Anda di halaman 1dari 4

Fungsi ginjal

Dalam proses metabolisme, tubuh manusia membutuhkan makanan, oksigen, air dan berbagai
senyawa yang penting. Setelah proses pembakaran, tubuh menggunakanya untuk melakukan aktivitas
gerak, berpikir, dan memperbaiki jaringan yang rusak. Pada saat proses metabolisme berjalan (pertukaran
zat) membutuhkan perantaraan peredaran darah untuk disalurkan ke berbagai organ tubuh yang
memerlukan. Pada saat yang sama, ada sisa pembakaran yang harus dikeluarkan, baik melalui paru-paru
dalam bentuk karbondioksida atau cairan lain melalui air seni lewat ginjal. [6]

1. Fungsi utama ginjal yaitu mensekresikan zat sisa metabolisme dan zat-zat lain yang berbahaya
terhadap tubuh
2. Memiliki fungsi endokrin
3. Mempertahankan kontituen darah yang masih berguna. [6]
4. Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air
5. Mengatur konsentrasi garam dalam darah
6. Keseimbangan asam basa
7. dan pengeluaran bahan buangan.

Ginjal berperan menentukan bahan-bahan yang harus disimpan dan yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Sebagian cairan yang berguna diserap kembali dan dimasukan ke dalam aliran darah, sedangkan
bahan kimia yang tidak terpakai lagi dikeluarkan melalui air seni. Pada waktu air seni mengalir melalui
pembuluh-pembuluh kecil menuju ke pusat ginjal, air seni dikumpulkan di dalam piala ginjal. Dadi situ
lah air seni mengalir ke kandung kemih sampai keluar dari tubuh. [6]

Manifestasi Klinik Gagal Ginjal Kronik

Pasien akan menunjukan beberapa tanda dan gejala, keparahan kondisi bergantung pada tingkat
kerusakan ginjal dan factor lain seperti usia.

Manifestasi gagal ginjal kronis akan menunjukan beberapa gejala yaitu:

1. Gangguan kardiovaskular: hipertensi, gagal jantung kongesif, edema pulmonal, perikarditis.


2. Gangguan gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah dan cegukan, penurunan aliran saliva, haus,
rasa kecap logam dalam mulut, hilang indra pencium dan pengecap, dan parotis atau stomatitis.
3. Gangguan dermatologis: gatal-gatal hebat (pruritus), serangan uremik tidak umum karena
pengobatan dini dan agresif.
4. Perubahan neuromuskular: perubahan tingkat kesadaran, kacau mental, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kedutan otot dan kejang.
5. Perubahan hematologis: kecendrungan perdarahan.
6. Pesien secara bertahap akan lebih mengantuk, terjadinya perubahan karakter pernafasan menjadi
Kussmaul.[8]

Manifestasi di Rongga Mulut Akibat Gagal Ginjal Kronik

Ketika fungsi ginjal terganggu pada tahap akhir, maka fungsi ginjal hampir tidak ada sehingga laju filtrasi
glomerulus menurun dan retensi dari berbagai produk buangan sistemik akan memberikan gambaran
penyakit ginjal kronis pada rongga mulut. Berikut manifestasi ginjal kronis pada rongga mulut:
a) Bau mulut tidak sedap
Gejala awal ginjal gagal berfungsi yaitu adanya rasa kecap logam akibat alterasi sensasi
pengecapan terutama pagi hari. Rasa kecap logam ini berupa bau ammonia dan kejadian ini
sering dialami pada pasien hemodialisis. Ammoniacal odor terjadi karena konsentrasi urea yang
tinggi dalam rongga mulut yang pecah menjadi ammonia dan penderita dengan gejala uremia.
b) Xerostomia
Xerostomia yaitu kondisi mulut kering. Kejadian ini sering terjadi pada penderita ginjal kronis
dan yang menjalani hemodialisis. Hal ini terjadi karena manifestasi beberapa faktor yaitu
inflamasi kimia, dehidrasi, nafas melalui mulut dan efek samping dari obat.
c) Pembesaran gusi
Manifestasi oral pada ginjal yang mengakibatkan pembesaran gusi adalah akibat dari penggunaan
obat. Hal tersebut disebabkan oleh cyclosporin atau calcium channel blokers. Hal tersebut dapat
terjadi karena mempengaruhi papila interdental labial. Pembesaran gusi dapat menjadi luas
apabila melibatkan tepi gusi dan lidah serta permukaan palatum.
d) Lesi mukosa
Spektrum lesi mukosa yang luas dapat timbul pada rongga mulut dan cenderung terjadi plak atau
elserasi berwarna keputih-putihan, tanda ini sering muncul pada pasien yang menjalani
transplantasi dan hemolialisis. Plak ini disebut uremic frost bentuk tersebut terjadi apabila sisa
kristal urea terdeposit pada permukaan epitel dari proses evaporasi respirasi dan aliran saliva
yang kurang.[]
[5]
Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Diterjemahkan oleh: Anisa Rahmalia dan Cut Novianty.
Jakarta: Erlangga.

[6]
Soenanto, Hardi., Sri Kuncoro. 2005. Hancurkan Batu Ginjal dengan Ramuan Herbal. Jakarta: Puspa
Swara.

[7]
Baughman, Diane C. JoAnn C. Hackley. 2000. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku dari Brunner
dan Suddarth. Diterjemahkan oleh: Yasmin Asin. Jakarta: EGC.

[]

Anda mungkin juga menyukai