Anda di halaman 1dari 24

Test

Pauli
Nur Harizatul Jannah Ramli (2024090086)
Sejarah Test Pauli
pada awalnya test pauli dikembangkan oleh Richard Pauli, ia
mengambil cara yang dipergunakan oleh Kraepelin di dalam
penyusunan/pembuatan tet pauli ini, yaitu menggunakan satu materi
dengan cara menghitung yang dimana yang dilihat adalah kurvee kerja
dari testee. dengan diciptakannya test pauli ini Richard Pauli ingin
mendapatkan data-data dengan cara/metode eksperimentil tentang
kepribadian seseorang belum pernah terjadi, maka banyak psycholog
lainnya yang mengkritik

Dengan menggunakantest ini, pauli hendak menunjukkan bahwa


sebagian atau seluruh kepribadian seseorang dapat ditelaah (dicari
symptom-symptomnya yaitu dengan mempergunakan metode
eksperimentil).
Aspek yang berpengaruh dalam pengerjaan pauli :
Teori Test Pauli
Emosional
Kemampuan Intelektual

Emosi : perasaan yang mewarnai tingkah laku


seseorang. perasaan bisa menjadi sumber daya,
bisa juga menjadi sumber gangguan tergantung Motorik
dari pengendalian dirinya.
Motorik : aktivitas yang berupa gerakan dengan
cara mengirimkan informasi mengenai angka
yang dimaksud menuju tangan yang menuliskan
angka tersebut.
performance Individu dipengaruhi oleh :

Hasil Kerja atau performance :


fungsi dari motivasi dan kemampuan
kemampuan
performance
niat
Motivasi :
hasil dari niat dan kemauan motivasi

kemampuan : kemauan
suatu kekuatan untuk tindakan
respontif, yang berupa gerakan
motorik, kegiatan intelektual,
kemampuan untuk membedakan Sikap Situasi
hal penting, pengendalian secara
umum.

niat
Kegunaan Test
Pauli
test diagnostik yang tidak tergantung pada perbedaan umur,
jenis kelamin, pendidikan, dan kebudayaan seseorang
test diagnostik untuk perbedaan konstitutif. misalnya :
perbedaan jenis kelamin, penduduk desa dan kota.
tes yang pasti dam teliti guna mengukur prestasi
cara untuk memeriksa pengaruh perangsangan narkoba.
tes diagnostik untuk anak-anak yang sukar untuk di didik.
Cara Mengerjakan
Test Pauli
waktu mengerjakan 3 menit sebanyak 20 kali/1 jam
sebelum membacakan instruksi, terlebih dahulu gambar contoh di papan
tulis
saat memberikan instruksi, jangan dulu membagikan lembar Pauli agar tidak
ada yang mengerjakan dahulu
minta peserta test untuk mengisi identitas diri dan nomor tes pada lembar
jawaban.
berikan instruksi seperti “saudara/i akan menerima tes yang berisikan
angka-angka, tugasnya sederhana yaitu menjumlahkan angka-angka yang
dibawahnya, dari atas ke bawah, lakukan SECEPAT dan SETELITI mungkin.
sebelum memulai, persiapkan bolpen/pensil cadangan. dalam tes ini tidak
diperkenankan menggunakan penghapus maupun penggaris karena akan
menghabiskan banyak waktu”
tester wajib observasi/berkeliling pada saat berlangsung 3 menit x 3
pertama untuk memeriksa satu persatu pekerjaan peserta apakah sesuai
perintah atau tidak, jika tidak beritahu cara mengerjakan yang benar.
selama test, tester harus melakukan observasi untuk mencatat hal
penting selama tes berlangsung.
setelah waktu habis, peragakan cara melipat lembar pauli menjadi 4
bagian dan minta peserta untuk menirukan.
Koreksi Test
Pauli

hal yang perlu diperhatikan secara keseluruhan dalam skoring Pauli yaitu :
1. kolom (parit) yang diloncati tidak dihitung
2. pejumlahan yang diloncati (terutama dibawah tanda garis)
3. pejumlahan yang berangka 2 (puluhan)
4. gambar grafik kerja dibuat dari 0-20
5. penyimpangan keseluruhan dihitung lajur 3-18
6. loreksi dilakukan dengan memberi tanda :
Salah }garis merah
Tempat garis }lingkaran merah
Tempat yang dilewati }tanda <
Pembetulan } tanda + merah
1. Hitung JUMLAH KESELURUHAN (3 menit selama 20 kali)
2. Hitung SALAH & DIBETULKAN
3. Hitung PENYIMPANGAN
4. Hitung TINGGI
5. Hitung TITIK PUNCAK
6. Buat grafik (grafik 1,2,3)
Norma Test Pauli
Jumlah keseluruhan = kemampuan/kesediaan kerja,
daya tahan kerja

Salah & dibetulkan = sikap kerja, konsentrasi dan ketelitian

Penyimpangan (selisih grafik dasar dengan grafik kerja) =

Definisi Aspek pengendalian emosi/suasana hati

Titik puncak = pengerahan energi/tenaga secara


Test Pauli maksimal.

Hasil awal = kesigapan kerja, spontanitas


pengambilan keputusan dan penyesuaian diri
dalam pekerjaan

Penurunan awal = penyesuaian terhadap tugas.


Tinggi = kemampuan untuk mengerahkan energi.

Grafik kerja/grafik taraf Pauli = Grafik yang menunjukkan


kinerja S

Definisi Aspek Taraf keseluruhan = Jumlah keseluruhan dikaitkan dengan


grafik kerja
Test Pauli
Interpetasi Dalam Aspek test
Pauli
Jumlah keseluruhan vs Grafik kerja : Melihat sikap kerja keseluruhan
Interpetasi Dalam Aspek test
Pauli
Salah vs Jumlah keseluruhan : melihat kualitas kerja & ketelitian
Interpetasi Dalam Aspek test
Pauli
Dibetulkan vs Grafik Kerja : melihat kualitas kerja & ketelitian
Interpetasi Dalam Aspek test
Pauli
Penyimpangan vs jalannya kurva : melihat pengendalian suasana
hati/emosi
Interpetasi Dalam Aspek test
Pauli
Dibetulkan vs Grafik Kerja : melihat kualitas kerja & ketelitian
Interpetasi Dalam Aspek test
Pauli
Penyimpangan vs jalannya kurva : melihat pengendalian suasana
hati/emosi
Interpetasi Dalam Aspek test
Pauli
Titik puncak vs Tinggi : melihat pengerahan energi
Jika titik puncak di depan (kurun waktu < 12 menit) dengan tinggi :

Besar : cepat lelah, kurang perencanaan, kurang diimbangi


kemampuan
Sedang : cukup mampu mengatur energi, cepat lelah
Rendah : daya tahan kurang, cepat lelah
Jika titik puncak di belakang dengan tinggi :

Besar : daya tahan baik, vitalitas kuat, tabah


Sedang : ingin berprestasi, berhati-hati, mengendalikan diri,
adaptasi kurang
Rendah : lamban, tidak semangat
Interpetasi Dalam
Aspek Pauli
Hasil Awal : melihat kesigapan
dalam kerja
Penurunan awal : melihat penyesuaian terhadap tugas

Selisih antara hasil awal dengan titik terendah pada kuadran I


minimal 5 satuan. Bila kurang dari 5 satuan hanya menunjukkan
fluktuasi kerja.Hal ini menunjukkan ada tidaknya kesulitan
penyesuaian diri terhadap kerja.
Interpetasi Dalam
Penurunan cenderung ke kiri (menit ke 2 dan 3) penyesuaian
Aspek Pauli diri,cenderung cepat. Penurunan cenderung ke kanan ( >
menit ke-4) penyesuaian diri, cenderung lambat.
Tinggi : usaha untuk maju

Selisih titik puncak dengan titik terendah.


Menunjukkan kemampuan untuk mengerahkan energi.
Interpetasi Dalam Tinggi terlalu besar > 58, cepat mencapai titik puncak namun
cepat lelah
Aspek Pauli Tinggi tidak signifikan < 35, kurang semangat dan tidak energik
Menetapkan Baik dan Buruk
Dalam Test Pauli

Jumlah menunjukkan kesediaan kerja/potensi yang dimiliki

Grafik menunjukkan kualitas kerja, yaitu penyebaran


tenaga/daya tahan

Taraf Pauli dianggap baik jika jumlahnya besar dan grafiknya


cenderung menanjak

Bentuk normal : hasil awal lebih rendah dari hasil akhir. Hasil
awal diikuti dengan penurunan awal sampai titik terendah.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai