Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Tujuan
a. menurutnya angka pelanggaran hukum dan indeks kriminalitas serta meningkatkan

penuntasan kasus kriminalitas untuk menciptakan rasa aman masyarakat Mencangkup empat

jenis kejahatan: konvensional, tradisional, terhadap kekayaan negara dan yang berimplikasi

kontijensi.

b. baru terungkapnya jaringan kejahatan internasional terutama narkotika, perdagangan

manusia dan pencucian uang.

c. menurutnya pecandu narkoba dan mengungkap kasus serta dapat dipentaskan jaringan

utama supply narkoba dan prekursor

d. menurutnya gangguan keamanan dan pelanggaran hukum di laut terutama pada alur

perdagangan dan distribusi serta alur Pelayaran Nasional.

terungkapnya jaringan utama Pencurian sumber daya kehutanan, serta membaiknya praktek

penegakan hukum dalam mengelola sumber daya kehutanan dalam memberantas illegal

logging cuting dan illegal trading.

F. meningkatnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum.

g. meningkatnya kinerja Polri tercermin dengan menurunnya angka kriminalitas pelanggaran

hukum dan meningkatnya penyelesaian kasus-kasus hukum. 


1. Strategi
Selaku penanggung jawab Bidang keamanan strategi dimaksud adalah cara mencapai

tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kan sarana pendukung yang tersedia meliputi: 

a. Membangun polisi yang dipercaya masyarakat

Membangun polisi yang dipercaya masyarakat sejalan dengan rencana strategi dan

operasionalisasi membangun kepercayaan terpadu yang mencangkup: menanamkan

kepercayaan (trust building) dengan khalayak publik, memperluas kemitraan (partnership end

networking) secara bertahap dengan masyarakat, meningkatkan kesempurnaan (strive for

excellence) dalam setiap kegiatan polisi dan menghadirkan kompromi atau sub-optimalisasi

Kinerja, sasaran: 

1) Mengetengahkan Polri sebagai institusi sipil, yang memiliki jajaran polisi yang

memperlihatkan keteladanan warga negara, integritas profesional akrab dan tegas

namun patuh hukum dalam menegakkan hukum.

2) Mengembangkan sistem komunitas semua jajaran kerja di Samapta Polda Sultra,

dengan didukung teknologi komunikasi mulai dari kecepatan respon komunikasi

persuasif sampai pada pengendalian peristiwa kejahatan, diimbangi dengan pelayanan,

perlindungan dan pengayoman tiga

3) Penanggulangan berbagai kejahatan dengan strategi terpadu berbasis sistem  intelijen

terkini.

4) Mempersempit ruang gerak kejahatan tradisional dan kejahatan terorganisir. 


5.) Fokuskan efektivitas penanggulangan kejahatan berat yang paling menyentuh m pentingan

masyarakat, antara lain perampokan di tempat umum/pemukiman, pencurian kendaraan dan

NAPZA (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif).

6.)  mendekatkan pelayanan Dit Samapta Polda Sultra kepada warga masyarakat sebagai nilai

utama.

7.)  memberikan respon cepat standar/quick respon patroli Samapta ( 10 menit sampai di TKP

) terhadap setiap panggilan bantuan dari masyarakat.

8. meningkatkan profesionalisme Dit Samapta Polda Sultra dengan didukung teknologi

Kepolisian dan teknologi informasi yang terpadu, untuk bersinergi operasi serta memudahkan

akses publik atas transparansi manajemen penegakan hukum pengawasan dan pengembangan

sarana dan prasarana (e-qoverment).

b.  membangun Sinergi Penyelenggaraan keamanan, melalui cara:

1.  membangun kemitraan

a.)Kemitraan dalam meningkatkan peran pengamanan polsus (p0lisi khusus), polisi

internal polisi masyarakat dan kelompok masyarakat yang patuh dan hukum.

b.) kemitraan dengan kelompok keamanan komunitas untuk keamanan insani Setiap

individu,  keamanan internal, keamanan masyarakat dan institusi keamanan negara

lainnya. 
2) Membangaun kapasitas (capacity building) Dit Samapta Polda Sultra sebagai daya

dukung yang handal pada setiap pelayanan para anggota di samapta nilai dari nilai-

nilai, budaya pengetahuan keterampilan kesejahteraan SDM, teknologi kepolisian

dengan prioritas penyempurnaan efektivitas postur Polri:

a.  tingkat Polda Sultra:

Polda berkedudukan sebagai kesatuan induk penuh (KIP) Di wilayah hukum

Polda Sultra bertanggung jawab atas:

1. merumuskan kebijakan yang bersifat strategis di wilayah hukum Polda

Sultra.

2. menyelenggarakan keamanan dan tindakan polisional di wilayah

Sulawesi Tenggara dengan memperhatikan sistem otonomi daerah yang

berlaku.

3.  pembinaan kelembagaan Kepolisian sebagai jabaran dari politik

strategi keamanan yang telah ditetapkan.

     b) Tingkat Polres.

1. Polres berkedudukan sebagai kesatuan operasional dasar (KOD) sebagai pelaksana

utama Polda mengemban dan melaksanakan semua fungsi operasional dan fungsi

manajemen Kepolisian bagi terselenggaranya keamanan di wilayah hukumnya. 


(2)   memperluas gelar lapis  kemampuan dan kekuatan pada tingkat Polres sebagai

lanjutan langkah-langkah reformasi Polri yang sudah dicapai, penguatan postur Polri

perubahan pola kejahatan, serta perubahan tuntutan masyarakat demokrasi.

c) Tingkat Polsek

1. Polsek adalah ujung tombak operasional Kepolisian terdepan yang melaksanakan dan

memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat secara terus-menerus sepanjang

waktu.

2.  memperluas gelar  lapis kemampuan dan kekuatan pada tingkat Polsek sebagai

lanjutan langkah-langkah informasi Polri yang sudah dicapai koma penguatan postur

Polri perubahan pola kejahatan, serta perubahan tuntutan masyarakat demokrasi.

3.  terciptanya lingkungan kerja dengan adanya bantuan fungsional kepolisian

masyarakat dan lingkungan kerja, yang pada akhirnya terbentuk lingkungan makro

dengan luas wilayah dan jumlah penduduk serta terbangunnya Pranata hukum dan

pranata sosial.

4. terbangunnya Sinergi dengan potensi masyarakat bersamaan dengan terbentuknya

lingkungan makro (law abiding citizen) Dibanding keamanan dan ketertiban

masyarakat. 
       (5) Terbentuknya jaringan intelijen keamanan nasional dari adanya akar gangguan,

pengendapan masalah keamanan, ambang gangguan sehingga dapat mengatasi setiap

gangguan nyata.

c. Membangun masyarakat patuh hukum :

1. Kerjasama dengan institusi penegakan hukum dan departemen yang membawahi

PPNS,Pemda serta kelompok masyarakat peduli hukum dan keadilan:

a)  merumuskan pedoman pemahaman masyarakat patung atau tertib hukum, hak dan

kewajiban dalam kehidupan sosial ekonomi dan politik.

b)  sosialisasikan semangat pat hukum pada masyarakat melalui ketauladanan.

2. Terwujudnya penegakan keadilan terhadap masyarakat, terutama memiliki strategi

pencegahan tindak kriminal, penerapan yang konsisten pada prosedur penanganan

pelaku sesuai hukum dan hak asasi manusia serta memberdayakan pranata sosial

masyarakat.

2.  terwujudnya 7 (tujuh)  dimensi pelayanan masyarakat mencakup:

a.  dari komunikasi berbasis kepedulian,

b.  cepat tanggap,

c.  kemudahan pemberian informasi, si

d.  prosedur yang efisien dan efektif,

e.  Biaya yang normal dan wajar,

f. Kemudahan penyelesaian urusan,

g. Lingkungan fisik tempat kerja yang kondusif.


6.  Sasaran Strategi

a. Tertangani nya penanggulangan kejahatan yang melalui perairan Indonesia

b.  pertamanya kontijensi keamanan yang terjadi serentak dengan penggelaran kekuatan.

c.   terselenggaranya pengamanan Pilkada yaitu mengawal proses demokrasi secara

langsung dengan sebaik-baiknya.

d.  tertanggulanginya kasus illegal logging sehingga dapat berkontribusi terhadap

pengembalian aset negara

e.  pelaksanaannya operasionalisasi perpolisian masyarakat.

f. Tertanganinya kejahatan transnasional meliputi penyalahgunaan narkotika

psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza) Melalui intensifikasi razia tempat hiburan

dan Peredaran serta sumbernya.

g.  tertangani nya perkara-perkara korupsi sehingga dapat mengundang daya tarik

investor, di samping segala bentuk kriminalitas lainnya yang sangat merugikan

ekonomi negara dan warga masyarakat.

h.  tertanggulangi nya perkara illegal logging illegal mining, illegal fishing dan trading

sehingga dapat berkontribusi terhadap pengembalian aset negara. 


7. Arah kebijakan 

a. Membangun kepercayaan (Trust Building) Memperluas kemitraan dengan

masyarakat, meningkatkan kebersamaan dalam rangka meningkatkan kinerja Polri

b.  pengembangan kapasitas untuk meningkatkan daya dukung pelayanan kepada

masyarakat baik dari  nilai budaya, pengetahuan keterampilan dan kesejahteraan SDM

dan penggunaan teknologi canggih (modern).

c. Lambang efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas perlindungan

pengayoman pelayanan dan penegakan hukum yang profesional dan proporsional.

d. polres berkedudukan sebagai kesatuan Operasional dasar (KOD)Dan pelaksana utama

Polda pengembangan dan melaksanakan semua fungsi operasional dan fungsi

manajemen kepolisian bagi terselenggaranya keamanan di wilayah hukumnya.

e.   Polsek sebagai ujung tombak operasi kepolisian merupakan kesatuan terdepan yang

melaksanakan dan memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat.

f. Mewujudkan kekuatan kepemimpinan Yang responsif, adaptif dari semua

kepangkatan sesuai dengan peningkatan standar operasional prosedur (SOP) yang

telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan di kewilayahan.

g. Memperluas lapis-lapis kemampuan dan kekuatan pada tingkat Polres  dan polsek

sebagai langkah reformasi Polri untuk menyikapi tuntutan masyarakat yang

demokrasi.
h. Membangun polisi yang dipercaya masyarakat dengan ketauladanan, berintegritas,

profesional dan patuh hukum dalam menegakkan hukum.

i. meningkatkan profesionalisme Polri dengan didukung teknologi kepolisian dan teknologi

informasi yang terpadu dengan membangun sistem komunikasi semua jajaran Dit Samapta

Polda Sultra, HT sebagai alat utama dalam melaksanakan koordinasi dan pengendalian,

CCTV sebagai alat Monitor dan pengamanan di Mako  Polda Sultra, conference sistem

Sebagai yang memiliki kemampuan untuk teleconference sosialisasi paparan dan pemutaran

film serta address publik system sebagai sarana pemberitahuan/pemanggilan kepada personil

maupun tamu melalui pengeras suara.

j. Membangun jaringan Intelijen dalam penanggulangan kejahatan.

k.  mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai kebutuhan utama.

l.  membangun kemitraan dalam meningkatkan peran pengamanan polsus dan kelompok

masyarakat yang patuh hukum.

m.  terbangnya Sinergi dengan potensi masyarakat bersama-sama membentuk lingkungan

yang aman dan tentram.

n.  melakukan koordinasi dengan instansi penegak hukum lainnya dalam menegakkan hukum

sehingga tercipta masyarakat patuh hukum.

o.   sasaran strategi adalah tertanganinya kejahatan:

1.  kejahatan konvensional meliputi titik 2 pencurian, perampokan dan lain-lain


2.  kejahatan transnasional meliputi: terorisme, narkoba, pencucian uang, penyelundupan

senjata, penyelundupan anak, dan wanita, serta Cyber-crime

3. Kejahatan terhadap Kekayaan Negara meliputi : illegal logging, illegal fishing, illegal

mining, korupsi.

4. kejahatan yang berimplikasi kontijensi meliputi :  Pilkada, konflik horizontal maupun

vertikal dan SARA.


BAB III
PROGRAM-PROGRAM

Program pengembangan Sarana dan prasarana Kepolisian

        meningkatkan kemampuan profesionalisme kepolisian dari aspek kelembagaan dan

terwujudnya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan serta pemberdayaan material, fasilitas dan

jasa.  penanggulangan sumber penyebab kejahatan, ketidaktertiban dan konflik masyarakat

dari sektor sosial, politik dan ekonomi.

 program pemeliharaan kamtibmas.

memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan Dan ketertiban masyarakat agar mampu

melindungi seluruh warga masyarakat Sulawesi Tenggara  dalam beraktivitas meningkatkan

kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan  yang dapat menimbulkan

cedera, kerugian serta korban akibat gangguan keamanan dimaksud.

 program penerapan kepemerintahan yang baik

        menyelenggarakan tugas Pimpinan dan fungsi manajemen dalam melaksanakan

penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan melalui kegiatan pembayaran gaji dan honor

secara tepat waktu dan pemenuhan biaya pemeliharaan sarana prasarana Polri sehingga dapat

memperpanjang usia pakai. 


BAB IV
KEGIATAN INDIKATIF

Kegiatan pengembangan sarana dan prasarana Kepolisian

a.  melakukan analisis dan  kajian dalam rangka evaluasi dan menyempurnakan strategi,

kebijakan dan program yang telah dan akan dilaksanakan oleh dit samapta polda Sutra

terutama yang menyangkut kepercayaan masyarakat yang dapat memberi kesan Polri

terpercaya di mata masyarakat.

b. Menyusun rencana, Program dan anggaran Dit Samapta Polda Sultra penyiapan

dokumen dokumen pelaksanaan program dan anggaran Dit Samapta Polda Sultra yang

dapat mengerahkan semua kekuatan, kemampuan, operasional dan potensi keamanan

untuk semaksimal mungkin berdayaguna serta bermanfaat bagi masyarakat yang

selanjutnya akan dapat membangun kepercayaan masyarakat.

c. Menyusun rumusan kebijakan-kebijakan strategis Dit Samapta polda sutra, 

menyelenggarakan pengawasan,  pengendalian dan koordinasi bagi implementasi

aspek pelayanan dan kepuasan secara internal dan eksternal Polri.

d. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis untuk menggalang dan memelihara

kerjasama.

e.  pemenuhan kebutuhan dasar bagi anggota di lapangan seperti dua kebutuhan

Perumahan, kebutuhan transportasi, fasilitas kesehatan dan pendidikan kelengkapan

kekurangan alat komunikasi elektronik untuk pelayanan masyarakat dan kebudayaan

dan pemeliharaan materiil, fasilitas dan jasa pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai