Oleh:
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
mahasiswa yang didasarkan pada konsep atau prinsip yang telah ada dan
dirumuskan oleh para ahli. Apabila ditinjau dari segi mahasiswa, maka kegiatan
praktikum ini adalah kegiatan untuk menemukan konsep atau prinsip, dan bila
ditinjau dari segi ahli, maka kegiatan ini adalah proses verifikasi konsep atau
prinsip. Alat–alat laboratorium ada yang terbuat dari bahan kaca, besi dan kayu,
Alat–alat laboratorium yang terbuat dari kaca seperti tabung reaksi mudah pecah
memperlancar kegiatan tersebut terdapat dua alat yang sering digunakan yaitu
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam
mengenal alat-alat laboratorium beserta fungsinya. Hal ini perlu untuk dilakukan
agar tercipta suatu kegiatan yang sistematis dan dapat terlaksana tampa ada
gangguan.
alat laboratorium. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis peralatan laboratorium
genetika?
1.3. Tujuan
2.1. Elektroforesis
diberikan. Perbedaan tingkat migrasi disebabkan oleh perbedaan ukuran dan berat
molekul serta muatan listrik yang dimiliki oleh molekul yang akan dipisahkan
tempat proses pemisahan terjadi. Media pemisah ini berupa kertas (selulosa asetat,
selulosa nitrat), gel kanji, gel polikrilamid, busa poliuretan atau agar-agar.
penghubung arus listrik dengan media pemisah dan baterai atau arus listrik sebagai
yang sederhana, cepat dan tepat memisahkan molekul yang diinginkan. Jenis
sulphate (SDS). SDS adalah sebuah detegen anionic untuk menyelubungi molekul
setelah proses elektroforesis. Alat ini umum dalam laboratorium yang bekerja
dengan aspek biologi molekuler. Alat ini akan digunakan untuk mendukung proyek
mb-rai saat analisis genetik sampel setelah proses elektroforesis dna. Prinsip kerja
bromide (etbr) yang membuat khelat dengan molekul DNA. Sehingga dna dapat
membuat khelat dengan molekul DNA, sehingga DNA dapat dilihat oleh mata
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
berikut :
Memasuki
laboratorium
Melakukan Respon
Menyimak
penjelasasan asisten
Mencatat hal-hal
penting
penting
Dokumentasi
Membuat Laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Elektroforesis
Gambar 1. Elektroforesis
Sumber: Dokumentasi Pribadi
baik dalam bentuk DNA, RNA mengetahui hubungan kekerabatan ternak serta
dapat mengetahui penyakit yang terdapat pada ternak, prinsip dasar dari
dengan pemisahan dan purifikasi. Misalnya berat molekul suatu prtein, asam
amino,molekuul DNA dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryohastari
(2016) yang menyatakan bahwa Protein dapat dipisahkan dari protein jenis lain atau
dari molekul lain berdasarkan ukuran, kelarutan, muatan dan afinitas ikatan. P
karakter dan fungsi protein. Berbagai jenis protein pada suatu sampel akan
demikian pada jalur pergerakan protein akan didapatkan jajaran protein yang
disebut sebagai pita protein yang akan memisah berdasar ukuran BM protein.
maupun protein.
4.2. UV Transilluminator
Gambar 2. UV Transiluminator
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Prinsip kerja dari alat ini adalah sinar UV yang dipancarkan akan
visualisasi DNA bisa terlihat lewat pancaran yang berwarna orange keputihan
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rika (2007) dalam skripsinya yang
Reaksi enzim dengan substrat DNA plasmid pUC 19 dan DNA fage lambda dalam
buffer reaksi selama semalam pada suhu 370 C. Reaksi digesti DNA oleh ekstrak
enzim restriksi dihentikan dengan cara memasukkan hasil reaksi ke freezer dan
menambahkan blue juice. Hasil reaksi diamati dengan elektroforesis gel agarosa.
Konsentrasi gel yang digunakan adalah 1 %. Gel hasil elektroforesis diamati dengan
dari tumbuhan ataupun hewan serta dapat dijadikan sebgaia alat dokumentasi yang
5.1. Kesimpulan
5.1.2 Elektroforesis adalah alat yang digunakan untuk menganalisis bentuk partikel
serta dapat mengetahui penyakit yang terdapat pada ternak, Prinsip dasar dari
untuk mengetahui hasil yang telah di uji dari elektroforesis, larutan bufer
digunakan untuk memicu larutan listrik dan agarose digunakan untuk media
penyimpanan sampel.
5.2. Saran
Fajarwati, L.I. Restu, M dan Kuswinanti,T. (2012) Optimalisasi Suhu Dan Lama
Inkubasi Dalam Ekstraksi Dna Tanaman Bitti (Vitex Cofassus Reinw)Serta
Analisis Keragaman Genetik Dengan Teknik Rapd-Pcr. Jurnal Sains
& Teknologi. Vol 12 (3).
Kurniawan. 2012. Deteksi Ikan Tuna dan Produksi Olahannya Berbasis Protein dan
DNA Barcoding. Jurnal PHPI. Vol 18 (2).
Muliani, A. 2011. Isolasi DNA dan Amplifikasi PCR Daerah ITS Rdna Fungi
Endofit Umbi Tanaman Dahlia. Jurnal FMIPA. Vol 2 (1).
Putri, A. 2008. Komparasi Metode Isolasi DNA Patogen Antraknosa dan Bulai
Untuk Deteksi PCR. Jurnal Fitopatologi. Vol 12 (4).
Paul, H. Barber. 2012. KONSERVASI BIODIVERSITAS RAJA4. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia. Universitas Negeri Papua dan Universitas
Brawijaya.
Rika, S. 2007. Screening Enzim Endonuklease Restriksi Dari Bakteri Asal
Indonesia. Jurnal Biologi. Vol 1 (2).
Suryohastari. 2016. Analisis Protein Defensin Dari Biji Jinten Hitam (Nigella
Sativa L.) Pada Mencit (Mus Musculus) Yang Diberi Biji Jinten Hitam
Melalui Teknik Sds-Page. Jurnal Biologi. Vol 9 (1).
Yuwono dan Tribowo. 2006. Teori dan Aplikasi Polymerase Chain Reaction,
Panduan Eksperimen PCR untuk Memecahkan Masalah Biologi Terkini,
Penerbit Andi, Yogyakarta.s
Yahya, L.A. Ita, U dan Fredi, K. 2016. Peamnfaatan Nata de Coco Sebagai Media
Gel Elektroforesis Pada Zat Warna Remazol: Pengaruh Ph, Waktu dan
Aplikasi Pemisahan Gelatin. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 5 (2).
LAMPIRAN