Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA YANG AKTIF DALAM

PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IIS 1

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH :
CLARA VALENTINA
NIM. F1092141009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA YANG AKTIF DALAM
PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IIS 1

Clara Valentina, Yohanes Bahari, Imran


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak
Email : clara.valentina16.cv@gmail.com

Abstract
The title of this thesis is "Analysis of Active Learning Styles of Students in
Sociology Learning in Class XI of IIS 1 SMA KemalaBhayangkari". The
problems of this research are (1) how, and (2) the factors which effect type of
student’s learning style which is active in learning sociology. The purpose of
this research to know about those problems about the researcher used
kualitatif method which descriptive research and the participants of this
research are six students of class XI IIS 1. The tools that used to collect the
data are observation, interview and documentation. The result of this research
are (type of students learning style are visual, auditorial, and kinestik). The
students that used visual and auditorial learning style are MT and VI, but they
more dominan to used visual. The students that used visual, auditorial,
kinestik are AD, DS, RS and UN, but they more dominan to used auditorial
learning style. (2) they are two factors which effect the students learning style
are physical (health and disability) and psychological (about the relationship
between the students and the people around them).

Keywords:Active Learning, Learning Sociology Learning Style.

PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses memahami sebuah informasi atau pelajaran
usaha yang dilakukan seseorang untuk yang sama. Cara memperoleh informasi
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa dikenal dengan istilah
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil gaya belajar.
pengalamannya sendiri dalam interaksi Menurut De Porter dan Hernacki
dengan lingkungannya (Slameto, 2015:13). (dalam Tutik Rachmawati dan Daryanto
Dalam proses belajar, seorang siswa 2015:17) gaya belajar adalah “kombinasi
membutuhkan suatu cara yang dianggapnya dari cara seseorang dalam menyerap
cocok atau nyaman dengan apa yang informasi, kemudian mengatur informasi,
dijalaninya selama proses belajar tersebut. dan mengolah informasi tersebut menjadi
Siswa memiliki cara yang berbeda dalam bermakna”.
belajar maka siswa pun cenderung belajar Gaya belajar berhubungan erat
sesuatu yang disukainya. Kemampuan dengan perbedaan cara penerimaan materi
siswa dalam memahami dan menyerap dari dunia luar dan menyampaikan pesan
pelajaran berbeda tingkatnya. Ada yang dari indera ke otak. Sangat berhubungan
cepat, sedang dan ada pula yang sangat dengan cara mengelola data bagaimana
lambat. Setiap individu tidak hanya belajar seseorang memproses atau memikirkannya
dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga dan menyimpan materi ketika sudah sampai
memproses informasi dengan cara yang ke otak. Yang paling berperan penting
berbeda. Karenanya, mereka seringkali dalam gaya belajar adalah bagaimana
harus menempuh cara berbeda untuk bisa caranya untuk memanfaatkan secara

1
maksimal semua alat indra yang dimiliki berdasarkan hasil wawancara kepada guru
untuk memahami dan menerima semua mata pelajaran sosiologi yaitu bapak
yang dipelajari sehingga mudah dipahami Ramadhani Taufik, siswa di kelas XI IIS 1
juga ditangkap oleh otak dan bagaimana tergolong aktif serta disiplin pada saat
juga mengelola otak yang dimiliki agar apa proses pembelajaran berlangsung dibanding
yang sudah dipelajari tersimpan kuat di dengan kelas XI IIS lainnya. Selain itu pada
memori otak. Selain penggunaan indera saat proses pembelajaran berlangsung
secara maksimal dan penggunaan otak peneliti melihat keenam siswa ini
untuk menerima dan menyimpan pelajaran mempunyai caranya tersendiri dalam
yang sudah dipelajari, mengatur waktu menerima, menyerap dan mengolah
belajar juga penting dalam proses belajar, informasi pelajaran yang mereka terima.
sebab dengan waktu yang teratur gaya Ada siswa yang senang belajar
belajar akan berjalan sempurna sehingga dengan cara melihat materi di papan tulis
akan menghasilkan suatu peningkatan hasil dan proyektor sambil mencatat materi di
belajar. buku catatan, ada siswa yang senang
Keaktifan merupakan salah satu hal membaca daripada dibacakan, ada siswa
yang juga penting dalam proses yang tetap fokus walaupun suasana kelas
pembelajaran. dengan adanya keaktifan saat terkadang ribut, ada siswa yang senang saat
proses pembelajaran maka siswa akan guru sedang menjelaskan materi pelajaran,
memiliki rasa antusias mengikuti proses ada siswa yang senang berdiskusi dan
pembelajaran. Menurut Sardiman (2011: menjelaskannya dengan panjang lebar, ada
98) keaktifan adalah kegiatan yang bersifat siswa yang berbicara perlahan saat
fisik maupun mental, yaitu berbuat dan mengungkapkan pendapat.
berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak Gaya belajar dan keaktifan belajar
dapat dipisahkan. Keaktifan belajar pada secara tidak langsung saling
siswa tidak lain adalah untuk mempengaruhi. Seorang siswa yang aktif di
mengkonstruksi pengetahuan mereka kelas perlu mengetahui gaya belajar yang
sendiri. Siswa aktif membangun sesuai dengan dirinya yang akan
pemahaman atas persoalan atau segala menimbulkan kenyamanan dalam belajar
sesuatu yang mereka hadapi dalam proses sehingga akan memicu hasil belajar yang
pembelajaran. Keaktifan siswa dalam baik dan meningkat pada siswa di dalam
belajar dapat dilihat dari keikutsertaannya kelas. Penelitian ini penting dilakukan
dalam melaksanakan tugas belajarnya. karena dengan mengetahui gaya belajar
Keaktifan siswa dapat berwujud perilaku- siswanya, guru bisa memilih metode
perilaku dan rasa antusias yang muncul mengajar dan media pembelajaran yang
dalam proses pembelajaran. Dengan adanya cocok bagi siswanya. Dalam hal ini,
keaktifan belajar pada siswa akan diperlukan kreativitas guru dalam
menyebabkan interaksi yang tinggi antara memvariasikan metode mengajar dan dalam
guru dengan siswa ataupun dengan diri hal pemilihan media pembelajaran. Dengan
siswa itu sendiri. demikian, diharapkan perbedaan gaya
SMA Kemala Bhayangkari belajar diantara peserta didik mampu
merupakan salah satu lembaga pendidikan diakomodir dengan baik dan dapat memicu
yang berada di Kubu Raya. Berdasarkan hasil belajar yang baik pada siswa.
hasil pra riset dan observasi awal pada Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
tanggal 11 agustus 2018, siswa kelas XI IIS melakukan penelitian mengenai analisis
1 diketahui berjumlah 31 orang, siswa gaya belajar siswa yang aktif dalam
perempuan berjumlah 13 orang dan siswa pembelajaran sosiologi di kelas XI IIS 1
laki-laki berjumlah 18 orang. Serta SMA Kemala Bhayangkari.

2
Tabel 1. Data Siswa Kelas XI IIS 1 yang Aktif dalam Pembelajaran Sosiologi

No Nama Keaktifan Dalam Pembelajaran


Turut serta dalam melaksanakan tugas, bertanya kepada guru
1 AD apabila tidak memahami pelajaran, mencari berbagai informasi
untuk memecahkan soal
Turut serta dalam melaksanakan tugas, melaksanakan diskusi
2 DS kelompok sesuai petunjuk guru, mencari berbagai informasi
untuk memecahkan soal
Turut serta dalam melaksanakan tugas, terlibat dalam
pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai
3 MT petunjuk guru, bertanya kepada guru apabila tidak memahami
pelajaran, mencari berbagai informasi untuk memecahkan soal,
berani untuk mengemukakan pendapat di kelas
Turut serta dalam melaksanakan tugas, terlibat dalam
pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai
4 RS
petunjuk guru, bertanya kepada guru apabila tidak memahami
pelajaran, mencari berbagai informasi untuk memecahkan soal
Turut serta dalam melaksanakan tugas, terlibat dalam
pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai
5 UN
petunjuk guru, bertanya kepada guru apabila tidak memahami
pelajaran, mencari berbagai informasi untuk memecahkan soal
Turut serta dalam melaksanakan tugas, terlibat dalam
pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai
6 VI petunjuk guru, bertanya kepada guru apabila tidak memahami
pelajaran, mencari berbagai informasi untuk memecahkan soal,
berani untuk mengemukakan pendapat di kelas

METODE PENELITIAN peneliti dari studi kepustakaan yang


Bentuk penelitian yang digunakan meliputi bahan-bahan dokumentasi, jurnal
dalam penelitian ini adalah penelitian penelitian, buku-buku referensi yang
kualitatif dan bersifat deskriptif data yang mendukung serta penelitian-penelitian
terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, terdahulu yang dapat membantu
bukan angka-angka, jika ada angka sifatnya mengungkapkan kebenaran dalam
hanya sebagai penunjang’’. Pemilihan penelitian ini. Teknik yang digunakan
lokasi, Lokasi penelitian ini dilakukan di dalam pengumpulan data pada penelitian ini
SMA Kemala Bhayangkari yang terletak di adalah dengan observasi, komunikasi
Jalan Adi Sucipto Kecamatan Sungai Raya langsung, dan dokumentasi. Penggunaan
Kabupaten Kubu Raya. Yang menjadi teknik ini adalah atas alasan untuk
instrument atau alat penelitian adalah mendapatkan data atau infomasi yang
penelitian itu sendiri. berhubungan dengan permasalahan
Sumber data primer didapat oleh penelitian.
peneliti melalui informan yang Alat pengumpulan data dalam
diwawancara. sebagai informan dalam penelitian ini berupa panduan observasi,
penelitian ini adalah keenam siswa yang panduan wawancara dan dokumentasi baik
aktif dalam pembelajaran sosiologi di kelas itu berupa arsip data maupun gambaran
XI IIS 1. Sumber data yang diperoleh untuk dilapangan. Penggunaan alat pengumpul
mendeskripsi data serta melacak informasi data ini bertujuan untuk memudahkan
yang ada. Sumber data sekunder diperoleh

3
peneliti dalam melakukan penelitian serta pada hari yang sama yaitu pada hari rabu
untuk memperkuat data penelitian. tanggal 26 september 2018 dan 3 oktober
Analisis data dilakukan dengan 2018 serta hasil wawancara pada hari jumat
mengorganisasikan data, menjabarkan ke tanggal 12 oktober 2018, keenam siswa
dalam unit-unit, melakukan sintesa, yakni AD, DS, MT, RS, UN dan VI
menyusun kedalam pola, memilih mana merupakan siswa yang aktif dalam
yang penting dan yang akan dipelajari, dan pembelajaran sosiologi di kelas XI IIS 1,
membuat kesimpulan yang dapat mereka terlihat lebih banyak berpartisipasi
diceritakan kepada orang lain. Pengujian dalam pembelajaran seperti melaksanakan
Keabsahan Data dalam bentuk tringulasi diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk
diantaranya, tringulasi sumber dan guru, bertanya kepada guru apabila tidak
triangulasi metode. Informan dalam memahami persoalan yang dihadapi,
penelitian ini adalah enam orang siswa di berusaha mencari berbagai informasi yang
kelas XI IIS 1 SMA Kemala Bhayangkari. diperlukan untuk pemecahan masalah dan
melatih diri untuk mencoba
HASIL PENELITIAN DAN mengungkapkan pendapat untuk
PEMBAHASAN pemecahan masalah. Selain itu ditemukan
Hasil Penelitian adanya 3 tipe gaya belajar pada masing-
Dari hasil penelitian yang sudah masing siswa yang aktif dalam
dilakukan oleh peneliti, penelti menemukan pembelajaran sosiologi yaitu gaya belajar
bahwa ada 3 tipe gaya belajar siswa yang visual, gaya belajar auditorial, dan gaya
aktif dalam pembelajaran sosiologi ini, belajar kinestetik serta ditemukan adanya
yaitu gaya belajar visual, gaya belajar perbedaan gaya belajar yang dominan pada
auditorial, dan gaya belajar kinestetik. masing-masing siswa.
Temuan ini berdasarkan hasil observasi Gaya belajar MT dan VI yakni gaya
yang peneliti lakukan dalam dua kali belajar visual dan auditorial tetapi gaya
pertemuan pada saat proses pembelajaran belajar yang lebih dominan adalah gaya
yaitu pada hari yang sama yakni hari rabu belajar visual. Sedangkan gaya belajar AD,
tanggal 26 september 2018 dan 3 oktober DS, RS dan UN yaitu gaya belajar visual,
2018 serta didukung dengan hasil auditorial, dan kinestetik tetapi gaya belajar
wawancara dengan keenam siswa dan guru yang lebih dominan adalah gaya belajar
mata pelajaran sosiologi. Selain itu peneliti auditorial.
juga menemukan adanya faktor-faktor Hal
yang mempengaruhi gaya belajar siswa inididukungdandibuktikandenganadanyaciri
yang aktif dalam pembelajaran sosiologi -cirigayabelajar yang tampakpadamasing-
ini, diantaranya faktor jasmani, faktor masingsiswasaatpenelitimengikuti proses
psikologis, faktor kelelahan, faktor pembelajaransebanyakdua kali, AD
keluarga, faktor sekolah, dan faktor menunjukkanciri-cirigayabelajar visual
masyarakat. Temuan ini berdasarkan hasil sepertiberpakaian yang
pengamatan yang peneliti lakukan pada hari rapidanmengikutiaturandenganbaik,
rabu tanggal 10 oktober 2018 dan didukung fokussaatpembelajaransedangberlangsung,
dengan hasil wawancara dengan keenam senangpadasaat guru membacakanmateri.
siswa dan guru mata pelajaran sosiologi. Ciri-
cirigayabelajarauditorialsepertimemintatem
Pembahasan annyauntuktidakributsaatbelajar,
Analisis Tipe Gaya Belajar Siswa Yang menggerakkanbibirketikamembaca,
Aktif Dalam Pembelajaran Sosiologi di memperhatikanbila guru
Kelas XI IIS 1 SMA Kemala sedangmenjelaskanmateri,
Bhayangkari membacadengansuara yang keras,
Berdasarkan hasil observasi yang aktifdikelasdanpandaiberdiskusi. Ciri-
dilakukan oleh peneliti sebanyak dua kali

4
cirigayabelajarkinestetiksepertimenyampaik bertanya ataupun menjawab. Sedangkan
ansesuatusecaraperlahandanmenggunakanja ciri-ciri gaya belajar kinestetik seperti pada
risebagaipenunjukketikamembaca. saat berbicara dia cenderung berbicara
DS menunjukkan ciri-ciri gaya perlahan.
belajar visual seperti berpenampilan rapi UN menunjukkan ciri-ciri gaya
dan mengikuti aturan yang berlaku dengan belajar visual seperti berpakaian rapi dan
baik, fokus saat belajar, senang dan mengikuti aturan yang ada dikelas dengan
memperhatikan ketika guru menjelaskan baik serta dapat fokus pada saat proses
materi. Ciri-ciri gaya belajar auditorial pembelajaran walaupun dalam keadaan
seperti meminta temannya diam jika terlalu yang riuh atau ribut. Ciri-ciri gaya belajar
ribut saat belajar, menggerakkan bibir dan auditorial seperti menggerakkan bibir saat
mengucapkan tulisan ketika sedang membaca buku pelajaran, senang membaca
membaca, memperhatikan ketika guru sesuatu dengan suara yang keras, belajar
sedang menjelaskan, senang membaca dengan cara mendengarkan apa yang
dengan suara keras dan aktif dalam belajar disampaikan atau didiskusikan, aktif
dan pandai berdiskusi. Ciri-ciri gaya belajar berdiskusi seperti bertanya pada saat proses
kinestetik seperti berbicara perlahan saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan ciri-
bertanya ataupun membaca, menggunakan ciri gaya belajar kinestetik seperti
jari sebagai penunjuk ketika sedang menyampaikan sesuatu dengan perlahan,
membaca. senang berpindah tempat duduk.
MT menunjukkan ciri-ciri gaya VI menunjukkan ciri-ciri gaya belajar
belajar visual seperti berpenampilan rapi visual seperti berpenampilan rapi dan
dan tidak pernah terlambat masuk pelajaran teratur saat mengikuti pembelajaran,
sosiologi, mengikuti aturan yang diberikan cenderung membaca dengan cepat, mudah
guru dengan baik, cenderung berbicara mengingat materi hanya dengan melihat
dengan nada yang cepat ketika membaca, materinya saja, dapat fokus saat
lebih mudah mengingat materi dengan pembelajaran, sering merasa bingung jika
melihat dan membaca, fokus pada saat diberikan perintah atau petunjuk dari guru,
proses pembelajaran berlangsung, sering senang dan memperhatikan ketika guru
bingung jika diberi perintah atau petunjuk membaca materi. Ciri-ciri gaya belajar
yang diucapkan guru, lebih senang auditorial seperti memperhatikan guru saat
membaca di lks atau di papan tulis dari menjelaskan materi, termasuk siswa yang
pada mendengarkan penjelasan guru. Ciri- aktif, pandai berbicara dan berdiskusi. Ciri-
ciri gaya belajar auditorial seperti dia ciri gaya belajar kinestetik tidak tampak
termasuk siswa yang senang berdiskusi pada VI. Serta berdasarkan hasil wawancara
seperti bertanya atau menjawab dan dengan guru mata pelajaran sosiologi yaitu
menjelaskannya dengan panjang. bapak Ramadhani Taufik yang menyatakan
Sedangkan ciri-ciri gaya belajar kinestetik bahwa ciri-ciri gaya belajar visual lebih
tidak tampak padanya. menonjol pada MT dan VI, serta ciri-ciri
RS menunjukkan ciri-ciri gaya gaya belajar auditorial lebih menonjol pada
belajar visual seperti berpakaian yang rapi AD, DS, RS dan UN.
dan mengikuti aturan yang diberikan Berdasarkan temuan diatas, siswa
dengan guru dengan baik, tidak terganggu yang aktif dalam pembelajaran sosiologi
adanya keributan dan bisa fokus mengikuti tidak menunjukkan satu gaya belajar saja
pembelajaran. Ciri-ciri gaya belajar melainkan kombinasi gaya belajar visual,
auditorial seperti menggerakkan bibir saat auditorial, dan kinestetik serta adanya
membaca, senang membaca dengan dominasi salah satu gaya belajar pada diri
bersuara dan mendengarkan, lebih senang siswa. Hal ini selaras dengan pernyataan
belajar dengan cara mendengarkan dan DePorterdanHernacki (2010: 112) yang
didiskusikan, aktif berdiskusi seperti menyatakanada 3 jenisgayabelajar yang

5
digunakanindividudalammemprosesinforma berbeda. Walaupunmerekamempunyai gen
si, yaitu: gayabelajarvisual (melihat), yang sama,
auditorial(mendengar) kemampuansiswauntukmemahamidanmeny
dankinestetik(melakukan) dan siswa tidak erapsuatuinformasisudahtentubedatingkatny
hanya belajar dengan membaca saja, tetapi, a, ada yang cepatdanada yang lambat.
menulis (membuat catatan materi Setiapsiswaakanmenggunakancaraberbedau
pembelajaran) sekaligus menyimak apa ntukdapatmemahamisebuahinformasiataupe
yang guru jelaskan. Siswa menghafal lajaran yang diberikan. Jadi guru
dengan mengulangi bacaan, senang tidakterpakupadasatumetodesaja. Hal
berdiskusi dengan teman-teman kelas atau iniselarasdenganapa yang diungkapkan
bertanya kepada guru, serta aktif melakukan Nana Sudjana (2010: 95) bahwa
gerak ketika belajar. “pendidikharussanggupmenentukanmetode
Adapun temuan lainnya guru pembelajaran yang paling
sosiologi di kelas XI IIS 1 belum sesuaidengangayabelajarmasing-masing,
menerapkan metode atau cara yang sertabahanuntukseluruhkelas”.
dilakukan untuk merangsang gaya belajar Karenaitulah, kreativitasdankemampuan
siswa dengan baik, untuk gaya belajar guru
visual seperti guru belum mendorong siswa untukmengenalgayabelajarpesertadidiknyas
untuk menggambarkan informasi yang angatpenting agar suasanapembelajaran di
diterimanya dengan menggunakan peta kelasbisadibangundenganlebihkondusifuntu
pikiran maupun tulisan berwarna, guru kbelajar.
belum memberikan kode warna untuk tiap-
tiap materi yang hendak disampaikan, guru Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
belum membagikan kata-kata atau garis Gaya Belajar Siswa Yang Aktif Dalam
besar setiap materi pelajaran yang Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IIS 1
disampaikan dengan memberikan ruang SMA Kemala Bhayangkari
yang kosong untuk menambah catatan. Berdasarkan hasil observasi pada hari
Untuk gaya belajar auditorial guru belum rabu tanggal 10 oktober 2018 dan hasil
menggunakan variasi vokal (ritme, volume, wawancara hari jumat tanggal 12 oktober
suara, intonasi) yang digunakan pada saat 2018 ditemukan adanya faktor-faktor yang
menyampaikan materi pelajaran, guru mempengaruhi gaya belajar siswa yang
belum menggunakan pengulangan dengan aktif dalam pembelajaran sosiologi, faktor-
cara meminta siswa mengulang kembali faktor tersebut ialah faktor jasmaniah
konsep-konsep kunci yang telah dipelajari, meliputi kesehatan dan cacat tubuh, keenam
guru belum menggunakan musik sebagai siswa yaitu AD, DS, MT, VI, RS dan UN
aba-aba untuk memulai suatu kegiatan. termasuk siswa yang sehat secara jasmani
Untuk gaya belajar auditorial guru belum dan tidak memiliki cacat tubuh seperti
menggunakan simulasi konsep agar setiap lumpuh, organ tubuh yang tidak lengkap
siswa dapat lebih mengerti materi yang dan kelima indera yang tidak berfungsi
dipelajarinya sehingga siswa dengan gaya dengan baik. Hal ini diperkuat dengan hasil
belajar yang berbeda ini belum dapat wawancara dengan keenam siswa terkait
memaksimalkan gaya belajarnya seperti kondisi fisiknya bahwa keenam siswa
yang dikatakan Marton (dalam Ghufron dan dalam keadaan sehat dan tidak mempunyai
Risnawati, 2014: 12) bahwa “kemampuan penyakit pada penglihatan yang
seseorang untuk mengetahui sendiri gaya berhubungan denga gaya belajar visual
belajarnya dan gaya belajar orang lain (melihat), pendengaran berhubungan
dalam lingkungannya akan meningkatkan dengan gaya belajar auditorial maupun
efektivitasnya dalam belajar”. kelainan atau cacat pada tubuh yang
Seorangpendidikperlumemahamibah berhubungan dengan gaya belajar
watiapsiswamempunyaigayabelajar yang kinestetik. Keenam siswa dalam kondisi
baik. Berdasarkan hasil tersebut faktor

6
jasmaniah salah satu faktor yang berupa omelan, relasi antara UN dengan
mempengaruhi gaya belajar siswa yang orang tuanya berjalan dengan baik dia juga
aktif dalam pembelajaran sosiologi, artinya dekat dengan orang tua dan saudaranya.
kondisi kesehatan fisik siswa yang baik Relasi antara VI dengan orangtua maupun
mendukung gaya belajarnya sehingga siswa saudaranya terjalin dengan baik. relasi yang
menjadi aktif dalam pembelajaran terjalin dengan baik antara anak dan
sosiologi. keluarga menyebabkan anak tidak
Faktor yang kedua adalah faktor mengelami tertekan dalam belajar sehingga
psikologis meliputi minat siswa dalam mereka dapat belajar dengan baik disekolah
belajar. Berdasarkan hasil wawancara maupun dirumah.
keenam siswa yaitu AD, DS, MT, VI, RS Faktor kelima yaitu sekolah meliputi
dan UN berpendapat bahwa mereka metode mengajar guru dan relasi antara
menyukai pelajaran sosiologi. Menurut guru dan siswa, pada saat proses
mereka pelajaran sosiologi mudah untuk pembelajaran berlangsung guru
dipelajari dan dimengerti. Hal ini diperkuat menggunakan berbagai metode mengajar
dengan hasil observasi yang peneliti seperti diskusi kelompok dan ceramah,
lakukan pada saat proses pembelajaran, relasi antara AD, DS, VI, MT, RS, dan UN
terlihat bahwa keenam siswa terlihat aktif dengan guru sosiologi berjalan dengan baik.
dalam pembelajaran seperti bertanya, Adanya hubungan yang baik antara guru
mengemukakan pendapat dan aktif dalam dan siswa maka proses pembelajaran akan
berdiskusi. Gaya belajar siswa yang diikuti berlangsung menyenangkan karena siswa
dengan minat belajar yang tinggi dapat merasa nyaman dan memotivasi siswa agar
membuat siswa menyerap informasi aktif dalam pembelajaran.
pelajaran dengan baik, sehingga gaya Faktor keenam yaitu masyarakat
belajarnya dapat dimaksimalkan. yang meliputi kegiatan siswa dalam
Faktor ketiga yaitu faktor kelelahan lingkungan masyarakat yang berada
meliputi kelelahan fisik, berdasarkan hasil disekitar rumah. AD dan tetangganya
observasi pada saat proses pembelajaran lumayan sering berkomunikasi satu sama
berlangsung peneliti melihat bahwa siswa lain. DS dan tetangganya masih menyapa
tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan satu sama lain. MT dapat bersosialisasi
karena pelajaran dimulai pada pukul 07.00 dengan baik dengan masyarakat yang ada di
pagi hingga pukul 09.00 pagi, sehingga lingkungannya walaupun dia belum terlalu
dengan tidak adanya rasa kelelahan pada akrab dengan masyarakat sekitar, hubungan
siswa maka siswa dapat menyerap yang terjalin antara RS dan teman-teman
informasi pelajaran dengan baik. disekitar berjalan dengan baik dan masih
Faktor keempat yaitu keluarga menjalin komunikasi satu sama lain, UN
meliputi relasi antar anggota keluarga, tidak terlalu akrab dengan orang-orang
relasi antara AD dan orangtuanya terjalin dilingkungannya tetapi dia menjalin
baik karena dia anak tunggal, orangtuanya hubungan dengan baik dengan masyarakat
juga perhatian dengan pendidikan atau sekitar. VI masih menyapa orang-orang
sekolahnya. Relasi antara DS dan ibunya yang ada disekitar rumahnya.
berjalan dengan baik, walaupun saat ini dia Berdasarkantemuandiatas,
tidak tinggal dengan ibunya tetapi dia dan gayabelajarsiswa yang
ibunya sering berkomunikasi. Relasi antara aktifdalampembelajaransosiologidipengaru
MT dan ibunya berjalan dengan baik hiolehbeberapafaktoryaitufaktorjasmanimel
walaupun saat ini dia tinggal bersama kakak iputikesehatandancacattubuh,
sepupu tetapi dia masih menjalin faktorpsikologiyaituminatsiswadalambelaja
komunikasi melalui telefon, relasi antara r, faktorkelelahan,
RS dengan orang tuanya berjalan dengan faktorkeluargayaiturelasiantarkeluarga,
baik adapun masalah yang dialami hanya faktorsekolahmeliputimetodemengajar guru

7
danrelasi guru dansiswa, mencakup relasi antara anggota keluarga,
faktormasyarakatyaitukegiatansiswadalamli faktor sekolah mencakup metode mengajar
ngkunganmasyarakat. guru dan relasi antara guru dan siswa,
Temuaniniselarasdenganpernyataan Rita faktor masyarakat mencakup kegiatan
Dunn (dalamDeporter&Hernacki 2010:110) siswa dalam masyarakat yang berada di
dalammenciptakangayabelajarnyasendirisis tempat tinggal atau rumah siswa.
wadipengaruhiolehbeberapafaktorsepertifak
tor internal sepertifaktorjasmaniah, Saran
faktorpsikologis, danfaktorkelelahan. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan,
Faktoreksternalsepertifaktorkelelahan, dan simpulan sebagaimana diuraikan di
faktorkeluarga, atas, maka peneliti menyampaikan saran
faktorsekolahdanfaktormasyarakat.Jadiadan sebagai berikut: 1. Sebaiknya guru
yagayabelajarpadasiswa yang memberikan informasi mengenai gaya
aktifdalampembelajaransosiologiinitidakda belajar kepada siswa agar siswa dapat
patmunculdengansendirinyamelainkandipen mengetahui gaya belajar yang ada pada diri
garuhiolehfaktor-faktor yang masing-masing sehingga siswa dapat
membentukgayabelajarnya. menentukan cara belajar yang terbaik untuk
mereka. 2. Guru diharapkan untuk dapat
SIMPULAN DAN SARAN menerapkan strategi atau cara yang dapat
Simpulan dilakukan untuk merangsang ketiga tipe
Berdasarkan hasil penelitian dan gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya
pembahasan yang telah dilakukan peneliti, belajar auditorial, gaya belajar kinestetik
maka dapat disimpulkan bahwa keenam agar siswa dengan tipe gaya belajar yang
siswa yang aktif dalam pembelajaran berbeda dapat menerima informasi dengan
sosiologi memiliki tipe gaya belajar visual, lebih mudah sehingga hasil belajar siswa
auditorial, dan kinestetik serta dtemukan menjadi lebih baik.
adanya faktor-faktor yang membentuk gaya
belajar keenam siswa yang aktif dalam DAFTAR RUJUKAN
pembelajaran sosiologi. Sedangkan De Porter, B. dan Hernacki, M. (2010).
kesimpulan berdasarkan sub-sub masalah Quantum Learning: Membiasakan
penelitian ini, peneliti menyimpulkan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.
sebagai berikut: 1. Tipe gaya belajar pada Bandung: Kaifa
masing-masing siswa yaitu gaya belajar Ghufron, N.M. dan Risnawita, R. (2014).
visual, gaya belajar auditorial, dan gaya Gaya Belajar. Yogyakarta: Pustaka
belajar kinestetik. Gaya belajar MT dan VI Pelajar
yakni gaya belajar visual dan auditorial Rachmawati, T dan Daryanto. (2015).Teori
tetapi gaya belajar yang lebih dominan Belajar dan Proses Pembelajaran
adalah gaya belajar visual, sedangkan gaya yang Mendidik. Yogyakarta: Gava
belajar AD, DS, RS dan UN yakni gaya Media
belajar visual, auditorial, dan kinestetik Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi
tetapi gaya belajar yang lebih dominan Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bina
adalah gaya belajar auditorial. 2. Faktor- Ilmu
faktor yang mempengaruhi gaya belajar Slameto. (2015).Belajar dan Faktor-faktor
siswa antara lain faktor jasmani yaitu yang Mempengaruhinya.
kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis Jakarta:Rineka Cipta
antara lain minat siswa dalam mengikuti Sudjana, N. (2010).Cara Belajar Siswa
pelajaran, faktor kelelahan, faktor keluarga Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindo
8

Anda mungkin juga menyukai