Anda di halaman 1dari 3

TEMPLATE TUGAS PjBL (MODUL PEDAGOGIK)

Nama Mahasiswa : FITRIYATY,S.Pd


Kelas :B
Tugas : Modul Ke 4
Tema : Evaluasi pembelajaran
Skema : Identifikasi Masalah/ Eksplorasi Penyebab Masalah/ Analisis Penentu
Penyebab Masalah/Rencana Aksi *
 
Identifikasi Masalah (Modul 1)            :
Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran IPA di kelas 4 SD
1. Proses pembelajaran berpusat pada siswa namun belum terlaksana secara maksimal.

2. Guru kurang maksimal menggunakan metode dalam pembelajaran.

3. Guru kurang menghargai pendapat siswa yang berbeda

Eksplorasi Penyebab Masalah (Modul 2) : (berisi uraian penelusuran terhadap literatur dan


realitas review yang relevan dengan identifikasi masalah pembelajaran)
Kenyataan selama ini bahwa mata pelajaran IPA sering dianggap membosankan dan
sulit bagi siswa, sehingga siswa cenderung merasa bosan dan malas untuk belajar mata
pelajaran IPA. Rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran seperti pada saat
diskusi, siswa tidak terlibat aktif dalam diskusi. Pada saat siswa diminta untuk mengajukan
pertanyaan siswa juga hanya diam saja. Hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran
yang tidak efektif dan hasil belajar yang tidak memuaskan
sebab itu, diperlukan keahlian seorang guru dalam mengajar. Guru harus menguasai
model-model pembelajaran yang lebih menitikberatkan kepada partisipasi siswa untuk
mencari tahu sendiri pengetahuannya. Isrok’atun (2015) mengatakan bahwa suatu
pengetahuan adalah hasil konstruksi siswa sendiri yang menyebabkan belajar akan lebih
bermakna. Holt (Irianto dan Yuliariatiningsih, 2008, p. 7) menyebutkan bahwa ‘ciri-ciri siswa
SD antara lain rasa ingin tahu yang berlebih, mengeksplorasi, menemukan, mempelajari
sesuatu yang baru dan berkreasi’. Untuk mendorong munculnya rasa ingin tahu siswa SD
tersebut, terlebih dahulu perlu dilakukan eksplorasi terhadap apa yang akan dipelajari,
sehingga siswa akan lebih aktif dengan mengungkapkan pertanyaanpertanyaan yang mucul
dari kegiatan eksplorasi yang dapat dijawab dengan percobaan atau pengamatan yang
dilakukan oleh siswa sendiri untuk menemukan konsep-konsep baru. Berdasarkan pendapat
yang dikemukakan di atas, maka di SD dalam proses pembelajaran IPA tentang konsep ciri-
ciri mahluk hidup, guru bisa menerapkan model pembelajaran konstruktivismeme Model
pembelajaran konstruktivismeme yaitu model pembelajaran yang berorientasi pada
pembelajaran student centered, yaitu memandang siswa sebagai individu aktif dan dapat
membangun pengetahuan sendiri. Sebagaimana diungkapkan Suparno (1997, p. 81) bahwa
yang sangat penting dalam proses belajar adalah siswa, merekalah yang harus aktif
mengembangkan pengetahuan bukan guru atau orang lain. Melalui model pembelajaran
konstruktivisme ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Analisis Penentu Penyebab Masalah (Modul 3); (berisi penggalian/eksplorasi penyebab
dominan dan keterkaitannya dengan penyebab determinan
1. Proses pembelajaran berpusat pada siswa namun belum terlaksana secara maksimal.

2. Guru kurang maksimal menggunakan metode dalam pembelajaran.

3. Guru kurang menghargai pendapat siswa yang berbeda

Rencana Aksi (Modul 4); (berisi Rumusan modul ajar yang relevan dengan mata pelajaran
yang diampu dan masalah pembelajaran yang diidentifikasi
Tahapan pembelajaran di kelas dengan tahapan 5M yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
1. Pada tahap mengamati, peserta didik diminta untuk mengamati video yang
diputarkan guru pada proyektor. Video yang disajikan pada kegiatan mengamati
ini adalah video yang sengaja dirancang untuk memancing rasa ingin tahu peserta
didik, karena video tersebut berkaitan erat dengan kehidupan nyata dan juga ada
unsur sains di dalamnya.
2. Setelah selesai mengamati video, mereka diminta untuk mengajukan pertanyaan
(menanya) kepada guru terkait video yang telah diamati. Sebelum mengajukan
pertanyaan, peserta didik dipersilahkan untuk berdiskusi dengan teman
kelompoknya terkait pertanyaan yang hendak disampaikan kepada guru..
Beberapa pertanyaan ada yang dijawab guru secara langsung, ada pula yang
sengaja ditahan oleh guru jawabannya hingga akhir pembelajaran, dan meminta
mereka mencari tahu jawabannya dengan belajar melalui bahan ajar yang telah
tersedia.
3. Selanjutnya, setiap kelompok diberi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
berisi pertanyaan diskusi, untuk mereka kerjakan secara berkelompok. Mereka
diminta untuk berdiskusi dalam mengerjakan pertanyaan pada LKPD, dimana
pertanyaan pada LKPD terkait dengan materi. Pada saat mereka mengerjakan
LKPD, mereka juga mengumpulkan informasi, dengan membaca materi atau
mengamati gambar dan video .
4. kemudian masuk pada tahap mengasosiasi (memproses informasi).. Dalam
kegiatan diskusi, peserta didik sebenarnya juga sedang memproses informasi yang
telah mereka baca dan menyampaikannya pada teman kelompoknya, untuk
menyimpulkan berdasarkan hasil analisis informasi. Adanya kegiatan diskusi yang
dilakukan peserta didik dalam kelompoknya, menjadi salah satu ciri adanya
penerapan teori konstruktivisme sosial. Konstruktivisme sosial menekankan
beberapa posisi pada pengajaran dan pembelajaran yang dapat diterapkan secara
produktif di kelas kelompok kecil. Ketika satu individu berinteraksi dengan orang
lain, dia secara sosial menegosiasikan makna dan mengembangkan
pemahamannya sendiri tentang konsep dan perilaku (Schreiber & Valle, 2013).
komunikasi verbal di antara anak-anak dan antara anak-anak dan orang dewasa
merupakan kekuatan yang kuat dalam membantu mereka memperoleh
pengetahuan konseptual. Melalui pendekatan konstruktivis, peserta didik terlibat
dalam penemuan fakta, konsep, dan prinsip melalui interaksi dinamis dengan
guru, peserta didik lain, dan tugas, pengajaran konstruktivis mengasumsikan
bahwa peserta didik mampu menghasilkan pengetahuan mereka sendiri selama
mereka diberikan pengalaman dan bimbingan yang berarti dari guru atau rekan
yang lebih berpengetahuan
5. Setelah peserta didik selesai berdiskusi, mereka diminta untuk
mengkomunikasikan hasilnya, melalui presentasi, atau jika pertanyaannya terkait
perhitungan maka mereka diminta menuliskannya pada papan tulis.
6. Setelah itu guru membahas setiap pertanyaan. Guru mengoreksi jawaban peserta
didik apabila masih belum tepat, serta memberikan beberapa penguatan materi

Anda mungkin juga menyukai