Anda di halaman 1dari 5

Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Kualitas Anak

Uswatun Chasanah
Mahasiswa PGMI STAI Al-Fithrah Surabayau
uswatunchasanah1897@gmail.com, NIM: 201912126073

Abstrak: The parent is the main and first person in charge of the child from the
time he begins to grow in the mother's seed or womb until the child is born to the
earth and becomes a baby who then grows into children, teenagers to adults.
Parents have an obligation to take care of the child step by step until the child
develops into a creature that can adjust to his environment. The motivation of
parents in playing a very important role in improving the quality of children's
education. The child considers that parents are where they find affection and a
source of encouragement in the face of everything they encounter.

Keywords: parents, motivation, education, child.

Latar Belakang
Anak adalah amanah dari Tuhan yang sangat berharga yang harus dijaga
dengan baik, diperhatikan, serta dididik. Semua orang tua tentu berharap anak
mereka dapat tumbuh berkembang menjadi insan dengan pribadi yang baik dan
tumbuh kembang yang maksimal termasuk dalam hal pendidikan. Orang tua
adalah pusat yang utama yang berperan dalam memberikan pendidikan anak
dalam hal kecerdasan maupun kepribadian serta persiapan hidup dalam
bermasyarakat. Orang tua hendaknya memperhatikan setiap tumbuh kembang dan
pendidikan anak-anaknya karena peran orang tua sangatlah penting dalam proses
pendidikan bagi anak mereka.
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak bukanlah hal yang
sepele karena pendidikan merupakan suatu modal awal yang harus dimiliki setiap
individu yang hidup untuk dapat bertahan dalam menghadapi perkembangan
zaman. Motivasi orang tua dalam proses pendidikan anak mereka dapat
memberikan dampak positif bagi sang anak. Keterlibatan orang tua dalam
memotivasi anak tentu perlu didorong dengan jalinan komunikasi yang baik
antara orang tua dan anak.

Pembahasan
A. Orangtua sebagai Model
Hampir Semua orang dewasa dapat menjadi model panutan untuk
anak mereka, seperti guru, keluarga, teman orangtua, kakek-nenek,
tetangga, tetapi model yang paling utama bagi anak adalah orangtua yang
kreatif yang memusatkan perhatiannya terhadap bidang minatnya yang
menunjukkan keahlian dan displin diri dalam bekerja, semangat serta
motivasi. Orangtua dapat membantu anak menemukan potensi dan minat-
minat mereka yang paling mendalam dengan memberikan dorongan pada
anaknya untuk melakukan berbagai kegiatan yang beragam.
Orangtua hendaknya menghargai minat anak, dan menunjukkan
perhatian dengan melibatkan diri secara intelektual dengan anak,
mendiskusikan masalah, mempertanyakan, menjajaki dan mengkaji.
Potensi dan kreativitas anak akan berkembang baik jika orang dewasa
maupun anak mempunyai kebiasaan-kebiasaan kreatif. Sebagai contoh
misalnya kebiasaan mempertanyakan apa yang dilihat, mempunyai
pandangan baru, menemukan cara lain untuk melakukan suatu hal, dan
bersibuk diri secara kreatif sebanyak mungkin.1
B. Peranan Sikap Orangtua dan Dampaknya pada Anak
Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penentu bagaimana sikap
orangtua secara langsung yang dapat berpengaruh pada anak, seperti:
1. Kebebasan
Orangtua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak,
tidak otoriter, tidak membatasi kegiatan anak dan mereka tidak cemas
mengenai anak mereka, cenderung mempunyai anak yang kreatif.
2. Prestasi

1
Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 2003), 66.
Prestasi yang dimaksud bukanlah angka, tetapi orangtua
menghargai prestasi anak dengan berbagai bentuk, misalnya mereka
mendorong anak agar berusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan
karya-karya yang bermanfaat.
3. Menghargai Kreativitas
Anak yang kreatif mendapatkan berbagai dorongan dari orang tua
untuk melakukan hal-hal yang kreatif.
4. Respek
Biasanya anak yang cerdas dan kreatif memiliki orangtua yang
menghargai mereka sebagai individu, percaya dengan kemampuan
mereka, dan menghargai keunikan anak. Anak-anak ini secara alamiah
akan dapat mengembangkan kepercayaan diri untuk lebih berani
melakukan sesuatu yang orisinal.
5. Kedekatan emosi yang imbang
kreativitas anak dapat dihambat oleh suasana emosi yang dapat
menimbulkan rasa permusuhan, penolakan, atau rasa terpisah. Akan
tetapi keterikatan emosi yang berlebih juga tidak baik dalam
menunjang pengembangan kreativitas anak. Anak perlu merasa bahwa
ia diterima dan disayangi tetapi sebaiknya tidak menjadi terlalu
tergantung kepada orangtua.2
C. Peran Orangtua dalam Proses Perkembangan Anak
Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Muthmainnah, dalam proses
perkembangan anak, orang tua memiliki peran antara lain:
1. Mendampingi
Setiap anak tentu menginginkan perhatian dari orang tuanya.
Sebagian orang tua ada yang bekerja dan pulang ke rumah dalam
keadaan lelah, sehingga hanya memiliki sedikit waktu bertemu dan
berkumpul dengan keluarga. Bagi para orang tua yang menghabiskan
sebagian waktunya untuk bekerja di luar rumah, bukan berarti mereka

2
Singgih Gunarsa, Psikologi untuk Membimbing (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), 86.
gugur kewajiban untuk mendampingi dan menemani anak-anak ketika
di rumah.
2. Menjalin komunikasi
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam menjalin
hubungan orang tua dan anak karena komunikasi adalah jembatan
yang menghubungkan keinginan, harapan dan respon masing-masing
pihak. Melalui komunikasi, orang tua dapat menyalurkan harapan,
masukan, serta dukungan pada sang anak.
3. Memberi kesempatan
Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak.
Kesempatan pada anak dapat diartikan sebagai kepercayaan. Tentunya
melalui kesempatan tersebut, tidak hanya sekedar diberikan tanpa
adanya pengarahan dan pengawasan. Kesempatan yang diberikan pada
anak akan dapat menjadikan anak tumbuh menjadi sosok yang percaya
diri apabila diberikan kesempatan untuk mencoba, mengekspresikan,
mengeksplorasi dan mengambil keputusan.
4. Mengarahkan
Orang tua mempunyai posisi yang sangat strategis dalam
membantu agar anak memiliki dan dapat mengembangkan dasar-dasar
disiplin dalam dirinya.
5. Memberikan motivasi
Motivasi yang diberikan orangtua pada anaknya diharapkan agar
anak selalu berusaha mempertahankan dan juga meningkatkan apa
yang sudah dicapai. Apabila anak masih belum berhasil, maka
motivasi tersebut dapat melatih anak untuk pantang menyerah dan mau
mencoba lagi.3

3
Nursisto, Peningkatan Prestasi, Pendidik, dan Orang Tua (Jakarta: Insan Cendekia, 2002), 96.
Kesimpulan
Peran utama orangtua bagi anak sangatlah penting. Orang tua hendaknya
dapat menjadi jembatan anak untuk menggali potensi dalam diri anak sehingga
dapat meraih apa yang diimpikan. Pendidikan yang berkualitas dapat terwujud
apabila dalam praktiknya orang tua memegang peranan penting dalam prosesnya.
Orang tua dapat menstimulus anak dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang
dapat memancing rasa keingintahuannya meningkat. Maka dari itu, hendaknya
orang tua juga terlibat dalam proses belajar sang anak.

Daftar Pustaka
Anshari, Hafi, Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 2003.
Gunarsa, Singgih, Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
Nursisto, Peningkatan Prestasi, Pendidik, dan Orang Tua. Jakarta: Insan
Cendekia, 2002.

Anda mungkin juga menyukai