Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat
dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan berupa makalah yang
berjudul “PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (1942-1945)”
Sumber dari makalah ini berupa buku-buku sejarah yang ditambah dengan informasi
yang didapat dari hasil browsing di internet referensi buku dan sumber, sumber lainnya.Diantara
sumber-sumber tersebut kami  susun, semua informasi dan fakta yang sesuai dengan makalah ini,
sehingga menurut kami data-data di dalam makalah  ini sudah cukup akurat.

Dalam penulisan makalah ini pastilah ada banyak kendala yang saya temui namun saya
berhasil menghadapinya dan menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Akhir kata jika ada sesuatu
pada khususnya kata-kata yang tidak berkenan pada hati pembaca mohon dimaklumi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (1942-1945)


Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro sebagai Perdana
Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Tambelang tidak
menghendaki melawan beberapa kecamatan sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941
mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila
mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika
melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik untuk industri di
Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi
perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi
besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat
tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal
pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur.
Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400
pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada
Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa
kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi
Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa.
Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7
resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari.
Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom
pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang.
Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6
kapal perang lain. Selain itu pengeboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat
tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-
luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl
Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap
Jepang.
Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia
Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hindia Belanda adalah
untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang
Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh
operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.

B. KEDATANG JEPANG DI INDONESIA


Pada tanggal 8 Maret 1942, Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (Gubernur
Jenderal Belanda), Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima tentara Hindia Belanda), serta pejabat
tinggi militer dan seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Dari pihak Jepang hadir Letnan Jenderal
Imamura. Dalam pertemuan itu, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Dengan
demikian, secara resmi masa penjajahan Belanda di Indonesia berakhir. Jepang berkuasa di
Indonesia. Bukan kemerdekaan dan kesejahteraan yang didapat bangsa Indonesia. Situasi
penjajahan tidak berubah. Hanya kini yang menjajah Indonesia adalah Jepang.

BAB II
PEMBAHASAN
Perang dunia kedua dimulai oleh dua negara fasis yang cukup kuat. Yaitu sejarah Nazi Jerman
dan Kekaisaran Jepang. Pada tanggal 1 September 1939, di pagi buta, kapal perang Schleswig-
Holstein menembaki Kota Westerplatte. Menyusul pada pukul delapan pagi tentara Nazi Jerman
menyerbu sisi barat Polandia. Atas tindakan Nazi Jerman ini, pecahlah perang dunia kedua di
tanah Eropa. Sedangkan Kekaisaran Jepang, yang tak ada angin dan tak ada hujan, tiba-tiba
menyerbu pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour di Honolulu Hawaii.

Tepatnya pada di minggu pagi 7 Desember 1941. Tingkah Jepang yang asal-asalan ini tentu
membuat sang raksasa yang tertidur, yaitu Amerika Serikat, ikut serta ke dalam perang dunia
kedua di Front Pasifik. Sehingga Amerika Serikat masuk ke daftar negara yang terlibat perang
dunia 2. Perang dunia kedua membuat sejarah baru yaitu sejarah perang Asia Timur Raya.
Keputusan Kekaisaran Jepang yang terlihat sembrono ini mungkin karena ingin menguasai Asia
Pasifik. Sebelum Pearl Harbour, Jepang sudah membuka beberapa front pertempuran. Contohnya
seperti Cina yang sudah berkonflik cukup lama dan konflik di Indochina pada tahun 1940.
Setelah Pearl Harbour, Jepang masih belum puas.
Negara samurai itu juga menyerang Burma, Thailand, Malaya, Hongkong, Filipina, Timor
Timur, Singapura, Australia, Korea dan Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia
Belanda. Jepang pun berhasil merampas Hindia Belanda dari tangan Belanda. Sehingga
berakhirlah masa penjajahan Belanda di Indonesia dan kakek nenek kita masuk ke masa
penjajahan Jepang di Indonesia. Masa-masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia yang waktu
itu bernama Hindia Belanda ini tentu dimanfaatkan oleh para tokoh perjuangan. Berikut adalah
cerita bagaimana akhir pendudukan Jepang di Indonesia.
Pusat Tenaga Rakyat atau Putera
Pusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang didirikan oleh
pemerintah Jepang di Indonesia pada tanggal 16 April 1943. Organisasi ini merupakan tindak
lanjut dari gagalnya Gerakan 3A yang kurang mendapat antusiasme dari rakyat Indonesia. Pusat
Tenaga Rakyat dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar
Dewantoro dan K.H. Mas Mansyur. Sebenarnya tujuan Putera diciptakan untuk membujuk kaum
Nasionalis dan kaum Intelektual agar menggunakan pikiran dan tenaganya untuk membantu
Jepang dalam perang melawan Amerika Serikat dan dengan adanya pemimpin dari kalangan
bumiputra, maka rakyat Indonesia akan memberikan dukungannya. Lalu oleh para pendiri
bangsa malah dimanfaatkan untuk merencanakan kemerdekaan Indonesia. Selain itu Bung Karno
juga memanfaatkan organisasi ini untuk membebaskan para tokoh bangsa lain. Setelah Putera,
Jepang juga mendarat organisasi serupa bernama Jawa Hokokai.

Berdirinya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Perisiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)


Serangan Jepang ke Amerika Serikat ini tentu akibatnya bukan hal yang baik. Di Pearl Harbour,
Jepang memang menang. Tapi setelah Pearl Harbour, Amerika Serikat yang mengamuk terus
menyerang Jepang menggunakan taktik lompat katak yang dipimpin oleh Jenderal Douglas Mac
Arthur. Jepang kalah di berbagai pertempuran penting seperti Pertempuran Laut Koral,
Pertempuran Midway, Pertempuran Solomon, Pertempuran Saipan, Pertempuran Teluk Leyte,
Pertempuran Filipina, Pertempuran Iwo Jima dan Pertempuran Okinawa. Belum lagi Jepang
harus mempertahankan wilayah jajahan yang lain. Kejayaan Kekaisaran Jepang terus terkikis.

Harapan tentara dan rakyat Jepang semakin pupus ketika Amerika Serikat berhasil mendekati
pulau Jepang. Pulau Honshu pun sudah dalam jangkauan tembak mereka.
Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas. Perdana Menteri Jepang, Jenderal
Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan
dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya.
Dengan politik itu, Jepang berharap agar rakyat Indonesia menganggap tentara Sekutu sebagai
penyerbu. Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan agar segera didirikan organisasi khusus
yang bertujuan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang kemudian
dinamakan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945 sebagai sejarah-pembentukan-bpupki.
Akhirnya, BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945 yang bertepatan dengan ulang
Kaisar Hirohito. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat, dari
kaum nasionalis, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI. BPUPKI beranggotakan 67 orang, yang
terdiri dari: 60 orang anggota aktif adalah tokoh pentng kemerdekaan Indonesia dari semua
daerah dan kalangan. Sedangkan 7 orang anggota istimewa adalah utusan dari militer Jepang.
Tapi orang-orang Jepang ini termasuk anggota pasif sehingga tidak mempunyai hak suara dan
hanya bertindak sebagai pengamat.

Ada beberapa hal yang dihasilkan oleh BPUPKI dalam dua sidang. Sidang pertama
menghasilkan tentang nama Indonesia nanti yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dan perumusan dasar negara yang merupakan hari lahirnya Pancasila yang kemudian disebut
Piagam Jakarta. Sidang kedua menghasilkan Undang-Undang Dasar atau UUD.

Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki


Kondisi Jepang semakin memburuk karena kekalahan dimana-mana. Puncaknya, Amerika
Serikat mengirimkan pesawat B-29 dan menjatuhkan bom atom bernama Little Boy pada tanggal
6 Agustus 1945. Bom yang terbuat dari uranium ini membunuh 90000 hingga 146000 penduduk
Hiroshima. Sudah dihajar oleh bom atom, Jepang masih belum menyerah. Mungkin karena
tradisi samurai yang memiliki harga diri tinggi.

Pada tanggal 7 Agustus 1945, Bung Karno dipanggil oleh Marsekal Terauchi yang berada di
Saigon dan diberikan izin untuk membentuk PPKI. Badan ini diketuai oleh Bung Karno dan
wakilnya adalah Bung Hatta. PPKI di awal terbentuknya beranggotakan 21 orang. Kemudian
tanpa sepengetahuan Jepang, anggotanya bertambah menjadi 27 orang. Pada tanggal 8 Agustus
1945, para pimpinan PPKI yaitu Bung Karno, Bung Hatta dan Radjiman diundang ke Dalat
untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi.
Esoknya, pada tanggal 9 Agusuts 1945, B-29 terbang lagi di langit Nagasaki dan menjatuhkan
bom atom bernama Fat Man. Bom yang terbuat dari plutonium ini membunuh 39000 hingga
80000 jiwa. Peristiwa dua bom atom ini tentu menjadi luka sejarah bagi Jepang dan selalu
diingat hingga saat ini.

Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia dengan Menyerahnya Kekaisaran Jepang


Sebenarnya karma untuk Jepang tidak hanya dua bom atom. Di tanggal yang sama pula, Tentara
Merah dari Republik Sosialis Uni Soviet menyerbu negara boneka Jepang yang bernama
Manchukuo. Mereka bahkan berhasil menduduki Mengjiang atau Mongolia Dalam, Korea Utara,
Karafuto dan Kepulauan Chisima. Amukan tentara komunis dari Russia yang dipimpin oleh
Aleksandr Vasilevsky membuat kondisi Kekaisaran Jepang semakin parah. Hingga akhirnya,
Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Kekaisaran Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus
1945 dan ditanda tangani secara resmi pada tanggal 2 September 1945. Tahun 1945 adalah akhir
Perang Dunia 2. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Perang dunia berakhir dan dunia masuk ke babak perang dingin. Tentu sejarah perang
dingin memiliki banyak penyebab perang dingin.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad,
Namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang
juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan,
rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus
dihentikan karena menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak
negara yang menjajah akan semakin makmur.

  Saran

Dalam makalah ini, saya berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami
peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita tetap menjaga
dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang  mana
dahulu bangsa Jepang  memonopilinya

            Demikian makalah yang dapat saya buat, semoga bermanfaat dan dapat mendapatkan
nilai yang memuaskan. Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan, tanda koma, titik, spasi,
dll. Sekian Terima Kasih.
Daftar Pustaka

ü  http://www.siswamaster.com/2016/04/tujuan-proses-dan-latar-belakang-pendudukan-jepang-di-
indonesia.html#ixzz4ZTYfr8jf
ü  http://barcad.blogspot.co.id/2014/02/pengaruh-jepang-dalam-bidang-pendidikan.html
ü  http://www.dosenpendidikan.net/2015/12/Arti-dan-Pengertian-Romusha-Serta-Kerja-Paksa-Pada-
Zaman-Jepang.html
ü  Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai