Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fhadilah Rusva Wulan

NIM : 22031066
Prodi : Pendidikan Biologi D
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) III
PEMELIHARAAN ALAT DAN BAHAN

TUJUAN KEGIATAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan alat dan bahan.
2. Mahasiswa mampu memahami cara penyimpanan alat dan bahan kimia.
3. Mahasiswa mampu memahami perawatan preventif mikroskop di laboratorium

LATAR BELAKANG MASALAH

Bacalah latar belakang masalah mengenai pemeliharaan alat dan bahan


laboratorium berikut ini. Latar belakang masalah ini akan menstimulasi Anda
untuk berpikir secara ilmiah!

Pernahkan Anda melihat alat-alat yang rusak di Laboratorium? Alat yang digunakan
dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakukan khusus sesuai sifat dan
karakteristiknya masing-masing. Perlakuan yang salah dalam menyimpan alat di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan sehingga bisa mengakibatkan
terjadinya kecelakaan kerja. Jadi, penyimpanan alat dan bahan (zat kimia) merupakan salah
satu aspek penting dalam pengelolaan suatu laboratorium. Penyimpanan bahan/zat kimia
yang benar tentu akan dapat mengurangi risiko kecelakaan. Lalu, bagaimanakah
penyimpanan alat dan bahan(zat kimia) di laboratorium yang benar?

RUMUSAN MASALAH

Nah, Anda telah membaca latar belakang masalah mengenai laboratorium.


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, sekarang bacalah rumusan masalah yang ada
di bawah ini.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan alat dan bahan yang terdapat di
laboratorium?

2. Bagaimanakah cara pencegahan terjadinya kerusakan alat dan bahan tersebut?


3. Bagaimana cara penyimpanan alat dan bahan kimia dengan baik dan benar?
4. Bagaimana cara melakukan perawatan preventif terhadap alat dan bahan yang ada
di laboratorium?

RUMUSAN HIPOTESIS

Nah, Anda telah membaca rumusan masalah mengenai pemeliharaan alat dan bahan di
laboratorium. Sekarang rumuskan hipotesis pada ini. Rumusan hipotesis tersebut dapat
Anda buat pada bagian di bawah ini.

1. Kerusakan alat dan bahan di laboratorium dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Berikut ini beberapa faktor penyebab kerusakan alat dan bahan yang umum terjadi
di laboratorium:

a. Ketidakhati-hatian: Salah satu faktor utama yang dapat


menyebabkan kerusakan adalah kelalaian atau ketidakhati-hatian
dalam mengoperasikan alat atau menangani bahan. Misalnya,
menumpahkan zat kimia secara tidak sengaja, menggores atau
menjatuhkan alat, atau tidak mengikuti prosedur yang benar.

b) Penggunaan yang Salah: Penggunaan alat atau bahan yang tidak sesuai
dengan tujuannya dapat menyebabkan kerusakan. Menggunakan alat di luar
batas kapasitasnya atau mengaplikasikan bahan kimia yang tidak cocok
untuk reaksi tertentu bisa merusak peralatan.

c) Usia dan Pemeliharaan: Peralatan laboratorium yang sudah tua atau yang
tidak terawat dengan baik lebih rentan terhadap kerusakan. Pemeliharaan
rutin dan penggantian suku cadang yang sudah aus sangat penting.

d) Kontaminasi: Kontaminasi silang atau pencampuran bahan yang tidak


seharusnya dapat mengakibatkan reaksi tidak diinginkan dan kerusakan alat
atau bahan. Khususnya dalam eksperimen yang melibatkan bahan kimia,
kebersihan dan pemisahan bahan yang tepat sangat penting.

e) Suhu dan Kelembaban: Beberapa alat atau bahan di laboratorium dapat


sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Pemantauan dan
pengendalian lingkungan laboratorium dapat membantu mencegah
kerusakan yang disebabkan oleh fluktuasi ini.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 2


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
f) Kerusakan Fisik: Terjatuhnya alat atau bahan, goresan, atau benturan fisik
lainnya dapat menyebabkan kerusakan mekanis.

g) Daya Listrik dan Kelistrikan: Beberapa alat laboratorium bergantung pada


pasokan daya listrik yang stabil. Pemadaman listrik atau lonjakan tegangan
dapat merusak alat tersebut.

h) Korosi: Peralatan yang terbuat dari logam atau bahan yang dapat
teroksidasi rentan terhadap korosi jika terpapar bahan kimia tertentu.
Pemilihan bahan yang tahan korosi dan penyimpanan yang benar adalah
faktor penting.

i) Eksperimen yang Tidak Tepat: Melakukan eksperimen yang tidak sesuai


dengan prosedur atau tidak memahami reaksi yang terlibat dapat
mengakibatkan kerusakan pada alat dan bahan.

j) Kurangnya Pelatihan: Pengguna yang kurang terlatih atau tidak


berpengalaman dalam penggunaan alat atau bahan tertentu dapat membuat
kesalahan yang dapat merusak peralatan atau menghasilkan hasil yang tidak
akurat.

Untuk mencegah kerusakan alat dan bahan di laboratorium, penting untuk selalu
mematuhi prosedur yang benar, melakukan pemeliharaan rutin, menyimpan bahan
dengan aman, dan memberikan pelatihan yang memadai kepada semua pengguna
laboratorium.
2. Pencegahan kerusakan alat dan bahan di laboratorium sangat penting untuk
menjaga efisiensi operasi laboratorium dan mencegah potensi bahaya. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya kerusakan
alat dan bahan di laboratorium:

a. Pelatihan dan Pendidikan: Pastikan semua pengguna laboratorium,


termasuk staf dan mahasiswa, telah menerima pelatihan yang
memadai tentang penggunaan alat, prosedur, dan tindakan
keamanan. Ini akan membantu mengurangi risiko kesalahan.

b) Prosedur Kerja yang Jelas: Buat dan patuhi prosedur kerja yang jelas dan
dokumentasikan dengan baik. Pastikan semua pengguna tahu bagaimana
menggunakan alat dengan benar dan apa yang harus dilakukan dalam
situasi darurat.

c) Pemeliharaan Rutin: Selalu lakukan pemeliharaan rutin pada alat-alat


laboratorium. Ini mencakup pembersihan, penggantian suku cadang yang
aus, dan kalibrasi jika diperlukan.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 3


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
d) Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap alat dan peralatan
untuk mendeteksi potensi masalah sebelum mereka menjadi kerusakan
yang serius.

e) Penyimpanan yang Benar: Simpan bahan kimia dan alat-alat dengan benar
sesuai dengan petunjuk produsen dan keselamatan kerja laboratorium.
Hindari menyimpan bahan kimia yang tidak sesuai dalam wadah yang salah
atau di dekat bahan-bahan yang tidak cocok.

f) Pengendalian Suhu dan Kelembaban: Pastikan lingkungan laboratorium


tetap dalam rentang suhu dan kelembaban yang sesuai untuk alat dan bahan
yang digunakan.

g) Penggunaan yang Tepat: Gunakan alat dan bahan sesuai dengan tujuan
yang dimaksudkan. Jangan memaksakan alat melampaui kapasitasnya.

h) Kontrol Akses: Batasi akses ke laboratorium hanya kepada orang yang


memiliki pelatihan dan izin yang sesuai. Hal ini dapat membantu
menghindari penggunaan yang salah atau kelalaian.

i) Kontaminasi: Selalu praktikkan prinsip-prinsip kebersihan dalam


laboratorium, termasuk pemisahan bahan dan alat yang bersih dari yang
kotor. Hindari kontaminasi silang.

j) Perlindungan dari Kebakaran: Pastikan ada perlindungan dari risiko


kebakaran, termasuk pemadam api yang sesuai dan pemeliharaan peralatan
listrik dengan baik.

k) Manajemen Bahan Kimia: Kelola stok bahan kimia dengan baik, termasuk
pemantauan tanggal kedaluwarsa dan pemusnahan yang benar untuk bahan-
bahan yang tidak lagi digunakan.

l) Rencana Keadaan Darurat: Selalu ada rencana darurat yang jelas dan semua
pengguna laboratorium harus tahu apa yang harus dilakukan dalam kasus
keadaan darurat, seperti tumpahan bahan berbahaya atau kebakaran.

m) Pemantauan dan Pengendalian Risiko: Lakukan evaluasi risiko untuk setiap


eksperimen atau pekerjaan yang akan dilakukan di laboratorium, dan ambil
langkah-langkah untuk mengendalikan risiko tersebut.

n) Komunikasi: Komunikasikan dengan jelas antar anggota tim tentang


eksperimen atau tugas yang sedang berlangsung untuk menghindari
kebingungan atau kesalahan.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 4


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
o) Auditing dan Evaluasi: Lakukan audit rutin untuk mengidentifikasi potensi
risiko dan kerusakan. Lakukan perbaikan atau peningkatan sesuai
kebutuhan.

Dengan menjalankan langkah-langkah ini dan memprioritaskan keselamatan serta


pemeliharaan yang baik, Anda dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan
alat dan bahan di laboratorium.
3. Penyimpanan alat dan bahan kimia dengan baik dan benar sangat penting untuk
menjaga keselamatan di laboratorium dan mencegah reaksi berbahaya atau
kerusakan. Berikut adalah cara penyimpanan yang tepat untuk alat dan bahan
kimia:
1). Penyimpanan Alat:

a. Kotak dan Lemari Alat: Simpan alat-alat laboratorium seperti pipet,


buret, termometer, dan alat ukur lainnya dalam kotak atau lemari
alat yang tertutup. Ini akan melindungi alat-alat dari debu dan
kontaminasi.

b. Penyusunan yang Rapi: Susun alat-alat dengan rapi dan teratur


dalam kotak atau lemari alat sehingga mudah diakses dan tidak
mudah rusak.

c. Tanda Pengenal: Berikan tanda pengenal pada setiap alat yang


menyatakan nama alat dan instruksi penggunaan.
d. Pemeliharaan Rutin: Periksa alat-alat secara berkala dan pastikan
mereka dalam kondisi baik. Ganti alat yang rusak atau aus.

2). Penyimpanan Bahan Kimia:

a. Lemari Kimia: Simpan bahan kimia di dalam lemari kimia yang


terkunci. Lemari kimia harus memiliki rak yang kokoh dan label
yang jelas.

b. Klasifikasi Bahan: Kelompokkan bahan kimia berdasarkan jenis dan


kompatibilitasnya. Hindari menyimpan bahan-bahan yang reaktif
bersama-sama.

c. Label yang Jelas: Pastikan semua bahan kimia memiliki label yang
jelas dengan nama, rumus kimia, tanggal penerimaan, tanggal
kedaluwarsa, dan tanda bahaya jika ada.

d. Ventilasi yang Baik: Pastikan ada ventilasi yang baik di dalam


lemari kimia untuk menghindari akumulasi gas berbahaya.

e. Kunci dan Akses Terbatas: Lemari kimia harus selalu dikunci, dan
hanya orang yang berwenang yang boleh mengaksesnya.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 5


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
f. Pemisahan Bahan: Hindari menyimpan bahan yang tidak
kompatibel dalam jarak yang dekat. Bahan yang bersifat reaktif
harus disimpan dalam wadah yang terpisah atau di ruang
penyimpanan yang berbeda.

g. Penyimpanan di Tempat yang Sejuk: Sebagian besar bahan kimia


harus disimpan dalam suhu yang stabil dan sejuk. Suhu yang tepat
dapat ditemukan dalam petunjuk penyimpanan pada label bahan
kimia.

h. Pemantauan Kondisi: Periksa secara berkala bahan kimia untuk


memastikan tidak ada kebocoran, kerusakan wadah, atau tanda-
tanda kerusakan lainnya.

i. Pemisahan dari Sumber Panas dan Api: Pastikan bahan kimia tidak
disimpan dekat dengan sumber panas atau api.

j. Perlindungan Terhadap Cahaya: Beberapa bahan kimia sensitif


terhadap cahaya, jadi simpanlah dalam wadah yang tidak tembus
cahaya atau dalam lemari yang tidak terpapar cahaya langsung.

3). Penanganan Aman: Pastikan semua pengguna laboratorium tahu cara


menangani bahan kimia dengan aman, termasuk prosedur penggunaan,
penanganan, dan pemusnahan yang benar.

4).Sistem Inventarisasi: Buat sistem inventarisasi yang rapi untuk melacak


semua alat dan bahan kimia yang ada di laboratorium. Ini akan membantu
mencegah kehilangan dan kadaluwarsa bahan.

5).Pemusnahan yang Benar: Pemusnahan bahan kimia yang sudah tidak


digunakan harus dilakukan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang
berlaku. Jangan membuang bahan kimia secara sembarangan.

6).Kebijakan Keselamatan: Tetapkan dan patuhi kebijakan keselamatan


laboratorium yang ketat dan pastikan semua anggota timnya mengikuti
aturan tersebut.

4. Perawatan preventif yang baik terhadap alat dan bahan di laboratorium sangat
penting untuk menjaga kinerja alat, mencegah kerusakan, dan memastikan
keselamatan pengguna laboratorium. Berikut adalah cara melakukan perawatan
preventif terhadap alat dan bahan di laboratorium:

1. Jadwal Pemeliharaan Rutin:

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 6


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
- Buat jadwal pemeliharaan rutin untuk setiap alat laboratorium.
Periksa manual alat untuk mengetahui rekomendasi pemeliharaan
dari produsen.
- Pemeriksaan rutin dapat mencakup pembersihan, kalibrasi,
penggantian suku cadang yang aus, dan pengecekan umum atas
keadaan fisik alat.

2. Pembersihan Rutin:
- Bersihkan alat-alat secara berkala menggunakan prosedur yang
benar dan bahan pembersih yang sesuai. Pastikan untuk
membersihkan sisa-sisa bahan kimia yang mungkin menempel
pada alat.
- Jangan lupa membersihkan alat setelah digunakan untuk
mencegah kontaminasi silang.

3. Penyimpanan yang Benar:


- Simpan alat-alat dalam kondisi yang baik di lemari atau kotak alat
yang sesuai. Pastikan alat tidak terkena kelembaban berlebihan
atau paparan sinar matahari langsung.
- Simpan bahan kimia sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang
ada di label. Pastikan bahan kimia disimpan dalam wadah yang
rapat dan label yang jelas.

4. Pemantauan Kondisi:
- Periksa alat-alat secara rutin untuk memastikan tidak ada
kerusakan fisik atau masalah lainnya.
- Amati tanda-tanda kebocoran, keausan, atau ketidaknormalan
lainnya pada alat atau bahan kimia.

5. Kalibrasi dan Pengukuran: Pastikan alat ukur atau peralatan yang memerlukan
kalibrasi diatur ulang sesuai jadwal yang ditetapkan atau jika diperlukan. Pastikan
pengukuran yang akurat.

6. Pemeliharaan Listrik: Jika alat menggunakan daya listrik, pastikan bahwa


instalasi listriknya berfungsi dengan baik dan dalam kondisi aman. Periksa kabel
dan soket secara berkala.

7. Perlindungan dari Korosi: Untuk alat yang terbuat dari logam atau bahan yang
dapat teroksidasi, pertimbangkan perlindungan dari korosi dengan menggunakan
pelapis atau penghambat korosi jika diperlukan.

8. Pelatihan Pengguna: Pastikan semua pengguna laboratorium diberikan pelatihan


tentang penggunaan alat dengan benar dan pemeliharaan sederhana yang dapat
mereka lakukan sendiri.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 7


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
9. Inventarisasi dan Pencatatan: Buat sistem inventarisasi yang baik untuk
mencatat semua alat dan bahan di laboratorium. Catat tanggal penerimaan,
pemeliharaan terakhir, dan penggantian suku cadang jika ada.

10. Pemantauan Lingkungan: Pemantauan suhu, kelembaban, dan kondisi


lingkungan lainnya juga dapat membantu mencegah kerusakan alat atau bahan
yang sensitif terhadap perubahan lingkungan.

11. Kebijakan dan Prosedur Keselamatan: Pastikan semua anggota laboratorium


mengikuti kebijakan dan prosedur keselamatan yang berlaku dalam penggunaan,
perawatan, dan penyimpanan alat dan bahan.

12. Pemusnahan yang Benar: Buat kebijakan dan prosedur yang tepat untuk
pemusnahan alat atau bahan yang sudah tidak digunakan atau rusak.

Pada kegiatan ini, Anda harus mengobservasi alat dan bahan berikut ini.
1. Alat
Kegiatan I
Alat : biuret, neraca, pH meter, termometer, desikator, tabung
reaksi, gelas kimia, labu erlemeyer.

Kegiatan II
Alat : seperangkat alat tulis.

PENGUJIAN HIPOTESIS

Sekarang, Anda bisa membuktikan hipotesis mengenai pemeliharaan alat dan bahan di
laboratorium yang telah dibuat. Anda dapat mengikuti arahan prosedur kerja pada
praktikum ini!

1. Kegiatan I
a. Lakukanlah observasi di laboratorium, identifikasi faktor-faktor atau
permasalahan yang mungkin ditemukan pada biuret, neraca, pH meter,
termometer, desikator, tabung reaksi, gelas kimia, dan labu erlemeyer.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 8


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
b. Diskusikan dengan teman Anda alternatif pemecahan masalah dari masalah yang
telah teridentifikasi tersebut.
2. Kegiatan II
a. Siapkan seperangkat alat tulis,
b. Lakukan observasi di laboratorium mengenai cara penyimpanan alat dan bahan
dan cara preventif merawat alat dan bahan.

DATA HASIL PENGAMATAN


1. Kegiatan I
Tabel 1. Identifikasi Masalah pada Kerusakan Alat
Masalah/Kerusakan yang
Nama Alat Faktor Penyebab Kerusakan
Mungkin Terjadi
Biuret 1. Kontaminasi Faktor penyebab kerusakan biuret
2. Pencemaran biasanya melibatkan kesalahan dalam
3. Kerusakan botol atau penyimpanan, penggunaan, atau
wadah penanganan
4. Penyimpanan yang tidak
tepat
Kerusakan pada label

Termometer 1. Pecah atau retak 1. Penanganan yang kasar


2. Kerusakan pada 2. Gesekan berlebihan
skala 3. Tabungnya rusak
3. Kebocoran merkuri 4. Paparan kelembaban
atau cairannya Tutupnya hilang
4. Skala tidak akurat
5. Korosi
Kerusakan pada penutup
termometer
Desikator 1. Kerusakan pada pelat 1. Seal atau karet rusak
dasar atau rak 2. Tutup desikator tidak dipasang
dengan benar
2. Kerusakan pada 3. Tergores
indikator kelembaban

3. Kerusakan
pada ventilasi
Kerusakan pada silika
gel atau zat pengering

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 9


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Tabung reaksi 1. Pecah atau retak 1. Pemanasan dengan suhu yang
2. Kontaminasi silang berlebihan
3. Kerusakan pada 2.Benturn
bagian dasar tabung 3. Tabung reaksi sudah tua
4. Overheating 4. Penggunaan sikat yang kasar
5. overcooling Paparan bahan kimia yang korosif

Gelas Kimia 1. Pecah atau retak 1. Pemanasan dengan suhu yang


2. Kontaminasi silang berlebihan
3. Kerusakan pada 2.
bagian dasar tabung Benturan
Overheating overcooling 3. Tabung reaksi sudah tua
4. Penggunaan sikat yang kasar
Paparan bahan kimia yang korosif

Labu Erlemeyer 1. Pecah atau retak 1. Pemanasan dengan suhu yang


2. Kontaminasi silang berlebihan
3. Kerusakan pada 2. Benturan
bagian dasar tabung 3. Tabung reaksi sudah tua
4. Overheating 4. Penggunaan sikat yang kasar
5. Overcooling Paparan bahan kimia yang korosif

Setelah masalah-masalah teridentifikasi, diskusikanlah alternatif pemecahan masalah


tersebut.

Tabel 2. Alternatif Pemecahan Masalah pada Kerusakan Alat


Permasalahan yang mungkin
Nama Alat Alternatif pemecahan masalah
terjadi
Biuret 1. Kontaminasi 1. Perbaikan atau penggantian
2. Pencemaran 2. Perbaikan seal atau tutup
3. Kerusakan botol atau wadah 3. Pembersihan
4. Penyimpanan yang tidak tepat 4. Pelatihan dan pengawasan
Kerusakan pada labe 5. Penggunaan yang hati-hati
Pemeliharaan yang tepat

Termometer 1. Pecah atau retak 1. Kalibrasi ulang


2. Kerusakan pada skala 2. Penggantian sensor
3. Kebocoran merkuri atau 3. Perawatan
cairannya 4. Penympanan yang tepat
4. Skala tidak akurat Penggantian
5. Korosi
Kerusakan pada penutup
termometer

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 10


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Desikator 1. Kerusakan pada pelat dasar 1. Pemeriksaan seal
atau rak 2. Kerusakan pada 2. Pemeriksaan tutup
indikator kelembaban 3. Pemeliharaan zat pengering
3. Kerusakan pada ventilasi 4. Pemantauan kelembaban
Kerusakan pada silika gel atau zat 5. Penyimpanan yang tepat
pengering penggantian

Tabung reaksi 1. Pecah atau retak 1. Pemeriksaan fisik


2. Kontaminasi silang 2. Pembersihan
3. Kerusakan pada bagian 3. Labeling yang jelas untuk
dasar tabung mengidentifikasi bahan di dalamnya
Overheating overcooling 4. Penyimpanan yang tepat dan
terpisah
5. penggantian
Gelas kimia 1. Pecah atau retak 1. Pemeriksaan fisik
2. Kontaminasi silang 2. Pembersihan
3. Kerusakan pada bagian 3. Penggunaan yang hati-hati
dasar tabung Penggantian
Overheating overcooling

Labu erlenmeyer 1. Pecah atau retak 1. Pemeriksaan fisik


2. Kontaminasi silang 2. Pembersihan
3. Kerusakan pada bagian 3. Penggunaan yang hati-hati
dasar tabung Penggantian
Overheating overcooling

4. Kegiatan II
Tuliskan cara penyimpanan alat dan bahan yang terdapat di suatu laboratorium dan
langkah preventif perawatan alat dan bahan.
Tabel 3. Cara Penyimpanan Alat dan Bahan di Laboratorium
Nama alat Cara penyimpanan Langkah perawatan preventif
Biuret 1. Bersihkan dengan baik 1. Pemeriksaan rutin
dan sesuai petunjuknya 2. 2. Kalibrasi
Keringkan dengan baik 3. 3. Hindari pemakaian kasar
Simpan dengan benar pada 4. Pemantauan
tempatnya Penyimpanan sesuai dengan prosedur
4. Hindari dari debu
Simpan di tempat yang tepat
Termometer 1. Simpan dengan benar 1. Kalibrasi
2. Hindari pemakaian 2. Pemeriksaan fisik
berlebihan 3. Jauhkan dari Pembersihan rutin
bahan yang bersifat korosi
4. Gunakan sarung pelindung

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 11


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Desikator 1. Penyimpanan di tempat 1. Ganti zat pengering secara
kering berkala
2. Hindari suhu ekstrim 2. Pemeriksaan seal atau
Simpan dengan benar penutup
Kalibrasi indikator kelembaban jika
ada
Tabung reaksi 1. Simpan dengan benar 1. Pemeriksaan fisik
2. Jauhkan dari panas berlebih 2. Pembersihan rutin
3. Simpan di tempat yang kering 3. Pemantauan suhu
Labelling yang jelas Penyimpanan terpisah
Gelas Kimia 1. Hindari tumpahan 1. Pemeriksaan fisik
2. Simpan dengan benar 2. Pembersihan rutin
3. Simpan ditempat yang kering 3. Pemantauan suhu
Labelling yang jelas Penyimpanan terpisah
Labu Erlenmeyer 1. Hindari tumpahan 1. Pemeriksaan fisik
2. Simpan dengan benar 2. Pembersihan rutin
3. Simpan ditempat yang kering 3. Pemantauan suhu
Labelling yang jelas Penyimpanan terpisah

ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

Nah, sekarang Anda harus mampu menghubungkan/ mengaitkan data hasil


pengamatan dengan hipotesis yang telah dibuat. Kaitkan juga dengan rumusan masalah
yang telah diberikan sebelumnya.

Pemeliharaan alat laboratorium adalah komponen penting dalam menjaga kualitas dan
akurasi hasil eksperimen serta mencegah kecelakaan atau kerusakan. Dalam pengelolaan
laboratorium, Pemeliharaan alat laboratorium adalah langkah penting untuk memastikan
kualitas dan akurasi hasil eksperimen serta meminimalkan risiko kecelakaan. Pemeliharaan
alat laboratorium yang baik akan membantu menjaga kualitas eksperimen, memperpanjang
umur alat, dan mengurangi risiko kecelakaan. Selain itu, pemeliharaan yang rutin dan
dokumentasi yang akurat akan memudahkan pengelolaan laboratorium secara efisien.
Dengan menjaga alat laboratorium dalam kondisi yang baik, laboratorium akan dapat
berfungsi secara efisien, dan hasil eksperimen akan lebih dapat diandalkan. Selain itu,
pemeliharaan yang baik juga akan membantu dalam menjaga keselamatan staf
laboratorium dan menghindari potensi risiko yang dapat timbul akibat kegagalan alat.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 12


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
SIMPULAN HASIL PRAKTIKUM
Periksa kembali data hasil pengamatan Anda. Apakah data yang didapatkan
mendukung hipotesis yang telah dirumuskan? Coba tuliskan simpulan kegiatan praktikum
laboratorium.

Pemeliharaan alat dan bahan laboratorium sangat penting untuk menjaga keamanan,
efisiensi, dan kualitas pekerjaan di laboratorium. Dengan kesadaran keselamatan,
organisasi yang baik, perawatan alat yang teratur, dan kepatuhan terhadap peraturan,
laboratorium dapat beroperasi dengan lebih baik dan lebih aman. Dalam menjaga alat dan
bahan laboratorium, kita juga menjaga lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan.

Konfirmasi (komentar dosen/asisten pembimbing praktikum)

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan referensi yang Anda gunakan pada praktikum kali ini. Referensi yang
digunakan dapat dituliskan pada bagian di bawah ini.

Isnawati, Riva, trisnowati.(2019) “Pelatihan Pengelolaan Laboratorium IPA Bagi Guru


SMP/MTs Kecamatan Windusari”. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat), 3(1), pp. 67-73.

Lasia, K.I, Budiana, K.I dan Widiasih, N.N. (2020),”Peningkatan Keselamatan Kerja Di
Laboratorium Melalui Pelatihan Penggunaan Bahan Berwawasan Lingkungan”, Jurnal
Widya Laksana Vol. 9,No. 1,pp. 19-29.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 13


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Nuri Dewi Muldayanti,N. D., Kurniawan, A.D. (2021), “Managemen Laboratorium
Sebagai Pendukung Kegiatan Belajar Mengajar IPA Biologi”, Jurnal Widya Laksana ,
Vol.10, No.2,pp. 192.

R. Raharjo.(2017) “Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia”, Jurnal Kimia


Sains dan Aplikasi, vol. 20, no. 2, pp. 99-104,

Sulistyani Puteri Ramadhani(2020) Pengelolaan Laboratorium (Panduan Para Pengajar


dan Inovator Pendidikan), Depok: Yiesa Rich Foundation.

NILAI KEGIATAN
Kegiatan penilaian ini dilakukan oleh dosen.
Kesan dan Pesan Nilai Paraf
Pembimbing

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 14


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.

Anda mungkin juga menyukai