Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Tes Psikotes dan Tujuannya

Psikotes berasal dari kata psiko yang artinya kejiwaan atau mental dan tes yaitu pengujian atau
ujian. Jadi psikotes dapat dimaknai sebagai suatu bentuk pengujian tentang keadaan watak atau karakter
seseorang. Dalam artian luas dan yang saat ini banyak dijumpai bahwa tes psikologi tidak hanya menguji
sebatas nilai watak atau karakter saja tetapi juga menguji kemampuan (ability), bakat (aptitude),
kecerdasan (intelegensi), kepribadian (personality), minat (interest) dan masih banyak yang lainnya.

Bentuk ujian psikologi dapat disederhanakan sebagai induk tes psikologi. Orang sering menyebut
psikotes yang memiliki struktur yang sangat umum dalam hal cakupannya sehingga dapat melibatkan
segala bentuk ilmu pengetahuan.

Sebagai induk, maka wajarlah psikotes sering diindikasikan sebagai tes yang tidak focus.
Maksudnya adalah psikotes sebagai materi tes yang bisa digunakan untuk segala kepentingan dan
tujuan. Misalnya untuk merekrut manajer perusahaan, karyawan perusahaan, tes cpns atau calon
pegawai negeri sipil yang akan dilaksanakan dan psikotes untuk masuk perguruan tinggi.

Kelebihan psikotes yang umum ini adalah kemampuannya untuk mempresentasikan kemampuan
seseorang menjadi sangat global yang mencakup segala hal. Namun, kelemahannya sekaligus terletak
pada faktor keumumnya itu. Oleh karena itu, untuk menyiasati kekurangan ini buat tujuan-tujuan khusus
maka perlu dilakukan lagi tes psikologi khusus dengan tujuannya masing-masing.

Jenis-Jenis Psikotes dan Tujuannya

Secara umum jenis psikotes yang sering digunakan adalah tes kecerdasan dan tes kepribadian.

A.Tes Kecerdasan

1) Tes Verbal
Tes verbal mengungkap kemampuan seseorang tentang konsep kata-kata, hubungan kata atau kalimat
dan pengenalan seputar pembendaharaan kata. Materi tes verbal terdiri dari tes persamaan kata, lawan
kata, padanan kata (similarity). hubungan kata (analogi) serta pengetahuan umum dan bahasa.

2) Tes Kuantitatif
Tes kuantitatif terdiri dari tes deret angka dan huruf, tes logika matematika, tes aritmatika dan konsep
aljabar serta tes matematika berpola. Tes ini tidak ubahnya tes berhitung, dimana kecepatan, keakuratan

1|Psikotes
dan ketelitian yang menjadi ukuran penilaian. Namun anda tidak perlu khawatir sebab umumnya bentuk
tes kuantitatif ini tidak menuntut kita untuk menghafal rumus matematika. Tes ini untuk melihat
bagaimana cepat dan akuratnya seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi.

3) Tes Penalaran
Tes penalaran terdiri dari penalaran logis dan analitis. Tes ini digunakan untuk menguji kemampuan
seseorang dalam memahami, mencerna, menganalisis kemudian mengungkapkan sesuatu hal yang
tersembunyi dalam bentuk kesimpulan yang bersifat logis.

4) Tes Persepsi Gambar


Tes persepsi gambar, ada juga yang menyebutnya sebagai tes logika penalaran atau tes logika gambar.
Tes ini terdiri dari sederet gambar yang memiliki pola dan irama gambar yang tersusun secara beraturan.
Bentuk tes soal ini sangat banyak variasinya, antara lain melanjutkan seri gambar, identifikasi atau
pengelompokkan gambar, membedakan gambar dan padanan bentuk gambar. Tes ini bertujuan untuk
mengukur daya imajinasi, ketelitian dan kemampuan seseorang dalam memahami pola-pola tertentu dan
penalaran.

5) Tes Spasial
Tes spasial merupakan tes gambar, baik berirama maupun tidak. Tujuan dari tes ini adalah untuk
menggali bagaimana mudahnya seseorang melihat dan memanipulasi potongan-potongan figur dalam
ruang. Variasi soal yang umum disajikan dalam tes ini adalah kerangka bangun ruang, perputaran dan
pencerminan.

6) Tes Angka Berkolom


Tes angka berkolom digunakan untuk menguji ketelitian, kecepatan menyelesaikan soal, serta
konsistensi dalam hal kekuatan dan ketahanan dalam menyelesaikan soal. Tes ini tidaklah sulit karena
yang diperlukan adalah ketelitian dan kecepatan berpikir. Bentuk soal tes ini berupa angka-angka yang
sajikan dalam bentuk kolom dari atas ke bawah dalam satu lembar kertas bolak balik seukuran A1.
Tugasnya adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan bukan jumlah totalnya. Hasil penjumlahan
dua angka yang berdekatan tersebut ditulis di sebelah kanan di antara kedua angka tadi dan yang
dituliskan hanyalah angka terakirnya saja. Misalkan 8 + 9 = 7 (angka pertama yaitu 1 jangan ditulis).
Aturannya, pengerjaan penjumlahan itu dilakukan secara berurutan, artinya anda tidak boleh loncat
melewati satu baris atau angka tanpa isi terlebih dahulu. Jika waktu masih tersedia tetapi telah
menyelesaikan penjumlahan dalam satu lembar bolak-balik maka peserta tes boleh minta kertas
tambahan kepada pengawas tes.

2|Psikotes
B. Tes Kepribadian

1) Tes Questioner
Tes questioner atau menjawab pertanyaan. Terdapat 2 model tes questioner yaitu pernyataan yang bila
sesuai dengan keadaan diri kita beri tanda (+) dan bila tidak sesuai beri tanda (-) serta penyataan yang
bila kita setuju dijawab YA dan jika kita tidak setuju dijawab TIDAK. Kunci utama dalam tes ini adalah
menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya dalam menjawab tes questioner ini.

2) Wartegg Test (Melanjutkan 8 Gambar)


Tes ini terdiri dari 8 kotak segi empat. Setiap segi empat berisi suatu tanda tertentu yang tidak emiliki arti
khusus. Peserta tes diminta melengkapi tanda kecil tersebut sehingga menjadi sebuah gambar yang utuh
dan memiliki makna. Peserta tes boleh menggambar apa saja yang diinginkan dan boleh mulai dari tanda
mana saja yang disukai. Tidak perlu mengikuti urutan seperti susunan segi empat tersebut.

Terakhir, dalam setiap kotak yang sudah dilengkapi, kita harus memberi judul gambar tersebut. Anda
boleh menggunakan penghapus tetapi tidak boleh memutar posisi kertas. Tes ini bukanlah untuk menguji
kemampuan menggambar tetapi cara dan proses mengerjakannya karena proses menggambar secara
psikologi muncul dari alam bawah sadar sehingga tidak bisa dimanipulasi.

3) Gambar Orang, Pohon dan Rumah

Draw a Person Test

Draw a person test yaitu tes menggambar orang yang digunakan untuk mengukur kestabilan emosi,
tanggung jawab dan kepercayaan diri. Letak, ukuran dan kekuatan garis dari semua bagian tubuh yang
digambar harus proporsional. Bentuk orang yang digambar harus menampakkan bagian-bagian tubuh
secara lengkap yaitu, tampak kedua tangan dan kaki, berpakaian, tampak hidung, telinga, mulut dan
bagian tubuh lainnya. Untuk wajah, gambarlah wajah penuh semangat, gambarlah orang yang sedang
beraktivitas. Jangan menggambar dengan coretan-coretan tampak kotor dan garis berulang-ulang,
gambar di tengah-tengah kertas (proporsional dari semua sisi).

Tes Menggambar Pohon

Tes gambar pohon digunakan untuk menilai ego, emosionalitas, kepekaan, sikap dan adaptasi. Tes
menggambar pohon khususnya di Indonesia, biasanya disertai catatan bahwa gambar pohon yang akan
dibuat adalah pohon berkayu dan tidak diperkenankan menggambar jenis bambu, pisang, kelapa, kapuk,
cemara dan rumput. Gambarlah pohon yang berkayu (menunjukkan kekuatan kepribadian seseorang)

3|Psikotes
seperti pohon mangga atau apel. Gambar pohon harus tampak secara detail memiliki batang, daun,
ranting, akar, bunga dan buah. Gambarlah secara jelas (tidak abstrak), tidak ada coretan yang berulang-
ulang serta gunakan garis tegas yang kuat. Gambarlah secara tegak lurus, tidak miring ke kanan atau ke
kiri, posisi gambar sebaiknya di tengah kertas dan proporsional, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

Tes Menggambar Rumah

Tes menggambar rumah bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan ketikberesan jiwa subyek. Yang
menjadi penilaian dalam menggambar rumah ini adalah ukuran rumah, kualitas rumah dan kelengkapan
rumah. Gambar rumah bagus dan tidak bagus berbeda penilaiannya. Gambarlah rumah lengkap dengan
bagian-bagiannya seperti pintu, jendela, atap dan pagar. Bentuk gambar harus proporsional
juga.Gunakan garis tegas, hindari coretan atau garis bekas hapus yang terlihat kotor.

House, Tree, Person Test

House tree person test artinya menggambar rumah, pohon dan orang dalam satu kesatuan.

4|Psikotes

Anda mungkin juga menyukai