Anda di halaman 1dari 5

Jepang masuk ke Nusantara

Munculnya semangat Jepang untuk melakukan invasi ke berbagai negara adalah ketika
pengetahuan Barat masuk ke negara tersebut. Sejak itu, Jepang melakukan berbagai usaha serius
untuk melakukan modernisasi. Hasilnya, pada awal abad ke-20 hampir seluruh masyarakat
Jepang sudah dapat membaca dan menulis. Hal tersebut menempatkan Jepang sebagai negara
yang memiliki rakyat paling terdidik di kawasan Timur.
Modernisasi yang dilakukan oleh Jepang dimulai dari pembangunan berbagai sektor
industri. Banyaknya pembangunan membuat Jepang berada pada sebuah permasalahan, di mana
sumber daya alam yang ada di negara tersebut tidak mencukupi kebutuhan pembangunan
mereka. Akhirnya keputusan yang diambil oleh Jepang dalam menghadapi permasalahan mereka
adalah dengan melakukan penaklukan terhadap wilayah-wilayah di luar Jepang. Keputusan yang
diambil oleh Jepang tersebut meniru sikap kolonialis Barat.
Invasi Jepang yang pertama dilakukan pada 1875 dengan menyerang dan menguasai
Kepulauan Kurile yang dikuasai oleh Rusia. Kemudian pada 1879 Jepang melanjutkan dengan
menguasai Kepulauan Ryukyu yang dikuasai oleh Cina. Ketika penaklukan tersebut, Jepang
mengalami serangkaian peperangan dengan negara besar. Salah satunya pada 1904 terjadi perang
antara Jepang dengan Rusia. Dalam perang tersebut Rusia mengalami kekalahan, dan terpaksa
melepas wilayah Sakhalin dan Manchuria kepada Jepang. Ketika Perang Dunia I (1914-1918),
Jepang bergabung dengan kelompok Sekutu untuk melawan kelompok Sentral yang dipimpin
Jerman.
Serangkaian penyerangan yang dilakukan oleh Jepang terhadap beberapa wilayah
mendapatkan reaksi keras. Jepang lantas memilih untuk keluar dari Liga Bangsa-Bangsa,
organsisai perdamaian yang dibentuk pasca Perang Dunia I. Jepang menganggap pembatasan
atas segala ekspansinya merupakan bentuk kelicikan Barat yang tidak ingin melihat negara
Timur maju.
Pada Perang Dunia II, Jepang semakin menunjukkan watak ekspantifnya dengan
bergabung bersama Jerman dan Italia yang dianggap akan memenangkan perang tersebut. Jepang
memusatkan penyerangannya di kawasan Asia dengan menduduki beberapa wilayah yang
dikuasai pihak musuh. Jepang berhasil menginvasi Filipina, Hong Kong, Burma, dan Malaya.
Tujuan utama Jepang menguasai wilayah jajahannya adalah untuk mengeruk sumber daya
alam yang ada di wilayah tersebut, yang kemudian digunakan untuk pembangunan negara. Akan
tetapi berbagai perang yang dilakukan oleh Jepang membuat kebutuhan militer mereka melonjak
tinggi. Kebutuhan tersebut akhirnya memaksa pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan bagi
rakyat di negaranya untuk bekerja dan mengikuti wajib militer. Rakyat Jepang mengalami
kesengsaraan selama perang berlangsung demi pembangunan yang mereka lakukan.
Memasuki tahun 1943, Jepang mulai terdesak. Tentara sekutu mulai mengasai kembali
wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang. Ditambah pemberontakan yang
dilakukan oleh penduduk asli wilayah jajahan mereka. Hingga akhirnya Jepang benar-benar
kalah ketika AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Kronologi Masuknya Jepang ke Indonesia


 9 Desember 2012 12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015 19:57 97385 0 0
 Tanggal 8 Desember 1941 : secara tiba-tiba Jepang menyerbu ke Asia Tenggara dan
membom Pearl Harbor, yaitu pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika di Pasifik.
Lima jam setelah penyerangan atas Pearl Harbor itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Tjarda van Starkenborgh Stachhouwer menyatakan perang terhadap Jepang.
 Tanggal 11 Januari 1942 : tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan
esok harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di pulau itu menyerah.
 Tanggal 24 Januari 1942 : Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke
tangan tentara Jepang
 Tanggal 29 Januari 1942 : Pontianak berhasil diduduki oleh Jepang
 Tanggal 3 Februari 1942 : Samarinda diduduki Jepang
 Tanggal 5 Februari 1942 : sesampainya di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan
penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu itu masih dikuasai oleh
tentara Hindia Belanda (KNIL).
 Tanggal 10 Februari 1942 : dengan berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka
dengan mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang
 Tanggal 14 Februari 1942 : diturunkan pasukan paying di Palembang. Dua hari
kemudian (16 Februari 1942) Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki.
Dengan jatuhnya Palembang itu sebagai sumber minyak, maka terbukalah Pulau
Jawa bagi tentara Jepang. Di dalam menghadapi ofensif Jepang, pernah dibentuk suatu
komando gabungan oleh pihak Serikat, yakni yang disebut ABDACOM (American
British Dutch Australian Command) yang markas besarnya ada di Lembang, dekat
Bandung dengan panglimanya Jenderal H. Ter Poorten diangkat sebagai panglima
tentara Hindia Belanda (KNIL). Pada akhir Februari 1942 Gubernur Jenderal Hindia
Belanda, Tjarda van Starkenborgh telah mengungsi ke Bandung disertai oleh pejabat-
pejabat tinggi pemerintah. Pada masa itu Hotel Homman dan Preanger penuh dengan
pejabat-pejabat tinggi Hindia Belanda.
 Tanggal 1 Maret 1942 : tentara ke-16 Jepang berhasil mendarat di 3 tempat
sekaligus yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa
Tengah).
 Tanggal 1 Maret 1942 : Jepang telah mendaratkan satu detasemen yang dipimpin
oleh Kolonel Toshinori Shoji dengan kekuatan 5000 orang di Eretan, sebelah Barat
Cirebon. Pada hari yang sama, Kolonel Shoji telah berhasil menduduki Subang.
Momentum itu mereka manfaatkan dengan terus menerobos ke lapangan terbang Kalijati,
40 Km dari Bandung. Setelah pertempuran singkat, pasukan-pasukan Jepang merebut
lapangan terbang tersebut.
 Tanggal 2 Maret 1942 : tentara Hindia Belanda berusaha merebut Subang kembali,
tetapi ternyata mereka tidak berhasil. Serangan balasan kedua atas Subang dicoba pada
tanggal 3 Maret 1942 dan sekali lagi, tentara Hindia Belanda berhasil dipukul mundur.
 Tanggal 4 Maret 1942 : untuk terakhir kalinya tentara Hindia Belanda mengadakan
serangan dalam usaha merebut Kalijati dan mengalami kegagalan.
 Tanggal 5 Maret 1942 : ibu kota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota
Terbuka’ yang berarti bahwa kota itu tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda.
Segera setelah jatuhnya kota Batavia ke tangan mereka, tentara ekspedisi Jepang
langsung bergerak ke selatan dan berhasil menduduki Buitenzorg (Bogor). Pada tanggal
yang sama, tentara Jepang bergerak dari Kalijati untuk menyerbu Bandung dari arah
utara. Mula-mula digempurnya pertahanan di Ciater, sehingga tentara Hindia Belanda
mundur ke Lembang dan menjadikan kota tersebut sebagai pertahanan terakhir. Tetapi
tempat ini pun tidak berhasil dipertahankan sehingga pada tanggal 7 Maret 1942 dikuasai
oleh tentara Jepang.
Tak lama sesudah berhasil didudukinya posisi tentara KNIL di Lembang, maka pada
tanggal 7 Maret 1942, psukan-pasukan Belanda di sekitar Bandung meminta penyerahan lokal
dari pihak Belanda ini kepada Jenderal Imamura tetapi tuntutannya adalah penyerahan total
daripada semua pasukan Serikat di Jawa (dan bagian Indonesia lainnya). Jika pihak Belanda
tidak mengindahkan ultimatum Jepang, maka Kota Bandung akan di bom dari udara Jenderal
Imamura pun mengajukan tuntutan lainnya agar Gubernur Jenderal Belanda turut dalam
perundingan di Kalijati yang diadakan selambat-lambatnya pada hari berikutnya. Jika tuntutan
ini dilanggar, pemboman atas Kota Bandung dari udara akan segera dilaksanakan. Akhirnya
pihak Belanda memenuhi tuntutan Jepang dan keesokan harinya, baik Gubernur Jenderal Tjarda
van Starkenborgh Stachouwer maupun Panglima Tentara Hindia Belanda serta beebrapa pejabat
tinggi militer dan seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Di sana mereka kemudian berhadapan
dengan Letnan Jenderal Imamura yang datang dari Batavia (Jakarta). Hasil pertemuan antara
kedua belah pihak adalah kapitulasi tanpa syarat Angkatan Perang Hindia Belanda kepada
Jepang.
Dengan penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jenderal H. Terpoorten, Panglima Angkatan
Perang Hindia Belanda atas nama Angkutan Perang Serikat di Indonesia kepada tentara ekspedisi
Jepang di bawah Pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura pada tanggal 8 Maret 1942,
berakhirlah peemrintahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi mulailah kekuatan
pendudukan Jepang di Indonesia.
TUGAS SEJARAH

Disusun Oleh :

NAMA – NAMA KELOMPOK


1. THOMAS A.R. KUSENG
2. BENEDICTUS JULIO BERLO
3. FRANSISKO V. RETNO
4. GRASELLA YURIKA MEGONG
5. YOHANES KARLOS NATAR
6. HERLINA DETAVIANA
7. SIPRIANUS ANGGOL

SMK SADAR WISATA RUTENG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai