Rudolf Amthauer memandang aspek inteligensi manusia secara berbeda dibandingkan dengan David
Wechler. Dalam buku karangannya, Amthauer mengemukakan pandangannya tentang inteligensia,
sebagai berikut : “Inteligensia ditanggapi sebagai suatu struktur tersendiri di dalam keseluruhan
struktur kepribadian seorang manusia. Inteligensia merupakan suatu keseluruhan terstruktur yang
terdiri dari kemampuan jiwa dan rohani, yang berfungsi sedemikian rupa sehingga memberikan
kemampuan – kemampuan bagi manusia untuk bertindak sebagai pelaksana dalam dunianya”.
Selanjutnya Amthauer juga mengatakan bahwa inteligensia sukar dipisahkan daari aspek – aspek
psikologis lainnya seperti motivasi dan kehidupan perasaan (suasana hati). Tetapi aspek – aspek ini
juga tidak dapat ditanggapi sebagai identik dengan proses – proses intelektual itu sendiri.
Hipotesis kerja yang digunakan Amthauer berpangkal dari suatu pandangan bahwa dalam suatu
keterikatan tertentu maka kemampuan intelektual itu menunjukkan suatu struktur tertentu dan
struktur itu mengikuti suatu hierarki tertentu pula. Atas dasar pandangan ini maka Amthauer
berusaha untukk membuktikannya melalui pengalaman empirik, yaitu melalui penelitian dan
eksperimen di bawah suatu kontrol/pengawasan yang ketat. Jadi selain beranjak dari segi teoritik,
Amthaeur juga berusaha untuk meneliti, apakah sesuai dengan kenyataan pandangannya ini.
Tes ini menunjukkan sifat/karakteristik dari suatu tes batterai untuk faktor – faktor inteligensia, yaitu
melalui suatu interkorelasi yang rendah antar subtes (rata-rata r = 0,25) serta korelasi tes dari jumlah
subtes yang rendah pula (rata-rata r = 0,60).
IST ini dapat dipandang sebagai suatu tes Kesesuaian Kemampuan atau dengan kata lain sebagai Tes
Bakat. IST versi Indonesia merupakan suatu bentuk adaptasi dari yang aslinya.
SUSUNAN TES
Alternatif jawaban yang tersedia ialah : (a) batu bata (b) rumah (c) semen (e) dinding
Hubungan antara hutan dan pohon adalah bahwa unsur utama hubungan hutan terdiri dari
pohon – pohon, sehingga hubungan antara tembok dan salah satu alternatif jawaban adalah
bahwa tembok terdiri atas batu bata.
4. GE
Disini setiap kali akan disajikan dua buah kata tertentu. Tugas OP adalah mencari satu kata
lain yang mencakup pengertian kedua kata tersebut, atau dengan kata lain : mencari satu kata
yang mampu “mewakili” kedua kata tersebut.
Contoh : pensil - pena
Kata alat tulis merupakan jawaban yang tepat, karena mencakup pengertian kata pensil dan
kata pena
5. RA
Merupakan hitungan – hitungan sederhana. Tugas OP adalah mengerjakan soal – soal
hitungan tersebut dan menuliskan jawabannya secara benar
6. ZR
Merupakan deret angka. Tugas OP ialah menyelesaikan deret angka tersebut sesuai dengan
aturan tertentu yang telah terkandung dalam setiap deret angka tersebut.
7. FA
Mencari bentuk tertentu yang dapat disusun dari bagian/kepingan – kepingan yang telah
tersedia. Bentuk – bentuk tertentu tersebut telah ditentukan, misalnya dalam bentuk
lingkaran/bola, segitiga dan sebagainya.
8. WU
Disini telah ditetapkan 5 buah kubus yang berlainan satu dengan lainnya. Sepintas pandang,
dapat memberikan kesan seolah-olah kubus tersebut sama. Akan tetapi, sebenarnya susunan
kubus tersebut berbeda. Tugas OP mencari kembali kubus yang telah ditentukan tersebut dari
kubus yang tersedia sebagai soal, karena setiap kubus soal pada dasarnya merupakan salah
satu kubus yang sudah ditentukan pada awalnya – hanya saja kini disajikan kembali dalam
posisi yang berbeda.
9. ME
Disini disediakan beberapa buah perkataan ynag harus dihafalkan OP dalam waktu 3 menit.
Kemudian hasil hafalan akan ditanyakan kembali dalam bentuk soal – soal yang harus
dikerjakan OP dalam waktu 6 menit. Jadi sebenarnya di sini tidak hanya menyangkut masalah
ingatan murni saja, tetapi melalui masalah yang ditanyakan kembali dapat dilihat seberapa
jauh pengertian OP terhadap apa yang dihafalkannya.
Kertas jawaban IST memiliki suatu bentuk tertentu yang dapat memuat seluruh hasil paddda
lembaran yang sama. Pada beberapa subtes telah disediakan huruf A sampai dengan huruf E,
sehingga OP hanya memberikan tanda coret pada salah satu huruf untuk menyatakan
jawabannya.
Untuk subtes GE, jawaban harus ditulis oleh OP. Sedangkan untuk subtes RA dan ZR telah
disediakan angka 1 sampai 9 serta 0 secara beraturan, dimana OP dalam menyatakan
jawabannya hanya perlu mencoret angka – angka pilihannya.
PENILAIAN/SKORING
Untuk skoring telah disediakan kunci jawabannya. Pemeriksa hanya bertugas memeriksa apakah
jawaban OP tersebut benar atau salah. Disini ditekankan pada berapa banyak soal yang diselesaikan
OP dengan benar.
Untuk subtes GE, tersedia kunci khusus dengan ketentuan penilaian yang bergerak antara 0 s/d 2
sesuai dengan mutu jawaban. Bagi Op perlu mempertimbangkan dengan saksama tergolong nilai
berapakah sesuatu jawaban tersebut untuk selanjutnya keseluruhan nilai ynag diperoleh Op
dijumlahkan.
Keseluruhan hasil yang diperoleh Op disebut “Raw Score”. Raw Score ini kemudian dipindahkan ke
dalam “Weighted Score” dnegan bantuan tabel – tabel tertentu sesuai dengan tingkat pendidikan OP
(khusus untuk versi Indonesia).
Khusus untuk jumlah Raw Score telah tersedia tabel tersendiri, dimana OP dapat memindahkan raw
score ini ke dalam Weighted Score. Weighted Score (dari jumlah raw score) dapat dipersamakan atau
identik dengan taraf kecerdasan seseorang.
SE : Mengukur masalah pembentukan keputusan, common sense, suatu penilaian yang mendekati
realitas.
Dengan tes ini diusahakan akan nampak apakah seseorang berpikir secara mandiri
WA : Mengukur daya berpikir verbal yang integratif, dapat memahami isi dari suatu pengertian.
Suatu kemampuan untuk menghayati masalah bahasa
AN : Mengukur kemampuan mengkombinasi, sehingga subtes ini dapat menunjukkan adanya
kelincahan (fleksibilitas)dalam berpikir dan kedalaman berbikir.
GE : Mengukur kemampuan abstraksi yaitu pembentukan pengertian, kemampuan untuk
menyatakan pengertian di dalam bahasa.
RA : Mengukur daya pikir praktis dalam masalah hitungan
ZR : Mengukur daya pikir teoritis mengenai hitungan, komponen – komponen ritmis
FA : Mengukur kemampuan membayangkan, suatu cara berpikir secara keseluruhan yang konkrit
WU : Mengukur kemampuan membayangkan ruang/komponen konstruktif-teknis, kemampuan
membayangkan tiga dimensi, adanya moment-moment analitis
ME : Mengukur kemampuan menyimpan kata – kata yang telah dipelajari/daya ingatan.
Kecerdasan Teoritis
Kecerdasan teoritis ditunjukkan melalui grafik pada lembar jawaban, yaitu bila ke4 subtes pertama
bersama membentuk satu huruf M. Dimaksud kecerdasan teoritis adalah adanya suatu kelebihan
dalam abstraksi dan menyatakannya dalam bahasa. Karena itu WA dan GE akan lebih menonjol bila
dibandingkan SE dan AN.
Kecerdasan Praktis
Bila ke4 subtes pertama secara bersama membentukk huruf W pada grafik lembar jawaban
menunjukkan kecerdasan praktis yaitu kemampuan menentukan hubungan, lebih praktis dalam
menghadapi masalah. Oleh karenanya kurang menggunkan WA dan GE.
Tes ini dapat memberikan gambaran bagian struktur inteligensi untuk setiap jabatan. Sebenarnya
yang menentukan dalam tes IST ini adalah jumlah, karena melalui jumlah yang telah diselesaikan OP
mampu diperoleh gambaran tingkat kecerdasan seseorang.
Akan tetapi bila hanya digunakan sebagian daripada tes IST ini, maka sebenarnya tes ini tidak
mempunyai dasar lagi. Karena setiap subtes ini hanya dapat diartikan dalam keseluruhan jumlah.
M atau W tidak dilihat secara bagian saja.
Jadi bila kita hanya melihat secara sebagian saja, maka tidak akan terlihat perbedaaan tingkat
kecerdasaan yang sebenarnya dari seseorang.
INTERPRETASI
Untuk memahami teori Amthaeur melalui IST, maka kiranya perlu ditinjau pengertian yang dianut
Amthaeur dalam menyusun tes ini. Dalam uraian di atas telah dikatakan, bahwa Amthaeur
menyatakan inteligensia sebagai suatu stuktur khusus keseluruhan kepribadian seseorang.
Dibandingkan dengan Wechsler yang merumuskan Inteligensia dengan titik berat pada aspek – aspek
dinamis daripada inteligensia, maka Amthaeur menitik beratkan inteligensia pada struktur yang
khusus. Hal inilah yang menyebabkan cara – cara konstruksi tes berlainan.
Dengan demikian struktur yang dihasilkan melalui tes IST ini menunjukkan bahwa setiap subtes
mengukur suatu kemampuan tertentu. Dalam pembentukan IST ini diperhatikan pula masalah
kekuatan (power) dan kecepatan (speed)
NORMA IST
Profil M
Struktur kemampuan teoritis
Profil W
Struktur kecerdasan praktis
Catatan :
Bila profil menunjukkan garis lurus, berarti OP berpikir secara campuran (teoritis&praktis). Maka
tester harus mencari pendekatan untuk menentukan profil yang sebenarnya dari OP
NORMA SUBTES IST
(SLTA, CALON MAHASISWA DAN MAHASISWA)
SE = 01 WA = 02 AN = 03 GE = 04 RA = 05
RW SW RW SW RW SW RW SW RW SW
20 – 146 20 – 137 20 – 124 32 – 142 20 – 130
19 – 142 19 – 133 19 – 142 31 – 139 19 – 128
18 – 138 18 – 130 18 – 138 30 – 137 18 – 125
17 – 135 17 – 126 17 – 135 29 – 135 17 – 132
16 – 127 16 – 123 16 – 123 28 – 133 16 – 120
15 – 127 15 – 119 15 – 135 27 – 131 15 – 118
14 – 123 14 – 116 14 – 125 26 – 129 14 – 115
13 – 120 13 – 112 13 – 122 25 – 126 13 – 112
12 – 116 12 – 109 12 – 119 24 – 124 12 – 110
11 – 112 11 – 112 11 – 115 23 – 122 11 – 107
10 – 108 10 – 109 10 – 112 22 – 119 10 – 105
9 – 105 9 – 98 9 – 109 21 – 117 9 – 102
8 – 101 8 – 95 8 – 105 20 – 115 8 – 100
7 – 97 7 – 92 7 – 102 19 – 113 7 – 97
6 – 93 6 – 88 6 – 99 18 – 110 6 – 95
5 – 90 5 – 84 5 – 96 17 – 108 5 – 92
4 – 86 4 – 81 4 – 92 16 – 106 4 – 89
3 – 82 3 – 78 3 – 89 15 – 104 3 – 87
2 – 78 2 – 74 2 – 86 14 – 101 2 – 84
1 – 75 1 – 71 1 – 83 13 – 99 1 – 82
0 – 71 0 – 67 0 – 79 12 – 97 0 – 79
11 – 95
10 – 93
9 – 90
8 – 88
7 – 86
6 – 84
5 – 81
4 – 79
3 – 77
2 – 75
1 – 72
0 – 70
ZR = 06 FA = 07 WU = 08 ME = 09
RW SW RW SW RW SW RW SW
20 – 122 20 – 130 20 – 134 20 – 116
19 – 121 19 – 127 19 – 131 19 – 114
18 – 119 18 – 124 18 – 129 18 – 112
17 – 117 17 – 121 17 – 126 17 – 110
16 – 115 16 – 118 16 – 123 16 – 108
15 – 113 15 – 115 15 – 120 15 – 106
14 – 111 14 – 112 14 – 117 14 – 104
13 – 109 13 – 109 13 – 114 13 – 102
12 – 108 12 – 108 12 – 111 12 – 100
11 – 105 11 – 103 11 – 108 11 – 99
10 – 104 10 – 100 10 – 105 10 – 97
9 – 102 9 – 97 9 – 102 9 – 94
8 – 100 8 – 94 8 – 99 8 – 91
7 – 98 7 – 91 7 – 96 7 – 89
6 – 96 6 – 88 6 – 93 6 – 87
5 – 95 5 – 85 5 – 90 5 – 85
4 – 93 4 – 82 4 – 87 4 – 82
3 – 91 3 – 79 3 – 84 3 – 80
2 – 89 2 – 75 2 – 81 2 – 78
1 – 87 1 – 73 1 – 78 1 – 76
0 – 85 0 – 69 0 – 75 0 – 74
NORMA JUMLAH IST
RW SW RW SW
150 – 151 132 88 – 89 104
148 – 149 131 86 – 87 103
146 – 147 130 84 – 85 102
144 – 145 129 82 – 83 101
142 – 143 128 79 – 81 100
139 – 141 127 77 – 78 99
137 – 138 126 75 – 76 98
135 – 136 125 73 – 74 97
133 – 134 124 70 – 72 96
130 – 132 123 68 – 69 95
128 – 129 122 66 – 67 94
126 – 127 121 64 – 65 93
124 – 125 120 62 – 63 92
122 – 123 119 59 – 61 91
119 – 121 118 57 – 58 90
117 – 118 117 55 – 56 89
115 – 116 116 53 – 54 88
113 – 114 115 50 – 52 87
110 – 112 114 48 – 49 86
108 – 109 113 46 – 47 85
106 – 107 112 44 – 45 84
104 – 105 111 42 – 43 83
102 – 103 110 39 – 41 82
99 – 101 109 37 – 38 81
97 – 98 108 35 – 36 80
95 – 96 107 33 – 34 79
93 – 94 106 30 – 32 78
90 – 92 105 28 – 29 77
IQ : JML
67 – 78 : KS
79 – 90 :K
91 – 102 : AK
103 – 114 :S
115 – 126 : CB
127 – 138 :B
139 – 150 : BS
NORMA IST
(TINGKAT SLTP)
SE = 01 WA = 02 AN = 03 GE = 04 RA = 05
M : 7,54 M : 8,25 M : 6,89 M: 11,28 M : 7,86
SD: 2,45 SD: 2,60 SD: 2,81 SD:5,11 SD:3,75
RW SW RW SW RW SW RW SW RW SW
20 – 151 20 – 145 20 – 147 20 – 117 20 – 132
19 – 147 19 – 141 19 – 144 19 – 115 19 – 130
18 – 143 18 – 138 18 – 140 18 – 113 18 – 127
17 – 139 17 – 134 17 – 137 17 – 111 17 – 124
16 – 134 16 – 130 16 – 133 16 – 109 16 – 122
15 – 130 15 – 126 15 – 130 15 – 107 15 – 119
14 – 126 14 – 122 14 – 126 14 – 105 14 – 116
13 – 122 13 – 118 13 – 122 13 – 103 13 – 114
12 – 118 12 – 114 12 – 119 12 – 101 12 – 111
11 – 114 11 – 111 11 – 115 11 – 99 11 – 108
10 – 110 10 – 107 10 – 112 10 – 97 10 – 106
9 – 106 9 – 103 9 – 108 9 – 96 9 – 103
8 – 102 8 – 99 8 – 105 8 – 94 8 – 100
7 – 98 7 – 95 7 – 101 7 – 92 7 – 98
6 – 94 6 – 91 6 – 98 6 – 90 6 – 95
5 – 90 5 – 87 5 – 94 5 – 88 5 – 92
4 – 86 4 – 84 4 – 90 4 – 86 4 – 90
3 – 82 3 – 80 3 – 87 3 – 84 3 – 87
2 – 77 2 – 76 2 – 85 2 – 82 2 – 84
1 – 73 1 – 72 1 – 80 1 – 80 1 – 82
0 – 69 0 – 68 0 – 76 0 – 78 0 – 79
ZR = 06 FA = 07 WU = 08
M: 9,05 M:10,44 M: 8,89
SD : 4,27 SD:3,09 SD:3,36
RW SW RW SW RW SW
20 – 126 20 – 132 20 – 133
19 – 123 19 – 128 19 – 130
18 – 121 18 – 124 18 – 127
17 – 119 17 – 121 17 – 124
16 – 116 16 – 118 16 – 121
15 – 114 15 – 115 15 – 118
14 – 112 14 – 112 14 – 115
13 – 109 13 – 108 13 – 112
12 – 107 12 – 105 12 – 108
11 – 105 11 – 102 11 – 106
10 – 102 10 – 99 10 – 103
9 – 100 9 – 95 9 – 100
8 – 98 8 – 92 8 – 97
7 – 95 7 – 89 7 – 94
6 – 93 6 – 86 6 – 91
5 – 91 5 – 82 5 – 88
4 – 88 4 – 79 4 – 85
3 - 86 3 – 76 3 – 82
2 – 84 2 – 73 2 – 79
1 – 81 1 – 69 1 – 76
0 – 79 0 – 66 0 – 74
KUNCI JAWABAN IST