Anda di halaman 1dari 24

TES KREAPLIN dan Tes PAULI

Aisyah putri rawe mahardika


• Tes Kraepelin adalah alat ukur yang dibuat
oleh psikiater dari Jerman bernama Emil
Kraepelin pada abad 19. Mulanya tes ini untuk
mendeteksi abnormalitas pada individu, tapi
belakangan digunakan juga oleh kalangan
militer dan perusahaan
• Speed Test
• Pauli test merupakan tes yang dikembangkan
dari tes kraepelin besutan Emil Kraepelin
Pengembangan tes ini dilakukan oleh Richard
Pauli, Wilhelm Arnold, dan Vanmethod di
tahun 1938
• ketelitian, kecepatan, ketekunan, dan daya
tahan. Tes juga dapat memperlihatkan tingkat
stabilitas emosi
• TES KRAEPELIN Menurut Guilford (1959),
penjumlahan item yang berupa angka satuan
ini, bila ditinjau dari fungsi mental, tergolong
convergent thinking. Namun jika dilihat dari isi
itemnya tergolong numerical facility, yakni
kecakapan menggunakan angka dengan cepat
dan teliti. Menurut Freeman (1962), hasil tes
ini sangat dipengaruhi oleh faktor sensory
perception dan motor response.
• Menurut Thrustone (dalam Anastasi, 1968),
item-item dalam tes Kraepelin mengandung
salah satu kemampuan mental primer yaitu
faktor number, dimana didalamnya tercakup
kemampuan menghitung simple arithmetic
secara tepat dan teliti
Aspek yang terlihat
• Penyesuaian, terlihat dari berapa total penjumlahan
dan grafiknya.
• Stabilitas emosi, terlihat dari deviasi atau rata-rata
skor penjumlahan rendah dan tinggi.
• Daya tahan, terlihat pada skor penjumlahan
keseluruhan.
• Akurasi atau Konsentrasi, terlihat pada jumlah
kesalahan.
• Motivasi, terlihat pada skor penjumlahan dan grafik.
Peralatan yang dibutuhkan :
1. Lembar soal tes Kraepelin, tes ini terdiri dari 45
jalur angka, namun yang biasanya dikerjakan
hanya 40 jalur angka.
2. Stopwatch
3. Pensil (disarankan ada cadangan)
4. Meja yang cukup luas supaya testee
dimungkinkan membuka lebar-lebar lipatan
lembar soal tes Kraepelin dan kursi.
5. Papan tulis dan kapur tulis atau flipchart untuk
menjelaskan cara pengerjaan tes.
• INSTRUKSI : Dalam tes ini anda akan menghadapi
kolom-kolom yang terdiri dari angka-angka. Tugas
anda adalah :
1. Menjumlahkan tiap-tiap angka dengan satu angka di
atasnya (beri contoh dengan mengutip 10 angka
terbawah kolom pertama). Jadi anda kerjakan dari
bawah ke atas.
2. Dari hasil penjumlahan ini, anda hanya menuliskan
angka satuannya saja. Misalnya penjumlahan 5 dan 9
adalah 14, maka yang anda tulis cukup angka 4-nya saja.
Angka satuan itu hendaknya ditulis di sebelah kanan,
tepat diantara kedua angka yang baru anda jumlahkan.
3. Bila anda membuat kesalahan dalam emnjumlahkan
atau menulis, misalnya seharusnya 9 anda tulis 6, maka
anda tidak perlu menghapus angka yang salah itu. Cukup
anda coret angka yang salah itu dan dibetulkan
disampingnya atau anda pertebal dengan angka yang
benar (beri contoh).

4. Setiap beberapa saat anda akan mendengar ketukan


semacam ini (beri contoh ketukan). Pada saat ketukan itu
anda harus pindah ke kolom sebelah kanannya. Mulailah
lagi menjumlahkan angka-angka di kolom itu dari bawah
ke atas, demikian seterusnya (jangan berhenti dulu).
• 5. Anda hendaknya bekerja secepat dan seteliti
mungkin.
• 6. Sebagai latihan, marilah kita kerjakan contoh
yang terdiri dari dua lajur angka yang terdapat
pada lembaran tes. Kita mulai dari lajur paling
kiri. Mulai dari bawah, jumlahkan tiap angka
dengan angka di atasnya. “Ya. Mulai !” (setelah
30 detik beri tanda ketukan). :stop! Pindah
kolom berikutnya!” (setelah 30 detik, bunyikan
ketukan) “Ya! Berhenti!
(waktu : 30 detik/kolom jadi seluruh 40 kolom :
20 menit)
• PANKER (Kecepatan Kerja)
MEAN =
8-9 tidak stabil

• TIANKER ( Ketelitian Kerja)


SE + SS = SE = Sum of eror
SS = Sum of skip
• JANKER (keajegan kerja)
T-R = 7 – 0 = 7
T = Nilai tertinggi
R = Nilai Terendah
• HANKER (ketahanan kerja)
I) N.

II) Mean y =
III) Mean x =
• b=
• a = V – (b.VI)
• Y50 = a+ (b . 50)
• Y0 = a + (b.0)
= Y50 – Y0
• HANKER cara lain :
a=
• Y50 = a + (b.50)
Y0 = a +(b.0)

• HANKER = Y50 – Y0
Y0 = a + (b.0)
Y50 – Y0 =
ASPEK PERBEDAAN KREAPLIN PAULI
ARAH PENJUMLAHAN DARI ATAS KE BAWAH DARI BAWAH KE ATAS
LEMBAR KERJA A4 atau F4 SEPERTI KORAN
JUMLAH KOLOM 40 KOLOM LEBIH DARI 40 KOLOM
WAKTU 20 MENIT 60 MENIT
• Tes kraepelin dan pauli ini bertujuan untuk
melihat konsistensi, stabilitas emosi,
kecepatan dan ketahanan kerja serta ketelitian
• Interpretasi hasil dapat mencakup :
• 1. Kecepatan, bisa mengindikasikan tempo kerja.
• 2. Ketelitian, bisa mengindikasikan konsentrasi
kerja.
• 3. Keajekan, bisa mengindikasikan stabilitas
emosi.
• 4. Ketahanan, bisa mengindikasikan daya tahan
terhadap situasi menekan.
• INTERPRETASI Individu dikatakan memiliki
performance kerja yang baik jika dalam
rentang waktu yang lama, dalam situasi
menekan (stresfull) mampu menampilkan
unjuk kerja yang cepat, teliti, dan stabil.
Cara Skoring Tes Kraepelin/Pauli
• Membuat garis sambung dari puncak-puncak tertingg sehingga
membentuk grafik
• Membuat garis timbang untuk melihat konsistensi dan stabilitas emosi.
Rumusnya = (puncak tertinggi + puncak terendah) / 2,
• Emosi fluktatif jika skor lebih dari 8/9, jika kurang bisa dikatakan
cendrung stabil
• Memeriksa kecepatan kerja peserta dalam mengerjakan kolom setiap
menit.
2x (banyak angka di atas garis timbang - di bawah garis timbang) /
banyak kolom
• Memeriksa ketelitian dengan menjumlah banyaknya kesalahan dan
jumlah kolom yang terlewati. Hasilnya dicek dengan norma dan
diperoleh skor ketelitian kerja.
• Mencari skor ketahanan kerja dengan melihat skor fluktuasinya
INSTRUKSI
• Jumlahkan masing-masing angka dengan tenang
dan teliti.
• Jika hasilnya puluhan, buang angka puluhan,
tuliskan angka satuan saja.
• Lanjutkan hingga batas waktu untuk 1 kolom
habis.
• Jika pengawas sudah mengatakan "PINDAH",
segeralah untuk pindah ke kolom berikutnya, tidak
perlu melanjutkan sisa soal di kolom sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai