Disusun Oleh:
KELOMPOK 1I
Adella oktavia arista, S. Kep (2114901002) Novia melta sari, S. Kep (2114901029)
Fatiha tasya alana, S. Kep (2114901014) Selvi radiatul mardiah, S. Kep (2114901041)
A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2019) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia
mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara
berkembang lainnya. Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak
kelompok usia kurang dari 12 tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak
Indonesia mengalami masalah gigi berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat
gigi yang salah (Dumiyani, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo
(2011) kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh terhadap risiko kejadian karies gigi.
Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep Kes Tahun 2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan
Kusuma Buana Tahun 2007).
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-
10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai
PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui
pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada anak-anak
sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi
merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan
gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan
benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan
gigi (Karinta, 2011).
F. Setting tempat
Keterangan:
: moderator : Falisitator
: presenter : peserta
: observer
G. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Seluruh Mahasiswa Kelompok 1
1. Moderator : Adella Oktavia Arista
2. Penyaji/Presentator : Novia Melta Sari, S.Kep
3. Fasilitator 1 : Ronaldo, S.Kep
4. Fasilitator 2 : Liza Anggraini, S.Kep
5. Observer : Dela Arya Masitah, S.Kep
6. Fasilitator 3 : Selvi Radiatul Mardiah, S.Kep
7. Fasilitator 4 : Susi Nurah Mita, S.Kep
8. Dokumentasi dan Absensi : Fatiha Tasya Alana, S.Kep
H. Pengorganisasian dan fungsinya/uraian tugas
a. Moderator :
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
6) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
7) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
8) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
b. Presentator:
1) Menggali pengetahuan pasien tentang Pengertian menggosok gigi
2) Menjelaskan materi tentang Pengertian menggosok gigi
3) Menjawab pertanyaan peserta
4) Menggali pengetahuan pasien tentang Fungsi gigi dan Tujuan menggosok gigi
5) Menjelaskan materi tentang Fungsi gigi dan Tujuan menggosok gigi
6) Menjawab pertanyaan peserta
7) Menggali pengetahuan pasien tentang Akibat tidak menggosok gigi
8) Menjelaskan materi tentang Akibat tidak menggosok gigi
9) Menjawab pertanyaan peserta
10) Menggali pengetahuan pasien tentang Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
11) Menjelaskan materi tentang Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
12) Menjawab pertanyaan peserta
13) Menggali pengetahuan pasien tentang Cara menggosok gigi yang baik dan benar
14) Menjelaskan materi tentang Cara menggosok gigi yang baik dan benar
15) Menjawab pertanyaan peserta
c. Fasilitator :
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
2) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
3) Memotivasi pasien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
4) Memotivasi pasien untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
5) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
6) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
7) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
d. Observer :
1) Evaluasi Struktur
2) Evaluasi proses
3) Evaluasi hasil
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Diharapkan laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b. Diharapkan penyuluhan dilakukan di Perumahan Warga di Kelurahan Lubuk
Buaya Kecamatan Koto Tangah
c. Diharapkan peserta menghadiri penyuluhan.
d. Diharapkan tempat, media, dan alat penyuluhan lengkap dan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses :
a. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Diharpkan waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c. Diharapkan peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. Diharapkan peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu
sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan :
1. Diharapkan 75% ibu-ibu dapat menjelaskan Pengertian menggosok gigi
2. Diharapkan 75% ibu-ibu dapat menyebutkan fungsi gigi dan Tujuan
menggosok gigi
3. Diharapkan 75% ibu-ibu dapat menyebutkan Akibat tidak menggosok gigi
4. Diharapkan 75% ibu-ibu dapat menyebutkan Waktu yang tepat untuk
menggosok gigi
5. Diharapkan 75% ibi-ibu dapat menjelaskan Cara menggosok gigi yang baik
dan benar
Lampiran
“Materi Penyuluhan Cara Menggosok Gigi Yang Baik Dan Benar”
A. Pengertian
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut. Mereka memiliki
struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas.
Gigi merupakan alat pencernaan makanan yang sangat penting karena dapat
membantu alat-alat pencernaan dalam yang lain untuk melumatkan makanan. Gigi
yang baik dan sehat berwarna putih dan tidak berlubang.
Menggosok gigi adalah rutinitas yang penting dalam menjaga dan memelihara
kesehatan gigi dari bakteri dan sisa makanan yang melekat dengan menggunakan
sikat gigi.
Menggosok gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar
gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat.
B. Fungsi Gigi dan Tujuan Menggosok Gigi
Gigi mempunyai peranan antara lain seperti berikut:
1. Estetika
Dengan fungsi itu menyebabkan enzim pencernaan dapat bekerja dengan baik
Adanya tekanan gigi seri ke permukaan lidah dapat memperjelas suara yang
dihasilkan. Coba perhatikan seorang nenek yang sudah tua dan mengalami ompong
gigi, saat berbicara akan menghasilkan suara yang tidak jelas.
Tujuan menggosok gigi itu sendiri
1. Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi setelah
sarapan dan kedua menjelang tidur.
2. Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur.
3. Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah makan, dianjurkan untuk
kumur-kumur dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan
yang masih menempel di gigi.
E. Cara Menggosok Gigi yang Tepat
Dalam menggosok gigi, tehnik apapun yang dipergunakan, yang harus
diperhatikan adalah cara menyikat gigi tersebut jangan sampai merusak strukur gigi.
Karena kebanyakan di lingkyngan masyarakat banyak yang salah dalam melakukan
penyikatan terhadap gigi sehingga mengakibatkan gigi banyak yang rusak. Berikut ini
adalah tehnik menyikat gigi yang tepat.
Adapun teknik atau cara menggosok gigi yang baik dan benar, yaitu:
1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat
di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi
2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bangian luar permukaan
setiap gigi atas dan bawah dengan posisi 45 derajat berlawanan dengan
garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat
dibersihkan.
3. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan
kiri dengan gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan
sedikit diputar sebanyak 10-20 kali gosokan juga. Lakukan pada rahang
atas terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi
diletakkan tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi.
4. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan
tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat
membersihkan cela-cela gigi. Rubah posisi sikat sesering mungkin.
5. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-
langit dengan menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi
sebelah kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bangian depan dapat anda
bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara vertical menghadap ke
depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah
mahkota gigi. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu dan dilanjutkan
dengan rahang bawah.
6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat
membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan
struktur gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri
dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi
telah terkikis.
8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang
kering sehingga dapat mongering setelah dipakai.
9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena
sikat gigi mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu
ke yang lain meski sikat sudah dibersihkan.
DAFTAR PUSTAKA
ASDI, IDAI, Persagi, 2016. Kesehatan Gigi Edisi Ke 3. Badan Penerbit FKUI
Santosa, Sugeng. 2014. Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: PT.Rieneka Cipta.