Anda di halaman 1dari 9

Apa itu TIU 5 ?

Contoh Lembar TIU 5

Yuk mari sama-sama kita cermati tulisan berikut ini berdasarkan pengalaman dan rangkuman
dari beberapa artikel yang saya baca mengenai TIU 5.

Intelegensi Adalah
Intelegensi berasal dari kata Intelligere yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu
dengan yang lainnya. Jadi Menurut David Wechsler, Inteligensi adalah kemampuan untuk
bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungan secara efektif.
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Intelegensi adalah suatu kemampuan mental
yang melibatkan proses berpikir secara rasional. oleh karena itu, intelegensi tidak dapat
diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan Manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Prinsip Intelegensi

1. Faktor bawaan atau Keturunan


Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50.
Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti
lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan
ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya.
Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap
berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.

2. Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, namun ternyata
lingkungan sanggup membuat perubahan-perubahan yang berarti. Intelegensi tentunya tidak
bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi.
Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga
memegang peranan yang amat penting.

3. Stabilitas Intelegensi dan IQ


Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan
individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya
mengukur sebagai kelompok dari Intelegensi). Stabilitas Intelegensi tergantung
perkembangan organik otak.

4. Pengaruh faktor kematangan


Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ
(fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya.

5. Pengaruh faktor pembentukan


Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan
Intelegensi.

6. Minat dan pembawaan yang khas


Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan
itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia
untuk berinteraksi dengan dunia luar.

7. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam
memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas
dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu dengan yang lainnya. Untuk menentukan
Intelegensi atau tidaknya seorang Individu, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah
satu faktor tersebut, karena Intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta
menentukan dalam perbuatan Intelegensi seseorang.

Macam-macam Intelegensi
- Tes Intelegensi individual
- Tes Intelegensi kelompok
- Tes Intellegensi dengan tindakan perbuatan

Prosuder pengadministrian tes Intelegensi

1. Materi
Alat yang dibutuhkan dalam pengetesan ini adalah :
- Buku soal
- Lembar jawaban tes TIU
- Lembar norma tes TIU
- Alat tulis

3. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari tes ini dilakukan secara klasikal, namun pada dasarnya tes ini dapat
dilakukan secara klasikal maupun individual.

4. Langkah-langkah pelaksanaan
- Tester mempersiapkan alat-alat tes (material tes) pada testee
- Tester mengecek alat-alat tulis dan kesiapan testee
- Tester membagikan buku soal dan lembar jawaban pada testee
- Tester menginstruksikan pada testee untuk mengisi identitas
- Tester memberikan instruksi pengerjaan tes
- Tester menginstruksikan pada testee untuk mulai mengerjakan sampai selesai
- Setelah selesai, buku soal dan lembar jawaban dikembalikan kepada tester

5. Bentuk tes
Bentuk TIU 5, berupa gambar-gambar atau bentuk-bentuk seperti kotak, lingkaran, setengah
lingkaran, segitiga, dan lain-lainnya. Tes Intelegensi 5 ini berupa soal gambar, disana ada
sebuah gambar yang dari gambar itu kita diminta untuk merubah bentuknya, posisinya atau
menambahkan bentuknya.

Untuk setiap soal diberi lima kemungkinan jawabannya dan  anda harus memilih salah satu
dari kelima kemungkinan jawaban tersebut dengan cara memberikan coretan dibawah gambar
(garis bawah), sehingga sesuai dengan contoh gambar sebelumnnya.

Prosuder Skoring
- Setiap soal yang benar bernilai 1 dan soal yang salah bernilai 0
- Jumlahkan jawaban yang benar dari masing-masing tes
- Setelah mendapat jumlah jawaban yang benar, kemudian lihat norma pada norma test
massal
- Jumlah jawaban yang benar menentukan level yang didapat testee

Tata cara skoring tes Intellegensi, misalkan dalam TIU 5 ada 30 soal kemudian salah 5 itu
artinya jumlah betul 25. Jadi, jumlah betul tersebut langsung diaplikasikan pada daftar W.S
atau Norma standart Level Umum, Gabung Test Massal. Di situ dijelaskan bahwa 25
memiliki tingkatan/nilai cukup tinggi.

Demikian tentang TIU 5 yang saya ketahui. pasti banyak sahabat yang lebih tahu dari saya
mengenai TIU 5. silahkan sahabat tambahkan di kolom komentar.
TES KRAEPELIN

Pengertian Tes Kraepelin


Test Kraepelin adalah jenis tes psikotes yang berisi susunan angka-angka untuk membentuk
grafik. Tes ini sering kali digunakan dalam proses rekrutmen tenaga kerja baru di suatu
perusahaan atau instansi.

Nama Kraepelin diambil dari penemu jenis tes psikotes ini yaitu Emilie Kraepelin yang
merupakan seorang psikiater. Mengerjakan tes kraepelin ini sebenarnya mudah, Hanya
dengan menjumlahkan dua angka terdekat dengan nominal 0-9.

Pada prinsipnya tidak ada waktu yang cukup untuk mengerjakan tes koran tersebut karena
memang jumlahnya sangat banyak dan kamu tidak dituntut untuk mengerjakan semua soal
yang ada. Namun interpretasi dari tes kraepelin dapat digunakan oleh seorang Human
Management Development (HRD) untuk mengetahui bagaimana karakter calon pegawai
perusahaan.

Tujuan Tes Kraepelin Dan Aspek-Aspeknya


Mengacu pada pengertian tes Kraepelin di atas, Tujuan dari tes ini ialah agar mengetahui
karakter dan performa maksimal seorang calon pegawai. Maka dari itu, tekanan skoring dan
interpretasi didasarkan pada hasil tes secara objektif:

Hasil tes Kraepelin akan menginterpretasikan empat hal, yaitu:

Faktor kecepatan (speed factor)


Faktor ketelitian (accuracy factor)
Faktor keajegan (rithme factor)
Faktor ketahanan (ausdeur factor)
Aspek-Aspek Tes Kraepelin
Umumnya tes Kraeplin digunakan untuk mengetahui kepribadian calon pegawai dalam ujian
tertulis pada proses rekruitmen pegawai perusahaan. Biasanya HRD memilih tes ini untuk
mengetahui beberapa aspek yang bisa ditunjukkan dari hasil interpretasi tes kraepelin.

1. Aspek Keuletan dan Daya Tahan


Walaupun tes ini sebenarnya tidak sulit, Namun karena jumlahnya banyak bisa digunakan
untuk mengetahui bagaimana daya tahan atau keuletan peserta. Dengan mengunakan waktu
yang terbatas untuk mengerjakan dapat menguji seberapa stabil tingkat konsistensi dari
peserta dan bagaimana kemampuannya untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit.

2. Aspek Kemauan dan Kehendak Individu


Tes kraepelin dapat digunakan untuk mengukur kemauan dan bagaimana motivasi seseorang
untuk mengerjakan hal-hal pelik yang biasanya berkaitan dengan angka, pola perhitungan,
operasi matematika, middle hingga advance.

3. Aspek Emosi
Kebanyakan dari tes psikotes memang digunakan untuk mengetahui bagaimana kestabilan
emosi seseorang.
Dan juga dalam tes Kraepelin ini bisa digunakan untuk mengukur kemampuan peserta dalam
mengendalikan dan meredam emosi diri saat berada pada kondisi ditekan dengan pekerjaan.

4. Aspek Penyesuaian Diri


Hasil dari tes Kraepelin dapat menunjukkan bagaimana seseorang dapat menyesuaikan diri
dengan cepat dan beradaptasi pada pekerjaan-pekerjaan yang mungkin dirasa baru. Tidak
semua orang memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan cepat.

5. Aspek Stabilitas Diri


Dalam tes kraepelin terdiri dari beberapa tingkatan, sehingga rangkaian dari tes ini dapat
digunakan untuk menunjukkan bagaimana tingkat stabilitas seseorang.

Fungsi Dan Implementasi Tes Kraeplin


Fungsi tes Kraepelin adalah untuk mengetahui tipe performa seseorang dalam bekerja.
Beberapa contoh implementasi tes Kraepelin pada calon pegawai, misalnya:

Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah; ini menjadi indikasi gejala depresi mental yang
dialami oleh calon pegawai.
Terlalu sering salah Hitung; ini menjadi indikasi bahwa calon pegawai mengalami distraksi
mental.
Penurunan grafik secara tajam; ini menjadi indikasi bahwa calon pegawai hilang ingatan
sesaat pada saat tes, atau indikasi epilepsi
Rentang ritme/ grafik terlalu besar; ini adalah indikasi bahwa calon pegawai memiliki
masalah atau gangguan emosional
Interpretasi Tes Kraepelin
Mengacu pada pengertian tes kraepelin dimana hasilnya menunjukkan sebuah grafik, Maka
secara sederhana interpretasi dari tes krapelin ditunjukkan dengan:

Jika hasil yang ditunjukkan berupa grafik datar, Maka menunjukan kepribadian dari orang
yang bersangkutan dapat bekerja dengan stabil atau tidak mudah terpengaruh dengan
lingkungan.
Jika hasil yang ditunjukkan berupa grafik naik, Maka dapat memperlihatkan karakter yang
bersangkutan memiliki potensi untuk berprestasi selama bekerja.
Jika hasil yang ditunjukkan berupa grafik menurun, Maka menunjukkan karakter yang
bersangkutan kurang berprestasi, mudah lelah, mudah jenuh dan bosan terhadap pekerjaan.
Jika hasil yang ditunjukkan berupa grafik yang seimbang, Maka menunjukkan kepribadian
yang bersangkutan kurang stabil dalam bekerja.
Arah Karir Tes Kraepelin
Setelah mengetahui pengertian tes Kraepelin dan tujuannya, lalu apa hubungannya dengan
arah karir? Dalam pelaksanaan tes Kraeplin, penguji akan mengetahui tingkat kecepatan,
ketelitian, keajegan, dan ketahanan seseorang dalam menghadapi ujian. Dalam dunia karir,
hal ini dapat mengindikasikan jenis pekerjaan yang sesuai bagi seseorang.

1. Kecepatan

Ini menunjukkan tempo kerja, seberapa aktif seseorang menjalankan sebuah kegiatan, apakah
cepat, sedang, atau lambat. Namun dalam hal kecepatan juga harus dibarengi dengan
keseriusan, ketenangan, hati-hati, teliti, stabil namun sensitif.

Mereka yang mendapatkan skor bagus dalam kecepatan pada tes Kraeplin cocok untuk
memiliki profesi;

Arsitek
Interior Design
Perawat
Administratif
Konselor
Manager
Penjaga Toko
Dan lain-lain
2. Ketelitian
Ini menunjukkan konsentrasi kerja, seberapa besar seseorang bisa fokus terhadap pekerjaan
yang dilakukan. Ketelitian ini juga disertai dengan ketenangan, hati-hati, penuh
pertimbangan, logis, kritis, dan rasional.

Mereka yang mendapatkan skor bagus dalam ketelitian pada tes Kraepelin biasanya memiliki
kemampuan dalam menganalisa, mengorganisir, dan mendelegasikan pekerjaan. Profesi yang
sesuai dengan kriteria ini adalah:

Intelijen
Pengacara
Bidan manajemen
Dokter
Akuntan
Programer
Insinyur
Mekanik
Dan lain-lain
3. Kestabilan / Keajegan
Ini menunjukkan kemampuan dalam menjaga dan mengola emosi pada saat bekerja. Dengan
kata lain, seseorang tersebut tidak mudah terpengaruh oleh hal lain di sekitarnya.

Mereka yang memiliki skor tinggi dalam keajegan pada tes Kraepelin umumnya dapat
menghadapi perubahaan mendadak dengan cepat dan tenang. Rasa percaya diri yang tinggi,
dan dapat menghadapi kritik dan perbedaan.

Profesi yang sesuai dengan kriteria ini adalah:

Programer
Pilot
Pengusaha
Mekanik
Polisi
Forensik
Insinyur
Dan lain-lain
4. Ketahanan
Ketahanan maksudnya menunjukkan daya tahan seseorang dalam menghadapi situasi
tertekan. Mereka yang punya skor tinggi dalam ketahanan pada tek Kraepelin adalah individu
yang bisa diandalkan, bertanggungjawab, mengikuti standar dan aturan dengan teguh,

Profesi yang sesuai dengan kriteria ini adalah:

Hakim
Polisi
Pengacara
Atlit
Intelijen
Pemimpin militer
Dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai