Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH RANGKAIAN LISTRIK

“MENGANALISIS DAN MENGETAHUI FAKTOR PENYEBAB


KERUSAKAN ALAT LABORATORIUM DAN KESELAMATAN KERJA di
LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN”
Nama Dosen Pangampu : Dr.Rita Juliani.M,Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : KELSRI IVANA BELINDA
KELAS : PSF 2022 A
NIM : 4223240014
MATA KULIAH : RANGKAIAN LISTRIK

FAKULTAS ILMU MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga kita diberikan
kesempatan dan waktu yang cukup untuk menyelesaikan mini riset rangkaian
listrik dengan topic “MENGANALISIS DAN MENGETAHUI FAKTOR
PENYEBAB KERUSAKAN ALAT LABORATORIUM DAN KESELAMATAN
KERJA di LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN” tepat waktu.
Mini Riset ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kita serta mampu melakukan penelitian dan menganalisis data yang diperoleh dari
mini riset tersebut. Penulis menyadari bahwa Mini Riset yang disusun masih jauh
dari kata kesempurnaan. Masih ada terdapat kekurangan dalam menyusun dan
menyampaikan materi yang sesuai dengan judul topik. Karena itu Penulis sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
sempurna nya Mini Riset ini. Akhir kata, Penulis berharap semoga Mini Riset ini
dapat memberikan wawasan dan  pengetahuan bagi siapa saja yang
memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan,16 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
 LATAR BELAKANG MASALAH
 TUJUAN MASALAH
 RUMUSAN MASALAH
BAB II LANDASAN TEORI
 FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN ALAT LABORATORIUM
 PROSEDUR KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
 KESIMPULAN
 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Laboratorium merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam pembelajaran biologi.Di
dalam laboratorium terdapat banyak peralatan yang mendukung praktikum yang dilakukan oleh
mahasiswa. Supaya alat laboratorium bisa digunakan dalam jangka panjang maka peralatan
memerlukan perawatan secara berkala. Pengetahuan akan alat-alat laboratorium dan cara
penggunaannya selain penting bagi mahasiswa juga berguna bagi tenaga pengajar untuk
mempermudah melakukan kegiatan belajar mengajar.
Keselamatan kerja adalah hal utama yang diperhatikan dan dijaga saat
beraktivitas di laboratorium. Beraktivitas di laboratorium kimia memiliki potensi
risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, seorang praktikan sangat penting memiliki
kesadaran diri dan juga pemahaman untuk mencegah kecelakaan kerja terjadi.
Risiko ini juga perlu dikelola,salah satunya dengan ketersediaan Standar
OperasionalProsedur (SOP).
Laboratorium merupakan tempat untuk pembuktikan ilmu pengetahuan yang
dilakukan melalui suatu eksperimen/percobaan, sehingga perlu dikelola dengan
baik agar percobaan dapat bejalan dengan lancar.Salah satu diantara aspek
pengelolaan laboratorium yang penting diperhatikan adalah keselamatan kerja.
Keselamatan kerja berhubungan erat pada setiap aspek pengelolaan laboratorium,
salah satunya adalah aspek pelaksanaan.

Tujuan Masalah
Untuk Mengetahui Faktor Penyebab dari Kerusakan Alat Laboratorium dan Apa Saja
Prosedur dari Keselamatan Kerja yang ada Pada Laboratorium.

Rumusan Masalah
 Faktor Apa yang Membuat Alat Laboratorium Rusak?
 Apa itu Keselamatan Kerja?
 Bagaimana cara menyimpan alat laboratorium dengan baik?

4
BAB II
LANDASAN TEORI

Faktor penyebab kerusakan alat laboratorium yaitu :


 factor alat (lifetime)
asli/tidaknya sebuah barang
Alat praktikum fisika yang asli dan bermutu baik akan memiliki keawetan yang lebih baik
dibandingkan dengan alat praktikum fisika yang palsu atau kurang berkualitas. Alat praktikum
fisika yang asli biasanya terbuat dari bahan yang lebih tahan lama dan kokoh desain alat
praktikum fisika yang asli juga biasanya lebih baik dan lebih efisien dalam penggunaannya. Alat
praktikum fisika yang asli juga dilengkapi dengan panduan penggunaan yang jelas dan benar,
sehingga pengguna dapat menggunakan alat praktikum fisika dengan tepat dan
aman.SEDANGKAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA YANG PALSU seringkali terbuat dari
bahan yang murah dan tidak tahan lama . Alat praktikum fisika yang palsu juga tidak dilengkapi
dengan panduan penggunaan yang jelas dan benar.
 factor yang melakukan praktikum (praktikan)
1.Kesalahan dalam penggunaan alat: Praktikan yang tidak memahami cara penggunaan alat
praktikum fisika dengan benar dan seringkali menganggap sepele arahan dari asisten lab yang
ada.
2. Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan instruksi: Jika praktikan menggunakan alat
praktikum fisika dengan cara yang tidak sesuai dengan instruksi atau petunjuk penggunaan, alat
tersebut bisa mengalami kerusakan
3. Ketidakhati-hatian dalam penggunaan alat: Praktikan yang tidak hati-hati dalam menggunakan
alat praktikum fisika dapat menyebabkan kerusakan pada alat tersebut
 factor penyimpanan alat
Penyimpanan alat hendaknya dibedakan antara alat-alat yang sering digunakan, alat-alat
yang boleh
diambil sendiri oleh mahasiswa, dan alat-alat yang mahal harganya. Prinsip yang perlu
diperhatikan dalam
penyimpanan alat di laboratorium adalah:
1.AMAN
2.MUDAH DICARI
3.MUDAH DIAMBIL/DICAPAI

5
BAB III
PEMBAHASAN
PENYEBAB KERUSAKAN ALAT PRAKTIKUM LABORATORIUM FISIKA UNIMED:
 FAKTOR ALAT
KEASLIAN ALAT: Keaslian alat praktikum fisika dapat berpengaruh pada keawetan alat
praktikum fisika. Alat praktikum fisika yang asli dan bermutu baik akan memiliki keawetan yang
lebih baik dibandingkan dengan alat praktikum fisika yang palsu atau kurang berkualitas.
Alat praktikum fisika yang asli biasanya terbuat dari bahan yang lebih tahan lama dan kokoh.
Selain itu, desain alat praktikum fisika yang asli juga biasanya lebih baik dan lebih efisien dalam
penggunaannya. Alat praktikum fisika yang asli juga dilengkapi dengan panduan penggunaan
yang jelas dan benar, sehingga pengguna dapat menggunakan alat praktikum fisika dengan tepat
dan aman.
Di sisi lain, alat praktikum fisika yang palsu atau kurang berkualitas seringkali terbuat dari bahan
yang murah dan tidak tahan lama. Desain alat praktikum fisika yang palsu juga biasanya kurang
efisien dan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Alat praktikum fisika yang palsu juga tidak
dilengkapi dengan panduan penggunaan yang jelas dan benar, sehingga pengguna mungkin tidak
dapat menggunakan alat praktikum fisika dengan tepat dan aman.
 FAKTOR YANG MELAKUKAN PRAKTIKUM (PRAKTIKAN)
1.Kesalahan dalam penggunaan alat: Praktikan yang tidak memahami cara penggunaan alat
praktikum fisika dengan benar dan seringkali menganggap sepele arahan dari asisten lab yang
ada. Misalnya, jika praktikan mengalihkan arus listrik melalui kabel yang besar namun skala
multimeter yang dipakai untuk membaca aursnya terlalu kecil sehingga mengakibatkan alat
menerima daya yang terlalu besar.
2.Ketidakhati-hatian dalam penggunaan alat: Praktikan yang tidak hati-hati dalam menggunakan
alat praktikum fisika dapat menyebabkan kerusakan pada alat tersebut. Misalnya, jika praktikan
tidak memegang tabung ukur untuk praktik viskositas dengan benar tabung ukur dapat jatuh dan
pecah.
3.Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan instruksi: Jika praktikan menggunakan alat
praktikum fisika dengan cara yang tidak sesuai dengan instruksi atau petunjuk penggunaan, alat
tersebut bisa mengalami kerusakan. Misalnya, dalam pengukuran arus praktikan malah memutar
selector switch ke skala DCV hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada alat.
4.Kesengajaan merusak alat: terkadang ada saja mahasiswa yang usil yang merusak alat alat di
laboratorium karena kurangnya rasa memiliki dan rasa peduli pada lab. Misalnya dalam beberapa
kasus yang terjadi pada Lab Elektronika ada mahasiswa yang sengaja memutus-mutuskan kaki
resistor dan menggulungnya.

6
 FAKTOR PENYIMPANAN ALAT
Cara penyimpanan alat praktikum fisika juga sangat mempengaruhi keawetan alat tersebut.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keawetan alat praktikum fisika akibat cara
penyimpanan yang tidak tepat antara lain adalah suhu dan kelembaban.Selain itu, penyimpanan
alat praktikum fisika yang tidak teratur juga dapat mempengaruhi keawetan alat tersebut. Jika
alat praktikum fisika disimpan secara sembarangan atau tidak teratur, maka alat tersebut rentan
terhadap benturan atau kerusakan fisik lainnya.Contohnya dalam penggunaan Multimeter di lab,
sering kali alat disimpan tidak dalam keadaan off, sehingga Multimeter terus menyala dan lambat
laun akan mengakibatkan alat aus dan akhirnya akan memperbesar nilai erornya.
Penyimpanan alat hendaknya dibedakan antara alat-alat yang sering digunakan, alat-alat
yang bolehdiambil sendiri oleh mahasiswa, dan alat-alat yang mahal harganya. Prinsip yang
perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat di laboratorium adalah:
1.AMAN
2.MUDAH DICARI
3.MUDAH DIAMBIL/DICAPAI

Prosedur keselamatan kerja Listrik


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta
hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Banyak hal bisa saja terjadi berkenaan dengan keselamatan kerja listrik di laboratorium.

Beberapa cukup serius efeknya, dan beberapa lagi berbentuk masalah umum. Potensi bahaya
yang mungkin didapati yaitu yang paling utama :sengatan listrik (electric shock)
Beberapa prosedur keselamatan kerja Listrik yang umum diaplikasikan yaitu:
1.Buat Ijin Kerja untuk Overhead Power Line
2. Pakai ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
3.Pasangi Semua Sirkuit dengan Pelindung ELCB
4.Periksa Check Tag Validity
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium yaitu:
1.Mengenakan alat keselamatan kerja. 2.Melepaskan perhiasan yang mudah rusak apabila
terkena bahan berbahaya.
3.Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
4. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai. 5.Membersihkan atau membuang kotoran setelah
bekerja di lab.
6. Membersihkan meja kerja.

7
7.Cuci tangan
8.Matikan peralatan listrik seusai digunakan.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN ALAT DAN BAHAN
Alat-alat lambat laun akan mengalami kerusakan karena dimakan usia, karena lamanya alat-alat
tersebut, baik lama pemakaian maupun lama disimpan, atau disebabkan oleh keadaan
lingkungan.
1. Udara Udara mengandung oksigen dan uap air. Kelembaban udara yang tinggi dapat
membuat alat-alat besi menjadi berkarat. Alat-alat yang terbuat dari logam lain, seperti
seng,tembaga, kuningan menjadi kusam. Maka dianjurkan menghindarkan alat-alat tersebut
bersentuhan dengan udara. Kelembaban udara dapat juga menyebabkan terjadinya jamur pada
lensa-lensa.
2. Cairan: air, asam, basa, cairan lainnya Alat ataupun bahan mudah rusak bila dibiarkan dalam
keadaan basah. Logam-logam seperti Na, K, dan Ca bereaksi dengan air menghasilkan gas H2
yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang terbentuk. Zat-zat lain yang bereaksi dengan air
secara hebat, seperti asam sulfat pekat, logam halide anhidrat, oksida non logam halide harus
dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu
hujan. Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air.
3. Panas/temperatur Panas yang tinggi menyebabkan alat-alat memuai, tetapi kadang-kadang
pemuaian tidak teratur sehingga bentuk alat-alat akan berubah sehingga fungsi alat-alat akan
berubah.Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi, dan juga
mempercepat reaksi.
4. Mekanik Benturan, tarikan, maupun tekanan yang besar harus dihindari, khususnya pada alat-
alat yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah pecah (gelas), lentur (berubah bentuk) seperti
alat-alat yang terbuat dari plastik, ataupun alat-alat yang bahannya bersifat sangat rapuh.Bahan-
bahan kimia yang harus dahindarkan dari benturan maupun tekanan yang besar adalah bahan
kimia yang mudah meledak, seperti ammonium nitrat, nitrogliserin,trinitrotoluene (TNT).
5. Sinar Sinar, terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia.
Sebagai contoh larutan kalium permanganat, apabila terkena sinar UV akan mengalami
reduksi,sehingga akan merubah sifat larutan itu. Oleh karena itu untuk menyimpan larutan
kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol yang berwarna coklat. Kristal perak nitrat
juga akan rusak jika terkena sinar UV, oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari

8
pengaruh sinar UV. Alat-alat sebaiknya juga dihindarkan terkena sinar matahari secara langsung,
sehingga dianjurkan untuk memasang tirai-tirai pada jendela laboratorium.
6. Api Api/kebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama pada suatu
saat,dikenaldengan “segitiga api”

Beberapa prosedur keselamatan kerja di laboratorium antara lain;


1.Mengenakan alat keselamatan kerja.
2.Melepaskan perhiasan yang mudah rusak
3.Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
4. Dilarang mencoba-coba mencapur zat kimia yang tersedia tanpa ada izin atau diluar buku
petunjuk.
5.Menggunakan alat dan bahan yang sesuai.
6.Membersihkan atau membuang kotoran setelah bekerja di lab.
7.Membersihkan meja kerja.
8.Matikan peralatan listrik seusai digunakan.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/614a717c6bc3c/keselamatan-kerja-di-
laboratorium-yang-harus-dipahami
https://www.scribd.com/document/427642203/Penglab-24-September-2019

10

Anda mungkin juga menyukai