Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KARIES GIGI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Asuhan Keperawatan Rawat Inap II

Disusun oleh: Kelompok 3


1. Zahida Shinta L G (09511)
2. Dimas Putra Nugraha (09516)
3. Anis Shalihah (09521)
4. Nurul Fatma Aulina (09528)
5. Nika Novia (09533)
6. Trie Wardhani (09538)
7. Riva Ardyanti (09587)
8. Faizah Shoher (09593)
9. Sinta Praditasari (09602)
10. Novelin Inge P (09607)
11. Leni Indah Sari (09625)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
STANDAR ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KARIES GIGI

OLEH :
Kelompok 2

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJI TANGGAL :

OLEH :

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Pendidikan,

(………) (Nunuk Sri Purwanti,S.Kp,M.Kes.)

BAB I
ANALISA SUMBER BELAJAR

I. PENGKAJIAN
Puskesmas : Puskesmas S
Nama Kelompok : Anak TK Darmagandul
Alamat : tralalala
Jumlah Anggota : 34 orang
Jarak untuk Mencapai Pelayanan Kesehatan Terdekat
Puskesmas : 5 km
Puskesmas Pembantu :-
Posyandu : 200 m

A. Faktor Predisposisi
1. Riwayat Kesehatan
Keadaan umum rata-rata anak di TK Darma Gandul baik namun,
ada 2 anak mengalami batuk pilek, 1 anak mengalami luka di lutut
dan keluar nanah serta 1 anak asma sehingga tidak masuk sekolah.
Terdapat Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di TK Darma Gandul yang
disertai dengan obat – obatan dasar seperti P3K. Pengajar TK
mengatakan awalnya UKS ini digunakan namun, sekarang tidak
digunakan dikarenakan lingkungan yang kurang nyaman bagi anak –
anak.
2. Kondisi Fisik
Dari 30 anak yang dikaji, 22 anak mengalami karies gigi.
Pengajar TK mengatakan sebelummya anak – anak diberikan sikat
gigi namun, anak –anak membawa pulang sikat giginya dan tidak
membawanya kembali. Salah satu siswa belum benar saat
memperagakan cara sikat gigi. Pengajar TK mengatakan pemeriksaan
kesehatan terakhir dilakukan bulan Oktober 2014.
3. Kesiapan Belajar
Anak-anak menyatakan mau untuk diberikan pelatihan mengenai
karies gigi dan cara menggosok gigi dengan benar.
Kepala sekolah TK Darmagandul bersedia untuk menerima
kunjungan tenaga kesehatan untuk keperluan menerima penyuluhan
kesehatan di TK Darmagandul tepatnya diruang Kelas B pada pukul
09.00 pagi, pada saat anak-anak istirahat sampai menerima PMT.
4. Motivasi Belajar
Guru-guru TK Darmagandul mengatakan bahwa anak-anak
senang apabila diberikan materi baru yang menarik, apalagi yang
memberikan materi bukan guru-guru TK. Siswa TK tampak antusias
saat diberikan tawaran untuk diadakannya penyuluhan.
5. Kemampuan Membaca
Sebagian anak-anak TK ada yang sudah mampu untuk membaca
tulisan. Sebagian besar siswa mampu untuk memahami gambar-
gambar.

B. Faktor Pemungkin
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap informasi
baru. Anak-anak tampak antusias dengan akan diadakannya penyuluhan
dan pelatihan gosok gigi di TK Darmagandul.

C. Faktor Penguat
Guru-guru memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk memberikan
penyuluhan kesehatan terhadap siswa-siswanya.

D. Analisa Data
No. Data Masalah Penyebab
1 DS : Tingginya angka Kurangnya
-Pengajar TK mengatakan karies gigi di perawatan
sebelummya anak-anak TK Dharma gigi pada
diberikan sikat gigi namun, Bakti anak
anak-anak membawa pulang
sikat giginya dan tidak
membawanya kembali.
-Pengajar TK mengatakan
pemeriksaan gigi terakhir
dilakukan bulan Oktober 2014.
-Guru TK mengatakan anak-anak
tidak menggosok gigi setelah
makan bersama
-Pengelola mengatakan setiap 3
bulan sekali TK Dharma Bakti
mendapatkan penyuluhan
kesehatan dari puskesmas tetapi
program tersebut tidak berjalan.

DO :
- Dari 30 anak yang dikaji, 22
anak mengalami karies gigi.
- Salah satu siswa belum benar
saat memperagakan cara sikat
gigi

3. Diagnosa Keperawatan
Tingginya angka karies gigi di TK Dharma Bakti berhubungan dengan
kurangnya perawatan gigi pada anak ditandai dengan :
DS :
- Pengajar TK mengatakan sebelummya anak-anak diberikan sikat gigi
namun, anak-anak membawa pulang sikat giginya dan tidak membawanya
kembali.
- Pengajar TK mengatakan pemeriksaan gigi terakhir dilakukan bulan
Oktober 2014.
- Guru TK mengatakan anak-anak tidak menggosok gigi setelah makan
bersama
- Pengelola mengatakan setiap 3 bulan sekali TK Dharma Bakti
mendapatkan penyuluhan kesehatan dari puskesmas tetapi program
tersebut tidak berjalan.
DO :
- Dari 30 anak yang dikaji, 22 anak mengalami karies gigi.
- Salah satu siswa belum benar saat memperagakan cara sikat gigi
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Karies Gigi


2. Sasaran
a. Sasaran Penyuluhan : Siswa TK Darmagandul
b. Sasaran Progam : Siswa TK Darmagandul
3. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit
diharapkan siswa TK Darmagandul mengerti tentang karies gigi (gigi
berlubang).
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, diharapkan:
1) Siswa TK dapat menyebutkan ciri-ciri gigi sehat dan tidak sehat
2) Siswa TK dapat menyebutkan jumlah dan waktu menggosok gigi
3) Siswa TK dapat menyebutkan akibat jika tidak menggosok gigi
4) Siswa TK dapat menyebutkan makanan yang baik dan tidak baik
untuk kesehatan gigi dan mulut
5) Siswa TK dapat menyebutkan penyebab terjadinya karies gigi
6) Siswa TK dapat mempraktikan cara gosok gigi dengan baik dan benar.
4. Materi
a. Gigi sehat dan tidak sehat
b. Makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi
c. Karies Gigi
d. Cara gosok gigi dengan benar
5. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
6. Media dan Alat
1) Laptop
2) LCD
3) Screen
4) Wireless
5) Alat peraga gosok gigi
7. Waktu
Hari, tanggal : Senin, 1Juni 2015
Jam : 09.00-09.40 WIB

Alokasi waktu

Tahap Pembicara Peserta Waktu

Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam 5 menit


2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Apersepsi materi 3. Mendengarkan dan
menanggapi
Penyajian materi 1. Mendengarkan 30 menit
1. Menjelaskan materi 2. Memperhatikan
tentang: 3. Mendengarkan
Karies gigi dan 4. Memperhatikan
cara menjaga 5. Mengungkapkan
Penyampaia
kesehatan gigi dan kejelasan materi
n materi
mulut.
2. Merangkum materi
3. Mendemonstrasika
n cara gosok gigi
dengan benar
Penutup 1. Memberi 1. Menjawab salam 10 menit
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
2. Menjawab
pertanyaan yang
terkait dengan
pertanyaan siswa
TK
3. Memberi
reinforcement positif
bila siswa TK telah
melakukan tindakan
yang benar
4. Menyimpulkan
kembali materi yang
disajikan
8. Tempat
a. Tempat : Ruang Kelas TK Darmagandul
b. Setting Tempat :
Penyuluh dan peserta saling berhadapan. Peserta duduk dikursi
secara berjajar, sedangkan penyuluh berdiri di samping screen sambil
menghadap peserta.

Screen

Penyuluh

9. Evaluasi
a. Aspek Kognitif
1) Apa saja yang dapat membuat karies gigi?
2) Kapan harus menggosok gigi?
3) Bagaimana cara menggosok gigi dengan benar?
4) Makanan apa yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi dan
mulut?
b. Aspek Afektif
Daftar wawancara
Apakah adik-adik akan menggosok gigi secara teratur?

Yogyakarta, Juni 2015

Rahmat Mitasari
BAB III
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Karies Gigi


Gigi berlubang (karies gigi) merupakan suatu daerah yang membusuk
pada gigi akibat adanya proses yang secara bertahap melarutkan permukaan
gigi yang keras (email) dan berlanjut kebagian dalam gigi. Jika lubang pada
gigi tidak diatasi oleh dokter gigi, maka lubang ini akan semakin besar dan
pada akhirnya menghabiskan gigi.

B. Penyebab Karies Gigi


Hubungan yang kompleks dari asam, plak, kuman, karbohidrat dan faktor
modifikasi. Sisa2 makanan yang menempel pada gigi → tempat kuman2
membentuk koloni → sisa makanan + kuman membentuk endapan (plak) →
enzim yang mengubah karbohidrat menjadi asam → melarutkan email gigi
membentuk lubang yang sangat kecil → besar dan berwarna hitam.

C. Gejala Karies gigi


1. Gigi menjadi sensitive
2. Sakit gigi
3. Timbul sedikit rasa nyeri sampai nyeri tajam saat makan atau minum
sesuatu yang manis, panas atau dingin
4. Terlihat adanya lubang pada gigi
5. Adanya bercak coklat, hitam, atau putih pada permukaan gigi
6. Rasa sakit saat menggigit.

D. Komplikasi/Akibat Karies Gigi


1. Bau mulut
2. Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan
manis.
3. Tidak bisa tidur atau aktivitas seharí-hari terganggu
4. Keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak,
terdapat nanah dan pilek-pilek.
5. Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.
6. Bergesernya posisi gigi tetap setelah gigi susu tanggal lebih cepat.

E. Pengobatan Karies Gigi


1. Penambalan gigi
2. Pencabutan gigi
3. Pemberian fluoride

F. Pencegahan Karies Gigi


1. Menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari , yaitu pagi hari
setelah makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.
2. Makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung
protein, karbohidrat, sellulosa, lemak, vitamin A. vitamin B1, vitamin B2,
vitamin C, vitamin D, vitamin K, flavinoid, mineral dan silika.
3. Pemeriksaan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali ke puskesmas.
4. Jika tidak sempat menggosok gigi, bisa dilakukan kumur-kumur dengan
obat kumur atau dengan air putih yang masak.

G. Jenis Makanan Yang Dapat Menyebabkan Karies Gigi


Makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis,  makanan yang
terlalu panas atau dingin dan setelah mengkonsumsi makanan tersebut tidak
gosok gigi. Makanan lengket dan manis seperti kue-kue, cokelat, permen,
minuman sirup, dan lain-lain jumlahnya harus dibatasi. Pada umumnya
makanan yang mengandung karbohidrat atau pati dan gula sukar dibersihkan
dari gigi-gigi di dalam mulut. Makanan kecil (snack) bersifat lebih asam
dibandingkan makanan yang mengandung gula. Potensi timbulnya gigi
berlubang telah diuji di laboraturium, bahwa makanan karbohidrat yang
berfermentasi baik gula atau pati yang dimasak mempunyai potensi sebagai
penyebab gigi berlubang. (Maulani dan Jubilee, 2005)
H. Pengertian Menggosok Gigi
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan
rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar
terhindar dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.

I. Manfaat Menggosok Gigi yang Benar


1. gigi tampak bersih dan putih
2. mengurangi bau mulut
3. mencegah sakit gigi (misal karies gigi)

J. Langkah Menggosok Gigi dengan Baik dan Benar


1. Bubuhkan pasta gigi sepanjang bulu sikat gigi untuk dewasa, atau sebesar
biji jagung untuk anak-anak
2. Berkumurlah dengan air bersih sekali saja
3. Sikatlah gigi dimulai dari bagian depan, sikat dengan cara vertical
sebanyak 8x
4. Lanjutkan kebagian gigi belakang yang beradapan dengan pipi, sikat
dengan cara memutar sebanyak 8x
5. Lanjutkan kebagian dalam mulut yang berbatasan dengan lidah dengan
cara maju mundur sebanyak 8x
6. Lanjutkan pada daerah titik gigit gigi (pertemuan antara gigi atas dan gigi
bawah). Dengan cara sama yaitu memutar sebanyak 8x
7. Sikatlah seluruh bagian dari gigi
8. Untuk menhilangkan bau mulut, menggosok lembut lidah juga dianjurkan
9. Berkumurlah dengan air bersih. Cukup sekali atau dua kali saja supaya
kandungan yang terkandung dalam pasta gigi masih melindungi gigi.

K. Waktu yang Tepat untuk Menggosok Gigi


1. Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah
sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
2. Yang paling ideal memang sebaiknya menggosok gigi segera setelah
makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu
melakukan hal tersebut
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera
setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan
buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air.

L. Makanan yang Baik untuk Kesehatan Gigi dan Mulut


Menurut Chemiawan (2007), konsumsi makanan berserat seperti
sayuran dan buah-buahan juga dapat mengurangi plak, karena dengan
mengunyah makanan yang berserat dan berair dapat membersihkan dan
merangsang sekresi saliva, sehingga berperan dalam kebersihkan mulut.
Makanan yang baik lainnya untuk kesehatan gigi adalah keju. keju
merupakan bentukan lain dari susu, banyak mengandung kalsium dan fosfat
dan kasein yang mampu mengurangi kelarutan email. keju jika dikunyah
setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat, dapat membentuk
senyawa yang bersifat basa, sehingga dapat menghentikan terjadinya suasana
asam yang dapat menyebabkan proses penghancuran email sebagai proses
awal karies gigi. (Maulani dan Jubilee, 2005)
DAFTAR PUSTAKA
Chemiawan, Eka; Riyanti E; Fransisca F. Perbedaan tingkat kebersihan gigi dan
mulut antara anak vegetarian dan non vegetarian di Vihara Maitreya Pusat
Jakarta. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia Edisi Khusus PIN IKGA II.
2007: 79- 84
Fauziah (2012). Pencegahan beberapa dampak masa klimakterium. Diunduh
tanggal 30 Mei 2015 di
Maulani, Chaerita; Jubilee Enterprise. 2005. Kiat Merawat Gigi Anak Panduan
Orang Tua dalam Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi bagi Anak-
Anaknya. Jakarta: PT Elex Media & Jubilee Enterprise.
http://arsip.uii.ac.id/files//2012/10/KKN-hanna-fauziyah-09320140-61.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-arifatulul-5137-2-
bab2.pdf
http://konsultasi-spesialis-obsgin.blogspot.com/2009/05/vagina-kering.html
http://bidanku.com/gejala-kanker-serviks
http://medicastore.com/penyakit/140/Karies_Gigi_%28Kavitasi%29.html

Anda mungkin juga menyukai