Anda di halaman 1dari 5

Contoh Psikotes Gambar & Tips Mengerjakannya

Sebuah proses rekrutmen mulai dari pencarian pelamar dan berakhir dengan diterimanya
sekelompok surat lamaran.

Jadi, hasilnya nanti akan berupa sekelompok pelamar yang dipilih melalui proses seleksi.

Tahapan selanjutnya yakni menetapkan calon pegawai mana yang memenuhi syarat untuk bisa
diterima, dan pegawai mana yang ditolak lamarannya.

Tahapan ini kita sebut seleksi, yaitu rangkaian kegiatan yang perusahaan atau organisasi
lakukan untuk dapat mengambil keputusan tentang siapa-siapa dari calon pegawai yang paling
tepat (memenuhi syarat) untuk bisa diterima menjadi pegawai dan siapa-siapa yang seharusnya
ditolak untuk menjadi pegawai.

Salah satu instrumen dalam proses seleksi adalah psikotes.

Psikotes pada dasarnya bertujuan untuk mengerti kecenderungan sikap, kepribadian, minat, dan
intelegensi seseorang.

Hasil psikotes tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi
standar yang perusahaan inginkan atau tidak melalui gambaran (profil psikogram) setiap
individu yang mengikuti tes tersebut.

Ada beberapa jenis psikotes yang sering muncul ketika rekrutmen kerja. Beberapa di antaranya
justru tidak mementingkan benar atau salah dalam menjawab karena mengarah pada aspek
kepribadian manusia, selain inteligensi. Sebagai contohnya adalah psikotes yang memanfaatkan
gambar sebagai medianya.
Tes Logika Deret Gambar (Penalaran)

Tes kedua yang menggunakan gambar adalah Tes Psikotes Logika Deret Gambar yang pasalnya
memiliki konsep yang serupa dengan tes logika artimatika.

Adapun yang membedakan adalah penggunaan media gambarnya yang menggunakan 3 atau 2
dimensi.

Dalam pengerjaan tes ini beberapa tips yang harus kamu ingat adalah harus teliti dan fokus.

Dikarenakan gambar-gambar yang ada pada soal tersebut bisa “menjebak” kamu dengan konsep
serupa tapi tidak sama.

Tes Menggambar Manusia (Draw a Man/ Goodenough–Harris)

Draw a Man merupakan sebuah cara mengetahui refleksi peserta psikotes terhadap pandangan
diri secara profesional.

Pada tes ini kamu penguji minta untuk bisa menggambarkan manusia lengkap dengan deskripsi
usia, jenis kelamin, dan aktivitas yang sedang manusia lakukan tersebut dalam gambar kamu.

Namun untukmu yang tidak begitu mahir dalam menggambar jangan khawatir karena yang
penguji lihat bukanlah keindahan dan sempurnanya dari gambar tersebut, melainkan makna
yang tersirat di dalamnya.
Nah, sebelum mengerjakannya tidak ada salahnya untuk melakukan tips berikut ini:

 Gambarlah manusia sesuai dengan jenis kelaminmu. Jika kamu perempuan maka
gambarlah perempuan, berlaku juga sebaliknya.
 Gambar manusia secara lengkap dari mulai ujung rambut sampai kaki. Jangan lupa
gambar pula anggota tubuh lainnya secara utuh.
 Gambar sedetail mungkin. Jika kamu menggambar seorang dokter, sebaiknya gambar
dengan utuh dokter tersebut mulai dari pakaian dinas hingga aktivitas yang biasa
dilakukannya.
 Jangan membuat penekanan pada muka gambar orang yang kamu buat karena ini akan
berarti bahwa kamu adalah orang yang tidak percaya diri.
 Jangan membuat gambar terlalu besar karena akan berarti kamu terlihat dominan.
 Usahakan kamu menggambar detail jari tangan orang tersebut.

Tes Menggambar Pohon (Baum)

Pada tes psikotes ini, penguji akan menyuruhmu untuk menggambar pohon di sebuah kertas.

Baum test merupakan sebuah tes menginstruksikan menggambar sebuah pohon berkambium
mulai dari akar, badan pohon, cabang, batang dan daun.

Dalam tes ini aturan yang harus kamu taati adalah untuk menggambar sebuah pohon
berkambium (dikotil), bukan pohon tak berkambium seperti pisang, kelapa, dan bambu.

Namun lagi-lagi jangan khawatir, sama halnya dengan menggambar manusia, pada tes ini
bukan dinilai dari keindahannya melainkan penguji akan melihat karakter dan kepribadianmu.

Penilaian karakter dari peserta acara mulai dari berbagai macam aspek gambar.

Kambium menunjukan kepercayaan diri, batang mengindikasikan directness, akar


menggambarkan stabilitas, dan daun dapat melihat introvert atau extrovert.

Tips untuk menggambar pohon adalah menggambar pohon yang kokoh lengkap dengan ranting
dan daun serta buahnya.
Tes Kraepelin dan Pauli

Tes Kraepelin dan Pauli atau kita kenal sebagai tes koran merupakan sebuah tes yang berbentuk
sejumlah deretan angka (kolom).

Pelaksanaan Tes Kraepelin berupa tes yang menghitung runtutan angka ke atas sedangkan Tes
Pauli menghitung runtutan angka ke bawah.

Tes Kraepelin dan Pauli menganalisa ketelitian, ketahanan, dan daya fokus seseorang dalam
menghitung sejumlah angka.

Ketika mengisi pertanyaan, carilah ritme yang tepat sehingga waktu dapat terpakai dengan baik.

Hal yang paling penting dalam menjalani tes ini adalah fokus, konsentrasi yang kuat dalam
menghitung runtutan angka.

Serta jangan lupakan beberapa tips berikut ini:

 Pakailah pensil biasa, tidak kami sarankan menggunakan pensil mekanik yang rentan
patah.
 Persiapkan minimal 2 buah pensil dan juga rautan agar bisa digunakan ketikan pensil
tiba-tiba patah.
 Tidak boleh menghapus jawaban yang salah. Sebaiknya cukup dengan mencoret jawaban
tersebut kemudian tuliskan jawaban yang benar di sampingnya.
 Jangan ragu untuk bertanya pada penguji bila ada yang tidak kamu pahami.

Pengertian Psikotes Gambar dan Tujuannya


Psikotes Gambar adalah tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
seseorang dalam menginterpretasikan, mengekspresikan, dan menyelesaikan masalah melalui
gambar.

Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan individu dalam berpikir kreatif,
analitis dan sintetis serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dari
gambar yang diberikan.

Psikotes Gambar sangat bermanfaat digunakan dalam proses rekrutmen karyawan, seleksi
masuk perguruan tinggi, atau evaluasi kinerja karyawan. Psikotes ini merupakan salah satu
metode yang digunakan dalam proses seleksi untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dari gambar yang diberikan.
Cara Kerja Psikotes Gambar dan Tahapannya
Cara kerja Psikotes Gambar adalah dengan memberikan sejumlah gambar yang dapat
diinterpretasikan secara berbeda-beda kepada peserta tes. Peserta tes diminta untuk menjelaskan
atau menggambarkan apa yang mereka lihat dari gambar tersebut. Tahap-tahap yang dilalui
dalam Psikotes Gambar meliputi:

1. Tahap Persiapan: peserta tes akan diberikan petunjuk mengenai cara mengerjakan tes dan
disediakan alat tulis yang dibutuhkan.

2. Tahap Pengumpulan Data: peserta tes akan diberikan sejumlah gambar yang harus
diinterpretasikan dan dituangkan dalam bentuk kata-kata atau gambar.

3. Tahap Analisis: jawaban yang diberikan oleh peserta tes akan dianalisis oleh psikolog
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan individu dalam berpikir kreatif, analitis dan
sintetis serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dari gambar
yang diberikan.

4. Tahap Interpretasi: hasil dari analisis akan diterjemahkan ke dalam bentuk laporan yang
akan digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.

5. Tahap Penyampaian Hasil: hasil dari Psikotes Gambar akan disampaikan kepada peserta
tes dan pihak yang berkepentingan.

Melalui proses tahap-tahap tersebut, Psikotes Gambar dapat memberikan gambaran yang unik
dan akurat tentang kemampuan individu dalam menginterpretasikan, mengekspresikan dan
menyelesaikan masalah melalui gambar.

Anda mungkin juga menyukai