BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering
diidentikkan
dengan
tes
keperibadian
seseorang.
Pada
dasarnya
cobaan
kehidupan. Sebaliknya,
seseorang dengan
4. Metode penulisan
Metode penulisan dalam laporan ini adalah berdasarkan diskusi kelompok,
referensi buku dan juga dari beberapa situs diinternet yang berkaitan
dengan pembahasan ini.
BAB II
PEMBAHASAN
a.
b.
c.
d.
e.
4. Hal- hal yang perlu di lakukan agar Tes Berjalan dengan Lancar
(Oleh Yulia Safitri/1313052063)
Supaya tes dapat berjalan dengan lancar sebaiknya ada beberapa hal yang
harus dilaukan:
a. Keyakinan memegang peranan penting dalam menghadapi sebuah
rintangan (tes). Yakinkan diri anda bahwa posisi atau pekerjaan yang
akan dimasuki benar-benar sesuai dengan kemampuan dan keinginan
anda.
b. Sebaiknya Anda dalam kondisi benar-benar fit saat mengerjakan tes ini.
Persiapan diri dengan isterahat yang cukup. Sering kali, seseorang
sebenarnya mempunyai kemampuan mengerjakan tes, namun karena
ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil
tes menjadi jelek. Oleh karena itu, anda harus mempunyai isterahat
yang cukup, kalau bisa beristirahat satu atau dua hari sebelumnya.
c. Cermati setiap pernyataan dan lakukan yang diminta penguji Anda.
d. Jangan pernah asal-asalan dalam menjawab soal, karena jawaban Anda
sangat ber-pengaruh terhadap hasil tes. Pilihlah pernyataan yang benarbenar sesuai dengan gambaran pribadi Anda dan jujur terhadap diri
sendiri. Jangan pernah melakukan kebohongan pada saat menjawab
soal. Percuma saja berbohong karena tes ini (seperti tes-tes yang lain)
26 vs 101,
51 vs 201
7 vs 157,
32 vs 107,
57 vs 207
13 vs 163, 38 vs 113,
63 vs 213
19 vs 169, 44 vs 119,
69 vs 219
25 vs 175, 50 vs 125,
75 vs 225
dituliskan
dibawah
kolom
ss,
profil
variabel
yang
6. Intepretasi
(Oleh Ella Kurniawati /1313052020 dan Lisa Sasmita/1313052035)
Interpretasi dilakukan jika jumlah nilai konsistennya adalah sama dengan
10, jikan jumlahnya kurang dari 10 maka tidak perlu diinterpretasi. Hal ini
terjadi karena subjek tidak konsisten dalam memilih jawaban, mungkin
dikarenakan subjek plin plan atau ada faktor kelelahan selama
mengerjakan tes ini sehingga membuat tesnya menjadi tidak valid. Pada
tes
EPPS
terlihat
kebutuhan-kebutuhan
seseorang
yang
dapat
10
h. Succorance (Suc)
i. Dominance (Dom)
j. Abasement (Abs)
k. Nurturance (Nur)
l. Change (Chg)
m. Endurance (End)
n. Heterosexual (Het)
o. Aggression (Agg)
Aspek (Variabel)
Achievement (ach)
Skor Tinggi
Untuk berbuat sebaik
Skor Rendah
Dorongan untuk
mungkin untuk
meraih prestasi
menyelesaikan tugas-
rendah, cepat
menyerah dengan
menarik.
Deference (def)
Untuk menyuruh
Tidak tertarik
orang lain
dengan
memutuskan
kesuksesan orang
sesuatu pendapat
menyesuaikan apa
patuh terhadap
yang diharapkan
cenderung
terhadap dirinya
melakukan
dengan caranya
sendiri.
11
Order (ord)
bertindak
dengan perencanaan
cenderung tidak
sebelumnya.
teratur, lebih
dikuasai oleh
situasi perasaan,
kurang terencana
dalam bertindak
dan sikapnya
mudah berubahubah.
Exhibition (exh)
Untuk menjadi
Tidak tertarik
pusat perhatian,
dengan situasi
untuk
sosial, cenderung
menonjolkan suatu
cuek dengan
lingkungan
menanyakan
sekitar, cuek
keberhasilan
Kecenderungan
dialami orang
lain.
pamer,
menampilkan apa
yang dimiliki ke
lingkungan sekitar.
Autonomy (aut)
Untuk berdiri
Ketergantungan
sendiri dalam
membuat
keputusan untuk
mengambil
menghindari
tindakan harus
minta persetujuan
orang lain
terlebih dahulu,
12
menghindari
tindakan yang
menarik perhatian
sosial.
Affiliation (aff)
Pribadi tertutup,
introversi tinggi,
bagian dengan
sulit bergaul.
teman-teman
sekelompok, untuk
kerja bersama atau
berbuat sesuatu
dengan orang lain
Intraception (int)
Untuk menganalisa
Terlalu
motif-motif dan
mengabaikan
perasaan-perasaan
perasaan dan
seseorang, untuk
sikap didominasi
memahami dan
Succorance (suc)
Untuk menerima
Pribadi yang
bantuan atau
independent,
senang dengan
mengacuhkan
mengerti tentang
situasi sosial.
dirinya.
13
Dominance (dom)
Dominasi terhadap
Mudah
situasi sosial
dikendalikan dan
tinggi, pribadi
sulit menolak
yang mudah
dalam kelompok.
mengikuti dalam
kelompok, yesman terhadap
otoritas dan
memiliki jiwa
pemimpin.
Abasement (aba)
Untuk merasa
Pribadi yang
bersalah bila
berpikir positif,
orang berbuat
terbuka, mudah
kesalahan,
memaafkan dan
untuk
meminta maaf
menerima
apabila terjadi
fitnahan merasa
kesalahan.
takut dan
rendah diri
Nurturance (nur)
Pribadi yang
Pribadi yang
terbuka, mudah
tertutup, individu
membantu orang
bersimpati dan
mudah bersimpati.
mudah berkata
kasar.
Change (chg)
Untuk berbuat
Merasakan
kenyamanan
dengan situasi
ingin mengikuti
perubahan-
dengan aktivitas
perubahan keadaan
yang monoton
14
dan kebudayaan
dan terkesan
membosankan.
Endurance (end)
Heterosexual (het)
Untuk bertekun
Daya tahan
dalam tugas-tugas
rendah terhadap
yang dihadapinya,
situasi yang
menekan, mudah
diganggu selama
menyerah dan
dalam bertugas
cepat jenuh.
Untuk bergaul
Tidak mudah
bebas dengan
tertarik dengan
lawan jenisnya,
dipengaruhi oleh
dalam pertemuan
orang lain.
Untuk menyerang
Pribadi tenang,
pendapat orang
menghindari
konflik dan
untuk suka
konfrontasi.
mempermainkan
orang lain.
15
Deference
Achievement
Order
Exhibition
Affiliation
Autonomy
Intraception
Dominance
Succorance
Change
Abasement
Heterosexual
Nurturance
Aggression
Endurance
Skor
diatas
mean
(+)
dapat
diinterpretasikan
adanya
16
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tes EPPS merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian
seseorang. Tes ini dikembangkan oleh H. A Murray, yang mencangkup 15
kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa
butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Terdiri dari 225 item pernyataan,
210 pasang pernyataan dimana seorang testi harus memilih satu dari dua
pernyataan yang sesuai dengan dirinya. 15 kebutuhan yang diungkap
tersebut adalah diantaranya:
Kemampuan untuk berprestasi
Kemampuan menyesuaikan diri
Kemampuan menunaikan tugas
Kebutuhan untuk menunjukan diri
Kebutuhan untuk mandiri
Kebutuhan untuk berempati
Kebutuhan perhatian terhadap sesama
Kebutuhan akan hubungan sosial
Keinginan untuk memimpin
Keinginan untuk kompromi
Kebutuhan memberikan perhatian
Kebutuhan akan stimulasi dari luar
Kemampuan mengahadapi berbagai rintangan
17
2. Saran
Dalam penggunaan alat tes ini terster harus memiliki kecermatan dalam
memberikan penilaian. Kadang pernyataan dalam setiap soal tidak sesuai
dengan kepribaduan testi, maka dari itu alat tes ini tidak dapat dijadikan
sebagai acuan utama dalam memperoleh penilaian kepribadian seseorang
18
DAFTAR PUSTAKA
Manual EPPS. 1985. Urusan Reproduksi dan Distribusi Alat Tes Psikologi
(URDAT). Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/10/tes-kepribadian-epps.html