Sistem Pemeliharaan
1. Intensif
Peternakan puyuh yang dikelola secara intensif memerlukan program pemeliharaan dan tata
laksana yang baik untuk mendapatkan hasil yang optimal dan menguntungkan. Sistem
pemeliharaan dan tata laksana harus dilakukan dengan benar dan teratur sejak penetasan telur,
a. Skala Usaha Besar Skala Usaha Besar adalah jika jumlah puyuh yang dipelihara lebih dari
8000 ekor. Menurut Abidin (2002) semakin besar skala usaha maka akan semakin beragam
produk yang dihasilkan dan bisa dijual. Pengusaha ternak puyuh dalam skala besar biasanya
b. Skala Usaha Menengah Peternak skala menengah biasanya memelihara jumlah ternak
sebanyak 2400 – 8000 ekor. Bagi peternak skala menengah terdapat beberapa pilihan yaitu
dewasa dengan populasi kecil atau hanya melakukan usaha pemeliharaan dari stater atau
grower sampai dewasa. Pada skala usaha ini, usaha yang dapat dilakukan yaitu
umumnya lebih memilih beternak puyuh petelur, sedangkan puyuh apkiran dimanfaatkan
sebagai puyuh pedaging/potong. Walaupun ada juga yang merangkap 14 sebagai peternak
puyuh pembibit.
c. Skala Usaha Kecil atau Usaha Sampingan Peternak skala kecil atau sampingan biasanya
hanya memelihara puyuh dari starter atau grower sampai apkir yaitu dari puyuh petelur
menjadi puyuh pedaging. Kandang yang diperlukan hanya kandang untuk puyuh petelur.
2. Semi Intensif
Dalam system ini, burung puyuh sudah pempunyai kandang sendiri dan peternak juga
menyediakan pakan yang memadai untuk ternak puyuh, hanya saja peternak harus
menyediakan umbaran bagi puyuh untuk bergerak keluar kandang. Sehimgga dalam system
pemeliharaan ini, lingkungan masih berpengaruh besar pada kelangsungan hidup puyuh. Cara
ini banyak digunakan peternak kelas menengah yang belum mengetahui cara beternak yang
efektif. Metode ini masih mempunyai banyak kelemahan karena peternak belum menerapkan
vaksinasi, kandang juga belum mempunyai ventilasi yang baik. Jadi jika ada wabah penyakit,
b. Puyuh masih mudah terjangkit penyakit karena pakan dan minum masih belum terkontrol
3. Ekstensif
Sistem pemeliharaan ekstensif artinya burung puyuh dipelihara di suatu kandang umbaran
yang luas dan menjadi tempat puyuh melakukan segala aktivitasnya. Kebutuhan pakan
hampir seluruhnya diperoleh dari padang umbaran, Pakan tambahan hanya sebagian
kecil. Padang umbaran hanya dilengkapi dengan tempat naungan untuk berteduh serta
Keberhasilan dari usaha ternak burung puyuh tidak lah mungkin bisa maksimal
tanpa adanya teknik pemeliharaan yang benar. Hal ini menjadi sangat peting
1. Pemberian Nutrisi
Pertumbuhan dan perkembangan puyuh yang bagus pastilah harus disokong dengan
nutrisi yang tercukupi. Baik dalam bentuk makanan dan minuman yang dibutuhkan
puyuh. Frekuensi pemberian makan berbeda antara puyuh dewasa dan puyuh anak. Bila
puyuh dewasa bisa mendapatkan makan 1 kali sehari di pagi hari saja. Lain degan puyuh
anak yang memerlukan makan 2 kali sehari di pagi dan sore. Makanan puyuh akan
berbeda takarannya sesuai dengan umur puyuh. Usia 1 hari sampai dengan 1 minggu
seekor puyuh hanya membutuhkan makanan sebanyak 2 gram. Dan itu akan terus
meningkat sampai dengan puyuh menjadi dewasa dengan kebutuhan makan mencapai 17
gram per hari. Namun, untuk kebutuhan minum bagi puyuh bisa diberikan sepanjang
hari. Dengan ketentuan minuman yang diberikan adalah air bersih dan tidak harus air
matang. Bisa menggunakan air sumur, air sungai dan banyak sumber air lainnya asalkan
2. Pemberiaan Vaksin
Pemberian vaksin dilakukan pada masa puyuh berada di usia anak-anak. Yaitu pada umur
4-7 hari, dapat dilakukan melalui air minum yang tetesi dengan vaksin. Atau diberikan
Pada masa bertelur harus diperhatikan untuk tujuan apa telut-telut tersebut
dimanfaatkan. Bila akan digunakan untuk telur konsumsi maka, puyuh betina dan jantan
yang telah berusia 6 minggu dipisahkan dalam kandangan berbeda. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindarkan percampuran bibit telur dengan benih agar tidak mudah busuk.
Namun bila akan digunakan untuk pembibitan, maka puyuh jantan dan puyuh betina
diharuskan untuk dicampurkan. Memiliki perbandingan yang ideal dengan jumlah betina
4. Pembersihan Kandang
Kandang yang kotor akan membuat pertumbuhan puyuh menjadi terhambat bahkan
terganggu. Untuk itu pembersihan kandang harus dilakukan dengan teratur. Dengan tidak
membiarkan kandang dalam keadaan basah dan lembab serta banyak kotoran yang
menumpuk. Hal ini akan memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit unggas.
Dalam ternak burung puyuh akan ada beberapa proses panen yang tentunya akan
mendatangkan banyak omset. Berikut ini adalah beberapa proses panen dalam ternak burung
puyuh. Yang pertama adalah dengan panen telur puyuh untuk konsumsi di setiap puyuh
bertelur. Bila menginginkan budidaya puyuh untuk bibit maka masa panen adalah pada saat
telur menetas. Kemudian panen kotoran dan bulu puyuh. Yang terakhir adalah proses panen
untuk puyuh konsumsi yaitu dilakukan pada saat puyuh telah afkir atau telah tidak produktif.
Dalam proses panen ternak burung puyuh menjadi sangat menguntungkan, hal ini
dikarenakan puyuh bisa dimanfaatkan semua bagiannya. bahkan termasuk untuk bulu dan