SMKN 1 Losarang
Tes Psikologi atau Psikotes bagi sebagian orang menjadi momok yang menakutkan.
Apalagi jika hal ini dihubungkan dengan seleksi penerimaan kerja. Dari beberapa proses
seleksi penerimaan karyawan, selain wawancara, tes Psikologi menjadi sesuatu proses yang
‘menyulitkan’ dan ‘menakutkan’. Oleh karena itu, banyak pencari kerja berusaha mencari tahu
kisi-kisi bahkan soal jawaban tes Psikologi dan psikotes. Tetapi apakah hal ini benar dan
efektif? Sebelum lebih jauh kita membahas tentang hal itu, yuk kita pelajari secara mendasar
apa itu tes, apa itu tes Psikologi atau psikotes. Dan apa itu Tes Psikologi Dalam Seleksi Kerja.
Secara definisi menurut Allen dan Yen, tes adalah alat untuk memperoleh data tentang
perilaku individu.Untuk melengkapi definis tentang tes, berikut uraian dari Kerlinger (2000).
Beliau menyatakan bahwa tes merupakan prosedur sistematik yang menggambarkan respons
individu pada konstruk. Respons yang diberikan dan berupa kuantifikasi terhadap atribut yang
diukur.
Setelah kita mengerti tentang dasar dan definis Tes Psikolog dan Psikotes. Kita akan
membahas, 3 Jenis Tes Psikologi atau Psikotes yang sering digunakan dalam seleksi kerja.
1. Tes Grafis
Merupakan alat tes psikologi sederhana yang digunakan untuk mengungkapkan
kepribadian. Hal tersebut karena Tes Psikologi ini hanya membutuhkan kertas kosong
dan juga pensil HB saja. Pada dasarnya tes grafis seperti menggambar tetapi tidak keluar
dari intruksi yang diberikan. Tes grafis ini biasanya terdiri dari 4 jenis test. Dan sering
digunakan secara umum sebagai bagian dari penerimaan atau seleksi kerja,
pemeriksaan psikologis, dan tes kepribadian. Baik dilaksanakan secara individu ataupun
kelompok.
2. Tes Inventori
Tes inventori biasanya berhubungan dengan kepribadian – personality inventory.
Tes Psikologi ini merupakan serangkaian pertanyaan dalam jumlah yang cukup banyak
Unit Layanan Bimbingan Konseling
SMKN 1 Losarang
untuk melihat karakter dan kepribadian seseorang. Dengan melakukan scoring atas
respon seseorang dengan cara yang obyektif.
Ada banyak jenis tes inventori dalam Ilmu Psikologi. Tetapi yang sering digunakan
dan populer dalam dunia kerja adalah DISC dan Papikostik.
a. Tes Psikologi Dalam Seleksi Kerja: DISC (Dominance, Influence, Steadiness dan
Compliance)
DISC merupakan alat test Psikologi yang terdiri dari 24 soal, dengan masing-
masing soal memiliki 4 pilihan jawaban. Peserta diinstruksikan untuk memilih 2
kecenderungan, yaitu yang paling mendekati dirinya (Most), dan yang paling tidak
mendekati dirinya (Least).
Adapun nama DISC sendiri merupakan kepanjangan dari jenis kepribadian
yang akan dilihat yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance.
DISC digunakan untuk melihat bagaimana kepribadian dari individu pada 3 macam
kondisi atau keadaan, yaitu:
1) True self, atau diri dia sebenarnya,
2) Kepribadian yang ditunjukkan saat berada dalam masalah, tertekan atau stres,
3) Kepribadian yang ditunjukkan saat berhubungan dengan orang lain.
b. Tes Psikologi Dalam Seleksi Kerja: Papikostik
Tes psikologi Papikostik adalah tes kepribadian yang juga sering dan populer
digunakan dalam dunia kerja. Tes kepribadian Papikostik ini mampu mengungkapkan
trait atau kepribadian seseorang.
Mirip dengan DISC, tes Psikologi ini akan mengintruksikan kamu untuk mengisi
atau memiliki sifat, karakter dan atribut yang sesuai dengan diri kamu. Tetapi
perbedaannya dengan tes DISC, dalam tes ini, terdapat banyak atribut yang dilihat.
Dengan kata lain, dirimu akan dipetakan dalam sebuah psikogram yang
menggambarkan kepribadian, sifat dan beberapa atribut.
3. Tes Kinerja
Tes kinerja yang dimaksud disini adalah Tes Psikologi yang memiliki beberapa
intruksi yang harus diselesaikan dengan serangkaian waktu yang ditetapkan. Tes
Psikologi ini menekankan waktu sebagai pressure psikologis untuk melihat respon
seseorang.
Adapun tes ini antara lain:
a. Tes Psikologi Dalam Seleksi Kerja: Kraeplin
Menurut Dr. J. de Zeeuw, tes Kraepelin dikelompokan sebagai tes yang
mengukur factor-faktor khusus non intelektual (tes konsenterasi). Sedangkan menurut
Anne Anestesi, tes Kraepelin merupakan tes kecepatan. Ini ditunjukan dengan
banyaknya soal yang dibatasi waktu. Dimana peserta tes dipastikan tidak dapat
Unit Layanan Bimbingan Konseling
SMKN 1 Losarang
menyelesaikan seluruh soal. Pada tes Kraepelin memang testi tidak diharapkan untuk
menyelesaikan seluruhnya setiap lajur.
Tes kraepelin diciptakan oleh seorang psikolog/psikiater jerman bernama
Emilie Kraepelin pada tahun 1856 – 1926. Alat tes ini dibuat karena adanya dasar
pemikiran dari faktor-faktor yang khas pada sensori sederhana, sensori motor,
perseptual dan tingkah laku.
Pada mulanya tes ini merupakan tes kepribadian. Namun dalam
pekembangannya telah berubah menjadi tes bakat, dengan cara merubah tekanan
skoring dan interpretasi. Satu hal yang perlu kamu ketahui bahwa alat tes ini akan
mengungkap beberapa faktor bakat.
Tes kraepelin dimaksudkan untuk mengukur dan menilai maximum
performance-kinerja maksimal seseorang. Oleh karenanya tekanan skoring dan
interpretasi lebih didasarkan pada hasil test secara obyektif bukan pada arti
proyektifnya.
Tes Pauli banyak menggali hal-hal yang bersifat kepribadian seperti trait dan
juga aspek-aspek kinerja seseorang. Tes pauli mampu memperlihatkan:
1) ketahanan fisik seseorang,
2) resistensi terhadap stres,
3) motivasi kerja,
4) dorongan akan berprestasi,
5) konsentrasi,
6) bagaimana individu dapat bertahan di bawah tekanan.
Hal ini tentu saja diharapkan dapat mempredisikan seseorang dalam bekerja diperusahaan.
Oleh karena hal tersebut, tes Pauli sangat sering digunakan oleh perusahaan.
Unit Layanan Bimbingan Konseling
SMKN 1 Losarang
Tes DAP
Unit Layanan Bimbingan Konseling
SMKN 1 Losarang
Tes Wartegg
Tes Kraeplin