PTK
Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dapat diidentifikasikan
adalah :
1. Kemampuan membaca permulaan siswa hambatan Intelektual di SDLB Budi
Mulya Wates rendah yaitu ditandai dengan capaian nilai yang diperoleh siswa
belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75%.
2. Kesulitan dalam merangkai huruf menjadi kata yang bermakna.
3. Media yang digunakan masih mengandalkan kemampuan visual dan auditori
melalui metode eja dan drill
4. Belum tersedianya media yang mengasah seluruh indra yang dimiliki untuk
kemampuan membaca permulaan bagi siswa hambatan intelektual kelas tiga di
SDLB Budi Mulya Wates.
C. Analisis Masalah
Penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada pembelajaran ini disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran menyebutkan nama teman yaitu suku kata terbuka
yo/si/za/ki/da/ni/sa/ta, suku kata tertutup /in/tan dan akhiran /s/n/ untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak hambatan intelektual kelas tiga di SDLB
Budi Mulya Wates.
D. Rumusan Masalah
Bagaimana peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui metode suku kata
menggunakan Sandpaper Letter Montessori pada anak hambatan intelektual kelas
tiga di SDLB Budi Mulya Wates?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk peningkatan kemampuan membaca
permulaan melalui metode suku kata menggunakan Sandpaper Letter Montessori
pada anak hambatan intelektual kelas tiga di SDLB Budi Mulya Wates.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis dapat memperoleh pengalaman yang bermanfaat selama observasi
dan dapat dijadikan ilmu dalam mengajar apabila ada anak hambatan intelektual.
2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberi pelajaran, pembinaan,
dan bimbingan pada anak hambatan intelektual.
3. Bagi orang tua dapat mengerti, memahami, membimbing dengan baik apabila
anaknya mengalami hambatan intelektual.
4. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan
atau kepada orang tua yang mempunyai anak hambatan intelektual.
G. Indikator Keberhasilan
Siswa dapat membaca permulaan dengan penguasaan kosakata untuk memberi
arti pada kata nama teman. Analisis hasil tes kemampuan membaca permulaan pada
siswa hambatan intelektual menggunakan teknis analisis deskriptif kuantitatif. Data
hasil tes kemampuan membaca permulaan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
yang dilengkapi dengan uraian deskriptif agar mudah dipahami oleh pembaca.
Analisis data dalam penelitian ini untuk mengetahui ketuntasan siswa menggunakan
rumus dari Ngalim Purwanto (2006:102) sebagai berikut:
R
NP = X 100
𝑆𝑀
NP = Nilai yang diberi
R = Skor yang didapat siswa
SM = Skor maksimal semua item
C. Tujuan Membaca
Membaca utamanya bertujuan untuk memperoleh informasi, mencakup isi,
dan memahami makna bacaan. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai berikut:
a. Membaca untuk memperoleh rincian atau fakta. Membaca dilakukan untuk
mengetahui atau menemukan informasi yang lengkap.
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama atau menyimpulkan. Membaca
dilakukan untuk mengetahui inti dari sesuatu atau untuk menyimpulkan suatu
informasi, bisa berupa topik yang baik dan menarik, masalah dalam cerita, dan
apa saja yang dipelajari.
c. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita. Membaca
dilakukan untuk mengetahui atau menemukan yang terjadi pada setiap bagian
cerita/bacaan.
d. Membaca untuk mengklasifikasikan atau membandingkan. Membaca dilakukan
untuk mencari dan menemukan informasi mengenai kebenaran atau mana yang
baik dan tidak baik.
e. Membaca untuk mengevaluasi. Membaca dilakukan untuk menemukan kesalahan
yang telah terjadi baik dalam bagian tulisan (khuruf, kata dan paragraf), bisa juga
isi dalam tulisan yang berupa data atau laporan.
“The cards upon wich the Sandpaper Letter Montessori s are mounted are
adapted in siza and shape to each Letter. the vowels are in blightcolor
Sandpaper and are mouted upon dark cards, the consonant and the groups of
Letter are in black Sandpaper mounted upon white cards. The grouping is so
arranged as to call attention to contrasted, or analogous forms.”(Gerald Lee
Gutek, 2004)
Dari penjelasan diatas bahwa Sandpaper Letter atau huruf raba yang terbuat
dari amplas dipasang disesuaiakan dalam ukuran dan bentuk setiap huruf. Huruf-huruf
tersebut dikelompokkan berdasarkan huruf vokal dan huruf konsonan. Huruf vokal
pada Sandpaper Letter diberi warna terang pada amplas sedangkan huruf konsonan
diberi warna gelap yang bertujuan untuk menarik minat siswa yang berasal dari warna
yang kontras.
2. Tahap 2
Setelah diperkenalkan satu persatu, kini saatnya membantu anak untuk
mengingat kembali yang telah kita sampaikan. Tahap kedua juga tahap
reseptif karena pada tahap ini tidak perlu mengucapkan huruf tersebut. Jika ia
mengetahui sebuah huruf, ia cukup menunjukkan atau mengambil huruf
tersebut tanpa perlu mengucapkan. Ingat, jangan berharap anak akan langsung
menjawab denngan tepat dan benar. Dibutuhkan berkali-kali latihan sebelum
anak dapat mengingat dan memahami bunyi huruf dan bentuknya. Presentasi
kegiatan yaitu:
1. Letakkan tiga huruf sekaligus diatas meja
2. Minta anak untuk menunjuk huruf tertentu
3. Apresiasi jika ia menunjukkan huruf yang benar
4. Jika ia menunjukkan huruf yang keliru, jangan memintanya untuk
mengingat dan memaksa menunjukkan huruf yang benar. Cukup
tunjukkan huruf yang benar, lalu segera akhiri sesi belajar. Cukup
tunjukkan huruf yang benar, lalu segera akhiri sesi belajar. Tak perlu
melanjutkan pada tahap ke tiga. Tutup sesi belajar dengan menyebutkan
kembali tiga huruf yang tadi dipelajari.
3. Tahap 3
Jika tahap kedua merupakan tahap reseptif, tahap ketiga merupakan tahap
ekspresif. Anak dianggap telah dapat melewati tahap ketiga dengan baik
ketika ia dapat menyebutkan bunyi huruf ketika kita menunjuk pada huruf
tertentu. Presentasi kegiatan yaitu:
a. Ambil salah satu dari tiga huruf yang tadi telah diperkenalkan
b. Tanyakan kepada anak, “apa bunyi huruf ini”
c. Jika anak menjawab dengan benar, ambil huruf yang lain dan tanyakan hal
yang sama.
d. Jika anak tampak kebingungan atau menjawab dengan salah, tersenyum
dan beri tahu jawaban yang benar.
e. Tutup sesi belaajr dengan menyebutkan kembali tiga huruf yang telah
dipelajari.
Pada tahapan kedua dan ketiga , mengapa tidak diperbolehkan memaksa anak
mengingat atau menyebutkan huruf hingga benar karena anak membutuhkan lebih
banyak waktu untuk dapat mengingatnya dengan benar. Sehingga bukan memaksa
untuk mengingat, melainkan merencakan berbagai macam upaya atau cara lain
dengan aktivitas yang lain dengan cara yang lebih menyenangkan bagi anak.
Selanjutnya, memastikan proses belajar menyenangkan sehingga anak merekam
suasana momen belajar. Jika suasananya menyenangkan, anak akan mengkorelasi
belajar menjadi sesuatu hal yang menyenangkan menjadikan pribadi yang gemar
belajar. Sebaliknya kemungkinan anak akan membenci proses belajar seumur hidup
karena memori yang diciptakan menegangkan dan tidak menyenangkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 82) penelitian tindakan kelas adalah salah
satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk
pengembangan inovatif dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Menurut
Suyanto dalam Sujati (2000:2) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan–tindakan
tertentu agar
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik–praktik pembelajaran di
kelas secara professional.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang terprogram dan bersifat reflektif untuk mendeteksi
dan memecahkan permasalahan yang ada di kelas. Peneliti menggunakan pendekatan
penelitian tindakan kelas ini untuk memecahkan permasalahan kemampuan membaca
permulaan pada siswa hambatan intelektual kelas tiga SDLB Budi Mulya Wates yang
rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada siswa kemampuan membaca permulaan pada siswa hambatan
intelektual kelas tiga SDLB Budi Mulya Wates.
B. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas akan dilakukan di kelas tiga pada tema lingkungan
sekolah sub tema lingkungan sekolah materi menyebutkan nama teman. Sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran. Rencana pembelajaran tersebut meliputi (1) Standar Kompetensi, (2)
Kompetensi dasar, (3) Indikator, (4) Tujuan pembelajaran, (5) Metode Pembelajaran,
(6) Sumber Belajar, (7) materi, (8)model/strategi pembelajaran, (9) Kegiatan
Pembelajaran, dan (10) penilaian dan tidak lanjut.
Penelitian Tindakan Kelas menggunakan siklus yang terdiri dari tiga tahap
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap
siklus direncanakan terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari tiga
jam pelajaran. Tahap akhir siklus terdapat refleksi yang berguna untuk mengetahui
masalah dan kendala saat melakukan tindakan. Setelah dilakukan refleksi terdapat
proses dan hasil tindakan yang nantinya akan digunakan sebagai dasar rencana
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya, diharapkan pada siklus selanjutnya terjadi
peningkatan bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya.
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian model siklus spiral
Rencana tindakan
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Tindakan
Rencana tindakan
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Tindakan
Rencana tindakan
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Tindakan
b. Siklus II
Apabila indikator hasil yang telah ditetapkan pada siklus I belum dapat
tercapai dengan baik, maka perlu dilakukan penyempurnaan dengan
melakukan pembelajaran pada siklus II. Rincian langkah-langkah yang
dilakukan pada siklus II, antara lain:
1) Merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II dengan
berpatokan pada hasil refleksi pada siklus I.
2) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah diperbaiki pada
siklus I.
3) Melakukan observasi terhadap tindakan yang dilakukan.
4) Melakukan evaluasi dan perbaikan
2. Dokumentasi
Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan
harian, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010:201). Dokumen yang
dianalisis dalam penelitian ini antara lain adalah dokumen yang berkaitan dengan
hasil belajar membaca permulaan. Selain itu pelaksanaan kegiatan penelitian
peningkatan membaca permulaan dengan menggunakan suku kata
didokumentasikan berupa vidio selama proses pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes Kemampuan Membaca Permulaan
Peneliti menggunakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca
permulaan. Tes dilakukan sebanyak dua kali pada saat sebelum diberikan tindakan
maupun setelah dilakukan tindakan dengan soal yang sama. Tes yang diberikan
sebelum dilakukan tindakan (pretest) dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dalam membaca permulaan. Tes yang diberikan setelah
dilakukan tindakan (posttestt) digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui
kemampuan siswa setelah diberikan tindakan. Untuk mengetahui kemampuan
membaca permulaan, digunakan tes kemampuan membaca permulaan dengan
panduan sebagai berikut.
*Skor
tetinggi lima
soal (877 x
5= 4385)
H. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah ditandai dengan adanya
peningkatan presentase nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yakni 75%
pada aspek membaca permulaan setelah diberikan tindakan.
Tabel 3.4 Keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
suku kata pada rentangan sebagai berikut
Presentase Kategori
85% - 100% Sangat baik
67,5% - 82,5% Baik
45% - 65% Sedang
32,5% - 47,5% Kurang
15% - 30% Sangat kurang
Berdasarkan nilai pretest yang diperoleh, diketahui bahwa siswa masih berada di
bawah ketuntasan minimal 75% . test yang diberikan berupa gambar teman dan
huruf acak yang sudah dibatasi yang secara tidak langsung akan terintegrasi
berdasarkan aplikasi “Make It” untuk masalah penilaian. Karena Intan belum
dapat menjawab sama sekali masih memiliki skor nol dibawah nilai minimal yang
telah ditetapkan.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mendengarkan guru membacakan teks tentang “nama
temanku” melalui video youtube
b) Peserta didik menyebutkan nama teman
c) Guru mempresentasikan fonem /a/i/ u/ e/ o/n/s/ menggunakan DIY
Sandpaper Letter Montessori
d) Guru mempresentasikan cara meraba fonem /a/i/ u/ e/
o/n/s/menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
e) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem /a/i/ u/
e/ o/n/s/
f) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
g) Guru mempresentasikan cara meraba suku kata
/da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in menggunakan DIY Sandpaper Letter
Montessori
h) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori diaplikasikan pada
huruf lepas (movable alphabet)
i) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “da” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
j) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “ni” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “ni” yaitu danisa
k) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “sa” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
l) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “da” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
m) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “da” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
n) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “sa” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
o) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “da/ni/sa” dengan menampilkan kartu bergambar yang
berbunyi “da/ni/sa” yaitu danisa
p) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “si” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “si” yaitu yosi
q) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “yo” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“yo” yaitu yosi
r) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “yo” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“yo” yaitu yosi
s) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “yo” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “yo” yaitu yosi
t) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “za” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “za” yaitu zaki
u) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “za” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“za” yaitu zaki
v) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “ki” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “ki” yaitu zaki
w) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “ki” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ki” yaitu zaki
x) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata tertutup “in” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “in” yaitu intan
y) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
tertutup “in” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“in” yaitu intan
z) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “ta” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “ta” yaitu intan
aa) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
tertutup “tan” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ta” yaitu intan
bb) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori fonem “n” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “n” yaitu intan
cc) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem “n”
dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “n” yaitu intan
dd) Peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila
ee) Peserta didik membuat mozaik berbentuk bintang
3) Kegiatan Penutup
a) Guru merefleksi pembelajaran yang diajarkan
b) Guru memberikan tugas melalui game edukasi “Make It”
c) Peserta didik dengan didampingi orang tua mengirimkan screen layar
evaluasi melalui game edukasi “Make It”
d) Orang tua mengirimkan gambar mozaik bintang yang telah selesai
c. Pertemuan III
1) Kegiatan Awal
a) Guru dan peserta didik melakukan kegiatan salam dan saling menyapa
b) Guru menyampaikan menggunakan video pembelajaran “lingkungan
sekolah”
c) Guru menceritakan tujuan pembelajaran pada peserta didik
d) Guru menyampaikan adaptasi kehidupan baru selama pandemi
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mendengarkan guru membacakan teks tentang “nama
temanku” melalui video youtube
b) Peserta didik menyebutkan nama teman
c) Guru mempresentasikan fonem /a/i/ u/ e/ o/n/s/ menggunakan DIY
Sandpaper Letter Montessori
d) Guru mempresentasikan cara meraba fonem /a/i/ u/ e/
o/n/s/menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
e) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem /a/i/ u/
e/ o/n/s/
f) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
g) Guru mempresentasikan cara meraba suku kata
/da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in menggunakan DIY Sandpaper Letter
Montessori
h) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori diaplikasikan pada
huruf lepas (movable alphabet)
i) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “da” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
j) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “ni” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “ni” yaitu danisa
k) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “sa” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
l) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “da” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
m) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “da” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
n) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “sa” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
o) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “da/ni/sa” dengan menampilkan kartu bergambar yang
berbunyi “da/ni/sa” yaitu danisa
p) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “si” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “si” yaitu yosi
q) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “yo” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“yo” yaitu yosi
r) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “yo” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“yo” yaitu yosi
s) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “yo” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “yo” yaitu yosi
t) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “za” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “za” yaitu zaki
u) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “za” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“za” yaitu zaki
v) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “ki” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “ki” yaitu zaki
w) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “ki” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ki” yaitu zaki
x) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata tertutup “in” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “in” yaitu intan
y) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
tertutup “in” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“in” yaitu intan
z) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “ta” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “ta” yaitu intan
aa) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
tertutup “tan” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ta” yaitu intan
bb) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori fonem “n” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “n” yaitu intan
cc) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem “n”
dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “n” yaitu intan
dd) Peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila
ee) Peserta didik membuat mozaik berbentuk bintang
3) Kegiatan Penutup
a) Guru merefleksi pembelajaran yang diajarkan
b) Guru memberikan tugas melalui game edukasi “Make It”
c) Peserta didik dengan didampingi orang tua mengirimkan screen layar
evaluasi melalui game edukasi “Make It”
d) Orang tua mengirimkan gambar mozaik bintang yang telah selesai
0
NP = X 100
4385
=0
Keterangan:
NP = Nilai yang diberi
R = Skor yang didapat siswa
SM = Skor maksimal semua item
847
NP = X 100
4385
= 19,3
Keterangan:
NP = Nilai yang diberi
R = Skor yang didapat siswa
Keterangan:
SM
NP == Nilai
Skor yang
maksimal
diberisemua item
R = Skor yang didapat siswa
SM = Skor maksimal semua item
Presentase nilai yang diperoleh Intan pada posttestt adalah 19,3% belum
melampaui kriteria yang ditetapkan sehingga dinyatakan belum tuntas. Dalam
pelaksanaan tindakan siklus I dikarenakan siswa terlalu tergesa-gesa dan tidak
konsentrasi. Menyebabkan banyak suku kata yang terbalik. Pada saat mengerjakan
siswa tidak mengucapkan nama teman. Disisi lain siswa menunjukkan
peningkatan bila dibanding sebelum tindakan. Selama tindakan anak senang dan
mengeksplore semua media melalui indranya. Terlebih lagi penggunaan media
yang ada disekolah belum maksimal dalam pembelajaran membaca. Guru secara
keberlanjutan mengulang kembali materi yang sebelumnya telah dipelajari.
Selama tindakan berlangsung, sering terjadi kesalahan pembedaan antara suku
kata tertutup /in/ dengan suku kata terbuka /ni/. Beberapa pertemuan yang telah
dilakukan, siswa sudah dapat menyebutkan nama teman melalui suku kata yang
telah disediakan. Sehingga masih bimbingan guru saat mengerjakan soal dengan
melafalkan nama temannya.
20%
19.30%
15%
pretest
5%
0%
0%
pretest posttes siklus I
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mendengarkan guru membacakan teks tentang “nama
temanku” melalui video youtube
b) Peserta didik menyebutkan nama teman
c) Guru mempresentasikan fonem /a/i/o/n/s/ menggunakan DIY
Sandpaper Letter Montessori
d) Guru mempresentasikan cara meraba fonem /a/i/o/n/s/ menggunakan
DIY Sandpaper Letter Montessori
e) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem
/a/i/o/n/s/
f) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in/tan/
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
g) Guru mempresentasikan cara meraba suku kata
/da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in/tan/ menggunakan DIY Sandpaper Letter
Montessori
h) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in/tan/
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori diaplikasikan pada
huruf lepas (movable alphabet)
i) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “da” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
j) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “ni” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “ni” yaitu danisa
k) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “sa” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
l) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “da” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“da” yaitu danisa
m) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “ni” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ni” yaitu danisa
n) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “sa” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“sa” yaitu danisa
o) Guru memperkuat penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori
suku kata terbuka /da/ni/sa/ dengan menggunakan Movable Alphabet
yaitu danisa
p) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /da/ni/sa/ dan menggunakan Movable Alphabet suku kata
terbuka /da/ni/sa/ untuk memperkuat kata yaitu danisa
q) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “da” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “da” yaitu danis
r) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “ni” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “ni” yaitu danis
s) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori akhiran “s” dengan menampilkan kartu bergambar yang
berbunyi “s” yaitu danis
t) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “da” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“da” yaitu danis
u) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “ni” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ni” yaitu danis
v) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “s” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “s”
yaitu danis
w) Guru memperkuat penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori
suku kata terbuka /da/ni/ dan akhiran /s/ dengan menggunakan
Movable Alphabet yaitu danis
x) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /da/ni/ dan kata akhiran /s/ menggunakan Movable Alphabet
/da/ni/ dan kata akhiran /s/ untuk memperkuat kata yaitu danis
y) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka /si/ dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi /si/ yaitu yosi
z) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /si/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /si/
yaitu yosi
aa) Guru membandingkan DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /si/ dengan /sa/ pada kata yosi
bb) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka /yo/ dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi /yo/ yaitu yosi
cc) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /yo/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
/yo/ yaitu yosi
dd) Guru memperkuat penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori
suku kata terbuka /yo/si/ dengan menggunakan Movable Alphabet
yaitu yosi
ee) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /yo/si/ dengan mengaplikasika Movable Alphabet yaitu yosi
ff) Guru penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /za/ki/ dengan memperkuat penggunaan Movable Alphabet
yaitu zaki
gg) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /za/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /za/
yaitu zaki
hh) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ki/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /ki/
yaitu zaki
ii) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /za/ki/ dengan memperkuat penggunaan Movable Alphabet
yaitu zaki
jj) Guru penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ta/, suku kata tertutup /in/tan/ dan akhiran /n/ pada nama intan
kk) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ta/, suku kata tertutup /in/tan/ dan akhiran /n/ pada nama intan
ll) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ta/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /ta/
yaitu intan
mm) Peserta didik meraba DIY Sand Letter suku kata terbuka /ta/, suku
kata tertutup /in/tan/ dan akhiran /n/ pada nama intan
nn) Peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila
oo) Peserta didik membuat mozaik berbentuk bintang
3) Kegiatan Penutup
a) Guru merefleksi pembelajaran yang diajarkan
b) Guru memberikan tugas melalui game edukasi “Make It”
c) Peserta didik dengan didampingi orang tua mengirimkan screen layar
evaluasi melalui game edukasi “Make It”
d) Orang tua mengirimkan gambar mozaik bintang yang telah selesai
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mendengarkan guru membacakan teks tentang “nama
temanku” melalui video youtube
b) Peserta didik menyebutkan nama teman
c) Guru mempresentasikan fonem /a/i/ u/ e/ o/n/s/ menggunakan DIY
Sandpaper Letter Montessori
d) Guru mempresentasikan cara meraba fonem /a/i/ u/ e/
o/n/s/menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
e) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem /a/i/ u/
e/ o/n/s/
f) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
g) Guru mempresentasikan cara meraba suku kata
/da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in menggunakan DIY Sandpaper Letter
Montessori
h) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori diaplikasikan pada
huruf lepas (movable alphabet)
i) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “da” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
j) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “ni” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “ni” yaitu danisa
k) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “sa” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
l) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “da” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
m) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “da” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
n) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “sa” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
o) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “da/ni/sa” dengan menampilkan kartu bergambar yang
berbunyi “da/ni/sa” yaitu danisa
p) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “si” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “si” yaitu yosi
q) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “yo” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“yo” yaitu yosi
r) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “yo” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“yo” yaitu yosi
s) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “yo” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “yo” yaitu yosi
t) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “za” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “za” yaitu zaki
u) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “za” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“za” yaitu zaki
v) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “ki” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “ki” yaitu zaki
w) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “ki” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ki” yaitu zaki
x) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata tertutup “in” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “in” yaitu intan
y) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
tertutup “in” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“in” yaitu intan
z) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori suku kata terbuka “ta” dengan
menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “ta” yaitu intan
aa) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
tertutup “tan” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ta” yaitu intan
bb) Peserta didik mendengarkan guru mempresentasikan penggunaan DIY
Sandpaper Letter Montessori fonem “n” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “n” yaitu intan
cc) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem “n”
dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “n” yaitu intan
dd) Peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila
ee) Peserta didik membuat mozaik berbentuk bintang
3) Kegiatan Penutup
a) Guru merefleksi pembelajaran yang diajarkan
b) Guru memberikan tugas melalui game edukasi “Make It”
c) Peserta didik dengan didampingi orang tua mengirimkan screen layar
evaluasi melalui game edukasi “Make It”
d) Orang tua mengirimkan gambar mozaik bintang yang telah selesai
Kegiatan Awal
b. Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
a) Guru dan peserta didik melakukan kegiatan salam dan saling menyapa
b) Guru menyampaikan menggunakan video pembelajaran “lingkungan
sekolah”
c) Guru menceritakan tujuan pembelajaran pada peserta didik
d) Guru menyampaikan adaptasi kehidupan baru selama pandemi
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mendengarkan guru membacakan teks tentang “nama
temanku” melalui video youtube
b) Peserta didik menyebutkan nama teman
c) Guru mempresentasikan fonem /a/i/o/n/s/ menggunakan DIY
Sandpaper Letter Montessori
d) Guru mempresentasikan cara meraba fonem /a/i/o/n/s/ menggunakan
DIY Sandpaper Letter Montessori
e) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori fonem
/a/i/o/n/s/
f) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in/tan/
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori
g) Guru mempresentasikan cara meraba suku kata
/da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in/tan/ menggunakan DIY Sandpaper Letter
Montessori
h) Guru mempresentasikan suku kata /da/ni/ki/sa/si/ta/yo/za/in/tan/
menggunakan DIY Sandpaper Letter Montessori diaplikasikan pada
huruf lepas (movable alphabet)
i) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “da” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “da” yaitu danisa
j) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “ni” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “ni” yaitu danisa
k) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “sa” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “sa” yaitu danisa
l) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “da” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“da” yaitu danisa
m) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “ni” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ni” yaitu danisa
n) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “sa” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“sa” yaitu danisa
o) Guru memperkuat penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori
suku kata terbuka /da/ni/sa/ dengan menggunakan Movable Alphabet
yaitu danisa
p) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /da/ni/sa/ dan menggunakan Movable Alphabet suku kata
terbuka /da/ni/sa/ untuk memperkuat kata yaitu danisa
q) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “da” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “da” yaitu danis
r) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka “ni” dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi “ni” yaitu danis
s) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori akhiran “s” dengan menampilkan kartu bergambar yang
berbunyi “s” yaitu danis
t) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “da” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“da” yaitu danis
u) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “ni” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
“ni” yaitu danis
v) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka “s” dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi “s”
yaitu danis
w) Guru memperkuat penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori
suku kata terbuka /da/ni/ dan akhiran /s/ dengan menggunakan
Movable Alphabet yaitu danis
x) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /da/ni/ dan kata akhiran /s/ menggunakan Movable Alphabet
/da/ni/ dan kata akhiran /s/ untuk memperkuat kata yaitu danis
y) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka /si/ dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi /si/ yaitu yosi
z) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /si/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /si/
yaitu yosi
aa) Guru membandingkan DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /si/ dengan /sa/ pada kata yosi
bb) Guru mempresentasikan penggunaan DIY Sandpaper Letter
Montessori suku kata terbuka /yo/ dengan menampilkan kartu
bergambar yang berbunyi /yo/ yaitu yosi
cc) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /yo/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi
/yo/ yaitu yosi
dd) Guru memperkuat penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori
suku kata terbuka /yo/si/ dengan menggunakan Movable Alphabet
yaitu yosi
ee) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /yo/si/ dengan mengaplikasika Movable Alphabet yaitu yosi
ff) Guru penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /za/ki/ dengan memperkuat penggunaan Movable Alphabet
yaitu zaki
gg) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /za/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /za/
yaitu zaki
hh) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ki/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /ki/
yaitu zaki
ii) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /za/ki/ dengan memperkuat penggunaan Movable Alphabet
yaitu zaki
jj) Guru penggunaan DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ta/, suku kata tertutup /in/tan/ dan akhiran /n/ pada nama intan
kk) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ta/, suku kata tertutup /in/tan/ dan akhiran /n/ pada nama intan
ll) Peserta didik meraba DIY Sandpaper Letter Montessori suku kata
terbuka /ta/ dengan menampilkan kartu bergambar yang berbunyi /ta/
yaitu intan
mm) Peserta didik meraba DIY Sand Letter suku kata terbuka /ta/, suku
kata tertutup /in/tan/ dan akhiran /n/ pada nama intan
nn) Peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila
oo) Peserta didik membuat mozaik berbentuk bintang
3) Kegiatan Penutup
e) Guru merefleksi pembelajaran yang diajarkan
f) Guru memberikan tugas melalui game edukasi “Make It”
g) Peserta didik dengan didampingi orang tua mengirimkan screen layar
evaluasi melalui game edukasi “Make It”
h) Orang tua mengirimkan gambar mozaik bintang yang telah selesai
4064
NP = X 100
4385
= 86,7
Keterangan:
NP = Nilai yang diberi
R = Skor yang didapat siswa
SM = Skor maksimal semua item
Intan dinyatakan tuntas setelah memperoleh skor 4064 jika diberikan nilai
sebesar 86,7 dan presentase nilai yang diperoleh Intan pada posttestt adalah 86,
7% dari nilai yang diperoleh sudah melampaui kriteria yang ditetapkan sehingga
dinyatakan tuntas. Pada siklus II ini siswa diberikan materi tentang membaca suku
kata menyebutkan nama teman. Sudah mau mengucapkan suku kata nama teman
saat evaluasi melalui games “Make It”. Kemajuan sangat terasa ketika guru
memberikan pembelajaran merasakan perabaan Sandpaper Letter Montessori
dengan sungguh-sungguh. Dengan berakhirnya siklus II menyepakati bahwa
tindakan kela pada siklus II berhasil dan dinyatakan cukup pada siklus II.
4. Analisis Data Tindakan Siklus I
Pada siklus II dari hasil posttestt diketahui kemampuan membaca permulaan
Intan menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil posttestt siklus I, hal
ini terlihat dari meningkatnya nilai yang diperoleh pada siklus I. Presentase nilai
yang diperoleh Intan pada posttestt siklus I adalah 19,3 % dan presentase nilai
yang diperoleh Intan pada Postestt siklus II adalah 86, 7%. Nilai Intan dinyatakan
tuntas karena nilai yang diperoleh dapat melampaui KKM yang telah ditetapkan.
Berikut ini data hasil peningkatan kemampuan membaca permulaan menggunakan
metode suku kata menggunakan media Sandpaper Letter Montessori dapat dilihat
dari grafik berikut ini:
presentase nilai
100.00%
90.00%
80.00% 86.70%
70.00%
60.00%
50.00% posttes siklus I
30.00%
20.00%
19.30%
10.00%
0.00%
posttes siklus I posttes siklus II
F. Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hasil posttest yang diperoleh siswa, terjadi peningkatan
kemampuan membaca permulaan seperti yang diharapkan oleh peneliti yakni nilai
yang diperoleh siswa telah melampaui KKM yang ditentukan yaitu 75%. Dengan
demikian hipotesis penelitian telah dibuktikan dengan adanya bukti ketercapaian
KKM kemampuan membaca permulaan melalui metode suku kata menggunakan
media Sandpaper Letter Montessori pada anak hambatan intelektual kelas tiga SDLB
Budi Mulya wates dapat ditingkatkan menggunakan metode suku kata melalui
Sandpaper Letter.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan tindakan metode suku kata melalui Sandpaper
Letter Montessori untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak
hambatan intelektual di SDLB Budi Mulya Wates. Setelah dilakukan pretest subjek
diberikan tindakan berupa penggunaan metode suku kata. Pada siklus I diketahui
presentase nilai yang diperoleh siswa sebesar 19,3% berada pada kategori sangat
kurang dan berada dibawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 75%.
Subjek penelitian ini adalah anak hambatan intelektual atau tunagrahita sesuai
dengan pernyataan dari Edgar Doll berpendapat seseorang dikatakan tunagrahita jika:
(1) secara sosial tidak cakap, (2) secara mental di bawah normal, (3) kecerdasannya
terhambat sejak lahir atau pada usia muda, dan (4) kematangannya terhambat, (5)
tidak didasarkan pada asal-usul, (6) tidak dapat disembuhkan.
Peningkatan kemampuan membaca permulaan yang dialami oleh Intan pada
siklus I cukup membuat tertarik, Intan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik
pada saat pelajaran membaca menggunakan metode suku kata merupakan hal yang
baru. Intan terlihat tertarik mulai dari mengeksplore media yang digunakan hingga
evaluasi.
Hasil dari pelaksaan tindakan siklus I menunjukkan bahwa Intan telah
mengalami peningkatan kemampuan membaca permulaan terlihat dari beberapa suku
kata yang telah dikuasai, dilihat dari posttestt presentase meningkat yang awalnya 0%
menjadi 19, 3% meskipun presentase dalam kategori sangat kurang dan belum
mencapai KKM yang telah ditetapkan. Sehingga perlu perlukan perbaikan kembali
dengan, melakukan tindakan siklus II. Pada saat diberikan siklus II selesai, Subjek
mengalami peningkatan dan berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah
ditentukan. Peningkatan kemampuan membaca permulaan terlihat dari posttest
semakin banyak suku kata yang dikuasai sehingga dapat dirangkai menjadi nama
teman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan
melalui metode suku kata menggunakan Sandpaper Letter Montessori. Dalam proses
pembelajan melalui metode suku kata dilaksanakan dua siklus. Pada siklus I terdiri
dari tiga pertemuan satu kali pretest dan dua kali pertemuan dengan diakhir posttest
dan pada siklus II terdiri dari dua pertemuan dengan diakhiri posttestt. Dari kegiatan
membaca permulaan yang dilaksanakan, siswa nampak antusias dan kooperatif saat
mengikuti pembelajaran pada siklus II. Siswa mulai mampu menyebutkan suku kata
dan tidak tergesa-gesa pada saat posttestt. Semakin bersemangat dengan reward tos
tatanan hidup baru.
H. Keterbatasan Penelitian
Penelitian membaca permulaan melalui metode suku kata menggunakan media
Sandpaper Letter Montessori pada anak hambatan intelektual kelas tiga SDLB Budi
Mulya Wates tidak terlepas dari adanya keterbatasan yang selama berlangsungnya
penelitian, keterbatasan muncul antara lain:
1. Keterbatasan waktu pengambilan data menjadikan hasil yang diperoleh
belum dapat dimaksimalkan.
2. Selama pandemi pembelajaran dapat dilaksanaakan baik secara luring dan
daring. Peneliti memilih pembelajaran luring karena perlu mengeksplor
media yang digunakan untuk pembelajaran membaca permulaan melalui
metode suku kata menggunakan Sandpaper Letter Montessori.
3. Lingkungan yang tidak bisa dikontrol oleh peneliti, sehingga banyak
kegaduhan dari sekitar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode suku kata menggunakan Sandpaper Letter dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak hambatan intelektual kelas tiga SDLB Budi
Mulya Wates. Peningkatan kemampuan membaca suku kata dapat ditandai dari
peningkatan nilai yang diperoleh subjek dari hasil pretest hingga posttest siklus I dan
posttestt siklus II. Perolehan nilai akhir setelah tindakan siklus II diperoleh subyek
mencapai presentase KKM yakni 75% menjadi bukti metode suku kata menggunakan
Sandpaper Letter meningkatkan kemampuan membaca permulaan.
Pada test kemampuan awal diperoleh nilai 0 dengan presentase 0% dalam kategori
sangat kurang, setelah pemberian tindakan siklus I nilai 19, 3 dengan presentase 19, 3%
dalam kategori sangat kurang, tindakan siklus I berupa pemberian pembelajaran membaca
permulaan melalui metode suku kata menggunakan Sandpaper Letter. Tindakan siklus II
berupa pembelarian pembelajaran membaca permulaan melalui metode suku kata
menggunakan Sandpaper Letter Montessori dengan sadar rabaan dan memangkas materi
materi dengan menunjukkan beberapa suku kata melalui Sandpaper Letter Montessori
berdasarkan nama teman. Perolehan nilai pada siklus II yang diperoleh siswa yaitu 86, 7
dengan presentase 96, 7% kategori sangat baik. Presentase yang diperoleh pada posttest
siklus II telah tercapai dari KKM yang telah ditetapkan.
Dengan hasil test tersebut kemampuan membaca permulaan melalui metode suku
kata menggunakan Sandpaper Letter Montessori pada anak hambatan intelektual kelas
tiga SDLB Budi Mulya Wates meningkat.
B. Saran
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian dan penjelasan pada bab sebelumnya,
peneliti menuliskan saran sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :
1. Bagi pihak sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan penggunaaan metode suku
kata sebagai metode alternatif dalam pembelajaran. Diharapkan pihak sekolah
memberikan pelatihan kepada guru kelas tentang metode - metode yang digunakan
untuk melayani anak berkebutuhan khusus yang disesuaikan dengan karakteristik.
2. Bagi guru kelas
Pemilihan metode pembelajaran yang sangat variatif menjadi alternatif bagi guru
untuk membantu mengatasi anak hambatan intelektual. Diharapkan metode suku kata
menggunakan Sandpaper Letter Montessori monttesori dapat dijadikan salah satu
referensi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan
kemampuan dalam membaca permulaan.
DAFTAR PUSTAKA
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. (2003). Membaca dalam Teori dan Praktik. Diakses
dari https://dasarguru.com/hakikat-membaca/ dalam. html pada 12 Oktober 2020, jam
09.15 WIB.
Mangunsong, Frieda. (1998). Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta:Lembaga
Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI.