Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Identitas

Pokok Bahasan : Penyakit gigi dan mulut

Sub Pokok Bahasan : Lobang Gigi

Sasaran : Pipit Wahyuni (13 tahun)

Tempat : Puskesmas Tanjung Pati

Waktu : 10 menit

2. Standar Kompetensi : Sasaran dapat memahami tentang Lobang Gigi

3. Kompetensi Dasar :

1) Pengertian Lobang Gigi

2) Penyebab Lobang Gigi

3) Pencegahan Lobang Gigi

4) Penanggulangan Lobang Gigi

4. Indikator :

1) Setelah mendapatkan penyuluhan tentang


lobang gigi, diharapkan sasaran dapat
memahami tentang lobang gigi dalam 1 menit
dengan bantuan penyuluh

2) Setelah mendapatkan penyuluhan tentang


lobang gigi, diharapkan sasaran dapat
mengetahui penyebab lobang gigi dalam 1 menit
dengan bantuan penyuluh
3) Setelah mendapatkan penyuluhan tentang
lobang gigi, diharapkan sasaran dapat
mengetahui cara pencegahan lobang gigi dalam
2 menit dengan bantuan penyuluh

4) Setelah mendapatkan penyuluhan tentang


lobang gigi, diharapkan sasaran dapat
mengetahui penanggulangan lobang gigi dalam
1 menit dengan bantuan penyuluh

5. Uraian Materi :

1) Pengertian Lobang Gigi

Adalah penyakit dari bagian-bagian keras dari gigi yang menunjukkan


adanya proses pelunakan pada permukaan gigi dan menimbulkan lobang.

2) Penyebab Lobang Gigi

a. Sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut terutama makanan yang


mengandung gula

b. Kuman yang ada di dalam mulut

c. Permukaan gigi yang rentan

d. Air ludah yang bersifat asam

e. Kebersihan gigi dan mulut yang diabaikan

3) Pencegahan Lobang Gigi

a. Pemberian flour pada permukaan gigi

b. Meningkatkan fungsi air ludah

c. Mengatur pola makan


d. Meningkatkan kebersihan gigi dan mulut

e. Mengunyah permen karet xylitol setelah makan

f. Melakukan penutupan pada fissure dan lekukan gigi yang dalam

4) Penanggulangan Lobang Gigi

Penanggulangan lobang gigi yaitu dengan melakukan penambalan gigi ke


klinik gigi dengan segera sebelum lobangnya semakin besar

6. Metode : Ceramah

7. Media : leaflet

8. Sumber : Rasinta, Tarigan. 1995. Kesehatan gigi dan mulut.

Jakarta:EGC dan bahan kuliah


9. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Media Metode Waktu Kegiatan sasaran

1 Pembukaan - ceramah 1 menit Mendengarkan


 Perkenalan
 Menyampaikan
maksud dan tujuan
yang ingin dicapai
 Aperspsi

2 b. Menjelaskan materi leaflet Ceramah 5 menit Mendengarkan


c. Tentang Lobang Gigi dan dan
d. Penyebab Lobang tanya Memperhatikan
Gigi jawab
e. Pencegahan Lobang
Gigi
f. Penanggulangan
Lobang Gigi

3 Penutup - Tanya 4 menit Menjawab


 Evaluasi jawab pertanyaan yang
 Kesimpulan diberikan oleh

 Saran penyuluh dan


menanyakan
yang belum
dimengerti
kepada penyuluh

10. Evaluasi

Bentuk :Lisan
Prosedur :Langsung

Contoh soal :
1) Sebutkan penyebab lobang gigi

2) Sebutkan pencegahan lobang gigi

3) Sebutkanlah penanggulangan lobang gigi

Jawaban
1. Penyebab Lobang Gigi
a. Sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut terutama makanan yang
mengandung gula

b. Kuman yang ada di dalam mulut

c. Permukaan gigi yang rentan


d. Air ludah yang bersifat asam

e. Kebersihan gigi dan mulut yang diabaikan

2. Pencegahan Lobang Gigi


a. Pemberian flour pada permukaan gigi

b. Meningkatkan Fungsi air ludah

c. Mengatur pola makan

d. Meningkatkan kebersihan gigi dan mulut

e. Mengunyah permen karet xylitol setelah makan

f. Melakukan penutupan pada fissure dan lekukan gigi yang dalam

3. Penanggulangan lobang gigi yaitu dengan melakukan penambalan gigi yang


berlobang disesuaikan dengan indikasi penambalan.

11. Kesimpulan

Penyebab lobang gigi adalah sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut
terutama makanan yang mengandung gula, kuman yang ada di dalam mulut,
permukaan gigi yang rentan, air ludah yang bersifat asam, dan kebersihan gigi
dan mulut yang diabaikan

Lobang gigi dapat dicegah dengan pemberian flour pada permukaan gigi,
meningkatkan Fungsi air ludah, mengatur pola makan, meningkatkan
kebersihan gigi dan mulut, mengunyah permen karet xylitol setelah makan,
melakukan penutupan pada fissure dan lekukan gigi yang dalam

Dengan melakukan penambalan gigi dapat menanggulangi lobang gigi


12. Saran

a. Menyikat gigi sebaiknya 2 x sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur.

b. Kurangi makan makanan yang manis dan melekat

c. Gunakan sikat gigi yang baik dan benar

d. Periksakan kesehatan gigi dan mulut minimal 1 x 6 bulan

Tanjung pati, Januari 2013

Pembimbing Penyuluh

Drg. Kumala Asdevi Desi Mailiza


KONSEP MATERI

1. Definisi Karies
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm,
dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh
bakteri plak menjadi asam, terutama asam latat dan asetat) sehingga terjadi
demineralisasi jaringan. Karies merupakan penyakit dari bagian-bagian keras gigi
yang menunjukkan adanya proses pelunakan pada permukaan gigi dan
menimbulkan lobang

2. FaktorPenyebab
Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies. Faktor yang utama, antara
lain:
a. Gigi dan air ludah, Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah
yang banyak lagikental,mempermudahterjadinyakaries.

b. Adanya bakteri penyebab karies, Bakteri yang menyebabkan karies


adalah dari jenisStreptococcusdanLactobacillus.

c. Makanan yang kita dikonsumsi, Makanan yang mudah lengket dan


menempel di gigi seperti permen dan coklat, memudahkan terjadinya
karies.

Sementara itu faktor lain yang turut andil adalah tingkat kebersihan mulut,
frekuensi makan, usia dan jenis kelamin, penyakit yang sedang diderita seperti
kencing manis dan TB, serta sikap/ perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan
gigi.
3. Pencegahan Lobang Gigi
a. Pemberian Fluor

Flour yang sangat dibutuhkan lapisan email tadi, telah lama diyakini dan
digunakan secara luas untuk pencegahan karies gigi. Fluor efektif bila diberikan
pada saat pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulai dari awal kehamilan hingga
pasca melahirkan.
Bukti-bukti bahwa fluoride memegang peranan penting dalam pencegahan
terhadap karies gigi tidak diragukan. Sejumlah penelitian yang dipublikasikan
oleh Cochrane Library menyimpulkan bahwa anak-anak yang menyikat giginya
dengan pasta gigi yang mengandung fluoride minimal sekali sehari memiliki
kecenderungan karies gigi yang sedikit. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
untuk mencegah karies gigi, fluoride dapat diberikan selain melalui pasta gigi.

Pemberian fluoride dapat secara:

a. Sistemik (pre-eruptive) dimana ion fluoride berikatan dengan struktur


email membentuk fluorapatite pada saat terbentuknya struktur gigi.
Fluorapatite dapat mencegah terjadinya demineralisasi.

b. Topikal (post-eruptive) dimana ion fluoride berikatan dengan


permukaan gigi yang sudah tumbuh di dalam mulut. Calcium fluoride
yang terbentuk di permukaan gigi  tidak hanya mengurangi larutnya
apatite tapi juga dapat merangsang terjadinya remineralisasi.

Meskipun pemberian fluoride secara sistemik pada saat pembentukan gigi


sangat penting untuk mencegah terjadinya karies, pemberian fluoride topical
secara teraturpun tetap harus dilakukan. 
1) Kebersihan mulut

Kebersihan perorangan terdiri dari pembersihan gigi yang baik.


Kebersihan mulut yang baik diperluklan untuk meminimalisir agen
penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi. Plak tersebut
mengandung Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan
gigi teratur.

2) Pengaturan makanan

Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan.


Gula yang tersisa pada mulut dapat memproduksi asam oleh bakteri.
Pengonsumsian permen karet dengan xilitol dapat melindungi gigi.
Permen ini telah popler di Finlandia. Efek ini mungkin disebabkan
ketidakmampuan bakteri memetabolisme xilitol.
4. Penanggulangan Lobang Gigi
Struktur gigi yang rusak tidak dapat sembuh sempurna, walaupun
remineralisasi pada karies yang sangat kecil dapat timbul bila kebersihan dapat
dipertahankan. Untuk lesi yang kecil, florida topikal dapat digunakan untuk
merangsang remineralisasi. Untuk lesi yang besar dapat diberikan perawatan
khusus. Perawatan ini bertujuan untuk menjaga struktur lainnya dan mencegah
perusakan lebih lanjut.Amalgam dapat digunakan sebagai media untuk
penyembuhan karies.
Secara umum, pengobatan lebih awal akan lebih nyaman dan murah
dibandingkan perawatan lanjut karena lubang yang lebih buruk. Anestesi lokal,
oksida nitro, atau obat lainnya dapat meredam nyeri. Pembuangan bor dapat
membuang struktur yang sudah berlubang. Sebuah alat seperti sendok dapat
membersihkan lubang dengan baik. Ketika lubang sudah dibersihkan, maka
diperlukan sebuah teknik penyembuhan untuk mengembalikan fungsi dan keadaan
estetikanya.
Material untuk penyembuhan meliputi amalgam, resin untuk gigi, porselin,
dan emas. Resin dan porselin dapat digunakan untuk menyamakan warna dengan
gigi asal dan lebih sering digunakan. Bila bahan di atas tidak dapat digunakan,
maka diperlukan zat crown yang terbutat dari emas, porselin atau porselin yang
dicampur logam.
Pada kasus tertentu, diperlukan terapi kanal akar pada gigi. Terapi kanal gigi
atau terapi endodontik, direkomendasikan bila pulpa telah mati karena infeksi atau
trauma. Saat terapi, pulpa, termasuk saraf dan pembuluh darahnya, dibuang.
Bekas gigi akan diberikan material seperti karet yang disebut gutta percha.
Pencabutan atau ekstraksi gigi juga menjadi pilihan perawatan karies, bila gigi
tersebut telah hancur karena proses pelubangan.

Anda mungkin juga menyukai