Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

FRAKTUR MANDIBULA

Disusun oleh
Kelompok 3:
Zahida Shinta (
Wahyuni (09519)
Heningdyah Putri (
Amalina (09537)
Fildza Hanifa (
Ainun Hanin (
Leni Indah S. (

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
STANDAR ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
FRAKTUR MANDIBULA

OLEH :
Kelompok 3

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJI TANGGAL :

OLEH :

Pembimbing Pendidikan,

(Nunuk Sri Purwanti,S.Kp,M.Kes.)


BAB I
ANALISA SUMBER BELAJAR
I. PENGKAJIAN
Rumah Sakit : RSUP Dr.Sardjito
Nama Pasien : Digo Micel
Usia : 4,5 tahun
Alamat : Kricak Kidul
Nama Orangtua : Gito Micel
Pekerjaan Orangtua : Wiraswasta
Jarak untuk Mencapai Pelayanan Kesehatan Terdekat
Rumah sakit : 6 km
Puskesmas : 2 km

A. Faktor Predisposisi
1. Riwayat Kesehatan
Digo mimiliki riwayat kesehatan umum dengan masalah pencernaan
yaitu pada organ lambung. Digo sering merasa mual dan muntah karena
asam lambung naik. Hal tersebut menyebabkan Digo kadang tidak nafsu
makan.
2. Kondisi Fisik
Digo memiliki berat badan yang kurus dibanding teman-teman
sebayanya. Digo dalam masa pertumbuhan gigi sehingga sedang mengalami
tahap gigi bercampur. Sebagian gigi Digo yang sudah erupsi mengalami
malposisi (erupsi bukan pada tempatnya). Beberapa gigi yang sudah erupsi
tersebut mengalami atrisi (hilangnya sebagian jaringan keras gigi karena
gesekan secara fisik, contohnya sleep apnea). Digo mengalami memar pada
dagu dan perdarahan yang hebat pada rongga mulut serta mengalami
ganguan oklusi. Fraktur mandibula yang dialami Digo tersebut
menyebabkan space antar gigi pada rahangnya. Pasien pasca treatment
fraktur mandibula masih dalam keadaan sadar (contusio).
3. Kesiapan Belajar
Digo menyatakan mau untuk diberikan edukasi mengenai
pemeliharaan oral hygiene pasca treatment fraktur mandibula. Orangtua
Digo memberikan dukungan terhadap Dental Hygiene dalam pemberian
edukasi pasca treatment fraktur mandibula di ruang rawat inap flamboyan
RS.Sardjito pada pukul 09.00 pada setelah dilakukan pengecekan vital sign.
4. Motivasi Belajar
Orangtua Digo mengatakan bahwa Digo senang apabila
diberikan edukasi yang diberikan oleh Dental Hygiene, apalagi yang
memberikan materi bukan orangtua Digo. Digo tampak antusias karena
edukasi yang diberikan menggunakan gambar.
5. Kemampuan Membaca
Pemahaman Digo dalam membaca dan memahami tulisan masih
kurang, sehingga dibutuhkan peran orangtua untuk membantu memahami
hal tersebut. Penjelasan menggunakan alat bantu gambar sudah dapat
dipahami Digo.

B. Faktor Pemungkin
Digo dan orangtua mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap edukasi
yang diberikan. Sikap Digo tampak antusias dengan akan dilakukannya edukasi
mengenai pemeliharaan pasca treatmen fraktur mandibula.

C. Faktor Penguat
Orangtua Digo memberikan dukungan terhadap Dental Hygiene dalam
pemberian edukasi pasca treatment fraktur mandibula.

D. Analisa Data
No. Data Masalah Penyebab
1 DS : Gigi yang space, Fraktur
-Orangtua Digo mengatakan gigi goyah, dan oral mandibula
Digo renggang hygiene yang buruk
-Orangtua Digo mengatakan gigi
Digo goyah
-Orangtua Digo mengatakan Digo
sulit untuk membersihkan rongga
mulutnya
-Orantua Digo mengatakan Digo
susah makan setelah treatmen
fraktur mandibula
DO :
- Terdapat space antar gigi pada
rahang Digo
- Gigi Digo mengalami goyah
- Indeks kebersihan mulut OHI
Digo pada ketegori buruk

3. Diagnosa Keperawatan
Oral hygiene yang buruk pada Digo berhubungan dengan kurangnya
pemeliharaan rongga mulut pasca treatmen fraktur mandibula :
DS :
-Orangtua Digo mengatakan gigi Digo renggang
-Orangtua Digo mengatakan gigi Digo goyah
-Orangtua Digo mengatakan Digo sulit untuk membersihkan rongga mulutnya
-Orantua Digo mengatakan Digo susah makan setelah treatmen fraktur mandibula
DO :
- Terdapat space antar gigi pada rahang Digo
- Gigi Digo mengalami goyah
- Indeks kebersihan mulut OHI Digo pada ketegori buruk.
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Pemeliharaan rongga mulut pasca treatmen fraktur
mandibula
2. Sasaran : Digo dan Orangtua
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
4. Materi
a. Pengertian fraktur mandibula dan akibatnya pada gigi yaitu space antar gigi
b. Cara menjaga kebersihan rongga mulut pasca treatmen fraktur mandibula
c. Nutrisi untuk pasien pasca treatmen fraktur mandibula
5. Metode
Ceramah dengan gambar
6. Media dan Alat
7. Waktu
Hari, tanggal : Senin, 11 April 2016
Jam : 09.00-09.40 WIB

Alokasi waktu : BELUM

Tahap Pembicara Peserta Waktu

Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam 5 menit


2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Apersepsi materi 3. Mendengarkan dan
menanggapi
Penyampaia Penyajian materi 1. Mendengarkan 30 menit
n materi 1. Menjelaskan materi 2. Memperhatikan
tentang: 3. Mendengarkan
Karies gigi dan 4. Memperhatikan
cara merawat gigi 5. Mengungkapkan
dengan benar. kejelasan materi
2. Merangkum materi
3. Mendemonstrasika
n cara gosok gigi
dengan benar
1. Memberi 1. Menjawab salam 10 menit
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
2. Menjawab
pertanyaan yang
terkait dengan
pertanyaan siswa
Penutup TK
3. Memberi
reinforcement
positif bila siswa TK
telah melakukan
tindakan yang benar
4. Menyimpulkan
kembali materi yang
disajikan
8. Tempat
a. Tempat : Ruang Kelas TK Darmagandul
b. Setting Tempat :
Penyuluh dan peserta saling berhadapan. Peserta duduk dikursi secara berjajar,
sedangkan penyuluh berdiri di samping screen sambil menghadap peserta.

Screen

Penyuluh

,
9. Evaluasi
a. Aspek Kognitif
1) Apa saja yang dapat membuat karies gigi?
2) Kapan harus menggosok gigi?
3) Bagaimana cara menggosok gigi dengan benar?
b. Aspek Afektif
Daftar wawancara
Apakah adik-adik akan menggosok gigi secara teratur?

Yogyakarta, Juni 2015

Rahmat Mitasari
BAB III
MATERI PENYULUHAN

a. Pengertian fraktur mandibula dan akibatnya pada gigi yaitu space antar gigi
b. Cara menjaga kebersihan rongga mulut pasca treatmen fraktur
Mandibula (sikat gigi ? kontrol ? dll )
c. Nutrisi untuk pasien pasca treatmen fraktur mandibula
DAFTAR PUSTAKA

John, B., John, R.R., Stalin, A. Dan Elango I. Management of mandibular body fractures in
pediatric patients: A case report with review of literature. Contemporary Clinical Dentistry.
2010.1(4): 291–296.

Anda mungkin juga menyukai