PROPOSAL;
NAMA : NAUFAL MAULANA P.
NO ABSEN : 13
KELAS : XI IPS 2
GURU PEMBIMBING : OKTA NOVIA SARI, S.Pd
PENDAHULUAN
Hulu Sungai Tengah peternakan puyuh masih jarang diusahakan .Usaha puyuh
hanya ditujukan untuk menghasilkan telur ,namun dalam perkembangnnya kemudian
bisa saja usaha dikembangkan untuk menghasilkan telur puyuh tetas menjual
DOQ,menjual puyuh layer (siap bertelur) ,atau sebagai penghasil daging . Tujuan
usaha harus dibuat dengan pertimbangan modal yang dimiliki .
Penulis tertarik untuk membuat proposal bisnis puyuh yang diberi judul
“meningkatkan iproduktifitas puyuh” karana melihat potensi yang dimilikinya.
Sosoknya yang kecil dan beratnya tidak lebih dari 150 gram per ekor ,tapi siapa
sangka puyuh(quail) menyimpan potensi yang sangat besar dalam menghasilkan telur
dan daging. Sebagai gambaran tentang puyuh bisa diperhatikan beberapa ilustrasi
berikut :
1. Seekor ayam baik ayam ras maupun ayam kampung dengan berat kurang lebih 2
kg menghasilkan telur seberat 60-80 gram (hanya 4 persen dari berat badannya)
sedengkan puyuh mampu menghasilkan telur seberat 10 gram (hampir 7 persen
dari berat badannya).
2. Seekor ayam membutuhkan waktu tidak kurang dari 6 bulan untuk mulai
bertelur ,sedangkan puyuh berumur 41 hari sudah mulai bertelur.
3. Harga telur ayam ras cendrung berfluktuasi dari waktu ke waktu ,sementara ,harga
telur puyuh seperti halnya telur ayam kampung ,relative stabil.
4. Puyuh memiliki kemampuan produksi sekitar 300 butir telur per tahun sedikit
lebih rendah dari pada ayam negeri yang mencapai 325 butir per tahun.
5. Setelah masa produksi telur terlewati,daging puyuh masih bisa dikonsumsi
sebagai santapan lezat.
6. Harga telur puyuh dijual secara enceran dengan harga 4.250-, per seperempat
kilogram (isi 22butir) atau 200-, per butir.
Dari beberapa ilustrasi di atas, peternakan puyuh menjadi sangat relevan bagi
para usahawan yang bermodal kecil. Kecilnya modal usaha dan tingginya hasil
produksi yang dihjasilkan murengindikasikasikan keuntungn yang menggiurkan. Di
beberapa sentra peternakan puyuh,yang meliputi tiga provinsi di pulau Jawa,yaitu
Yogyakarta, Jawa Tengah (wilayah eks karesidenan Sakarta) dan Jawa Barat
(Sukabumi) sudah mulai dikembangkan pola kemitraan.
1. TUJUAN USAHA
2.SKALA USAHA
Skala usaha terkait secara langsung dengan modal yang dimiliki . Biasany
skala usaha dikelompukan berdasarkan jumlah pemilikan atau jumlah puyuh yang
dipelihara dalam satu siklus produksi .jika jumlah puyuh yang dipelihara kurang
dari 250 ekor ,termasuk skala rumah tangga . pemeliharaan puyuh sebanyak 250 -
2400 ekor disebut usaha skala kecil , pemeliharaan dengan jumlah 2400 -8000 ekor
disebut dengan skala usaha menengah ,dan pemeliharaan jumlah lebih dari 8000
ekor disebut skala usaha besar.
METODOLOLOGI PENELITIAN
Faktor yang sangat mempengaruhi produktifitas puyuh adalah pakan dan air
minum. Selain itu ,didukung oleh faktor lain seperti kandang , umur puyuh , cara
memelihara dan mengendalikan penykit . Pakan manjidi faktor utama yang
mempengruhi produktifitas puyuh , karena apabila pakan diganti-ganti akan
menyebabkan puyuh menjadi stres dan produksi telur menurun.Pemberian pakan
harus sesuai dengan kebutuhan puyuh.
Sebenarnya pakan ternak puyuh dapat diramu dan dibuat sendiri . Jenis pakan
puyuh yang sangat sederhana dan mudah didapat berupa daun-duan segar ,seperti daun
ubi ,daun singkong,sawi, selada air, bayam dan kangkung.Sebelum diberikan ,bahan-bahan
tersebut dicuci kemudian potong kecil-kecil supaya mudah di patuk puyuh. Pemberian
pakan seperti ini dapat menekan sifat kanibal puyuh atau mengurangi kegiatan saling
mematuk antar puyuh . namun kenyataannya di lapangan para peternak jarang sekali
membuat pakan sendiri . Mereka beralasan bahwa membuat pakan sendiri kurang
efektif dan merepotkan karena harus menambah tenaga kerja. Akhirnya , para peternak
lebih suka membeli pakan yang sudah tersedia di toko-toko pakan atau melalui
supplier(pemasuk pakan).
Setiap peternak memiliki takaran yang berbeda-beda .Namun secara umum mereka
memberikan pakan sebanyak 20-30 g per hari untuk puyuh jantan dan betina.
Puyuh yang berumur 31-51 hari diberi pakan sebanyak 17,6 gram. Pada
umur 51-100
Hari diberi pakan sekitar 22,1 gram dan umur 101-150 hari di beri
pakan sekitar 24-25 gram
pakan di beri 2 kali sehari yaitu pagi dan siang hari sekitar pukul 14.00.
2. Air Minum
Menurut pengalaman peternak, puyuh membutuhkan air minum sekitar 1 liter
per hari untuk 50 ekor puyuh. Air minum diberikan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang
dan malam hari . Kebanyakan peternak memberikan air minum yang berasal dari air
sumur atau air keran. Sebaiknya air yang diberikan kepada puyuh harus memenuhi
syarat sebagai air berkualitas,seperti memiliki pH sekitar 6,8- 7,2 ,bebas dari logam-
logam berat , memiliki kandungan E, coli yang rendah. Meletakan tempat air minum
jangan terkena cahaya matahari langsung dan kebersihan tempat air minum harus
selalu di perhatikan .
3. Sistem Perkandangan
Kandang merupakan salah satu komponen penting dalam pemeliharaan puyuh,
karena setiap hari puyuh tinggal disana. Kandang harus disesuaikan dengan sifat dan
syarat-syarat hidup puyuh. Syarat-syarat tersebut sebagai bertikut :
1. Lokasi kandang harus jauh dari kebisingan ,puyuh termasuk burung yang
peka terhadap suara . Jika dibiarkan di tempat bising , puyuh menjadi stress
dan langsung berpengruh pada produktivitas telurnya.
2. Kandang harus terhindar dari percikan air,baik langsung maupun tidak
langsung. Lokasi yang lembap dapat menyebabkan puyuh mudah terserang
penyakit.
3. Sirkulasi udara harus lancar. Kandang harus memiliki ventilasi udara
supaya udara bisa diganti denga udara dari luar.
4. Kandang menghadap kea rah timur supaya sinar matahari pagi bisa masuk
ke dalam kandang. Sinar matahari sangat diperlukan untuk menghangatkan
tubuh Puyuh.
5. Yang harus dpuyuh dan kandang. Sinar matahari juga barmamfaat untuk
membunuh bibit penyakit, menghindari kelembaban ,dan sebagai penyuplai
vitamin D alami. Tidak hanya malam hari puyuh memerlukan cahaya , pada
malam hari pun puyuh perlu media penghangat . Karena itu, kandang puyuh
perlu penerangan yang cukup.
6. Lantai kandang bukan terbuat dari tanah atau menempel pada tanah . Jarak
ideal antara tanah dan lantai kandang sekitar 40 cm. Paling baik lantai
terbuat dari bahan tras.
7. Lokasi kandang puyuh harus jauh dari pemukiman karena kotoran burung
puyuh berbau tajam. Jauh dari pemukiman juga untuk menghindari
kebisingan
Patokan pertama
- Patokan pertama
KK = (L / 200) X 1 ekor
- Patokan kedua
7 – 12 180 - 200
Suhu yang cocok untuk yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan
puyuh sekitar 20 – 25 C . Suhu yang terlalu tinggi akan menurunkan
kesuburan sperma puyuh jantan. Selain itu, kerabang telur menjadi tipis dan
mudah retak.
Tempat makan dan minum dapat di buat dari bambu,pipa paralon atau PVC ,
papan kayu ,atau plastik. Supaya tidak membasahi dan mengotori kandang,
kadua tempat tersebut diletakan di luar kandang .Tempat makan dan minum
ditempatkan di sepanjang sisi depan dan belakang kandang atau di kedua
sisisampingnya.
4. Tempat Bertelur
Bila kandang yang digunakan adalah sistem litter ,sebaiknya tempat bertelur
disediakan secara khusus supaya telur tidak rusak akibat tertimbun atau
terinjak . Tempat bertelur harus diberi alas berupa pasir dengan ketebalan 1
cm. Sebelum dipakai pasir harus di cuci terlebih dahulu. Dalam kandang
baterai, tempat bertelur tidak perlu dibuat terpisah. Hanya saja lantai dibuat
agak miring supaya telur yang keluar bisa langsung menggelinding dan
ditampung di tempat penempungan yang telah disediakan.
5. Penerangan
.
2. PENAGGULANGAN PENYAKIT PUYUH
1. Radang Usus
2. Pullorum
Pullorum disebut juga berak kpur atau berak putih. Penyebabnya adalah
bakteri Salmonella pullorum. Tanda utama puyuh terserang penyakit ini adalah
kotorannya berwarna putih. Tanda-tanda umum lainnya adalah sayap tampak
lemas dan menggantung , lesu , nafsu makan hilang sesak nafas , dan bulu
mengerut. Pengobatannya dapat dilakukan dengan furazolidone. Untuk mencegah
penularannya , puyuh yang mati harus dibakar dan dikubur.
3. Coccidiosis
1. Tetelo
2. Quail Bronchitis
3. Cacar Unggas
Analisis usaha beternak puyuh skala besar atau kapasitas 10.000 ekor
tanpa melakukan pembibitan sendiri sebagai berikut :
a.Investasi
Peralatan Rp 457.000 +
Rp 8.957.000
= Rp 177.571.000
b. Biaya Tetap
d. Pendapatan
-Telur Rp 179.071.200
- Kotoran Rp 300.000 +
Rp 194.001.200
- Keuntungan
Keuntungan
= Rp 177.571.000 X 1 tahun
Rp 23.147.950
= 7,7 tahun . Dalam waktu 7,7 tahun modal usaha sudah bisa kembali.
Pendapatan
= Rp 2.239.250 : 1- Rp 168.614.000
Rp 194.001. 200
= Rp 17.111.662
Dengan demikian ,usaha beternak puyuh tidak akan rugi jika pendapatan
yang di peroleh sebesar Rp 17.111.662
BAB : lll
KESIMPULAN
Beternak puyuh masih sangat prospek, artinya masih memiliki peluang pasar
yang sangat besar. Usaha beternak puyuh dapat dijadikan sebagai sumber mata
pencaharian. Produk beternak puyuh berupa telur, daging, bulu, kotoran ,atau bibit saat
ini masih sngat terbatas. Puyuh “si mungil yang penuh potensi’.
DAFTAR PUSTAKA