R1.W3/b.19-22/h.19) Panggilan sayang Aspek
membuat lebih akrab Komunikasi
(R1.W3/b.45-46/h.20) Mengkomunikasikan Aspek
kesiapan untuk Komunikasi
berhubungan seksual

20
21

(R1.W3/b.60-62/h.20) Meminta izin Aspek


sebelum menyentuh Komunikasi
(R1.W3/b.377-384/h.26) Menjelaskan kondisi Aspek
tidak bisa Komunikasi
berhubungan seksual
Aspek (R1.W2/b.140-142/hal.13) Rasa takut muncul Aspek
ketakutan 4 bercampur malu dan Ketakutan
kali muncul canggung
(R1.W2/b.144-149/hal.14) Merasa suami adalah Aspek
orang asing Ketakutan
(R1.W2/b.150-155/hal.14) Takut dirinya tak Aspek
sesuai harapan Ketakutan

(R1.W2/b.180-193/hal. 14) Takut muncul lagi Aspek


setelah melahirkan Ketakutan
Aspek (R1.W2/b.177-178/hal.14) Suami berperan Aspek Peran
peran suami untuk menuntun Suami
5 kali berhubungan seksual
muncul (R1.W2/b. 202-209/hal.15) Suami berperan Aspek Peran
menenangkan Suami
ketakutan responden
(R1.W2/b. 243-254/hal.16) Suami juga berperan Aspek Peran
untuk memuaskan Suami
responden
(R1.W3/b.62-67/h.20) Wanita yang sudah Aspek Peran
menikah adalah Suami
tanggung jawab
suami
(R1.W3/b.69-72/h.20) Suami berperan aktif Aspek Peran
dalam hubungan Suami
seksual
Aspek (R1.W3/b.386-395/hal.26- Tidak merasa ada Aspek
frekuensi 4 27) pengurangan Frekuensi
kali muncul frekuensi
(R1.W3/b.405-408/hal.27) Tidak menentukan Aspek
jadwal khusus Frekuensi
berhubungan seksual
(R1.W3/b.410-412/hal.27) Penentuan jadwal Aspek
akan membatasi Frekuensi
keinginan
berhubungan seksual
(R1.W3/b.416-418/hal.27) Biasanya malam Aspek
Frekuensi
Aspek cara (R1.W3/b.50-53/h.20) Beranggapan ajakan Aspek Cara
menyikapis suami berhubungan Menyikapi
eksual 7 seksual wajib Seks
22

kali muncul dipenuhi


(R1.W3/b.75-81/h.20) Tidak memaksakan Aspek Cara
hubungan seksual Menyikapi
Seks
(R1.W3/b.96-105/h.21) Terkadang sedih bila Aspek Cara
hubungan seksual Menyikapi
tidak seperti yang Seks
diinginkan
(R1.W3/b.357-362/h.26) Hubungan seksual Aspek Cara
yang baik yang Menyikapi
saling memahami Seks
(R1.W3/b.367-369/h.26) Hubungan seksual Aspek Cara
yang baik adalah Menyikapi
yang tidak Seks
melanggar syariat
Islam
Faktor (R1.W2/b.212-214/hal.14) Pengetahuan didapat Faktor
Pengetahua dari buku Pengetahuan
n tentang tentang Seks
seks 8 kali (R1.W2/b. 217-222/hal.15) Pengetahuan Faktor
muncul menuntun untuk Pengetahuan
berhubungan seksual tentang Seks
dalam Islam
(R1.W3/b.84-86/h.20) Responden Faktor
mendapat pelajaran Pengetahuan
bahwa pria lebih tentang Seks
cepat puas
(R1.W3/b.88-96/h.20-21) Mendapat info Faktor
tentang foreplay dari Pengetahuan
buku tentang Seks
(R1.W3/b.124-133/h.21) Tidak berani Faktor
bertanya pada orang Pengetahuan
terkait seksualitas tentang Seks
(R1.W3/156-159/h.22) Pengetahuan tentang Faktor
seksual sangat Pengetahuan
penting tentang Seks
(R1.W3/167-174/h.22) Mengetahui Faktor
hubungan seksual Pengetahuan
yang diperbolehkan tentang Seks
dan tidak
(R1.W3/174-187/h.22) Pengetahuan Faktor
mempengaruhi Pengetahuan
kepuasan seksual tentang Seks
Faktor (R1.W2/b.337-342/hal. 17) Tidak memaksakan Faktor
fisiologis 7 penampilan tertentu Fisiologis
kali muncul (R1.W2/b.364-367/hal.18) Fisik yang menarik Faktor
23

membuat hubungan Fisiologis


seksual nyaman
(R1.W3/243-246/h.24) Kondisi fisik Faktor
mempengaruhi Fisiologis
posisi berhubungan
seksual
(R1.W3/291-302/h.24-25) Tidak memiliki Faktor
penyakit yang Fisiologis
mempengaruhi
hubungan seksual
(R1.W3/307-320/h.25) Minum obat herbal Faktor
untuk menjaga Fisiologis
stamina
(R1.W3/336-339/h.25) Setelah menikah Faktor
semua menjadi Fisiologis
menarik
(R1.W3/346-351/h.26) Bagian tubuh yang Faktor
menarik bisa Fisiologis
digunakan sebagai
sinyal merangsang
pasangan

2. Responden II (Nia)

Rumusan Koding Analisis Data Analisa


Masalah Tematik
Aspek (R2.W2/b.156-159/h.37) Masih risih dengan Aspek
komunikasi sapaan suami Komunikasi
16 kali (R2.W2/b.182-187/h.37) Komunikasi masih Aspek
muncul malu-malu Komunikasi
(R2.W2./b.272-283/h.39) Menceritakan hal Aspek
yang dilakukan Komunikasi
selama ta’aruf
(R2.W2/b.363-368/h.41) Suami lebih Aspek
komunikatif Komunikasi
(R2.W2/b.380-389/h.41) Pergi berjalan-jalan Aspek
untuk lebih akrab Komunikasi
(R2.W2/b.393-401/h.42) Selalu Aspek
mengkomunikasikan Komunikasi
perasaan terkait
hubungan seksual
(R2.W2./b.489-493/h.43- Memilih topik yang Aspek
44) sama-sama diketehui Komunikasi
(R2.W2/b.513-517/h.44) Mengkomunikasikan Aspek
keinginan Komunikasi
24

berhubungan
(R2.W2/b.521-523/h.44) Berkomunikasi Aspek
dengan bahasa tubuh Komunikasi
(R2.W2/b.531-537/h.44) Tidak Aspek
mengkomunikasikan Komunikasi
daerah sensitif
(R2.W2/b.537-541/h.44) Mengkomunikasikan Aspek
perasaan setelah Komunikasi
berhubungan seksual
(R2.W2/b.566-572/h.45) Saling mengerti Aspek
Komunikasi
(R2.W3/b.10-12/h.46) Ada panggilan Aspek
khusus Komunikasi
(R2.W3/b.15-20/h.46) Senang dipanggil Aspek
sayang Komunikasi
(R2.W3/b.21-25/h.46) Suami sering Aspek
membujuk Komunikasi
(R2.W3./b.152-157/h.49) Mengkomunikasikan Aspek
jika sedang tidak Komunikasi
bisa berhubungan
seksual
Aspek (R2.W2./b.406-411/h.42) Takut saat diawal Aspek
ketakutan 6 akan memasuki Ketakutan
kali muncul kamar
(R2.W2./b.413-416/h.42) Masih merasa asing Aspek
Ketakutan
(R2.W2./b.432-434/h.42) Takut dan Malu saat Aspek
harus berhubungan Ketakutan
seksual
(R2.W2./b.436-439/h.42) Responden memang Aspek
pemalu Ketakutan
(R2.W2./b.443-451/h.43) Merasa bingung dan Aspek
grogi Ketakutan
(R2.W2./b.453-455/h.43) Berusaha membuang Aspek
perasaan takut Ketakutan
Aspek peran (R2.W2./b.471-473/h.43) Suami berperan Aspek Peran
suami 5 kali meredam rasa takut Suami
muncul (R2.W2./b.478-482/h.43) Suami berperan Aspek Peran
mengarahkan Suami
hubungan seksual
(R2.W2./b.494-499/h.44) Suami memulai Aspek Peran
dengan membukakan Suami
jilbab responden
(R2.W3/b.36-45/h.46-47) Perhatian juga dalam Aspek Peran
pekerjaan rumah Suami
25

Aspek (R2.W3/b.224-234/h.50) Tidak ada jadwal Aspek


frekuensi 3 khusus berhubungan Frekuensi
kali muncul seksual
(R2.W3/b.240-242/h.50) Jadwal khusus akan Aspek
menimbulkan Frekuensi
kebosanan
(R2.W3/b.243-249/h.51) Menentukan jadwal Aspek
untuk mencegah Frekuensi
kehamilan
Aspek cara (R2.W2./b.554-558/h.45) Tidak menuntut Aspek Cara
menyikapi kepuasan hubungan Menyikapi
seks 4 kali seks Seks
muncul (R2.W3/b.187-193/h.49-50) Hubungan seksual Aspek Cara
sangat penting Menyikapi
Seks
(R2.W3/b.194-202/h.50) Seks adalah Aspek Cara
kebutuhan dalam Menyikapi
pernikahan Seks
(R2.W3/b.205-212/h.50) Hubungan seks yang Aspek Cara
baik yang sama- Menyikapi
sama menikmati Seks
Faktor (R2.W1/b.181-184/h.31) Sumber pengetahuan Faktor
pengetahua sama dengan suami Pengetahuan
n tentang tentang seks
seks 8 kali (R2.W2./b.455-460/h.43) Pengetahuan dapat Faktor
muncul mengurangi rasa Pengetahuan
takut tentang seks
(R2.W3/b.69-74/h.47) Pengetahuan Faktor
membantu untuk Pengetahuan
dapat menyesuaikan tentang seks
dengan suami
(R2.W3/b.76-83/h.47) Pengetahuan sudah Faktor
dicari sebelum Pengetahuan
menikah tentang seks
(R2.W3/b.87-89/h.47) Mendapat Faktor
pembekalan sebelum Pengetahuan
menikah tentang seks
(R92.W3/b. 0-102/h.47-48) Pengetahuan tentang Faktor
seks penting Pengetahuan
tentang seks
(R2.W3/b.110-116/h.48) Pengetahuan tentang Faktor
seks besar Pengetahuan
pengaruhnya tentang seks
(R2.W3/b.117-121/h.48) Tidak berani Faktor
bertanya pada orang Pengetahuan
lain tentang seks
26

Faktor (R2.W2/b.253-260/h.39) Tidak menilai dari Faktor


fisiologis 8 penampilan fisik Fisiologis
kali muncul semata
(R2.W3/b.132-139/h.48) Penampilan Fisik Faktor
hanya berpengaruh Fisiologis
kecil pada hubungan
seksual
(R2.W3/b.142-144/h.48-49) Saat hamil cukup Faktor
mempengaruhi Fisiologis
posisi berhubungan
seksual
(R2.W3/b.144-149/h.49) Kondisi yang tidak Faktor
fit mempengaruhi Fisiologis
hubungan seksual
(R2.W3/b.160-163/h.49) Mengetahui kondisi Faktor
fisik merupakan hal Fisiologis
yang penting
(R2.W3/b.174-179/h.49) Setelah menikah Faktor
semua bagian fisik Fisiologis
menjadi menarik
(R2.W3/b.182-184/h.49) Lebih tertarik pada Faktor
perhatian daripada Fisiologis
penampilan fisik
(R2.W3/b.218-220/h.50) Tidak memaksakan Faktor
hubungan seksual Fisiologis
saat tidak fit

3. Responden III (Tari)

Rumusan Koding Analisis Data Analisa


Masalah Tematik
Aspek (R3.W2./b.7-17/h.61) Menyiapkan panggilan Aspek
komunikasi khusus Komunikasi
16 kali (R3.W2./b.23-27/h.61) Mulai membangun Aspek
muncul keakraban jika Komunikasi
ditinggal berdua
(R3.W2./b.31-36/h.61) Suami tertutup Aspek
Komunikasi
(R3.W2./b.66-70/h.62) Suami tidak Aspek
menceritakan Komunikasi
kebiasaannya
(R3.W2./b.82-84/h.62) Terkejut dengan Aspek
kebiasaan suami Komunikasi
27

(R3.W2./b.101-104/h.63) Responden sering Aspek


menangis menghadapi Komunikasi
kebiasaan suami
(R3.W2./b.104-114/h.63) Mulai mengerti setelah Aspek
enam bulan menikah Komunikasi
(R3.W2./b.146-152/h.64) Komunikasi seksual Aspek
dengan bahasa tubuh Komunikasi
(R3.W2./b.158-164/h.64) Tidak membicarakan Aspek
seks dengan bahasa Komunikasi
vulgar
(R3.W2./b.196-200/h.65) Komunikasi yang Aspek
tidak terbuka menjadi Komunikasi
hambatan
(R3.W2./b.220-224/h.65) Responden cenderung Aspek
menerima keadaan Komunikasi
komunikasi yang
belum terbuka
(R3.W2./b.380-387/h.68) Tidak ada pembahasan Aspek
setelah berhubungan Komunikasi
seksual
(R3.W2./b.429-437/h.69) Belum pernah Aspek
menyatakan penolakan Komunikasi
untuk berhubungan
(R3.W2./b.470-479/h.70) Memberikan sinyal Aspek
bila ingin Komunikasi
berhubungan seksual
(R3.W3/b.255-260/h.76) Suami memberi pujian Aspek
pada responden Komunikasi
(R3.W3/b.262-269/h.76) Saling merayu dengan Aspek
candaan Komunikasi
Aspek (R3.W2./b.228-230/h.65) Ada trauma masa kecil Aspek
ketakutan 3 terkait seksual Ketakutan
kali muncul (R3.W2./b.265-270/h.66) Trauma tidak terlalu Aspek
besar pengaruhnya Ketakutan
(R3.W2./b.277-294/h.66) Ketakutan muncul Aspek
karena Ketakutan
membayangkan rasa
sakit
Aspek peran (R3.W2/b.293-296/h.67) Suami berusaha Aspek Peran
suami 5 kali meredam rasa takut Suami
muncul (R3.W2./b.405-412/h.69) Suami kurang Aspek Peran
berperan memuaskan Suami
responden
(R3.W3/b.17-20/h.71) Suami jarang Aspek Peran
mengajak duluan Suami
28

(R3.W3/b.27/h.71) Setelah hamil suami Aspek Peran


makin sayang Suami
(R3.W3/b.29-37/h.71) Suami membantu Aspek Peran
mengerjakan Suami
pekerjaan rumah
Aspek (R3.W3/b.41-51/h.71- Tidak ada jadwal Aspek
frekuensi 2 tetap, diusahan setiap Frekuensi
kali muncul 72) malam jum’at

(R3.W3/b.55-59/h.72) Fekuensi dikurangi Aspek


selama hamil Frekuensi
Aspek cara (R3.W3/b.77-81/h.72) Hubungan seksual Aspek Cara
menyikapi menimbulkan cinta Menyikapi
seks 5 kali Seks
muncul (R3.W3/b.72-81/h.72) Hubungan seksual Aspek Cara
penting untuk Menyikapi
menyalurkan nafsu Seks
(R3.W3/b.88-94/h.72- Hubungan seksual Aspek Cara
yang baik yang tidak Menyikapi
73) setiap hari Seks

(R3.W3/b.109-112/h.73) Mengusahakan agar Aspek Cara


hubungan seksual Menyikapi
tidak membosankan Seks
(R3.W3/b.158/h.74) Mencari posisi lain Aspek Cara
agar tidak monoton Menyikapi
Seks
Faktor (R3.W2./b.258-262/h.66) Pengetahuan didapat Faktor
pengetahuan dari artikel Pengetahuan
tentang seks 7 tentang seks
kali muncul (R3.W3/b.97-105/h.73) Mencari tahu cara agar Faktor
cepat hamil Pengetahuan
tentang seks
(R3.W3/b.121-124/h.73) Pengetahuan penting Faktor
untuk menyesuaikan Pengetahuan
dengan suami tentang seks
(R3.W3/b.125-128/h.73) Pengetahuan didapat Faktor
dari buku dan film Pengetahuan
tentang seks
(R3.W3/b.159-165/h.74) Suami juga mencari Faktor
tahu tentang seks dari Pengetahuan
buku tentang seks
(R3.W3/b.168-178/h.74) Mencari tahu dari Faktor
orang yang sudah Pengetahuan
menikah tentang seks
(R3.W3/b.273-275/h.76) Pengetahuan Faktor
29

mempengaruhi cara Pengetahuan


menyikapi seks tentang seks
Faktor (R3.W2./b.440-447/h.69- Responden menjaga Faktor
fisiologis 10 penampilan agar tetap Fisiologis
kali muncul 70) menarik

(R3.W3/b.61-65/h.72) Kondisi hamil muda Faktor


mempegaruhi Fisiologis
hubungan seksual
(R3.W3/b.183-186/h.74) Suami pandai menjaga Faktor
penampilan Fisiologis
(R3.W3/b.189-195/h.74- Suami meminta Faktor
75) responden memakai Fisiologis
wewangian
(R3.W3/b.218-226/h.75) Menyukai salah satu Faktor
bagian tubuh suami Fisiologis
(R3.W3/b.228-238/h.75) Suami meminta Faktor
responden Fisiologis
berpenampilan
menarik
(R3.W3/b.248-253/h.76) Responden merasa Faktor
tidak menarik dari segi Fisiologis
fisik
(R3.W3/b.278-284/h.76) Dalam keadaan kurang Faktor
fit tetap bisa Fisiologis
berhubungan seksual
(R3.W3/b.294-301 /h.77) Berat badan Faktor
mempengaruhi posisi Fisiologis
berhubungan seksual
(R3.W3/b.306-309/h.77) Suami juga membuat Faktor
penampilan fisik Fisiologis
responden menjadi
candaan
Rekapitulasi Aspek-Aspek dalam Penyesuaian Seksual Responden I (Alia)

No Aspek-Aspek Responden I
Penyesuaian Seksual
1. Komunikasi  Suami memberikah hadiah untuk
mencairkan suasana
 Pacaran setelah menikah
 Hampir tiga tahun menikah responden
sudah akrab dengan suami
 Kecanggungan hanya berlangsung
selama sebulan-dua bulan pernikahan
 Mengkomunikasikan posisi syar’i
 Mengkomunikasikan daerah sensitif
 Komunikasi karena kurang sensitif
dengan sentuhan
 Komunikasi seksual dengan bahasa
tubuh
 Saling mengerti satu sama lain
 Tidak mengkomunikasikan perasaan
setelah berhubungan seksual
 Memberikan panggilan khusus
 Panggilan sayang membuat lebih akrab
 Mengkomunikasikan kesiapan untuk
berhubungan seksual
 Meminta izin sebelum menyentuh
 Menjelaskan kondisi tidak bisa
berhubungan seksual
2. Ketakutan  Rasa takut muncul bercampur malu dan
canggung
 Merasa suami adalah orang asing
 Takut dirinya tak sesuai harapan
 Takut muncul lagi setelah melahirkan
3. Peran Suami  Suami berperan untuk menuntun
berhubungan seksual
 Suami berperan menenangkan ketakutan
responden
 Suami juga berperan untuk memuaskan
responden
 Wanita yang sudah menikah adalah
tanggung jawab suami
 Suami beroeran aktif dalam hubungan
seksual
4. Frekuensi  Tidak menentukan jadwal khusus
berhubungan seksual

30
31

 Penentuan jadwal akan membatasi


keinginan berhubungan seksual
 Biasanya malam
 Tidak merasa ada pengurangan frekuensi
5. Cara Menyikapi Seks  Ajakan suami berhubungan seksual
wajib dipenuhi
 Tidak memaksakan hubungan seksual
 Terkadang sedih bila hubungan seksual
tidak seperti yang diinginkan
 Hubungan seksual yang baik yang saling
memahami
 Hubungan seksual yang baik adalah
yang tidak melanggar syariat Islam

Rekapitulasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Seksual


Responden I (Alia)

No Fakto-faktor Penyesuaian Responden I


Seksual
1. Pengetahuan tentang seks  Pengetahuan didapat dari buku
 Pengetahuan menuntun untuk
berhubungan seksual dalam Islam
 Responden mendapat pelajaran bahwa
pria lebih cepat puas
 Mendapat info tentang foreplay dari
buku
 Tidak berani bertanya pada orang terkait
seksualitas
 Pengetahuan tentang seksual sangat
penting
 Mengetahui hubungan seksual yang
diperbolehkan dan tidak
 Pengetahuan mempengaruhi kepuasan
seksual
2. Fisiologis  Tidak memaksakan penampilan tertentu
 Fisik yang menarik membuat hubungan
seksual nyaman
 Kondisi fisik mempengaruhi posisi
berhubungan seksual
 Tidak memiliki penyakit yang
mempengaruhi hubungan seksual
 Minum obat herbal untuk menjaga
stamina
 Setelah menikah semua menjadi menarik
32

 Bagian tubuh yang menarik bisa


digunakan sebagai sinyal merangsang
pasangan

Rekapitulasi Aspek-Aspek dalam Penyesuaian Seksual Responden II (Nia)

Aspek-Aspek Penyesuaian
No Responden II
Seksual
1. Komunikasi  Masih risih dengan sapaan suami
 Komunikasi masih malu-malu
 Menceritakan hal yang dilakukan
selama ta’aruf
 Suami lebih komunikatif
 Pergi berjalan-jalan untuk lebih
akrab
 Selalu mengkomunikasikan
perasaan terkait hubungan seksual
 Memilih topik yang sama-sama
diketehui
 Mengkomunikasikan keinginan
berhubungan
 Berkomunikasi dengan bahasa
tubuh
 Tidak mengkomunikasikan daerah
sensitif
 Mengkomunikasikan perasaan
setelah berhubungan seksual
 Saling mengerti
 Ada panggilan khusus
 Senang dipanggil sayang
 Suami sering membujuk
 Mengkomunikasikan jika sedang
tidak bisa berhubungan seksual
2. Ketakutan  Takut saat diawal akan memasuki
kamar
 Masih merasa asing
 Takut dan Malu saat harus
berhubungan seksual
 Responden memang pemalu
 Merasa bingung dan grogi
33

 Berusaha membuang perasaan takut


3. Peran Suami  Suami berperan meredam rasa takut
 Suami berperan mengarahkan
hubungan seksual
 Suami memulai dengan
membukakan jilbab responden
 Perhatian juga dalam pekerjaan
rumah
4. Frekuensi  Tidak ada jadwal khusus
berhubungan seksual
 Jadwal khusus akan menimbulkan
kebosanan
 Menentukan jadwal untuk
mencegah kehamilan
5. Cara Menyikapi Seks  Tidak menuntut kepuasan hubungan
seks
 Hubungan seksual sangat penting
 Seks adalah kebutuhan dalam
pernikahan
 Hubungan seks yang baik yang
sama-sama menikmati

Rekapitulasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Seksual


Responden II (Nia)

No Faktor-faktor Penyesuaian Responden II


Seksual
1. Pengetahuan tentang seks  Sumber pengetahuan sama
dengan suami
 Pengetahuan dapat mengurangi
rasa takut
 Pengetahuan membantu untuk
34

dapat menyesuaikan dengan


suami
 Pengetahuan sudah dicari sebelum
menikah
 Mendapat pembekalan sebelum
menikah
 Pengetahuan tentang seks penting
 Pengetahuan tentang seks besar
pengaruhnya
 Tidak berani bertanya pada orang
lain
2. Fisiologis  Tidak menilai dari penampilan
fisik semata
 Penampilan Fisik hanya
berpengaruh kecil pada hubungan
seksual
 Saat hamil cukup mempengaruhi
posisi berhubungan seksual
 Kondisi yang tidak fit
mempengaruhi hubungan seksual
 Mengetahui kondisi fisik
merupakan hal yang penting
 Setelah menikah semua bagian
fisik menjadi menarik
 Lebih tertarik pada perhatian
daripada penampilan fisik
 Tidak memaksakan hubungan
seksual saat tidak fit

Rekapitulasi Aspek-Aspek dalam Penyesuaian Seksual Responden II (Nia)

No Aspek-Aspek Penyesuaian Analisis Data


Seksual
1. Komunikasi  Menyiapkan panggilan khusus
 Mulai membangun keakraban jika
ditinggal berdua
 Suami tertutup
 Suami tidak menceritakan
kebiasaannya
35

 Terkejut dengan kebiasaan suami


 Responden sering menangis
menghadapi kebiasaan suami
 Mulai mengerti setelah enam bulan
menikah
 Komunikasi seksual dengan bahasa
tubuh
 Tidak membicarakan seks dengan
bahasa vulgar
 Komunikasi yang tidak terbuka
menjadi hambatan
 Responden cenderung menerima
keadaan komunikasi yang belum
terbuka
 Tidak ada pembahasan setelah
berhubungan seksual
 Belum pernah menyatakan penolakan
untuk berhubungan
 Memberikan sinyal bila ingin
berhubungan seksual
 Suami memberi pujian pada
responden
 Saling merayu dengan candaan
2. Ketakutan  Ada trauma masa kecil terkait seksual
 Trauma tidak terlalu besar
pengaruhnya
 Ketakutan muncul karena
membayangkan rasa sakit
3. Peran Suami  Suami berusaha meredam rasa takut
 Suami kurang berperan memuaskan
responden
 Suami jarang mengajak duluan
 Setelah hamil suami makin sayang
 Suami membantu mengerjakan
pekerjaan rumah
4. Frekuensi  Tidak ada jadwal tetap, diusahan
setiap malam jum’at
 Fekuensi dikurangi selama hamil
5. Cara Menyikapi Seks  Hubungan seksual menimbulkan cinta
 Hubungan seksual penting untuk
menyalurkan nafsu
 Hubungan seksual yang baik yang
tidak setiap hari
 Mengusahakan agar hubungan
36

seksual tidak membosankan


 Mencari posisi lain agar tidak
monoton

Rekapitulasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Seksual


Responden II (Nia)

No Faktor-Faktor Responden III


Penyesuaian Seksual
1. Pengetahuan tentang seks  Pengetahuan didapat dari artikel
 Mencari tahu cara agar cepat hamil
 Pengetahuan penting untuk
menyesuaikan dengan suami
 Pengetahuan didapat dari buku dan
film
 Suami juga mencari tahu tentang seks
dari buku
 Mencari tahu dari orang yang sudah
menikah
 Pengetahuan mempengaruhi cara
menyikapi seks
2. Fisiologis  Responden menjaga penampilan agar
tetap menarik
 Kondisi hamil muda mempegaruhi
hubungan seksual
 Suami pandai menjaga penampilan
 Suami meminta responden memakai
wewangian
 Menyukai salah satu bagian tubuh
suami
 Suami meminta responden
berpenampilan menarik
 Responden merasa tidak menarik dari
segi fisik
 Dalam keadaan kurang fit tetap bisa
berhubungan seksual
 Berat badan mempengaruhi posisi
berhubungan seksual
 Suami juga membuat penampilan
fisik responden menjadi candaan
37

Anda mungkin juga menyukai