PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah pengetahuan atau kejadian yang benar-benar terjadi
di masa lampau. Dengan sejarah kita bisa belajar tentang banyak hal yang
ada di masa lampau. Termasuk masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia adalah bagian dari sejarah bangsa
indonesia. Untuk itu alangkah baiknya apabila sebagai bangsa Indonesia
sendiri dapat mengetahui dan mempelajari tentang Pendudukan Jepang di
Indonesia sebagai bagian dari sejarah Indonesia.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini. Makalah ini juga untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh guru sejarah kami dan juga sebagai
bahan diskusi kelas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang Jepang memasuki Republik Indonesia?
2. Apa saja Organisasi bentukan Jepang di Indonesia?
3. Apa saja perjuangan yang telah dilakukan untuk merenut kemerdekaan dari
Jepang?
4. Apa saja dampak penjajahan Jepang dalam berbagai bidang kehidupan?
Tujuan umum :
1. Mengetahui sejarah yang ada dalam masa pendudukan Jepang di Indonesia.
2. Mempelajari kehidupan saat masa penjajahan.
3. Mengetahuai perjuangan yang telah dilakukan oleh pahlawan untuk
merebut kemerdekaan.
4. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menambah pengetahuan para
pembaca.
5. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
6. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
7. Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan
kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan
Jepang menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah untuk menguasai
sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi
perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat
penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera
sebagai sumber minyak utama.
3
Dan yang paling berpengaruh adalah serangan 9 hari pada bulan Maret
1942:
1. Ramalan Jayabaya
Pamflet disebar di seluruh pulau jawa seiring kedatangan Jepang ke
tanah jawa, dan diantara Pamflet itu ada yang berbunyi: “Kami
mempermaklumkan kepada saudara-saudara kedatangan tentara Jepang.
Balatentara Jepang akan mendarat di Indonesia untuk mewujudkan
ramalan Sri Baginda Jayabaya… ingat: Sri baginda Jayabaya telah berkata:
orang-orang berkulit kuning akan datang dari utara untuk membebaskan
rakyat Indonesia dari perbudakan Belanda. Nantikan orang-orang berkulit
kuning”
4. Siaran radio
Siaran radio juga menjadi alat propaganda Jepang. Shimizu,
seorang Jepang yang pasih bahasa Indonesia berpidato dalam siaran
radio… siaran radio itu disiarkan berulang-ulang dalam bahasa melayu dan
Inggris.
5. Pemutaran Film
Film amerika dan Eropa dilarang beredar, diganti film-film Jepang,
itupun setelah di sortir dahulu sesuai dengan propaganda Jepang.
“… didalam perang Asia timur raya… harus kita tujukan kepada hancur
leburnya Amerika dan Inggris … Amerika kita setrika, Inggris kita linggis”
(1943)
6
Jepang juga mempersatukan Ummat islam dalam organisasi
“MASYUMI” (mirip nama gadis jepang) yang merupakan singkatan dari
Majelis Syura Muslimin Indonesia, dengan syarat mau bersama jepang
dalam perang Asia Timur Raya melawan ABCD (America, British, China
dan Dutch).
8
Dengan demikian, jelas bahwa tujuan kedatangan Balatentara
Jepang ke Indonesia adalah untuk menanamkan kekuasaannya, untuk
menjajah Indonesia. Artinya, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan
sebagai ‘saudara tua’ merupakan semboyan yang penuh kepalsuan. Hal itu
dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan yang terjadi selama pendudukan
Balatentara Jepang di Indonesia. Bahkan, perlakuan pasukan Jepang lebih
kejam sehingga bangsa Indonesia mengalami kesengsaraan. Sumber-
sumber ekonomi dikontrol secara ketat oleh pasukan Jepang untuk
kepentingan peperangan dan industri Jepang, melalui berbagai cara berikut:
a. Tidak sedikit para pemuda yang ditangkap dan dijadikan romusha.
Romusha adalah tenaga kerja paksa yang diambil dari para pemuda dan
petani untuk bekerja paksa pada proyek-proyek yang dikembangkan
pemerintah pendudukan Jepang. Banyak rakyat kita yang meninggal ketika
menjalankan romusha, karena umumnya mereka menderita kelaparan dan
berbagai penyakit.
b. Para petani diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian harus diserahkan
kepada pemerintah Balatentara Jepang
c. Hewan peliharaan penduduk dirampas secara paksa untuk dipotong guna
memenuhi kebutuhan konsumsi perang.
9
Badan ini dibentuk pada tanggal 5 September 1943. Para pemimpin
Indonesia melalui Chuo Sangi In dimanfaatkan untuk menggembleng
kedisiplinan.
a. Kelompok Sukarni
Sukarni adalah tokoh pergerakan pada zaman Hindia Belanda. Pada
masa pendudukan Jepang, ia bekerja di Sendenbu (Barisan Propaganda
Jepang) bersama-sama dengan Muhammad Yamin. Sukarni menghimpun
tokoh-tokoh pergerakan yang lain, antara lain: Adam Malik, Kusnaeni,
Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimiharjo. Gerakan yang dilakukan
kelompok Sukarni adalah menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan,
menghimpun orangorang yang berjiwa revolusioner, dan mengungkapkan
kebohongan- kebohongan yang dilakukan oleh Jepang.
10
Ahmad Subarjo pada masa pendudukan Jepang menjabat sebagai
Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu (Kantor Penghubung Angkatan Laut) di
Jakarta. Ahmad Subarjo berusaha menghimpun tokoh- tokoh bangsa
Indonesia yang bekerja dalam Angkatan Laut Jepang. Atas dorongan dari
kelompok Ahmad Subarjo, Angkatan Laut berhasil mendirikan asrama
pemuda yang bernama “Asrama Indonesia Merdeka”. Di asrama Indonesia
Merdeka inilah para pemimpin bangsa Indonesia memberikan pelajaran-
pelajaran guna menanamkan semangat nasionalisme kepada para pemuda
Indonesia.
d. Kelompok Pemuda
Kelompok Pemuda pada masa Jepang mendapat perhatian khusus
dari pemerintah Jepang. Jepang berusaha memengaruhi para pemuda
Indoensia dengan propaganda yang menarik. Dengan demikian, nantinya
para pemuda Indonesia merupakan alat yang ampuh guna menjalankan
kepentingan Jepang.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
14
kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
c. Bidang Pendidikan
d. Bidang Kebudayaan
pelajaranbahasa Jepang.
e. . Bidang Sosial
f. Bidang Birokrasi
g. Bidang Militer
17
Oleh karena para pemimpin bangsa semakin hari semakin tidak
tahan menyaksikan penderitaan rakyat, maka mereka mulai menentang
Jepang. Di antara mereka ada yang berani mengobarkan perlawanan
bersenjata. Perlawanan bersenjata melawan Jepang terjadi di berbagai
daerah antara lain di daerah Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil
dan Tengku Abdul Hamid, di daerah Jawa Barat yang dipimpin oleh K.H.
Zaenal Mustafa dan H. Madriyas.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.geocities.com/dutcheastindies/fall_sumatra.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/lesser_sunda.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/java.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/palembang.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/north_sumatra.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/riouw.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/sarawak.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/sandakan.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/tarakan.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/balikpapan.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/bandjermasin.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/borneo.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/makassar.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/menado.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/kendari.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_dutch.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_port.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/ambon.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/banda_sea.html
http://www.geocities.com/dutcheastindies/new_guinea.html
20