7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, memulai masuknya Jepang pada Perang
Dunia II
11 Januari 1942, Jepang menyerang Kalimantan dari Serawak
13-15 Februari 1942, Jepang menyerang pulau Sumatera
23-24 Februari 1942, Jepang menaklukkan Balikpapan dan pulau Kalimantan
27 Februari 1942, Jepang menghancurkan angkatan laut Belanda di Laut Jawa
28 Februari 1942, pasukan Jepang mendarat di Merak di ujung barat pulau Jawa
1 Maret 1942, pasukan Jepang mendarat di Subang, Jawa Barat dan di Tuban, Jawa Timur , dan
mulai menyerang Belanda di pulau Jawa
8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat ke Jepang dan Indonesia resmi diduduki Jepang
MASUK PPT
Indonesia adalah salah satu target utama Jepang dalam Perang Dunia II, karena koloni itu memiliki
sumber daya yang penting dalam upaya perang Jepang, terutama karet dan minyak bumi. Indonesia saat
itu adalah pengekspor minyak di dunia, setelah Amerika Serikat, Iran, dan Rumania
Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut Amerika
Serikat di Hawaii. Pemerintah Belanda di London (karena Belanda dikuasai Jerman) menyatakan
perang terhadap Jepang pada 8 Desember 1941.
Pada 17 Desember 1941, pasukan Jepang mendarat di Miri, pusat produksi minyak di Sarawak
(pesisir utara Kalimantan), yang berdekatan dengan wilayah Indonesia.
Setelah menduduki koloni Inggris ini, kemudian pasukan Jepang melancarkan serangan pada 11
Januari 1942 ke wilayah Kalimantan bagian Indonesia, dan mendarat di Tarakan (sekarang di
provinsi Kalimantan Utara).
Setelah Singapura ditaklukkan Jepang pada 5 Februari 1942, koloni Inggris ini dijadikan batu
locatan untuk menyerang Indonesia. Pada 13-15 Februari 1942, Jepang memulai serangan di
arah barat ini, dengan menyerang pulau Sumatera, terutama kota Palembang.
Pemerintah Belanda, dibantu oleh Inggris, Amerika Serikat dan Australia, berupaya melawan,
dalam komando American-British-Dutch-Australian Command (ABDACOM). Namun, Belanda
mengalami kekalahan dalam pertempuran laut di Laut Jawa pada 27 Februari 1942, dengan 5
kapalnya tenggelam, dan menewaskan pemimpin angkatan laut Hindia Belanda, Karel Doorman.
Dengan kemenangan laut ini, tentara Jepang bisa mendarat di Jawa dan dengan mudah
mengalahkan pasukan Belanda dibawah pimpinan Jenderal Hein ter Poorten.
Pada 7 Maret 1942, kekalahan Belanda tidak terhindarkan, dengan Cilacap di tangan Jepang.
Surabaya sedang mulai diserang, sementara pasukan Jepang dengan cepat mengepung Bandung
dari utara dan barat.
Pada 8 Maret 1942, Gubernur Belanda, Dr. A.W.L. Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer dan
Jenderal Ter Poorten, bertemu dengan Panglima Jepang, Letnan Jenderal Hitoshi Imamura di
Kalijati (di Subang, Jawa Barat) menyerah kepada Jepang, dengan resmi mengakhiri penguasaan
Belanda di Indonesia.
PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA
Latar belakang Jepang menduduki Indonesia/ Hindia Belanda adalah karena menipisnya persediaan
minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang dan juga karena tekanan dari pihak
Amerika dengan mengeluarkan kebijakan melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Indonesia / Hindia
Belanda menjadi pilihan Jepang karena kekayaan akan kandungan bahan - bahan mentah, seperti
minyak bumi dan batubara, hasil pertanian, dan sumber daya manusia yang sangat diperlukan untuk
membantu jepang dalam peperangan
Alasan kedatangan Jepang diterima dan disambut lebih baik oleh bangsa Indonesia, yaitu:
1. Jepang menyatakan bahwa kedatangannya di Indonesia tidak untuk menjajah, bahkan bermaksud
untuk membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda.
2. Jepang melakukan propaganda melalui Gerakan 3A (Jepang cahaya Asia, Jepang pelindung Asia, dan
Jepang pemimpin Asia).
3. Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang dengan maksud hendak
membebaskan rakyat Indonesia.
4. Adanya semboyan Hakoo Ichiu, yakni dunia dalam satu keluarga dan Jepang adalah pemimpin
keluarga tersebut yang berusaha menciptakan kemakmuran bersama.
MASUK PPT
PEMBAHASAN PENJAJAHAN JEPANG
Jepang menduduki nusantara secara berurutan, seperti pendahulu Portugis dan Belanda mereka, untuk
mendapatkan sumber daya alamnya yang kaya. Invasi Jepang ke China Utara, yang dimulai pada bulan
Juli 1937, pada akhir dekade ini telah macet dalam menghadapi perlawanan China yang bandel. Untuk
memberi makan mesin perang Jepang, sejumlah besar minyak bumi, besi tua, dan bahan mentah lainnya
harus diimpor dari sumber luar negeri. Sebagian besar minyak - sekitar 55 persen - berasal dari Amerika
Serikat, namun Indonesia memasok 25 persen yang penting.
Di musim panas 1941, Amerika Serikat membekukan aset Jepang dan memberlakukan embargo minyak
dan ekspor lainnya. Karena Jepang tidak dapat melanjutkan perangnya di China tanpa sumber daya ini,
pemerintah yang didominasi militer di Tokyo memberikan persetujuan untuk kebijakan "maju ke
selatan". Indocina Prancis sudah berada di bawah kendali Jepang. Sebuah pakta nonaggression dengan
Uni Soviet pada bulan April 1941 membebaskan Jepang untuk berperang melawan Amerika Serikat dan
kekuatan kolonial Eropa.
Orang Jepang mengalami kemenangan awal yang spektakuler dalam perang Asia Tenggara. Singapura,
benteng Inggris di timur, jatuh pada tanggal 15 Februari 1941, terlepas dari keunggulan numerik Inggris
dan kekuatan pertahanannya yang menghadap ke laut. Pertempuran Laut Jawa mengakibatkan
kekalahan Jepang dari gabungan armada Inggris, Belanda, Australia, dan Amerika Serikat.
Pada tanggal 9 Maret 1942, pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa memberikan perlawanan atas
tanah.
Jepang membagi Hindia menjadi tiga wilayah hukum: Jawa dan Madura ditempatkan di bawah kendali
Angkatan Darat Keenam belas; Sumatra, untuk sementara waktu, bergabung dengan Malaya di bawah
Angkatan Dua Puluh Puluh Puluh; dan kepulauan timur ditempatkan di bawah komando angkatan laut.
Di Sumatera dan di sebelah timur, perhatian utama penjajah adalah pemeliharaan hukum dan
ketertiban dan ekstraksi sumber daya yang dibutuhkan.
Nilai ekonomi Jawa sehubungan dengan usaha perang terletak pada angkatan kerja besarnya dan
infrastruktur yang relatif berkembang. Angkatan Darat Keenam belas sangat toleran, dalam batas-batas,
aktivitas politik yang dilakukan oleh kaum nasionalis dan Muslim. Toleransi ini tumbuh seiring
momentum ekspansi Jepang yang terhenti pada pertengahan 1942 dan Allies mulai melakukan
counteroffensives. Pada bulan-bulan terakhir perang, komandan Jepang mempromosikan gerakan
kemerdekaan sebagai sarana untuk membuat frustrasi sebuah reimunitas Sekutu.
DAMPAK PENJAJAHAN JEPANG
PENJAJAHAN JEPANG di Indonesia tak hanya membawa dampak buruk atau negatif tetapi juga dari
sudut pandang lain membawa keuntungan atau dampak positif utamanya bagi perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Adapun penjelasan mengenai dampak negatif dan positif tersebut sebagai berikut.
DAMPAK NEGATIF
Sama seperti penjajahan lainnya, penguasaan Jepang di Indonesia juga menyengsarakan rakyat. Bahkan
banyak yang menyebutkan bahwa penjajahan Jepang jauh lebih buruk akibatnya dari penjajahan
Belanda. Berikut dampak buruk yang lebih spesifik pada penjajahan Jepang:
● Munculnya kekacauan yang parah seperti permpokan, pemerkosaan dan lain lain.
● Pembatasan pers.
● Pelarangan buku-buku.
DAMPAK POSITIF
● Diperkenalkannya sistem pertanian bernama Line System yang lebih efisien dan meningkatkan
produksi pangan.
● Pelatihan militer oleh Jepang turut menempa pemuda di Indonesia sehingga memiliki kecakapan
dalam berperang.
MASUK PPT