II) Mean y =
III) Mean x =
• b=
• a = V – (b.VI)
• Y50 = a+ (b . 50)
• Y0 = a + (b.0)
= Y50 – Y0
• HANKER cara lain :
a=
• Y50 = a + (b.50)
Y0 = a +(b.0)
• HANKER = Y50 – Y0
Y0 = a + (b.0)
Y50 – Y0 =
ASPEK PERBEDAAN KREAPLIN PAULI
ARAH PENJUMLAHAN DARI ATAS KE BAWAH DARI BAWAH KE ATAS
LEMBAR KERJA A4 atau F4 SEPERTI KORAN
JUMLAH KOLOM 40 KOLOM LEBIH DARI 40 KOLOM
WAKTU 20 MENIT 60 MENIT
• Tes kraepelin dan pauli ini bertujuan untuk
melihat konsistensi, stabilitas emosi,
kecepatan dan ketahanan kerja serta ketelitian
• Interpretasi hasil dapat mencakup :
• 1. Kecepatan, bisa mengindikasikan tempo kerja.
• 2. Ketelitian, bisa mengindikasikan konsentrasi
kerja.
• 3. Keajekan, bisa mengindikasikan stabilitas
emosi.
• 4. Ketahanan, bisa mengindikasikan daya tahan
terhadap situasi menekan.
• INTERPRETASI Individu dikatakan memiliki
performance kerja yang baik jika dalam
rentang waktu yang lama, dalam situasi
menekan (stresfull) mampu menampilkan
unjuk kerja yang cepat, teliti, dan stabil.
Cara Skoring Tes Kraepelin/Pauli
• Membuat garis sambung dari puncak-puncak tertingg sehingga
membentuk grafik
• Membuat garis timbang untuk melihat konsistensi dan stabilitas emosi.
Rumusnya = (puncak tertinggi + puncak terendah) / 2,
• Emosi fluktatif jika skor lebih dari 8/9, jika kurang bisa dikatakan
cendrung stabil
• Memeriksa kecepatan kerja peserta dalam mengerjakan kolom setiap
menit.
2x (banyak angka di atas garis timbang - di bawah garis timbang) /
banyak kolom
• Memeriksa ketelitian dengan menjumlah banyaknya kesalahan dan
jumlah kolom yang terlewati. Hasilnya dicek dengan norma dan
diperoleh skor ketelitian kerja.
• Mencari skor ketahanan kerja dengan melihat skor fluktuasinya
INSTRUKSI
• Jumlahkan masing-masing angka dengan tenang
dan teliti.
• Jika hasilnya puluhan, buang angka puluhan,
tuliskan angka satuan saja.
• Lanjutkan hingga batas waktu untuk 1 kolom
habis.
• Jika pengawas sudah mengatakan "PINDAH",
segeralah untuk pindah ke kolom berikutnya, tidak
perlu melanjutkan sisa soal di kolom sebelumnya.