“SATPEL”
DISUSUN OLEH:
NAMA : FARLA FAUNIA SANTRO
NIM : 195110470
KELAS : 2B
DOSEN PEMBIMBING :
YESSI YUZAR, S.SiT, M. Kes
10. SUMBER :
a. https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gigi-berlubang-karies/#gref
b. https://www.tanyapepsodent.com/artikel/anak-anak/karies-gigi-pada-anak-pahami-
penyebab-dan-cara-cerdas-mengatasinya.html
11. SKENARIO PENYULUHAN
Penutup :
12. EVALUASI :
a. Bentuk : Lisan
b.Prosedur : Langsung
c.Soal dan jawaban
Soal
1) Sebutkan pengertian dari karies?
2) Sebutkan penyebab terjadinya karies?
3) Sebutkan cara – cara pencegahan terjadinya karies?
Jawaban
1)
Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Yang mengakibatkan gigi menjadi
keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan daya
kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal.
2)
- Adanya sisa makanan yang melekat pada gigi seperti permen dan coklat
- Jarang menyikat gigi dengan bersih dan benar
- sering mengonsumsi makanan manis. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi gula
bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam. Seperti permen,coklat,es dll
-kebiasaan meminum susu botol hingga tidur
3)
-sikat gigi rutin sesudah sarapan pagi dan malam sebelum tidur
- menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- hindari meminum susu malam hingga tertidur
- ganti makanan yang manis seperti permen es dan coklat menjadi makanan yg sehat seperti
buah-buahan sayur-sayuran dan sebagainya.
Saran
- Setelah penyuluhan ini sasaran diharapkan dapat memelihara kesehatan gigi dan mulutnya.
-Sasaran diharapkan mengurangi makanan yang manis seperti es,coklat permen
-Sasaran diharapkan menyikat gigi 2 kali sehari,pagi setelah sarapan pagi dan malam sebelum
tidur.
-Sasaran diharapkan mengontrol gigi minimal 6 kali sebulan ke puskesmas dan dokter gigi
maupun di rumah sakit jika perlu untuk menghindari adanya penyakit gigi dan mulut.
pp
14. KONSEP MATERI
j
a. Pengertian lubang Gigi(KARIES)
karies gigi atau lubang gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang di tandai oleh rusak nya
email dan dentin yang progresif yang di sebabkan oleh keaktifan metabolisme plak bakteri.karies
disebabkan oleh tiga faktor yang berhubungan yaitu,makanan host(gigi) dan bakteri
Ada banyak cara mudah dan sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah karies gigi pada
anak. Beberapa di antaranya seperti:
Rajin sikat gigi tidak hanya aturan yang wajib dilakukan oleh orang dewasa saja. Sejak dini
anak-anak juga sebaiknya diajarkan untuk rajin sikat gigi setidaknya dua kali sehari, setelah
makan/minum susu, dan sebelum tidur. Beberapa dokter mengatakan bahwa anak sudah bisa
mulai diajarkan sikat gigi sejak empat gigi pertamanya tumbuh.
Namun, ada pula beberapa dokter yang menyarankan untuk menunda hingga anak berusia
setidaknya dua sampai tiga tahun. Jika gigi si kecil belum tumbuh, Anda bisa membiasakan
membersihkan gusinya menggunakan kain bersih yang sudah dibasahi dan gosoklah gusi bayi
secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan guna membantu melawan pertumbuhan bakteri dan
meningkatkan kesehatan mulut si kecil sebelum gigi pertamanya tumbuh.
American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) mengatakan, anak di bawah usia 3 tahun
sudah bisa menggunakan pasta gigi berflouride. Tentunya dengan takaran sedikit saja, kira-kira
sebesar biji beras. Ketika anak sudah mencapai usia 3 tahun atau lebih, Anda bisa menambahkan
takaran pasta gigi menjadi sebesar biji polong.
Ajarkan padanya untuk selalu berkumur-kumur setelah gosok gigi. Meski pasta gigi khusus
Anda memiliki jenis rasa yang beraneka ragam, katakan padanya jika pasta gigi bukan makanan
yang bisa ditelan. Itu sebabnya, orangtua perlu mendampingi anak ketika menyikat gigi. Mulai
usia si kecil dua tahun, Anda sudah bisa mengajarkannya untuk berkumur dan mengeluarkan air
kumurnya setelah sikat gigi.
Agar anak terbiasa untuk menyikat gigi sejak dini, Anda harus pintar-pintar merancang strategi
menyenangkan untuknya. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah memilih peralatan
menyikat gigi. Kini sudah banyak pilihan sikat gigi dengan berbagai bentuk dan warna yang
menarik hati. Biarkan anak memilih sikat gigi kesukaannya agar sikat gigi jadi hal yang
menyenangkan untuknya. Namun pastikan sikat gigi yang ia pilih memiliki bulu yang lembut,
kepala yang kecil, dan pegangan yang besar.
Setiap perilaku anak pasti mencontoh dari orang tua. Maka sebagai orangtua, Anda harus
menunjukkan bahwa Anda juga rajin menyikat gigi. Agar lebih menyenangkan, jadikan momen
sikat gigi sebagai rutinitas harian yang dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga. Selain
untuk mengawasi aktivitas menyikat gigi si kecil, cara ini juga tepat untuk membangun ikatan
antara orangtua dan anak.
Jangan permasalahkan teknik menyikatnya yang masih belum sempurna, atau cenderung
semaunya saja. Seiring berjalannya waktu, kemampuan anak untuk menyikat gigi dengan cara
yang benar akan terbentuk sendiri. Yang terpenting, Anda sudah membangun kebiasaan
menyikat gigi secara rutin sejak dini.
Kebiasaan makan yang baik membantu mencegah karies gigi pada anak. Jika anak Anda masih
ASI atau susu botol, pastikan ia tidak tertidur dengan keadaan menyusu. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi paparan asam pada gigi anak, sehingga tidak menimbulkan karies gigi. Usahakan
anak tetap terjaga setidaknya 15 menit setelah ia selesai menyusu dan mintalah ia untuk
membersihkan giginya terlebih dahulu sebelum tidur.
Jika gigi susu anak belum tumbuh, Anda bisa membersihkan gusi dan mulutnya dengan kain lap
lembut yang sudah dibasahi air hangat. Pada saat usianya menginjak 12 bulan, mulailah ajari
anak untuk minum susu dari gelas. Dengan cara ini, diharapkan pertumbuhan karies gigi pada
anak dapat dicegah.
Anak-anak suka sekali dengan makanan yang manis-manis, seperti cokelat, es krim, permen, dan
lain sebagainya. Sebagai gantinya, ganti makanan manis tersebut dengan makanan yang lebih
sehat yang bergizi seimbang, misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran. Keduanya baik untuk
gigi si kecil karena dapat meningkatkan produksi air liur sekaligus membantu membersihkan gigi
secara alami. Selain itu, pastikan anak minum banyak air putih setiap hari.
7. Ajak Anak Rutin Cek ke Dokter
Selain menanamkan kebiasaan sikat gigi secara teratur, Anda juga sebaiknya mengajarkan anak
untuk rutin periksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter. Dengan begitu, keberadaan karies gigi
pada anak bisa terdeteksi sejak dini dan dapat segera ditangani. Jadi, jangan tunda hingga anak
mengeluhkan sakit gigi dulu baru Anda mengajaknya ke dokter gigi. Ingat, semakin dini karies
gigi terdeteksi, maka pengobatannya pun semakin mudah.
Hal ini juga dapat mencegah kerusakan gigi yang lebih parah lagi. American Dental Association
dan American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan kunjungan pertama anak ke
dokter gigi bisa dimulai saat usianya 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh. Jika kunjungan
pertama menyenangkan, maka kunjungan berikutnya tidak memberikan masalah yang berarti
untuk mengajak anak ke dokter gigi.
Bau mulut.