Anda di halaman 1dari 31

MATERI TIU

ALJABAR
Aljabar memiliki hubungan yang sangat erat dengan cabang ilmu aritmetika, sehingga materi
keduanya memiliki kemiripan dan saling melengkapi. Bentuk aljabar adalah teknik yang
digunakan untuk menyajikan suatu masalah matematika dengan simbol atau huruf sebagai
peubah suatu objek dalam masalah tersebut. Berikut adalah istilah yang sering digunaka n
dalam aljabar:

 Variabel, adalah symbol pengganti suatu bilangan yang nilainya belum diketahui
 Konstanta, adalah bilangan yang tidak memuat variabel
 Koefisien, adalah faktor konstanta dari suatu variabel

Untuk memudahkan dalam mengerjakan soal aljabar, harap pahami dan tanamkan dikepala
baik-baik konsep dan sifat aljabar dibawah ini

1. Sifat dasar operasi hitung pada bilangan pangkat


ANALOGI
Tes analogi adalah salah satu bentuk tes verbal yang dikerjakan dengan menentuka n
hubungan makna antara dua kata. Tes ini sering disebut juga tes padanan hubungan kata.
Tujuan tes ini adalah untuk Mengetahui kemampuan seseorang dalam mengartikan kata, fungs i
kata, hubungan antar kata, dan pemakaian dengan kata yang lain.

Contoh sebagian Tes Analogi :


ANTONIM
Tes antonim merupakan salah satu bentuk tes kemampuan verbal yang dikerjakan dengan
menentukan bentuk Bahasa yang memiliki makna atau arti berlawanan dengan bentuk bahasa
lain. Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan kamu dalam menemukan lawan kata atau
lawan arti dari kata yang terdapat pada soal. Seperti halnya tes persamaan kata ( Sinonim ),
penguasaan pengetahuan dan wawasan sangat mendukung dalam mencari jawaban soal.

Contoh kalimat antonim :


BANGUN DATAR
BANGUN RUANG
DATA DAN STATISTIK
Materi

1. Rumus rata-rata (mean)

Berdasarkan rumus di atas, nilai rata-rata bisa dihitung dengan cara menjumlahkan semua data
lalu dibagi dengan banyaknya data yang ada.

2. Nilai tengah (median)

Median adalah nilai tengah pada suatu data, dapat dicari dengan rumus:

DERET
Angka
Materi
Tes deret angka menguji peserta untuk dapat menentukan pola terhadap suatu deretan angka
dari satu suku ke suku berikutnya. Pola bilangan pada deret dapat berupa operasi penjumla ha n,
pengurangan, perkalian, pembagian, penarikan akar, pemangkatan, atau merupakan gabungan
dari operasi – operasi tersebut.

Terdapat beberapa tipe deret yaitu:

1. Barisan Aritmetika

Merupakan barisan bilangan yang memiliki beda yang tetap antar dua suku barisan yang
berurutan. Bentuk umumnya adalah
2. Barisan geometri

Merupakan barisan yang memiliki rasio atau perbandingan ynag tetap antara dua suku barisan
yang berurutan. Bentuk umumnya adalah

3. Barisan bertingkat

Barisan ini dapat mengacu pada barisan aritmetika dan geometri. Perhatikan selisih, hasil bagi,
atau kelipatan antar suku-sukunya.

Contoh :

Tentukan selisih antara suku-suku sampai dapat barisan aritmetika yang teratur.

4. Berdasarkan jumlah larik

a. Satu larik

Deret satu larik hanya memiliki satu pola bilangan. Untuk mencari hubunga n
antar suku pada deret ini mudah karena hanya satu pola.

b. Dua larik

Deret ini memiliki dua pola yang menghubungkan antar suku nya yang dibagi
menjadi 2 larik atau sub deret. Pola larik pertama akan ditemukan pada suku –
suku ganjil dan yang kedua pada suku genap.

c. Tiga larik

Deret tiga larik memiliki tiga sub deret pola yang masing- masing memiliki pola
berbeda.Pola nya yaitu:
Larik 1: U1 , U4 , U7 , …

Larik 2: U2 , U5 , U8 , …

Larik 3: U3 , U6 , U9 , …

d. Empat larik

Deret tiga larik memiliki 4 sub deret pola yang masing – masing memiliki pola
berbeda, dengan pola yaitu:

Larik 1: U1 , U5 , U9 , …

Larik 2: U2 , U6 , U10 , …

Larik 3: U3 , U7 , U11 , …

Larik 3: U4 , U8 , U12 , …

Huruf
Materi
Deret huruf merupakan pengembangan dari deret angka, namun prinsipnya sama. Secara
sederhana, deret huruf adalah deret angka yang ditulis dengan huruf atau abjad.

Contoh:

 A, D, G, J, M, …

Umumnya, polanya adalah sebagai berikut

1. Lompatan ke depan

(A, D, G, J, M, …)

2. Lompatan ke belakang

(E, D, C, B, …)

3. Pengelompokkan

(A, B, X, Y, L, M, …)

4. Dan lain-lain
Dalam menyelesaikan soal deret huruf, lakukan pemisalan huruf menjadi angka.

Contoh:

1. A merupakan huruf ke-1


2. E merupakan huruf ke-5
3. Z merupakan huruf ke-26

Berikut tabel pemisalan huruf untuk memudahkan mengerjakan soal. Alangkah lebih baik lagi
apabila Anda hafal sehingga dapat mengerjakan soal dengan cepat.
FIGURAL
Klasifikasi Gambar
Materi
Pada tes klasifikasi gambar, tes ini bertujuan untuk penggolongan gambar. Soal biasanya akan
menampilkan lima bentuk gambar dengan salah satu gambar berbeda dari yang lainnya. Tugas
kita adalah menemukan satu gambar yang berbeda dari gambar lainnya.

Tes ini berguna untuk mengukur tingkat intelegensi dan konsentrasi peserta dalam menghadap i
gambar-gambar yang sukar dibedakan.
Menyusun Gambar
Materi
Tes menyusun gambar terdiri dari berbagai gambar yang apabila dirampungkan hasilnya dapat
menjadi bentuk yang tertera pada jawaban. Soal biasanya akan menampilkan rangkaian gambar
yang terpisah. Tugas kita adalah merangkai gambar tersebut agar mejadi bentuk yang sesuai.

Tes ini berguna untuk mengukur tingkat imajinasi dan konsentrasi peserta dalam menyus un
gambar-gambar menjadi bentuk yang tepat.
Pencerminan
Materi
Tes pencerminan bertujuan untuk menguji peserta terkait gambar mana yang sesuai dari hasil
cerminan gambar sebelumnya. Tugas kita adalah menemukan satu gambar yang sesuai yang
ada pada pilihan

Tes ini berguna untuk mengukur tingkat intelegensi dan konsentrasi peserta dalam memilih
gambar yang sesuai
Rotasi Gambar
Materi
Pada tes rotasi gambar, tes ini bertujuan untuk pencocokan gambar sesuai rotasinya.. Soal
biasanya akan menampilkan lima bentuk gambar dengan salah satu gambar yang tepat. Tugas
kita adalah mencari gambar yang identic ataupun sama dengan yang disediakan.
PELUANG ( PERMUTASI & KOMBINASI )
Peluang pada umumnya berarti kesempatan, namun pada matematika, peluang atau
probabilitas adalah kemungkinan yang mungkin terjadi/muncul dari suatu peristiwa.

Dalam angka, peluang selalu berkisar antara 0 sampai dengan 1. Dimana 0 menyatakan sebuah
kejadian yang tidak mungkin terjadi dan 1 menyatakan sebuah kejadian yang pasti terjadi,
dalam matematika hal ini dinotasikan sebagai

Dimana P(K) menyatakan peluang terjadinya kejadian K

Rumus – rumus peluang

1. Frekuensi Relatif

Frekuensi relatif adalah perbandingan dari banyak percobaan yang dilakukan


dengan banyaknya kejadian yang diamati.

2. Peluang suatu kejadian

Jika A adalah suatu kejadian yang terjadi pada suatu percobaan dengan ruang
sampel S, di mana setiap titik sampelnya mempunyai kemungkinan sama untuk muncul
maka peluang dari suatu kejadian A dirumuskan sebagai berikut.

3. Faktorial
Faktorial adalah hasil kali bilangan asli berurutan dari n sampai dengan 1.
Faktorial dilambangkan dengan n! (dibaca “n faktorial”) dan didefinisikan sebagai
berikut.

4. Permutasi

Permutasi adalah susunan yang mungkin dari sejumlah unsur berbeda dengan
memperhatikan urutannya.

5. Kombinasi adalah susunan yang mungkin dari sejumlah unsur berbeda


dengan tidak memperhatikan urutannya.

PEMAHAMAN BACAAN
Tes pemahaman bacaan merupakan salah satu tes yang pengerjaannya berdasarkan dengan
bacaan yang disajikan. Dengan tes ini kemampuan personal terkait ketatabahasaan dapat
dilihat. Tes ini juga bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan seseorang,
terkait dengan bahasa Indonesia, pemahaman tentang sinonim dan antonim, serta ketelitian.

 Ketatabahasaan
Adapun materi yang disajikan dalam soal ketatabahasaan berkaitan dengan tata bahasa
Indonesia, seperti penggunaan tanda baca, huruf kapital, cetak tebal, cetak miring, Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD), dan sebagainya.

 Sinonim dan Antonim

Tes sinonim dan antonim juga disajikan dalam tes pemahaman bacaan. Dalam bentuk soal ini,
peserta tes diminta untuk menentukan persamaan ataupun perlawanan dari kata yang terdapat
dalam sebuah bacaan yang disediakan sebagai soal.

 Pemahaman Bacaan

Pemahaman seseorang terhadap bacaan, dapat diketahui melaui tes yang misalnya berupa
penentuan inti atau ide pokok bacaan, penentuan judul, topik, informasi yang disampaikan, dan
lain-lain.

PENALARAN ANALITIS
Tes penalaran analitis adalah tes yang menguji kemampuan peserta dalam menganalisis suatu
masalah dan menyelesaikan masalah tersebut menggunakan logika berdasarkan informasi yang
diberikan.

Untuk mengerjakan soal tipe ini, perlu ketelitian dan kecepatan tinggi dalam memaha mi
informasi- informasi yang diberikan oleh soal. Apabila informasi- informasi yang diberikan
banyak ataupun kompleks, ada baiknya untuk menyelesaikan soal dilakukan dengan
menganalisis setiap pilihan jawaban yang disediakan.

PENGELOMPOKAN KATA
Pengelompokan kata adalah tes yang mengidentifikasi atau mengelompokkan kata yang
mempunyai kesamaan atau kemiripan. Dalam tes pengelompokan kata, kita harus mengana lisa
satu kata yang tidak identik atau tidak serupa dan tidak masuk dalam kelompok kata yang
lainnya.

Dalam tes ini peserta diminta untuk memahami makna dari suatu kata dan
menggolongkannya apakah berada dalam satu kelompok kata atau bukan. Tes ini bertujuan
untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengelompokkan kata. Kemampuan tersebut
akan diukur dalam hal memahami kesamaan kata yang terdapat dalam soal.
Contoh Soal :

Kata yang tidak termasuk dalam kelompoknya adalah…

A. Borobudur
B. Monas
C. Baseball
D. Pencak Silat
E. Batik

Jawaban C karena keempat pilihan jawaban yang lain sangat identik dengan Indonesia tetapi
baseball adalah olahraga yang populer diluar negri dan tidak identik dengan Indonesia

SILOGISME
Silogisme adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Dalam pengertian umum,
silogisme adalah suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpula n.
Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi (premis-premis)
disimpulkan menjadi suatu proposisi baru (kesimpulan).Premis yang pertama disebut premis
umum (premis mayor) dan premis yang kedua disebut premis khusus (premis
minor).Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada.Jika premis-
premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.

Jadi yang dinamakan silogisme disini adalah suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam
keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal) suatu
keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.
Dengan kata lain silogisme adalah merupakan pola berpikir yang di susun dari dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan

SINONIM
Tes sinonim merupakan salah satu bentuk tes kemampuan verbal yang dikerjakan dengan
menentukan bentuk Bahasa yang memiliki makna atau arti persamaan. Tes ini bertujuan untuk
menilai kemampuan kamu dalam menemukan persamaan kata yang terdapat pada soal.
Penguasaan pengetahuan dan wawasan sangat mendukung dalam mencari jawaban soal.

(kumpulan kata – kata sinonim)

 Acum = Rujukan
 Ad interim = Sementara
 Adjektiva = Kata sifat
 Afeksi = Kasih sayang
 Agresi = Serangan
 Agunan = Jaminan
 Ahli = Pakar
 Akselerasi = Percepatan
 Akurat = Seksama
 Almanak = Penanggalan
 Ambiguitas = Bermakna ganda
 Andal = Tangguh
 Anemia = Kurang darah
 Anggaran = Aturan
 Anjung = Panggung
 Antagonis = Berlawanan
 Anulir = Abolisi
 Api = Barah
 Aplikasi = Pelaksanaan
 Arogan = Sombong
 Artis = Seniman
 Asa = Harapan
 Asterik = Tanda bintang
 Asumsi = Anggapan
 Bahari = Laut
 Bahtera = Perahu
 Bala = Bencana
 Bandela = Peti kemas
 Barbar = Tidak beradab
 Berdikari = Mandiri
 Bergaul = Berteman
 Berongsang = Marah-marah
 Berpretensi = Prasangka
 Bhineka = Berbeda-beda
 Bicu = Dongkrak
 Biologi = Hayati
 Bisa = Dapat
 Boga = Makanan kenikmatan
 Bonafide = Dapat dipercaya
 Bromocorah = Residivis
 Bubut = Cabut
 Bukti diri = Identitas
 Bungalow = Pesanggrahan
 Bura = Sembur
 Burkak = Cadar
 Centeng = Body guard
 Citra = Gambaran
 Copyright = Hak cipta
 Dampak = Akibat
 Darma = Pengabdian
 Daur = Siklus
 Deduksi = Konklusi
 Defleksi = Penyimpangan
 Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh
 Dekade = Dasa warsa
 Dekadensi = Kemerosotan moral
 Delusi = Ilusi
 Demagog = Tiran
 Demisioner = Habis masa jabatan
 Deportasi = Pembuangan ke luar negeri
 Derivasi = Afiksasi
 Deskripsi = Pelukisan
 Diagnosis = Penaksiran
 Dialog = Obrolan
 Dikotomi = Dibagi dua
 Dinamis = Bergerak maju
 Disharmoni = Tidak selaras
 Diskriminasi = Subordinat
 Disorientasi = Salah tujuan
 Disparitas = Perbedaan
 Dispensasi = Pengecualian
 Ditenggak = Ditelan bulat-bulat
 Divestasi = Pelepasan
 Dominasi = Penguasaan
 Donasi = Bantuan
 Dosis = Takaran
 Dursila = Jahat
 Ebi = Udang kering
 Ebonit = Kayu hitam
 Ekonomis = Hemat
 Eksibisi = Perunjukan
 Ekskavasi = Penggalian
 Eksklusif = Tertentu
 Ekspansi = Perluasan
 Eksploitasi = Pendayagunaan
 Ekspresi = Aktualisasi diri
 Ekstensi = Perluasan
 Ekuilibrium = Keseimbangan
 Elaborasi = Penjelasan terperinci
 Embargo = Larangan
 Embarkasi = Keberangkatan
 Empati = Ikut merasakan
 Empiris = Realitas
 Endemi = Wabah
 Epilog = Penutup
 Ereksi = Birahi
 Estetika = Keindahan
 Estimasi = Perkiraan
 Etos = Pandangan hidup
 Evakuasi = Pengungsian
 Evaluasi = Penilaian
 Evokasi = Penggugah rasa
 Fauna = Hewan
 Fenomena = Kenyataan
 Fertile = Subur
 File = Arsip
 Fitnah = Rekaan
 Flegmatis = Bertemperamen lamban
 Flora = Tanaman
 Forum = Lembaga
 Frekuwensi = Sinyal
 Friksi = Bentrokan
 Frustasi = Putus Harapan
 Fundamental = Mendasar
 Fungi = Jamur
 Fusi = Gabugan
 Futuristis = Menuju masa depan
 Galat = Keliru
 Gemar = Getol
 Generik = Umum
 Genjah = Cepat berbuah
 Genre = Aliran
 Geothermal = Panas bumi
 Getir = Pahit
 Global = Dunia
 Glosarium = Kamus ringkas
 Gongseng = Sangrai
 Grasi = Pengampunan hukuman
 dari presiden
 Green belt = Jalur hijau
 Harmonis = Serasi
 Harta benda = Mal
 Hayati = Hidup
 Hedonisme = Hura-hura
 Hegemoni = Intervensi
 Hepotenusa = Sisi miring
 Herbi = Berhubungan dengan
 tumbuh-tumbuhan
 Heroisme = Jiwa kepahlawanan
 Heterogen = Tidak sejenis
 Higienis = Bersih
 Hiperbola = Berlebihan
 Holistik = Keseluruhan
 Homogen = Sejenis
 Huma = Lahan
 Humanisme = Kemanusiaan
 Identitas = Bukti diri
 Imbas = Efek
 Imbasan = Isapan
 Implikasi = Akibat
 Implisit = Tersirat
 Impulsif = Spontan
 Indolen = Lesu
 Infiltrasi = Penyusupan
 Inheren = Melekat
 Injeksi = Suntik
 Inovasi = Penemuan
 Insentif = Bonus
 Insinuasi = Sindiran
 Insomnia = Tidak bisa tidur
 Inspeksi = Pemeriksaan
 Insting = Naluri
 Instruktur = Pelatih
 Instrumental = Fragmental
 Interaksi = Hubungan
 Interpelasi = Hak bertanya
 Intuisi = Bisikan Hati
 Invasi = Pencaplokan
 Investigasi = Pemeriksaan
 Ironi = Bertentangan dengan
 harapan
 Iterasi = Perulangan
 Jajak = Telaah
 Jargon = Slogan
 Jeda = Jarak
 Jemawa = Angkuh
 Jumantara = Awang-awang
 Kaldera = Kawah
 Kampiun = Juara
 Kapital = Modal
 Kapling = Tanah yang sudah
 dipetak-petak
 Karakteristik = Ciri
 Karat = Zat oksidasi
 Karnivora = Hewan pemakan daging
 Kawat = Dawai
 Kecenderungan = Kesamaan
 Kedap = Rapat
 Kekeh = Gelak tawa
 Kelenger = Pingsan
 Keletah = Genit
 Kendala = Hambatan
 Khayalan = Imajinasi
 Kisi-kisi = Terali
 Klarifikasi = Penjelasan
 Klimaks = Titik puncak
 Kolaborasi = Kerja sama
 Kolong = Rongga di bawah rumah
 Komedi = Lawak
 Kompatriot = Rekan senegara
 Kompendium = Ringkasan
 Komplotan = Persekutuan
 Konduite = Perilaku
 Kondusif = Aman
 Konfiden = Yakin
 Konfrontasi = Pertikaian
 Konkaf = Cekung
 Konklusi = Kesimpulan
 Konkret = Nyata
 Konkurensi = Sengketa
 Konsensus = Mufakat
 Konservasi = Perlindungan
 Konspirasi = Persekongkolan
 Konstan = Kontinu
 Kontemporer = Pada masa ini
 Kontiniu = Bersambung
 Kontradiksi = Pertentangan
 Konveks = Cembung
 Konvoi = Pergerakan
 Korelasi = Hubungan
 Koreografi = Ilmu tari
 Kreasi = Ciptaan
 Kredibel = Andal
 Kredibilitas = Dapat dipercaya
 Krusial = Penting
 Kudeta = Perebutan kekuasaan
 Kudus = Suci
 Kuliner = Masakan
 Kulminasi = Klimaks
 Kuno = Antik
 Laba = Keuntungan
 Landskap = Pertamanan
 Latif = Indah
 Legal = Sah
 Liga = Perserikatan
 Loka = Tempat
 Majemuk = Beragam
 Makar = Muslihat
 Makelar = Pialang
 Mal = Harta benda
 Mala = Bencana
 Manunggal = Bersatu
 Mayapada = Dunia
 Mediator = Perantara
 Mekar = Mengembang
 Mengecoh = Mengakali
 Militan = Agresif
 Misteri = Rahasia
 Mistifikasi = Sakralisasi
 Mistik = Gaib
 Mitra = Kawan
 Mixer = Aduk-aduk
 Mobilitas = Gerak
 Model = Contoh
 Monoton = Terus-menerus
 Motilitas = Gerak
 Mudun = Beradab
 Mutakhir = Terkini
 Mutakhir = Terkini
 Mutilasi = Pemotongan
 Nabati = Botani
 Naratif = Terinci
 Nir = Tidak
 Nisbi = Relatif
 Niscaya = Pasti
 Norma = kebiasaan
 Nuansa = Perbedaan makna
 Omnivora = Hewan pemakan daging
 dan tumbuh-tumbuhan
 Opas = Pesuruh
 Oral = Berkaitan dengan mulut
 Orisinil = Asli
 Ortodok = Konservatif
 Otodidak = Belajar sendiri
 Oval = Bulat telur
 Pangkas = Potong
 Paparan = Gambaran
 Paradigma = Kerangka berpikir
 Paradoks = Lawan asas
 Paradoksal = Kontras
 Paras = Wajah
 Paripurna = Sempurna
 Partikelir = Swasta
 Paseban = Penghadapan
 Pedagogi = Pengajaran
 Pedoman = Panduan
 Pembatasan = Restriksi
 Pemugaran = Perbaikan
 Pencerahan = Kesadaran
 Perdeo = Gratis
 Perforasi = Perlubangan
 Perlop = Cuti
 Pingsan = Kelenger
 Pioner = Perintis
 Plagiator = Penjiplak
 Planning = Rencana
 Poly = Banyak
 Preman = Partikelir
 Premi = Iuran pertanggungan
 Preposisi = Kata depan
 Prestise = Martabat
 Pretensi = Pura-pura
 Primer = Utama
 Prominen = Kondang
 Promotor = Penganjur
 Prosedur = Mekanisme
 Proteksi = Perlindungan
 Protesis = Buatan
 Rabat = Potongan harga
 Rahib = Pendeta
 Ralat = Pembetulan
 Rambang = Acak
 Rancu = Kacau
 Random = Secara acak
 Rapel = Pembayaran sekaligus
 Rapuh = Ringkih
 Ratifikasi = Pengesahan
 Referensi = Surat keterangan
 Relasi = Rekanan
 Rendezvous = Pertemuan
 Residu = Sisa
 Restriksi = Pembatasan
 Ringkih = Rapuh
 Risi = Khawatir
 Romansa = Kisah cinta
 Rona = Warna
 Sahih = Benar
 Sandang = Pakaian
 Sanksi = Hukuman
 Sapta = Bilangan
 Sasana = Gelanggang
 Selebaran = Risalah
 Semboyan = Slogan
 Serebrum = Otak besar
 Seremoni = Perayaan
 Serikat = Perkumpulan
 Sine qua non = Harus ada
 Sinkron = Sesuai
 Sintesis = Buatan
 Somasi = Gugatan
 Sosialisasi = Pengenalan
 Spesifik = Khusus
 Sporadis = Jarang
 Stagnasi = Kemacetan
 Standar = Baku
 Statis = Tidak aktif
 Stigma = Cacat
 Strata = Tingkatan
 Strategi = Taktik
 Sumbang = Tidak sinkron
 Supervisi = Pengawasan
 Sutradara = Pengarah adegan
 Swatantra = Otonomi
 Syahdan = Konon
 Ta’aruf = Perkenalan
 Tabiat = Watak
 Talenta = Bakat
 Tandang = Lawatan
 Tanggal = Lepas
 Tangkal = Cegah
 Tanur = Perapian
 Taraf = Tingkat
 Target = Sasaran
 Telatah = Gerak-gerik
 Tendensi = Kecenderungan
 Tentatif = Belum pasti
 Termin = Tahap
 Timpang = Tak seimbang
 Tiran = Diktator
 Trail = Kisi-kisi
 Transedental = Kesinambungan
 Trobadur = Penyanyi lagu cinta
 Vandalisme = Destruksi
 Ventilasi = Jendela
 Verifikasi = Pembuktian
 Versus = Lawan
 Wahana = Sarana
 Warta = Berita

Anda mungkin juga menyukai