Anda di halaman 1dari 35

Dewi Rossalia, M.Pd.

dkk

10 PRKET SORL DR PEMBRHRSRN


INFORMASI TERKINI + STRATEGI LOLOS SBMPTN 2016
PANDUAN

H JURUSAN

+ MENDAPATKAN BEASISWA

FULL RINGKASAN MATERI SUPERLENGKAP


FULL SOAL DAN PEMBAHASAN SUPERLENGKAP
PREDIKSI

+ PEMBAHASAN TERAKURAT

TeslC8lMmpuan

Ak.d.mlk (TKPA):

Verbal, Numerikal, & Figural, Matematika Oasar,


Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Tes Kemampuan Dasar SaIns dan Teknologl (TKD SAINTEK):
Matematika IPA, Fisika, Kimia, & Blologi

TES POTENSI AKADEMIK

Sinonim

Antonim

Analogi

Numerikal (Aljabar dan Aritmetika)

Geometri

DeretAngka

Deduktif/Siiogisme

Analitik

10
15
10

Deret Gambar

10
11

Analogi Gambar

Analogi Diagram

20
20

5
15
15
11
11
12
11

15
15
11
11
12
11

10

5
5

MATEMATIKA DASAR

1
2

Persamaan Kuadrat

Fungsi Kuadrat

Pertidaksamaan

Program Linear

1
1
1

Relasi dan Fungsi

Matriks

Statistika

1
1
1
1
1
2
1

1
1
1

2
1
1

SIMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl
neger!

XXXVII

Trigonometri

Limit dan Dierensial

10

Eksponen dan Logaritma

11

Barisan dan Deret

12

Sistem Persamaan Linear

13

1
1

14

Logika

15

Geometri

16

Antar Ruang Lingkup

BAHASA INDONESIA

Paragraf Pendek

Paragraf Panjang

Paragraf Bertabel

10

Perbandingan Paragraf

Tata Bahasa dan EYD

Kosakata

3
Jumlah

15

15

15

15

15

BAHASA INGGRIS

XXXVIII

Long Reading Passage

10

10

15

12

Compare and Contrast Passage

Text Completion

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!

MATEMATIKA IPA

Persamaan Lingkaran

Fungsi Kuadrat

Peluang, Permutasi, dan Kombinasi

Relasi dan Fungsi

Geometri

Matriks

Dimensi Tiga (3D)

Trigonometri

Limit dan Diferensial

10

Eksponen dan Logaritma

11

Barisan dan Deret

12

Suku 8anyak

13

Integral

14

Vektor

15

Transformasi Geometri

16

Antar Ruang Lingkup

1
2

1
1

FlSIKA

Dinamika Gerak dan Partikel

Fluida

Gravitasi

Gerak Harmonis Sederhana

Gelombang

Bunyi

Optika Geometri

Optika Fisis

Listri k Statis

10

Listrik Dinamis

11

Elektromagnetika

SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl
negerl

XXXIX

12

13

Relativitas Khusus

14

Dualisme Gelombang Partikel

15

KlMIA

Stoikiometri

Termokimia

Laju Reaksi

Kesetimbangan Kimia

Larutan

Reaksi Redoks dan Eleidrokimia

Kimia Organik dan Biokimia

Struktur Atom dan Ikatan Kimia

Sistem Periodik

10

Kimia Unsur

11

Kimia Inti

BIOLOGI

xl

Sitologi

Reproduksi Sel

Metabolisme

Genetika

Evolusi

Ekologi

Fisiologi Tumbuhan

Bioteknologi

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!

Anatomi Fisiologi Tubuh Hewan


dan Manusia

10

Monera

11

Protista, Mycota, dan Lichenes

12

Bryophyta dan Pterydophyta

13

Jaringan Tumbuhan

14

Spermatophyta

15

Invertebrata dan Vertebrata

16

Taksonomi

1
1

SBMPTN
seleksl bersama masuk perguruan tinggl
negerl

xll

Tes Kemampuan Verbal terdiri atas


tes sinonim (persamaan kata), tes antonim
(Iawan kata), tes analogi (padanan kata), dan
tes pengelompokan kata. Tes ini bertujuan
mengukur pemahaman seseorang terhadap
kata. Dengan kata lain, melalui tes ini, koleksi
perbendaharaan kata seorang peserta dapat
diketahui.

Peserta harus jeli untuk mengetahui


kata apa yang memiliki arti atau definisi
serupa dengan kata pada soal. Beberapa
kata terkadang merupakan kata yang
tidak umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

B. TESANTONIM

A. TES SINONIM
Tes Sinonim menguji peserta untuk
menentukan persamaan dari suatu kata.

Tes Antonim menguji peserta untuk


menentukan lawan dari suatu kata,
artinya kata yang memiliki makna atau
definisi yang bertentangan. Konsentrasi
dari peserta sangat diharapkan karena
terkadang pada pilihan ganda, ada
kata yang merupakan sinonim dari kata
pada soal. Itu merupakan jawaban yang
menjebak. Ketelitian sangat diperlukan
untuk menyelesaikan soal jenis ini.

SIMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

I
I
I
I
I
I
I
I
I

pancaindra dan penyakitnya,

urutan peristiwa, dU.

mata uang dan negara,

: Tips dan trik:


:I 1.

Pastikan

kanan memiliki kesamaan pola. Jangan

sampai terjebak pada pola yang terbalik,

:I

misalkan alat : fungsi = fungsi : alat (ini

salah).

: 2.

Teruslah

bahwa

ruas

kiri dan

menambah

ruas

pengetahuan

tentang berbagai hal.

:I 3.

Jika Anda masih kebingungan

menyelesaikan sebuah soal, melajulah

ke soal berikutnya.

I
I
I

Waktu

dalam

sangatlah

berharga.

I
I

I
I
I

D. TES PENGELOMPOKAN KATA

I
I

I
I
I
I
I
I

c.

I
I
I
I
I
I
I
I
I

TES ANALOGI
Tes

Analogi

menguji

peserta

untuk

menentukan padanan kata yang sesuai


dengan pola. Pasangan kata memiliki
hubungan

tertentu

dan berbeda-beda

untuk setiap soal. Pengetahuan umum


peserta terkadang dibutuhkan di sini.
Pada umumnya, beberapa hubungan
pada bentuk "... : ...", di antaranya:

sinonim kata,

antonim kata,

I
I
I

I
I
I
I
I
I

kata di luar kelompoknya. Kemampuan


analisis

I
I
I
I
I
I

waktu,

bagian dari,

definisi,

I
I
I
I
I
I
I

temuan dan tokoh penemunya,

istilah
dalam
pengetahuan,

suatu

bidang

sebab dan akibat,

kata benda dan kata sifat,

benda (alat) dan fungsinya,

seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!

I
I
I
I
I

umum

ditunjang

yang

memadai

menaklukkan tes jenis ini.


Beberapa kelompok kata yang mungkin,
di antaranya mengenai:

tempat,

misalnya

nama

kota,

negara, sungai, gurun, gunung, dan


lain-lain,

nama tokoh, misalnya penulis, atlet,


seniman, penemu, dan lain-lain,

kata baku,

kata benda, kata sifat, atau kata


kerja,

bidang atau jenis tertentu, misalnya


warna, profesi, musik, dan lain-lain,

golongan atau kelompok, misalnya


hewan, tumbuhan, mamalia, dan lain-

I
I
I
I
I

akurat

dapat menjadi senjata terampuh untuk

I
I
I
I
I
I
I

yang

pengetahuan

I
I
I
I

yang meminta peserta untuk mencari

SIMPT.

Tes Pengelompokan Kata berisi soal-soal

lain,

mata uang, dU.

pola meloncat maju n huruf secara


tetap (n = 1 atau 2 atau 3 atau ...),

pola

meloncat

mundur

huruf

secara tetap (n = 1 atau 2 atau 3


atau ...),

pola meloncat maju 1 huruf, lalu 2


huruf, lalu 3 huruf, dst,

pola meloncat mundur 1 huruf, lalu


2 huruf, lalu 3 huruf, dst,

pola huruf yang sama, serta

pola huruf kembar dengan jumlah


huruf meningkat,

Terdapat

berbagai

kemungkinan

pola

yang berbeda dari poJa yang disebutkan


di atas. Anda butuh banyak berlatih agar
semakin

terampil

dalam

menentukan

pola deret angka dan huruf.

Tes Kemampuan Numerik terdiri atas tes


seri angka dan huruf, tes matematika dasar,
dan tes matematika berpola.

A. TES DERET ANGKA DAN HURUF


Tes Deret Angka dan Huruf menguji
peserta

untuk

menentukan

pola

angka atau huruf dari satu suku ke


suku

berikutnya.

Peserta

selayaknya

dapat
mengimajinasikan
berbagai
kemungkinan
pola
yang
tepat.
Kemampuan melakukan operasi hitung
sederhana sangat dibutuhkan di sini.
Nilai suku berikutnya pada deret angka
dapat merupakan hasil:

penjumlahan,
pengurangan,
perkalian,
pembagian,
akar,
pang kat,

kombinasi, dan

pola angka yang sama,

Pada umumnya, pola pada deret huruf


dapat berupa:

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

B. TES MATEMATIKA DASAR


Tes
Matematika
Dasar
menguji
peserta untuk menyelesaikan soalsoal sederhana yang berkaitan dengan
matematika. Agar dapat menaklukkan
soal jenis ini, peserta dapat mempelajari
terlebih dahulu konsep matematika
dan rumus dasar dari pelajaran di
SD dan SMP. Pemahaman terhadap
soal, ketelitian, pengetahuan tentang
matematika dasar adalah kunci utama
untuk menghadapi soal sejenis ini.
Berikut adalah beberapa matematika
dasar yang dapat Anda pelajari:

pangkat,
akar,
kecepatan,
perbandingan,

skala,
keliling dan luas bangun datar,
luas permukaan dan volume bangun
ruang,
ukuran pemusatan, serta
untung, rugi, dan diskon

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

c.

TES MATEMATIKA BERPOLA


Tes Matematika Berpola menguji peserta
untuk menentukan pola operasi hitung
apa yang tepat sehingga diperoleh
sebuah angka lain. Sebagian soal
berupa beberapa angka yang terletak
pada gambar. Peserta diminta untuk
menentukan angka yang tepat untuk
mengisi gambar kosong.
Tes
matematika
berpola
pada
dasarnya tidaklah rumit. Anda hanya
perlu
mendayagunakan
imajinasi
Anda semaksimal mungkin mengenai
pola perhitungan apa yang tepat
sehingga hasil operasi hitung maupun
kombinasinya menjadi akurat.
Ketelitian, kecepatan, dan ketepatan
Anda
dalam
berhitung
sangat
diperlukan di sini. Anda sebaiknya rajin
berlatih sehingga keterampilan dalam
menentukan pola perhitungan semakin
terasah.

Beberapa pola perhitungan, di antaranya:

dijumlahkan, kemudian dikurangkan


dengan suatu bilangan,

dikurangkan, kemudian dijumlahkan


dengan suatu bilangan,

dijumlahkan
atau dikurangkan,
kemudian hasilnya dikalikan suatu
bilangan,

dijumlahkan
atau dikurangkan,
kemudian hasilnya dibagi suatu
bilangan,

dijumlahkan
atau dikurangkan,
kemudian hasilnya dipangkatkan
(kuadrat, kubik, atau pangkat yang
lebih besar),

dijumlahkan
atau dikurangkan,
kemudian dicari akar kuadratnya,

selisih dari jumlah dua pasangan


bilangan,

dikalikan atau dibagi suatu bilangan,


dan
deret bilangan dengan pola tertentu

(umumnya terdapat pada bentuk


lingkaran).
Masih ada berbagai kemungkinan
kombinasi operasi hitung lainnya.
Imajinasikanlah
berbagai
pola
perhitungan. Anda tidak perlu selalu
berpatokan pada pola perhitungan di
atas.
Berikut ini adalah beberapa contoh pola
soal yang dapat Anda cermati berbagai
proses perhitungannya.

Tes Penalaran terdiri atas tes penalaran logis,


tes penalaran analitis, dan tes penalaran
spasial. les ini merupakan salah satu tes
yang krusial untuk mengetahui apakah
seorang peserta memiliki daya nalar yang
baik dalam mencermati suatu permasalahan.

A. Tes Penalaran Logis dan Analitis


Tes Penalaran Logis dan Analitis
menguji peserta untuk mendayagunakan
logika
mereka dalam
memahami
pernyataan ataupun informasi yang
diberikan. lerdapat dua pola tes. Pola
pertama adalah peserta diminta untuk
menentukan kesimpulan dari beberapa
pernyataan yang diberikan (Penalaran
Logis). Peserta wajib menghindari
perasaan untuk menyelesaikan soal
ini. Soal yang diberikan membutuhkan
jawaban dari hasil analisis secara logis.
Pola kedua adalah peserta diminta untuk
mempelajari informasi yang diberikan,
kemudian
menjawab
beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan
informasi tersebut (Penalaran Analitis).
Beberapa cara penarikan kesimpulan

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

yang perlu Anda ketahui, antara lain:


1.

Modus Tollens
Premis 1:

p~q

Premis 2:

....q

Kesimpulan:
2.

Modus Ponens

I
I
I
I
I
I

Premis 1:

p~q

Premis 2:

p
q

I
I
I
I

Kesimpulan:
3.

-p

I
I
I
I
I
I
I
I
I

Silogisme
Premis 1:

: B. TES PENALARAN SPASIAL


I
I
I

I
I

Premis 2:
Kesimpulan:
p~ r
Simbol ....berarti negasilingkaran/lawan.
Ingkaran

SEMUA berarti BEBERAPAI

SEBAGIAN/ADA.

I
I
I
I
I
I
I
I
I
I

I
I
I

I
I

I
I
I
I

I
I

I
I
I
I
I
I

I
I
I
I
I
I
I
I
I
I

I
I
I

I
I
I
I
I
I

I
I
I
I

I
I
I
I
I
I
I
I

I
I
I
I
I
I

I
I
I
I
I
I
I
I

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!

Tes Penalaran Spasial adalah tes logika


yang berkaitan dengan gambar-gambar.
Daya logika ruang dimensi

dua dan

dimensi tiga peserta teruji pada soal ini.


Peserta selayaknya mampu melihat pola
gam bar. Dengan demikian, peserta dapat
menentukan pola gambar selanjutnya
atau pola gambar yang berbeda sesuai
dengan

apa yang diminta

dari soal.

Itulah salah satu kunci sukses untuk


dapat menaklukkan soal ini.

I
I

I
I

I
I
I
I

A. OPERASI ALJABAR FUNGSI


Misalkan diketahui f(x) dan g{x), maka:
a. Jumlah fungsi, (f + g)(x) f(x) + g(x)
b. Selisih fungsi, (f - g)(x) = f(x) - g(x)
c. Hasil kali fungsi
1. (k . flex) = k . f(x)
2. (f . k)(x) = f(x) . g(x)

dengan,
a. domain: DIIf = {x I f(x)
b.

range: Rgf

Dg}

o,

{z I fez) 9 (Rfr"'l Dg)} C

:
:
:
:
:
:I

RII

sifat:
a. Tidak komutatif, fog "I- 9 f
b. Asosiatif, f (g h) = (f g) h
c, Terdapat unsur identitas yaitu fungsi
I(x) x sehingga f I I f f
0

Hasil bagi,

d.

e.

(.!.)(X)
= f(x)
9
g(x)

Perpangkatan, rex)

I
I
I
I
I

= [f(x)]"

I
I
I
I

B. FUNGSI KOMPOSISI
Jika fungsi f dan 9 memenuhi Rf r"'I DII "l{0}maka komposisi dari 9 dan f, ditulis 9
of (berarti f dilanjutkan g) dengan aturan:
(g f)(x) g(f(x
0

I
I
I
I
I

= g(x)

of

Jika fungsi f: A -+ B ditentukan dengan


aturan y = (x), maka invers dari f adalah
f1: B -+ A dengan aturan x t1 (y)

I
I
I
I

I
I
I

I
I
I
I

I
I
I
I
I
I

y = f(x)

C. FUNGSI INVERS

I
I
I

I
I

I
I
I

sifat:

a.
b.
c.
d.
e.

f 0 t1 t1 0 f I
(f 0 g)-1 g-10 t1
(f 0 9 0 h)-1 h-10 g-10 t1

fog
fog

= h -+ f = h g-1
h = m n -+ h = (f
0

g)"1 (m n)
0

I
I
I
I

SIMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl neger!

Beberapa

contoh

fungsi

dan

3.

fungsi

!)n
(

inversnya

fungs! alrai

fungs!

(a. b)n an . b"


dengan b ~ 0

= ~;
bn

!Ilvers

B. BENTUKAKAR
Bentuk akar adalah akar dari bilangan
rasional

yang

hasilnya

merupakan

bilangan irasional.

a.

Operasi Aljabar pada Bentuk Akar


Dua buah bentuk akar atau lebih dapat
dioperasikan
memakai

secara

operator

aljabar

dengan

penjumlahan

(+),

pengurangan (-), dan perkalian (x).

b.

Sifat
1.

Penjumlahan dan pengurangan


Untuk setiap a, b, c dan d bilangan
real, m dan n bilangan asli maka
berlaku:

c!ifS d!ifS = (c d)!ifS

A. CASAR EKSPONEN
a.

2.

Definisi
Bentuk

an

merupakan

Untuk setiap a, b, c dan d bilangan

bilangan

real, m dan n bilangan asli maka

berpangkat di mana a disebut sebagai


bilangan

pokok

dan

Perkalian

berlaku:

sebagai

!ifS. ~ = ~a .b
!ifS _ nf!

pangkatnya.

1.

an =aaa

... aaa

~ -Vb

2.

aD 1 ; untuk setiap a

3.

a-n = _!_
an

4.

a; =!ifS

untuk setiap a

'

untuk setiap a

3.
'

b.

'

0 dan n genap

untuk setiap n bilangan ganjil positif

Sifat
1. an . am = all'tm
an n m
--m=a - ; dengan a ~ 0
2.

10

SIMPT.

Untuk setlap a > b maka berlaku:

Jb
J(a+b} -2.Jab =..Ja - Jb
~(a +b +c) +2{ .Jab +.Jac
=..Ja+Jb+.JC
J(a+b)

positif, atau

Menarik bentuk akar

c. Merasionalkan

+ .Jb.C)

Pecahan

Bentuk

dengan

bagian

Akar

Bentuk

(an)m= amn

penyebut

seleksl befsama masuk perguruan linggl negerl

+ 2.Ja.b =..Ja +

pecahan
berbentuk

akar

dapat

dirasionalkan sehingga lebih sederhana.

Oi mana a dinamakan bilangan pokok,

Cara merasionalkan penyebut pecahan

sedangkan

tergantung pada bentuk pecahannya.

eksponen.

1.
2.

a
Jb-

dinamakan

_ c(a-Jb)
_ ---'--:::--___":"
2
a -b

a+Jb
c

_ c(a+Jb)

a-Jb

a2-b

Grafik y

c __c(~ -Jb)

3.

aJb
b

varia bel

1.

---!....--~

~+Jb

a-b

Jika x

= 1 maka y = aO= 1, jadi grafik

selalu melalui titik (0, 1).

_ c(~+Jb)

~-Jb-

= ax dengan 0 < a < 1

2.

a-b

Jika

x ~ co, maka y = lim aX = 0

, jadi garis y

x-.",

0 disebut asimtot

datar.

C. PERSAMAAN EKSPONEN

3.

Persamaan eksponen adalah persamaan

maka y = lim aX =0
X-.'"
, jadi grafik makin ke kiri makin ke

yang di dalamnya terdapat pangkat yang

atas.

berbentuk

b.

beberapa

bentuk

eksponen, di antaranya:
1. Jika af(X)= aP, maka f(x)
2.

persamaan

-00,

Sifat
Fungsi eksponen y = f(x) = aX,a > 0; a '/:.
1, mempunyai sifat-sifat:
1.

=p

Jika af(x)= bf(X),maka f(x) = 0

4.

Jika af(X) bg(X)maka f(x) log a

Kurva

terletak

diatas

sumbu

(definit positif).

Jika af(x)= ag(X),maka f(x) = g(x)

3.

2.

= g(x)

3.

Memotong

sumbu

hanya di titik

(0,1).
Mempunyai asimtot datar di sumbu
X, atau y O.
Monoton naik untuk a > 1.
monoton naik untuk 0 < a < 1.

log b
5.

x~

fungsi dalam x (x sebagai

peubahlvariabel).
Ada

Jika

Jika h(x)f(X)= h(x)g(X),maka bilangan

4.

pokok (dalam fungsi) sarna, pangkat

5.

berbeda.
6.

Jika A(af(X2+ B(af(X+ C


bentuk
ke

eksponen

bentuk

= 0 maka

tersebut

persamaan

dibuat
kuadrat,

kemudian diselesaikan dengan sifat


persamaan kuadrat.

A. PENGERTIAN
Logaritma

merupakan

invers

dari

eksponen. Logaritma bilangan b dengan

D. PERTIDAKSAMAAN

EKSPONEN

memangkatkan

a. Definisi
Fungsi f(x)

o disebut

bilangan pokok a sarna dengan c yang

= ax

atau y

= ax dengan

a>

a sehingga menjadi b,

ditulis dengan

fungsi eksponen.

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

11

dengan a dinamakan basislbilangan


pokok, a > 0 ; a '# 1; b dinamakan
numerus, b > 0; dan c dinamakan hasil
logaritma.

a. Definisi

=1
=0

1.
2.

810ga
810g1

3.

81ogx=--

1
Xloga

C.

PERTIDAKSAMAAN
LOGARITMA

a.

Definisi
Fungsi yang berbentuk
y = 810gx dengan a > 0 dan a
disebut fungsi logaritma.

b. Sifat
1.

810gxy = 810gx + 810gY

2.

81og~ = 810gx - 810gY

3.

Yn

a'" logb

= _. 810gb
m

B.

4.

Plogx
810gx =
; p > 0 dan p i:- 1
Ploga

5.

Ilog x . Xlog Y = 810gY

6.

a"ogx = x

PERSAMAAN

b. Sifat
Fungsi logaritma
g(x)

y = f(x) = 810gx dan

810gx, a > 0 ; a i:- 1, mempunyai

sifat-sifat:
1. Grafik fungsi logaritma setangkup
atau simetri terhadap sumbu X.
2. Grafik fungsi memotong sumbu
hanya di titik (1,0).
3. mempunyai asimtot tegak di sumbu
V, atau x o.
4. Fungsi logaritma merupakan fungsi
bijektif atau koresponden satu-satu.
5. Monoton naik untuk a > 1.
6. Monoton turun untuk 0 < a < 1.

LOGARITMA

Persamaan logaritma adalah persamaan


yang di dalamnya terdapat logaritma
di mana numerus ataupun bilangan
pokoknya berbentuk suatu fungsi dalam

'#

x.
Ada beberapa
bentuk persamaan
logaritma, di antaranya adalah
a.
b.

810gf(x) = 810gg(x) ~ f(x) = g(x)


810gf(x) b ~ f(x) ab

c.

Bentuk
A(llogx)2 + B(810gx) + C = 0

Persamaan kuadrat adalah persamaan yang


dinyatakan oleh bentuk: ax2 + bx + c
0
dengan a, b, cereal dan a ,*0

A.

SIFAT-SIFAT AKAR
Misalkan x, dan x2 akar-akar persamaan
ax2 + bx + c = 0 dengan D > 0 maka
-b - .Jf5
-b + .Jf5
Xi =
dan x2 =--2a
2a
Sebagai akibat rumus diatas, diperoleh
sifat jumlah, hasil kali dan selisih akarakar

12

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

a.

Catatan:
a. Jumlah kuadrat
X12 + X22 = (X1 + X2)2 - 2X1X2
b. Jumlah pang kat tiga
X13 + X23 (x, + X2)3 - 3X1X2(X1 + x2)
c. Selisih kuadrat

b.

2.

= (x, - X )(X

X12 - X22

d.

c.

+ x2)

Kuadrat selisih
(X1 - X2)2

e.

= (x, + X2)2 -

4X1X2

D
="2
a

d.

Jumlah kebalikan
1 1 x1 +X2

-+-=
x,

x2

X1X2

e.

B. JENIS AKAR
Tinjau persamaan:
ax + bx + c = 0 ~
Nilai

f.

b2

4ac

X1,2

-b .Jb -4ac
=
2a

digunakan

sebagai

diskriminan (pembeda) = D. Jenis akar


persamaan ditentukan oleh besarnya D.
Kemungkinan yang dapat terjadi:
a. Jika D > 0, D non-negatif, maka
persamaan kuadrat tersebut akarakarnya real
1. D > 0, persamaan kuadrat
mempunyai 2 akar real yang
berbeda
2. D
0, persamaan kuadrat
mempunyai 2 akar real yang
sarna
b. Jika D < 0, maka persamaan
kuadrat tidak mempunyai akar real
c. Jika D = k2, maka mempunyai 2
akar rasional

g.

h.

Catatan:
Dari uraian di atas, dapat dikembangkan
bentuk perluasan untuk akar-akar real
(D ~ 0).

Kedua akar berkebalikan


1. D z o
2. X1,X2 = 1
Kedua akar berlawanan
1. D > 0

c.

x1 + x2 = 0
x1. x2 < 0

3.
Kedua akar positif
1. D ~ 0
2. x1+ x2 > 0
3. x,. x2 > 0
Kedua akar negatif
1. D ~ 0
2. x1+ x2 < 0
3. x.. x2> 0
Akar yang satu positif dan yang
lain negatif (berlainan tanda)
1. D > 0
2. x1. x2 < 0
Kedua akar lebih besar dari
bilangan konstan p
1. D ~ 0
2. (x, - p) + (x2 - p) > 0
3. (X1 - p) . (x2 - p) > 0
Kedua akar lebih keeil dari
bilangan konstan q
1. D ~ 0
2. (x, - q) + (x2 - q) < 0
3. (x, - q) . (x2 - q) > 0
Kedua akar berada di antara
dua bilangan konstan p dan q ;
(p< q)
1. D ~ 0
2. (x, - p) + (x2 - p) > 0
3. (x, - q) + (x, - q) < 0
4. (x, - p) . (x2 - p) > 0
5. (x, - q) . (x2 - q) > 0

MEMBENruK
KUADRAT

PERSAMAAN

Persamaan kuadrat dapat dibentuk jika


kedua akarnya atau informasi tentang
kedua akarnya diketahui. Jika suatu

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

13

persamaan kuadrat mempunyai akarakar Xi dan x2 maka persamaannya


adalah:
x2 - (x1 + x2)x + (X1X2) = a

A. BENTUK UMUM
Bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah:
y = f(x) = ax2 + bx + c
a. b. dan c merupakan konstanta; a 'I- O.

B. GRAFIK

Grafik fungsi kuadrat adalah sebuah


parabola. Untuk melukiskan sebuah
parabola. dapat dilakukan dengan
langkah:
a. Titik Potong Dengan Sumbu x (y
0)
y
ax2 + bx + c
a sehingga
membentuk persamaan kuadrat.
Beberapa kemungkinan:

C.

Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah suatu garis
yang sejajar dengan sumbu y dan
melalui titik puncak yang membagi
parabola menjadi dua bagian yang
simetris.
Persamaan
sumbu
slmetri-s
b
x=-2a

d.

Titlk Puncak
Koordinattitikekstrim pada parabola
disebut sebagai titik puncak.
Koordinat
titik
puncak:

(-;;.f(-;;))
e.
I

b.

Titik Potong Dengan Sumbu y (x

0)

= a

y = ax2 + bx + c. untuk X
maka y = c ~ titik potong dengan
sumbu Y adalah (a. c). Beberapa
kemungkinan:

14

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

Titik Bantu
Untuk melengkapi sketsa grafik
dapat mengambil beberapa nilai X
dan y.

c.

MENENTUKAN
KUADRAT
OlketailLlI

FUNGSI

Pelllisaian

A. JENIS-JENIS
PERTIDAKSAMAAN
a.

Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan
linear
adalah
pertidaksamaan yang salah satu atau
kedua ruasnya mengandung bentuk
linear dalam x.

b.

Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan
kuadrat
adalah
pertidak-samaan dalam x yang bentuk
umumnya:
ax2 + bx + c > 0 dengan a, b, c konstanta;
a #= O.

c.

Pertidaksamaan Pecahan
Pertidaksamaan
pecahan
adalah
pertidak-samaan
dalam
x
yang
penyebutnya meng-andung variabel x

D. GARIS DAN PARABOLA


Garis lurus : y
Parabola

= mx + n ... (1)

: y = ax2 + bx + c ... (2)

Koordinat titik potong garis lurus dan


parabola di atas merupakan nilai x dan y
yang memenuhi persamaan (1) dan (2).
mx + n ax2 + bx + c

ax2 + (b- m)x + (c- n) = 0


Jika D adalah diskriminan hasil eliminasi
kedua persamaan,
D = (b- m)2- 4a(c - n), maka beberapa
kemungkinan di antaranya adalah:

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

15

ta na=

3.

DEpannya a
SAmpingnya a

slna
cos a

a
-b

1
b
-e cotn =
tana
a

b.

Teorema Pythagoras, a2 + b2 = c2
Jika dibagi dengan c

1.

(:

+(:)2 =(~)2 -+ sin2 a + cos2 a

2.

Jika dibagi dengan b


~)2 +(:)2 =(~)2 -+tan2a+1 =sec2

d.

Pertidaksamaan Irrasional (Sentuk


Akar)
3.

Pertidaksamaan irrasional merupakan


pertidaksamaan yang variabelnya ada di
dalam tanda akar.

Jika dibagi dengan a


(:)2 +(:)2 =(~)2 -+1 +cot2a =csc2

a
B. DALIL DALAM SEGITIGA
Untuk segitiga sembarang ABC, berlaku:

a.

A. PENGERTIAN

Aturan Sinus
abc
--=
sinA

Pada segitiga ABC siku-siku di C, berlaku

=-sinB sinC

c
B

a
a.

Fungsi Trigonometri
1.

smn =

DEpannya a a
=Miring
c

-+csca=.

2.

cos a =

16

=slna a

SAmpingnya a b
=Miring
c

-+seca=

SIMPT.

b.

=cosa
c

seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!

Aturan Cosinus

c.

Luas Segitiga
1.

b.

Proyeksi Titik pada Bidang

Diketahui ketiga sisinya

diperoleh

Luas = ~s(s -a)(s-b)(s-c)

di mana s

Diketahui

dengan

setengah

keliling

titik A dengan bidang a yaitu titik /J:.. /J:.

dua

= iabsinc

garis

Perpotongan garis tegak lurus dari

SISI

disebut proyeksi titikApada bidang a.

dan

sudut yang diapitnya


L

menarik

tegak lurus dari titik A bidang a.

segitiga = i(a+b+C)
2.

Proyeksi titik A pada bidang a dapat

= iacsinB

= ibcsinA

.. .. ...
.. ,... ..
..... --.

.".

.".... A' .......

c.
a.

IDENTITAS TRIGONOMETRI
Penjumlahan dan Selisih Dua Sudut

c.

Proyeksi Garis pada Bidang

sin(A B) = sin A cosB cosAsinB


cos(A

b.

diperoleh dengan membuat proyeksi

B) = cos A cosB + sin A sinB

tan(AB)=

titik-titik yang terletak pada garis 9 ke


bidang a.

tanAtanB
1+ tanAtanB

Sudut Rangkap

Selanjutnya titik-titik hasil proyeksi


ini dihubungkan, maka diperoleh
proyeksi dari garis 9 pada bidang a,

sin2A = 2sinAcosA

yaitu g'.

cos2A = cos" A - sin2 A = 2cos2 x-1


=1-2sin2

Proyeksi garis 9 pada bidang a dapat

I
I
I
I
I

I
I
I
I
I

A'

8'

C'

.....,..
I
I
I
I

tan2A = 2tanA
1-tan2 A

,.
8 _...C
I

_.
..... -,

B. JARAK
a.

A. PROYEKSI
a.

Jarak Titik A dan Titik B


Jarak titik A dan titik B adalah panjang

Proyeksi Titik pada Garis

garis yang menghubungkan

tersebut.

Proyeksi titik A pada garis 9 dapat


diperoleh dengan menarik garis tegak

kedua titik

lurus dari titik A terhadap garis g.

Perpotongan garis tegak lurus dari

titik A dengan garis 9 yaitu /J:.. /J:.


disebut proyeksi titik A pada garis g.

b.

Jarak Titik A ke Garis g


Jarak titik A ke garis 9 adalah panjang
garis dari titik A dan tegak lurus garis g.

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

17

c. Sudut Antara Garis dan Bidang


c.

Jarak Titik A ke Bidang a

Sudut antara garis dan bidang adalah


sudut antara garis tersebut dengan
proyeksinya pada bidang itu.

Jarak titik A ke bidang a adalah panjang


garis dari titikAdan tegak lurus bidang a.
A

.......
..

.. ...-'

.-'

At"' __

1"\

..

d.

AP\ tegak lurus bidang a, jika AP\ tegak


lurus dengan dua buah garis sembarang
yang terletak di a.

Jarak Dua Garis yang Bersilangan

Jarak dua garis yang bersilangan adalah


panjang garis yang tegak lurus kedua
garis tersebut.

d.

Sudut Antara Dua Bidang


Sudut antara dua bidang adalah sudut
antara dua garis yang terJetak pada
masing-masing bidang tersebut, di mana
garis-garis ini tegak lurus pada garis
potong dua bidang (garis tumpuan) itu,
dan berpotongan di garis potong kedua
bidang.

c.

SUDUT

a.

Sudut
Antara
Berpotongan

Dua

Garis

Sudut antara dua garis berpotongan


adalah sudut lancip yang dibentuk kedua
garis tersebut.

b.

SudutAntara Dua Garis Bersilangan


Sudut antara dua garis bersilangan
adalah sudut yang didapat dengan
menggeser salah satu garis dengan
arah sejajar hingga berpotongan dengan
garis lainnya.

18

Cari titik tembus garis m dengan


bidang (titik T).
Cari titik ujung garis (titik Pl.
Proyeksikan titik P pada bidang a
sehingga diperoleh titik O.
Sudut yang dicari adalah sudut
yang dibentuk garis m dan TO.

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl neger!

Tentukan garis potong antara


bidang a dan bidang ~ (garis m).
Tentukan titik sembarang pada garis
m (misalnya titik C).
Tarik garis 9 yang terletak pada
bidang a , .1 m dan melalui C.
Tarik garis h yang terletak pada
bidang ~ , .1 m dan melalui C.
Sudut yang dicari (sudut 0) adalah
sudut antara garis 9 dan h.

A. PENGERTIAN
Persamaan umum irisan kerucut adalah

Ax2 + Sy2 + ex + Dy + E

di mana, jika
a.

b.

A = S, disebut persamaan lingkaran.


At: S, maka
1. AS > 0, disebut persamaan elips
2. AS 0, disebut persamaan parabola
3. AS < 0, disebut persamaan hiperbola

B. LINGKARAN
Lingkaran adalah himpunan titik-titik pada bidang datar yang beriarak sama terhadap satu
titik tetap. Untuk selanjutnya, titik tetap itu disebut sebagai pusat lingkaran dan jarak tetap
disebut sebagai jari-jari.

a.

Persamaan Umum Lingkaran


Persamaan

b.

Persamaan Garis Singgung (PGS) Garis Bergradien m


Pusat

Persamaan Lingkaran

Persamaan Garis Singgung

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

19

c. PGS yang Melalui Sebuah Titik


1.

Titik pada lingkaran


Untuk PGS titik pada lingkaran. digunakan prinsip bagi adil. yaitu:
Bentuk

2.

Diubah Menjadi

Titik di luar lingkaran


Persamaan garis singgung yang ditarik dari titik (x, y 1) di luar lingkaran:

! (x,.

yJ

Langkah-Iangkah:
1)

Tentukan garis polar (gp) dengan membagi adil persamaan lingkaran dengan titik
(x1 y 1)' jika:

20

SIMPT.

2)

Subtitusikan gp ke persamaan lingkaran sehingga diperoleh (x2 Y2) dan (x3 Y3)

3)

Persamaan garis singgungnya adalah


Persamaan

Garis Singgung

Persamaan

Garis Polar di (x.; Yo)

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

di (x2' Y2)

b.

Deret
Deret adalah jumlah yang diperoleh dari
penjumlahan suku-suku suatu barisan.
8ecara umum deret dapat ditulis
n

A.

NOTASI SIGMA

U, + U2 + U3 + ... + U = LUI
n

a.

Definisi
Notasi sigma dilambangkan dengan ":Eo,
yaitu sebuah huruf Yunani yang berarti
penjumlahan.

C.

U1 + U2 + U3 + ... + Un= LUI


1=1

dengan n adalah bilangan asli.

b. Sifat

2.

b.

n
n
LUI=LUl
1=1

n
LA

Barisan aritmatika dapat dituliskan


a , a + b, a + 2b, a + 3b, a + 4b, ..., a +
(n -1)b

l=1

= nA dengan A = konstanta

1=1

3.

n
n
LAUi =ALU,
1~1

4.
5.

7.

konstanta
n
n
n
L(UI "') = LUI
1_1

1_1

L'"
1-1

I:(UI ",)2 = LUI2 2I:U,. VI + I: ",2


i=1

6.

dengan

is'

LUI +

i=1

i='

L U = LUI

b.

Jumlah n Suku Pertama (Sn)


n

s, = 2 (U, + Un)
=%(2a+(n-1)b)

I=m+,

1=1

n-1

n+'

LUI = LUI+1 = LUI-1


1=0

1=2

D. BARISAN
GEOMETRI

LUI =Uk
I=k

B. BARIS DAN DERET


a.

Suku ke-n (Un)


Un=a+(n-1)b
dengan:
a = U1 = suku pertama
b = beda

1=1

1=1

8.

a.

1=1

BARIS DAN DERETARITMETIKA


Baris dan deret aritmetika adalah suatu
barisan bilangan dengan selisih antara
dua suku yang berurutan selalu konstan,
U2 - U1 = U3 - U2 = Un- Un-1.
untuk selanjutnya, selisih dari dua suku
yang berurutan dinamakan beda, ditulis

1.

1=1

Barisan
Barisan adalah himpunan bilangan yang
diurutkan menu rut suatu aturan tertentu.
Tiap bilangan disebut suku-suku barisan
atau dinotasikan Un' 8ecara umum
barisan dapat ditulis
U1, U2, U3,

...

Un

= {UJ

DAN

DERET

Baris dan deret geometri adalah suatu


barisan bilangan di mana perbandingan
antara dua suku yang berurutan selalu
konstan.

Untuk selanjutnya, perbandingan antara


dua suku yang berurutan dinamakan
rasio, ditulis r.

dengan n adalah bilangan asli.

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

21

Barisan geometri dapat dituliskan


a , ar, ar2, ar3, ..., ar"-1

a.

suku. Salah satu cara untuk menguji


konvergensi
suatu
deret
dengan
menggunakan uji rasio, yaitu

8uku ke-n (Un)


Un = 81""-1
dengan:
a U1 suku pertama
.

Irl < 1

= =
r = rasio

b.

atau

-1 < r < 1

Dari bentuk di atas maka yang dapat


diuji kekonvergensiannya adalah deret
geometri.
Deret geometri yang konvergen akan
mempunyai jumlah

Jurnlah n 8uku Pertarna (8n)

8n = a (rn -1) = a (1-rn)


r-1
1-r

E. DERET KONVERGEN
Suatu deret disebut konvergen jika
mempunyai jumlah sampai tak hingga

A. DASAR POLINOMIAUSUKU BANYAK


a.

Pengertian
Bentuk umum suku banyak berderajat n

dengan ai e Real dan an *- 0, X merupakan variabel (peubah)


Suku Banyak disebut juga Polinomial. Jika pangkat tertinggi n maka disebut suku banyak
berderat n, dengan koefisien *- o. Suku banyak dapat dinyatakan sebagai fungsi yaitu fungsi
bulat, dengan pangkat pada variabel-variabelnya selalu bilangan bulat.
Nilai suku banyak dapat ditentukan dengan dua cara:
1. Substftusi
f (k ) = ankn+ 8n_1kn-1+ 8n_2kn-2 + ... + a2k2
+a1k+80
2.

Metode Horner
Misal untuk polinomial berderajat 4,
f(x)=a4x4

+aaxa +a~2 +a,x+80

~~.,.+
x=k

a4k
a4 a4k + a3

22

SIMPT.

S4k2+
a4k + aak + a2 a

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

.............
p+
S4ka+ aak2+
+

+ a2k + a,

..--..-~
U'4K"'+ a3k3 + a~2 + a1k

b. Kesamaan Suku Banyak


Jika diketahui suku banyak f(x) dan g(x)

I
I
I
I
I
I
I
I

yang dinyatakan dalam bentuk


z ...+ azxz + a.x + a :
f (x) = anxn+ an_1xn-+1 an_zxn-+
o

I
I
I

dan

9( X) = bnxn+ bn_1xn-+1 bn_2xn-+2 ...+ b2x2+ b1x + bo :

maka

f(x)

dikatakan

sarna

dengan

g{x), ditulis f (x) == g(x), maka berlaku


hubungan
an = bn,an_1 = bn_1,,a2

= b2,a1 = b1,aO = bo

a. Penjumlahan dan Pengurangan


dijumlah

banyak

atau

lebih dapat

atau dikurangi

dengan

cara

menjumlah atau mengurangi koefisienkoefisien

dari variabel

yang pang kat

masing-masing

suku dan suku banyak dengan suku


banyak yang lain.

c. Pembagian
dapat

dilakukan

lebih tinggi atau sarna dengan derajat


banyak

sebagai

pembagi.

Pembagian suku banyak ini diperoleh


Hasil Bagi dan juga sisa pembagian.
Jika suku banyak f(x) dlbagi oleh g(x)
dan hasil baginya adalah h{x) maka:

= g(x).h{x)

+ sisa

dengan:

Derajat f(x)

= derajat

g(x) + derajat

2.

3.

Suku banyak f(x) dibagi oleh (ax3 +


bx2 + ex + d) maka sisanya adalah

I
I

I
I
I
I
I

Suku banyak f(x) dibagi oleh (ax2 +


bx + c) maka sisanya adalah px + q.

I
I
I
I
I
I
I
I
I

Jika suku banyak f(x) dibagi oleh (ax

+ b) maka sisanya adalah f( -~).

I
I
I

pX2+ qx + r dan seterusnya.

e. Teorema Faktor
1.

Jika f(x) adalah suku banyak dan (x


- k) adalah faktor dari f(x) jika dan
hanya jika f(k)

2.

= O.

Jika f(x) adalah suku banyak dan


f(x) habis dibagi dengan (x - k) jika
dan hanya jika f(k) = O.

I
I
I
I

I
I
I
I
I
I
I
I

I
I
I
I
I
I

I
I
I
I
I
I
I
I
I

I
I
I
I

h(x).

banyak sebagai yang dibagi, pangkatnya

f(x)

pembagian dengan syarat derajat suku

suku

I
I

I
I

banyak

a maka sisanya adalah f(a).

mengaJikan

suku

Teorema Sisa
1. Jika suku banyak f(x) dibagi oleh x -

I
I
I
I
I

b. Perkalian

Dua

: d.

peubahnya sarna atau sejenis.

Caranya

I
I
I
I
I
I
I
I

I
I
I
I
I
I
I
I
I
I

B. OPERASI ALJABAR

Dua suku

C. PERSAMAAN SUKU BANYAK


Bentuk Umum
aoxn + a 1Xn-1+ a7:'
yn-2+ a 3'"
yn-3 +...+ an-1
x +

an =0
dengan al e real dan a

::j:

0, mempunyai

akar-akar paling banyak n buah, bisa


semuanya

bilangan

real,

sebagian

akarnya real, sebagian lagi tidak real,


atau semua akarnya tidak bilangan real.

Jjika g{x) fungsi linear maka sisa

Jika semua akar-akar real maka bentuk

I
I

berupa konstanta.

persamaannya dapat ditulis

Jika g(x) poJinom berderajat n maka


sisa merupakan

polinom

derajat maksimum n - 1.

dengan

I
I
I
I
I

a(x - x1) (x - x2)(x - x3)


sehingga (x - x1)(x - x2)

(x - xn) 0
(x - xn ) masing-

masing faktor dari suku banyak f(x).

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

23

Berarti
f(x1) = 0, f(x2) = 0, ... , f(xn) =

dan Xi' X2 ... , Xn disebut


persamaan suku banyak.

akar-akar

A. DEFINISI
a. Pengertian
Matriks adalah susunan
beberapa
bilangan dalam bentuk persegi panjang,
yang diatur menurut baris dan kolom.

A=

k\~~~-i
~~lJj

~~~-;~r1~~
~

..._~~~
"I

24

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

a11 a12
a21 a22

...
...

...

...

... ...

ali

al2

..

ail
a21
all

all elemen matriks A pada baris ke-i ko10mke-j


matriks A di atas memuat i baris dan j
kolom, maka dikatakan matriks A berordo
IxJ

b.

Kesamaan Matriks

Perkalian bilangan skalar k dengan

Dua matriks A dan 8 sarna (A = B), jika:


1.

Ordonya sarna

2.

Elemen-elemen

yang

setiap elemen

seletak:

Sifat:

I
I

Transpose matriks A (At) adalah matriks


elemen-elemen

pada

baris A dengan elemen-elemen


kolomnya.

pada

I
I
I
I
I
I
I
I
I
I

1.
2.

I
I
I
I
I
I
I
I
I
I

dengan elemen 8 yang bersesuaian.


Sifat:
1. Komutatif: A + B = B + A
2.

Assosiatif: (A + 8) + C = A + (8 + C)

3.

Ada matriks 0 sehingga A + 0 = 0 + A =

4.

Ada matriks -A, sehingga (-A) + A =

Matriks 0 adalah matriks di mana semua


elemennya bernilai O.
Matriks

(-A)

diperoleh

dengan

mengalikan setiap elemen Adengan -1.

b.

mengalikan

I
I

I
I
I
I
I
I

dengan

Pengurangan
Pengurangan dua matriksAdan B, ditulis
C = A - B, adalah matriks yang diperoleh
dengan menjumlahkan matriks A dengan

Sifat:

I
I
I
I
I
I
I
I
I

I
I

c. Perkalian Matriks
1. PerkaHan matril<3 dengan bilangan
skalar

banyaknya

baris

dua matriks adalah


B

Tidak komutatif; A8 ;! 8A

2.

Asosiatif; (AB)C = A(8C)

3.

Distributif; A(B + C) = AB + AC

4.

Ada matriks I, matriks identitas,

6.

I
I
I
I
I
I

Jika A8 = 0, belum tentu A = 0


Jika A8 = BC, belum tentu A =

C
7.

(AB)T = BT . AT

Matriks

I
I
I
I
I
I

identitas

adalah

matriks

ordo n x n di mana semua elemen


diagonalnya, a = a22 = ... = ann= 1,
"
dan elemen lainnya
0

c.

DETERMINAN

I
I
I

Determinan

det(A) atau

I
I

matriks

atau B = 0

kolom-kolom

matriks A

1.

5.

I
I

I
I
I
I
I
I
I

baris-baris

sehingga AI = IA = A

I
I
I

matriks (-B)

matriks A

yang bersesuaian.

I
I
I
I

(A + 8)T = AT + 8T

kolom

o
5.

8. Perkalian

banyaknya

matriks A x banyak kolom matriks

I
I
I

dengan menjumlahkan setiap elemen A

p(qA) = pqA

matriks C berukuran banyak baris

C = A + B, adalah matriks yang diperoleh

3)

kolom 8 sedemikian rupa sehingga

Penjumlahan dua matriks Adan B, ditulis

p(A+ B)= pA+ p8

samadengan

I
I

a. Penjumlahan

2)

jika

B. OPERASI ALJABAR

(p+q)A=pA+qA

Dua matriks A dan B terdefinisi


untuk dikalikan, ditulis C = A . 8,

(At)t = A
(A + 8)t At + 8t

1)

2. Perkallan dua matriks

Sifat:

matriks A dengan

bilangan skalar k

I
I
I
I
I

c. Matriks Transpose
menukar

yang diperoleh dengan mengalikan

nilainya sarna

yang

matriks A, (C = kA), adalah matriks

matriks A ditulis sebagai

IAI.

I
I
I
I
I
I

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

25

a.

Matriks Ordo 2 x 2,
A=

(aa" aa
21

b.

,2

22

I
I
I
I
I
I
I
I

Sifat:
1. det (A) = 0 -+ A matriks singular
2. det (A B) = det(A) det (B)
3. det (A + B) "" det(A) + det(B)
4. A ordo n x n -+ det(kA) = k" det(A)
5. det (At) = det(A)

Matriks Ordo 3 x 3,
6.

a
a
a
'2 '3
" a
A = a21
22 a23
a31 a32 a33
1.

det (A-') = det( A )

D. INVERS MATRIKS

Metode ekspansi baris/ko/om

ekspansi baris pertama -+


I

Jika A dan B adalah matriks bujur


sangkar dengan ordo yang sama dan AB
= BA = I, maka B dikatakan invers dari A
(ditulis A-1)dan A dikatakan invers dari B
(ditulis B-1)
untuk matriks berordo 2 x 2, maka:

aa

,2)

ekspansi kolom pertama -+

22

2.

Metode sarrus
Metode sarrus dilakukan dengan
cara menambahkan dua kolom
pertama, selanjutnya

=>

A-1

1
= det(A)

(a

22

-821

-a,2)
a
"

Sifat:
1. A = B-1-+ B = A-1
2. (A-')-1 = A
3. (AS)-1 = B-1A-1
4. AB = C -+A= CB-1
AB = C -+ B = A-1C

= (a,1a22a33
+a'2a23a31+a,3a2,832)

- (a,3a22a31+ a"a23a32+ a,2a2,833)

A. PENGERTIAN
Salah satu definisi menyebutkan bahwa
statistik adalah metode ilmiah untuk
menyusun,
meringkas,
menyajikan
dan menganalisa data, sehingga dapat

26

SIMPT.

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

ditarik suatu kesimpulan yang benar dan


dapat dibuat keputusan yang masuk akal
berdasarkan data tersebut. Karakteristik
data dapat dilihat dari ukuran pemusatan
dan penyebaran datanya.

B. UKURAN PEMUSATAN DATA


Ukuran pemusatan data meliputi mean (rata-rata), median (nilai tengah), modus (nilai yang
sering muncul) dan kuartil.
Ukuran

C. UKURAN PENYEBARAN DATA


Ukuran penyebaran data meliputi jangkauan,

simpangan

rata-rata, simpangan

baku,

jangkauan kuartil simpangan kuartil dan koefisien keragaman


Ukuran

Notasi

Data Tunggal

Data Berkelompok

SBMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl negerl

27

90. The tone of the passage is ....


A

formal

B. scientific
C. optimistic
D. serious
E. emotional

634

S 'TI

selebl beIsaIIa IIIISIkpetgtnlllllnggi neged

I
I
I

: 7. PARTISAN = pengikut partai atau


I
:
golongan tertentu. Jadi, lawan kata
:I
partisan adalah netral (tidak memihak).
I

1. EGALITER

Jawaban: B

= bersifat sama; sederajat.


Jawaban: C

2.

PARSIMONI = irit. Jadi, lawan kata


parsimoni adalah boros.

FAKSI kelompok di dalam suatu partai


politik yang umumnya anggotanya para
politisi yang mencoba menonjolkan
diri dengan oara-cara oportunistis atau
dengan cara mendorong perpecahan di
dalam partai politiknya, bahkan di dalam
negara secara keseluruhan.

3. TANDEM

4.

8.

Jawaban: C

Jawaban: E

Jawaban: C

10. EKSODUS
perbuatan meninggalkan
tempat asal secara besar-besaran. Jadi,
lawan kata eksodus adalah bermukim.

Jawaban: E

Jawaban: E

= berdua.

OKTAGONAL

9. ABSOLUT = (1) mutlak; (2) sepenuhnya;


(3) tanpa syarat. Jadi, lawan kata absolut
adalah relatif.

= bersegi delapan.

Jawaban: B
I

5. OSEANOGRAFI = ilmu tentang segala


aspek yang berhubungan dengan laut
dan lautan.
Jawaban: C
6. AFEKSI = (1) kasih sayang; (2) perasaanperasaan dan emosi. Jadi, lawan kata
afeksi adalah kejahatan.

11. Hujan: Air Belajar: IImu


Hubungan sepadan karena hujan adalah
proses untuk mendapatkan air begitu
pula dengan belajar untuk ilmu.
Jawaban: E

12. Bulu : Domba Madu : Lebah


Hubungan sepadan karena bulu adalah
produk yang dihasilkan domba begitu
pula dengan madu dari lebah.
Jawaban: B

Jawaban: D

SIMPTN

seleksl bersama masuk perguruan tinggl neger!

635

= Pakaian

13. Gedung : Arsitek


Hubungan

sepadan

: Desainer

karena

gedung

+10

20.

pula

dengan

pakaian

........---.... ........---.... """"'-_-:-""?:"'j::Io.-..,


6
10 12 24 24 45
+14
+21
......___............___......

+7

adalah

+7

produk dari desainer.

+7

Jawaban:

Jawaban: E

= Karet

14. Bambu : Angklung


Hubungan

sepadan

angklung

dibuat dari bambu begitu pula dengan


ban yang dibuat dari karet.

P dan lebar L.

Lawai

3
P=-L
2

Jawaban: A
15. Cuci : Air

L=L
Lawai

= Tanam : Tanah

Hubungan

sepadan

menggunakan

karena

cuci

16.

18

1291

23

= 3,3 L

<: <:'-./'-./
+3
+4
+15 +6
<: <: <:
+1

+1

L = 1L

0,5 L

= 1,5 L

+1

Jawaban:

Luas = 3,3 L

+4

17.

L penambahan

p = ~ L X 120% = 1 8 L
2
'
= (1,5 + 1,8) L

Jawaban: D
14

= 1,5L2

air begitu pula dengan

tanam yang menggunakan tanah.

11

21. Sebuah persegi panjang memiliki panjang

: Ban

karena

+20

......___...........____..... ......___..... 1481

adalah produk yang dibuat oleh arsitek


begitu

+15

1,5 L = 4,95 L2

Peningkatan luas

= 4,95 L2 -

+4

1,5 L2 = 3,45 L2

~~

6
12 10 18 14 1241
....____....
....____........____....
+6

+6

+6

Jawaban:

% peningkatan luas
= 3,45 L_2 x100%=230%
1,5 L2
Jawaban: E

x2

18.

x2

x2

~~
5

15

'---""
x3

12

45

24

....____....
x3

x3

135

Jawaban:A
1

19.

10

+3

+3

19

+3

seleksl befsama masuk perguruan linggl negeri

x 1\.1+ x2 N2
= --,-_'
N1+N2

1 "1~_....::....___.._

62 = 184+x
4
-x=248-184
=64
Jawaban: E

636

-x ga bungan

<: <: '-./'-./


+3
+6
+9 +12
<: <: <:

SIMPT.

22. Waktu tempuh rata-rata

Jawaban: E

Anda mungkin juga menyukai