Anda di halaman 1dari 31

Awal Kedatangan Jepang ke Indonesia

 
KEDATANGAN JEPANG KE INDONESIA
Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan
minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki
oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang
melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris dan
Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri.
Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tiga
tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing dengan
kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah
mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya disambut dengan antusias
oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang
saat itu telah menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap
perang gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut
memudahkan pendaratan tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil
merebut pangkalan udara Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga
akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara
tentara Jepang dan Belanda di Kalijati.
Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat Indonesia.
Dan kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan
bersama, yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di Indonesia,
Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan : ”India untuk orang India, Birma untuk
orang Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk orang Indonesia. Jepang juga
memberikan janji kemerdekaan “Indonesia shorai dokuritsu”, dan membiarkan bendera
Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa, siaran Tokyo sering
menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah
melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah bahasa Indonesia
ikut berkembang dengan pesat. Keadaan sebelum kedatangan Jepang juga dikisahkan sebagai
berikut :
 Kalau malam, di radio, disiarkan siaran-siaran radio Jepang yang berbahasa Indonesia,
menganjurkan supaya rakyat Indonesia berontak, sebelum Jepang mendarat. Dalam
propaganda itu mereka mengatakan Jepang datang bukan untuk menjajah Indonesia
melainkan memerdekakan bangsa Indonesia
Setelah kedatangannya ke Indonesia, tentara ke 16 sebagai perwakilan pemerintah militer
Jepang Jepang Pelindung Asia
di Indonesia membentuk suatu badan propaganda yang disebut dengan Sendenbu. Badan ini
berfungsi untuk mendukung pergerakan Jepang di Indonesia. Melalui badan ini pula,
“Gerakan 3A” dipropagandakan, yaitu:
Jepang Cahaya AsiaJepang Pemimpin Asia
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN
BANGSA JEPANG
Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai Perdana Menteri Jepang.
Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan
beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika
Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya
alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat
mereka butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Terjadinya perang pasifik sangat berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara
di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah
untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang
Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi
militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.

Penjajahan Jepang di Indonesia

* 8 Maret 1942 Jepang mendarat di Kalimantan untuk menguasai sumber minyak mentah
* Tanggal 9 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Penyerahan di Kalijati, Subang, Jabar.
*Pihak Belanda:Letjen Ter Porten
*Pihak Jepang Letjen Hitoshi Imamura
*Saat dikuasai Jepang Indonesia dibagi dua :
 
  1) P. Jawa dan Sumatra di bawah komando angkatan darat, berpusat di Jakarta
  2) Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku di bawah Komando Angkatan Laut yang berpusat di Ujung
Pandang
*Propaganda Jepang:
 1) Gerakan 3A:
               Jepang pemimpin asia
               Jepang pelindung asia
               Jepang cahaya asia
2) Jepang adalah saudara tua Indonesia
3) Jepang membentuk Putera
4) Jepang bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan
 *Indonesia dimasukkan dalam kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya,
 dibawah kepemimpinan Jepang.

Romusha

Romusha (“buruh”, “pekerja”) adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara
paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan
romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi
romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah
orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti – perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga
10 juta.
Kamikaze
Bangsa Jepang, setelah kekalahan mereka di Pertempuran Pulau Midway pada Tahun 1942,mereka
mempunyai momentum Untuk memulai Perang Pasifik (dikenal secara resmi sebagai Perang luar
biasa Asia Timur di Jepang). Selama Tahun 1943-1944, angkatan perang Sekutu, didukung Oleh
sektor industri yang maju dan sumber penghasilan yang cukup Kaya Mulai mengintai gerak gerik
pasukan jepang. Pesawat pesawat tempur Jepang banyak yang kalah kelas dengan pesawat
-pesawat tempur AS, terutama F4U Corsair dan P-51 Mustang.Karena kekalahan di pertempuran dan
banyaknya pilot – pilot yang mati, jepang pun jadi kekurangan pilot – pilot trampil untuk dijadikan pilot
kamikaze.
Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi
menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang sendiri hampir
habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Vice
Admiral Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina yang
mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi
manusia super. Ide ini kemudian direalisasikan oleh Vice Admiral Takejiro Onishi yang
menggantikan Teraoka pada Oktober 1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak
Kamikaze

BANGSA JEPANG MENDUDUKI INDONESIA

Pendudukan Jepang di Indonesia dengan berlangsungnya perang Dunia kedua di kawasan


Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai negara-negara Asia dan
merebutnya dari negara-negara imperalis barat. Tujuannya selain untuk kepentingan
supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan daerah-daerah di asia
sebagai tempat menanamkan modal, serta memasarkan hasil industrinya. Sejak awal abad 20
Jepang telah menjadi negara industri dan mulai melaksanakan imperialisme modern saat itu
Jepang berhasil menduduki korea dan cina. Negara raksasa cina didudukinya pada tahun
1937.
Ketika Jepang menduduki indocina, pada juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan tersebut.
Tindakan protes AS dilakukan dengan menghentikan penjualan karet, baja lemepngan,
minyak bumi dan lain-lain yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang memutuskan untuk
menyerang daerah-daerah koloni eropa di Asia Tenggara tujuannya untuk memperoleh
barang-barang kebutuhan perang.
Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan perang dengan as. Jepang
mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii. Pada 7-12-1941. setelah menghancurkan
pearl harbour, Jepang meneruskan serangan ke filifina pada 10 Desember 1941 dan berhasil
menduduki luzon dan batoon, lalu pada tanggal 16 Desember berhasil menduduki burma.
Akhirnya pada 11 januari Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan timur dan
berhasil menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan serangannya ke
jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-daerah lainnya.
DAERAH YANG DI KUASAI JEPANG SELAMA
MENDUDUKI INDONESIA
Secara berurutan Jepang mulai menguasai Hindia Belanda yang diawali dengan penaklukan
Tarakan, Kalimantan Timur (11 Januari 1942), Balikpapan (24 Januari 1942), Pontianak (29
Januari 1942), Samarinda (3 Februari 1942), dan Banjarmasin (10 Februari 1942). Setelah
berhasil menguasai wilayah luar Jawa. Jepang kemudian memusatkan serangannya ke Pulau
Jawa. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu di
Teluk Banten, di Eretan Wetan, sebelah barat Cirebon (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa
Tengah). Setelah menguasai wilayah tersebut, Belanda pada tanggal 5 Maret 1942
mengumumkan Batavia (Jakarta) sebagai kota terbuka. Artinya, Batavia tidak akan
dipertahankan oleh pihak Belanda. Serbuan tentara Jepang  ke Indonesia yang demikian besar
membuat tentara Belanda tidak mampu bertahan. Akhirnya, pada tanggal 8 Maret 1942
Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak saat
itu, Indonesia dikuasai oleh Jepang.

PERUBAHAN YANG DI BUAT OLEH BANGSA


JEPANG
Secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan
Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda
Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa
pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia
diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung
kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II juga berpengaruh bagi Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14
Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan kekuasaan).
Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara
Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaan.

KEMUNDURAN BANGSA JEPANG KE


NEGARANYA
Menyerahnya Jepang pada bulan Agustus 1945 menandai akhir Perang Dunia II. Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke
Jepang hanya tinggal waktu. Walaupun keinginan untuk melawan hingga titik penghabisan
dinyatakan secara terbuka, pemimpin Jepang dari Dewan Penasihat Militer Jepang secara pribadi
memohon Uni Soviet untuk berperan sebagai mediator dalam perjanjian damai dengan syarat-syarat
yang menguntungkan Jepang. Sementara itu, Uni Soviet juga bersiap-siap untuk menyerang Jepang
dalam usaha memenuhi janji kepada Amerika Serikat dan Inggris di Konferensi Yalta.
Pada 6 Agustus dan 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Pada 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di Manchuria
(Manchukuo) yang melanggar Pakta Netralitas Soviet–Jepang. Kaisar Hirohito campur tangan setelah
terjadi dua peristiwa mengejutkan tersebut, dan memerintahkan Dewan Penasihat Militer untuk
menerima syarat-syarat yang ditawarkan Sekutu dalam Deklarasi Potsdam. Setelah berlangsung
perundingan di balik layar selama beberapa hari, dan kudeta yang gagal, Kaisar Hirohito
menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio yang
disebut Gyokuon-hōsō (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang
kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah.Pendudukan Jepang
oleh Komando Tertinggi Sekutu dimulai pada 28 Agustus. Upacara kapitulasi diadakan pada 2
September 1945 di atas kapal tempur Amerika Serikat Missouri. Dokumen Kapitulasi Jepang yang
ditandatangani hari itu oleh pejabat pemerintah Jepang secara resmi mengakhiri Perang Dunia II.
Penduduk sipil dan anggota militer di negara-negara Sekutu merayakan Hari Kemenangan atas Jepang
(V-J Day). Walaupun demikian, sebagian pos komando terpencil dan personel militer dari kesatuan di
pelosok-pelosok Asia menolak untuk menyerah selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun
setelah Jepang menyerah. Sejak kapitulasi Jepang, sejarawan terus berdebat tentang etika penggunaan
bom atom

KESIMPULAN
Pendudukan Jepang di Indonesia dengan berlangsungnya perang Dunia kedua di kawasan
Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai negara-negara Asia dan
merebutnya dari negara-negara imperalis barat. Tujuannya selain untuk kepentingan
supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan daerah-daerah di asia
sebagai tempat menanamkan modal, serta memasarkan hasil industrinya. Sejak awal abad 20
Jepang telah menjadi negara industri dan mulai melaksanakan imperialisme modern saat itu
Jepang berhasil menduduki korea dan cina. Negara raksasa cina didudukinya pada tahun
1937.
Ketika Jepang menduduki indocina, pada juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan tersebut.
Tindakan protes AS dilakukan dengan menghentikan penjualan karet, baja lemepngan,
minyak bumi dan lain-lain yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang memutuskan untuk
menyerang daerah-daerah koloni eropa di Asia Tenggara tujuannya untuk memperoleh
barang-barang kebutuhan perang.
Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan perang dengan as. Jepang
mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii. Pada 7-12-1941. setelah menghancurkan
pearl harbour, Jepang meneruskan serangan ke filifina pada 10 Desember 1941 dan berhasil
menduduki luzon dan batoon, lalu pada tanggal 16 Desember berhasil menduduki burma.
Akhirnya pada 11 januari Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan timur dan
berhasil menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan serangannya ke
jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-daerah lainnya.
Diposkan 13th December 2013 oleh nur hainiumm
2

Lihat komentar

1.

Vinaa Wulandari18 Januari 2016 16.28

terima kasih

Balas
2.

Unknown24 Agustus 2016 05.21

Usefull

Balas

sejarh indonesia

 Klasik
 Kartu Lipat
 Majalah
 Mozaik
 Bilah Sisi
 Cuplikan
 Kronologis

1.

Dec

13

Awal Kedatangan Bangsa Portugis


 
Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad
XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam
sejarah kawasan ini. Pada abad XV bangsa Portugis merupakan salah satu bangsa
yang mencapai kemajuan-kemajuan di bidang teknologi. Bangsa Portugis telah dapat
membuat kapal-kapal yang lebih layak dan canggih di bandingkan dengan kapal-kapal
sebelumnya memungkinkan mereka melakukan sebuah pelayaran dan melebarkan
kekuasaaan ke seberang lautan. Dengan alasan untuk menguasai impor rempah-
rempah di kawasan Eropa, bangsa Portugis mencari daerah kawasan penghasil
rempah-rempah terbaik. Rempah-rempah di kawasan Eropa merupakan kebutuhan
dan juga cita rasa. Selama musim dingin di Eropa, tidak ada salah satu cara pun yang
dapat di jalankan untuk mempertahankan agar semua hewan-hewan ternak dapat tetap
hidup. Kerena itu banyak hewan ternak yang disembelih dan dagingnya kemudian
harus di awetkan. Untuk itulah diperlukan sekali banyak garam dan rempah-rempah.

Cengkih dari Indonesia Timur adalah yang paling berharga. Indonesia juga
menghasilkan lada, buah pala, dan bunga pala. Kekayaan alam Indonesia yang begitu
melimpah termasuk dalam tanaman rempah-rempah menjadi alasan Portugis ingin
menguasai daerah Indonesia sekaligus menguasai pasaran Eropa.

A. AWAL PROSES KEDATANGAN BANGSA PORTUGIS KE INDONESIA


Tahun 1487, Bartolomeus Dias mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan
Samudra Hindia. Selanjutnya pada tahun 1498, Vasco da Gama sampai di India.
Namun, orang-orang Portugis ini segera mengetahui bahwa barang-barang dagangan
yang hendak mereka jual tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan
barang-barang yang mengalir melalui jaringan perdagangan Asia. Karena itu, mereka
sadar harus melakukan peperangan di laut untuk mengukuhkan diri.
Gambar: Bartolomeus Diaz

Alfonso de Albuquerque merupakan panglima angkatan laut terbesar pada masa itu.
Pada tahun 1503 Albuquerque berangkat menuju India, dan pada tahun 1510, dia
menaklukan Goa di Pantai Barat yang kemudian menjadi pangkalan tetap Portugis.
Pada waktu itu telah dibangun pangkalan-pangkalan di tempat-tempat yang agak ke
barat, yaitu di Ormuzdan Sokotra. Rencananya ialah untuk mendominasi perdagangan
laut di Asia dengan cara membangun pangkalan tetap di tempat-tempat krusial yang
dapat digunakan untuk mengarahkan teknologi militer Portugis yang tinggi. Pada
tahun 1510, setelah mengalami banyak pertempuran, penderitaan, dan kekacauan
internal, tampaknya Portugis hampir mencapai tujuannya. Sasaran yang paling
penting adalah menyerang ujung timur perdagangan Asia di Maluku.

Gambar: Vasco da Gama


Setelah mendengar laporan-laporan pertama dari para pedagang Asia mengenai
kekayaan Malaka yang sangat besar, Raja Portugis mengutus Diogo Lopez de
Sequiera untuk menekan Malaka, menjalin hubungan persahabatan dengan
penguasanya, dan menetap disana sebagai wakil Portugis di sebelah timur India.
Tugas Sequiera tersebut tidak mungkin terlaksana seluruhnya saat dia tiba di Maluku
pada tahun 1509. Pada mulanya dia disambut dengan baik oleh Sultan Mahmud Syah
(1488-1528), tetapi kemudian komunitas dagang internasional yang ada di kota itu
meyakinkan Mahmud bahwa Portugis merupakan ancaman besar baginya. Akhirnya,
Sultan Mahmud melawan Sequiera, menawan beberapa orang anak buahnya, dan
membunuh beberapa yang lain. Ia juga mencoba menyerang empat kapal Portugis,
tetapi keempat kapal tersebut berhasil berlayar ke laut lepas. Seperti yang telah terjadi
di tempat-tempat yang lebih ke barat, tampak jelas bahwa penaklukan adalah satu-
satunya cara yang tersedia bagi Portugis untuk memperkokoh diri.

Gambar: Alfonso de Albuquerque

Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju Malaka
dengan kekuatan kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan pecah segera
setelah kedatangannya dan berlangsung terus secara sporadis sepanjang bulan Juli
hingga awal Agustus. Pihak Malaka terhambat oleh pertikaian antara Sultan Mahmud
dan putranya, Sultan Ahmad yang baru saja diserahi kekuasaan atas negara namun
dibunuh atas perintah ayahnya.

Malaka akhirnya berhasil ditaklukan oleh Portugis. Albuquerque menetap di Malaka


sampai bulan November 1511, dan selama itu dia mempersiapkan pertahanan Malaka
untuk menahan setiap serangan balasan orang-orang Melayu. Dia juga memerintahkan
kapal-kapal yang pertama untuk mencari Kepulauan Rempah. Sesudah itu dia
berangkat ke India dengan kapal besar, dia berhasil meloloskan diri ketika kapal itu
karam di lepas pantai Sumatera beserta semua barang rampasan yang dijarah di
Malaka.
Setelah satu kapal layar lagi tenggelam, sisa armada itu tiba di Ternate pada tahun itu
juga. Dengan susah payah, ekspedisi pertama itu tiba di Ternate dan berhasil
mengadakan hubungan dengan Sultan Aby Lais. Sultan Ternate itu berjanji akan
menyediakan cengkeh bagi Portugis setiap tahun dengan syarat dibangunnya sebuah
benteng di pulau Ternate.

Hubungan dagang yang tetap dirintis oleh Antonio de Abrito. Hubungannya dengan
Sultan Ternate yang masih anak-anak, Kacili Abu Hayat, dan pengasuhnya yaitu
Kacili Darwis berlangsung sangat baik. Pihak Ternate tanpa ragu mengizinkan De
Brito membangun benteng pertama Portugis di Pulau Ternate (Sao Joao Bautista atau
Nossa Seighora de Rossario) pada tahun 1522. Penduduk Ternate menggunakan
istilah Kastela untuk benteng itu, bahkan kemudian benteng itu lebih dikenal dengan
nama benteng Gamalama. Sejak tahun 1522 hingga tahun 1570 terjalin suatu
hubungan dagang (cengkih) antara Portugis dan Ternate.

Portugis yang sedang menguasai Malaka, terbukti bahwa mereka tidak menguasai
perdagangan Asia yang berpusat disana. Portugis tidak pernah dapat mencukupi
kebutuhannya sendiri dan sangat tergantung kepada para pemasok bahan makanan
dari Asia seperti halnya para penguasa Melayu sebelum mereka di Malaka. Mereka
kekurangan dana dan sumber daya manusia. Organisasi mereka ditandai dengan
perintah-perintah yang saling tumpang tindih dan membingungkan, ketidakefisienan,
dan korupsi. Bahkan gubernur-gubernur mereka di Malaka turut berdagang demi
keuntungan pribadi di pelabuhan Malaya, Johor, pajak dan harga barang-barangnya
lebih rendah, dan hal tersebut telah merusak monopoli yang seharusnya mereka jaga.
Para pedagang Asia mengalihkan sebagian besar perdagangan mereka ke pelabuhan-
pelabuhan lain dan menghindari monopoli Portugis yang mudah.

Gambar: Selat Malaka

Begitu cepat Portugis tidak lagi menjadi suatu kekuatan yang revolusioner.
Keunggulan teknologi mereka yang terdiri atas teknik-teknik pelayaran dan militer
berhasil dipelajari dengan cepat oleh saingan-saingan mereka dari Indonesia. Seperti
meriam Portugis yang dengan cepat berhasil direbut oleh orang-orang Indonesia.
Portugis menjadi suatu bagian dari jaringan konflik di selat Malaka, dimana Johor dan
Aceh berlomba-lomba untuk saling mengalahkan Portugis agar bisa menguasai
Malaka.

Kota Malaka mulai sekarat sebagai pelabuhan dagang selama berada dibawah
cengkeraman Portugis. Mereka tidak pernah berhasil memonopoli perdagangan Asia.
Portugis hanya mempunyai sedikit pengaruh terhadap kebudayaan orang-orang
Indonesia yang tinggal di nusantara bagian barat, dan segera menjadi bagian yang
aneh di dalam lingkungan Indonesia. Portugis telah mengacaukan secara mendasar
organisasi sistem perdagangan Asia. Tidak ada lagi satu pelabuhan pusat dimana
kekayaan Asia dapat saling dipertukarkan, tidak ada lagi negara Malaya yang menjaga
ketertiban selat Malaka dan membuatnya aman bagi lalu lintas perdagangan.
Sebaliknya komunitas dagang telah menyebar ke beberapa pelabuhan dan
pertempuran sengit meletus di Selat.

Segera setelah Malaka ditaklukan, dikirimlah misi penyelidikan yang pertama ke arah
timur dibawah pimpinan Francisco Serrao. Pada tahun 1512, kapalnya mengalami
kerusakan, tetapi dia berhasil mencapai Hitu (Ambon sebelah utara). Disana dia
mempertunjukkan keterampilan perang melawan suatu pasukan penyerang yang
membuat dirinya disukai oleh penguasa setempat. Hal ini mendorong kedua penguasa
setempat yang bersaing (Ternate dan Tidore) untuk menjajaki kemungkinan
memperoleh bantuan Portugis. Portugis disambut baik di daerah itu karena mereka
juga dapat membawa bahan pangan dan membeli rempah-rempah. Akan tetapi
perdagangan Asia segera bangkit kembali, sehingga Portugis tidak pernah dapat
melakukan suatu monopoli yang efektif dalam perdagangan rempah-rempah.

Sultan Ternate, Abu Lais (1522) membujuk orang Portugis untuk mendukungnya dan
pada tahun 1522, mereka mulai membangun sebuah benteng disana. Sultan Mansur
dari Tidore mengambil keuntungan dari kedatangan sisa-sisa ekspedisi pelayaran
keliling dunia Magellan di tahun 1521 untuk membentuk suatu persekutuan dengan
bangsa Spanyol yang tidak memberikan banyak hasil dalam periode ini.

Hubungan Ternate dan Portugis berubah menjadi tegang karena upaya yang lemah
Portugis melakukan kristenisasi dan karena perilaku orang-orang Portugis yang tidak
sopan. Pada tahun 1535, orang-orang Portugis di Ternate menurunkan Raja Tabariji
(1523-1535) dari singgasananya dan mengirimnya ke Goa yang dikuasai Portugis.
Disana dia masuk Kristen dan memakai nama Dom Manuel, dan setelah dinyatakan
tidak terbukti melakukan hal-hal yang dituduhkan kepadanya, dia dikirim kembali ke
Ternate untuk menduduki singgasananya lagi. Akan tetapi dalam perjalanannya dia
wafat di Malaka pada tahun 1545. Namun sebelum wafat, dia menyerahkan Pulau
Ambon kepada orang Portugis yang menjadi ayah baptisnya, Jordao de Freitas.

Akhirnya orang-orang Portugis yang membunuh Sultan Ternate, Hairun (1535-1570)


pada tahun 1570, diusir dari Ternate pada tahun 1575 setelah terjadi pengepungan
selama 5 tahun. Mereka kemudian pindah ke Tidore dan membangun benteng baru
pada tahun 1578. Akan tetapi Ambon-lah yang kemudian menjadi pusat utama
kegiatan-kegiatan Portugis di Maluku sesudah itu. Ternate sementara itu menjadi
sebuah negara yang gigih menganut Islam dan anti Portugis dibawah pemerintahan
Sultan Baabullah (1570-1583) dan putranya Sultan Said ad-Din Berkat Syah (1584-
1606).
Pada waktu itu juga Portugis terlibat perang di Solor. Pada tahun 1562, para pendeta
Dominik membangun benteng dari batang kelapa disana. Pada tahun berikutnnya
dibakar para penyerang beragama Islam dari Jawa. Namun orang-orang Dominik
tetap bertahan dan segera membangun ulang benteng dari bahan yang lebih kuat dan
mulai melakukan kristenisasi pada penduduk lokal.

Pada tahun sesudahnya, muncul serangan-serangan dari Jawa. Masyarakat Solor


sendiri pun tidak secara keseluruhan senang terhadap orang-orang Portugis dan agama
mereka, sehingga seringkali muncul perlawanan. Pada tahun 1598-1599,
pemberontakan besar-besaran dari orang Solor memaksa pihak Portugis mengirimkan
sebuah armada yang terdiri dari 90 kapal untuk menundukkan para pemberontak itu.
Namun Portugis tetap menduduki benteng-benteng mereka di Solor sampai diusir oleh
Belanda pada tahun 1613 dan setelah itu Portugis melakukan pendudukan kembali
pada tahun 1636.

Diantara para petualang Portugis tersebut ada seorang Eropa yang tugasnya
memprakarsai suatu perubahan yang tetap di Indonesia Timur. Orang ini bernama
Francis Xavier (1506-1552) dan Santo Ignaius Loyola yang mendirikan orde Jesuit.
Pada tahun 1546-1547, Xavier bekerja di tengah-tengah orang Ambon, Ternate, dan
Moro untuk meletakkan dasar-dasar bagi suatu misi yang tetap disana. Pada tahun
1560-an terdapat sekitar 10.000 orang katolik di wilayah itu dan pada tahun 1590-an
terdapat 50.000-an orang. Orang-orang Dominik juga cukup sukses mengkristenkan
Solor. Pada tahun 1590-an orang-orang Portugis dan penduduk lokal yang beragama
Kristen di sana diperkirakan mencapai 25.000 orang.

B. PENGARUH BANGSA PORTUGIS DI INDONESIA


Selama berada di Maluku, orang-orang Portugis meninggalkan beberapa pengaruh
kebudayaan mereka seperti balada-balada keroncong romantis yang dinyanyikan
dengan iringan gitar berasal dari kebudayaan Portugis. Kosa kata Bahasa Indonesia
juga ada yang berasal dari bahasa Portugis yaitu pesta, sabun, bendera, meja, Minggu,
dll. Hal ini mencerminkan peranan bahasa Portugis disamping bahasa Melayu sebagai
lingua franca di seluruh pelosok nusantara sampai awal abad XIX. Bahkan di Ambon
masih banyak ditemukan nama-nama keluarga yang berasal dari Portugis seperti da
Costa, Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendoza, Rodriguez, da Silva, dll. Pengaruh besar
lain dari orang-orang Portugis di Indonesia yaitu penanaman agama Katolik di
beberapa daerah timur di Indonesia.

Diposkan 13th December 2013 oleh nur hainiumm

Tambahkan komentar

2.

Dec

13
Awal Kedatangan Jepang ke Indonesia

 
KEDATANGAN JEPANG KE INDONESIA

Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan
minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang
dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak
Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian
diikuti oleh Inggris dan Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang mencari
sumber minyak buminya sendiri.

Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di
tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing
dengan kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan
Jepang adalah mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya
disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi
harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian terhadap
pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya yang dilakukan oleh
Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan tentara
Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil merebut pangkalan udara
Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9
Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara
Jepang dan Belanda di Kalijati.

Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat


Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai
kemenangan bersama, yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak
mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan : ”India untuk
orang India, Birma untuk orang Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk
orang Indonesia. Jepang juga memberikan janji kemerdekaan “Indonesia shorai
dokuritsu”, dan membiarkan bendera Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang
mendarat di Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia.
Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah melakukan pelarangan terhadap
penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah bahasa Indonesia ikut berkembang dengan
pesat. Keadaan sebelum kedatangan Jepang juga dikisahkan sebagai berikut :

 Kalau malam, di radio, disiarkan siaran-siaran radio Jepang yang berbahasa


Indonesia, menganjurkan supaya rakyat Indonesia berontak, sebelum Jepang
mendarat. Dalam propaganda itu mereka mengatakan Jepang datang bukan untuk
menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsa Indonesia
Setelah kedatangannya ke Indonesia, tentara ke 16 sebagai perwakilan pemerintah
militer Jepang Jepang Pelindung Asia

di Indonesia membentuk suatu badan propaganda yang disebut dengan Sendenbu.


Badan ini

berfungsi untuk mendukung pergerakan Jepang di Indonesia. Melalui badan ini pula,
“Gerakan 3A” dipropagandakan, yaitu:

Jepang Cahaya AsiaJepang Pemimpin Asia

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB


KEDATANGAN BANGSA JEPANG
Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai Perdana Menteri
Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki
melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat,
bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin
menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan
embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun
untuk keperluan perang.

Terjadinya perang pasifik sangat berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-
negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hndia-
Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna
mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai
pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai
sumber minyak utama.

Penjajahan Jepang di Indonesia

* 8 Maret 1942 Jepang mendarat di Kalimantan untuk menguasai sumber minyak mentah
* Tanggal 9 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Penyerahan di Kalijati, Subang,
Jabar.
*Pihak Belanda:Letjen Ter Porten
*Pihak Jepang Letjen Hitoshi Imamura
*Saat dikuasai Jepang Indonesia dibagi dua :
 
  1) P. Jawa dan Sumatra di bawah komando angkatan darat, berpusat di Jakarta
  2) Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku di bawah Komando Angkatan Laut yang berpusat di
Ujung Pandang
*Propaganda Jepang:
 1) Gerakan 3A:
               Jepang pemimpin asia
               Jepang pelindung asia
               Jepang cahaya asia
2) Jepang adalah saudara tua Indonesia
3) Jepang membentuk Putera
4) Jepang bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan
 *Indonesia dimasukkan dalam kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya,
 dibawah kepemimpinan Jepang.

Romusha

Romusha (“buruh”, “pekerja”) adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang


dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942
hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang
mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di
Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui
pasti – perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.

Kamikaze

Bangsa Jepang, setelah kekalahan mereka di Pertempuran Pulau Midway pada Tahun
1942,mereka mempunyai momentum Untuk memulai Perang Pasifik (dikenal secara resmi
sebagai Perang luar biasa Asia Timur di Jepang). Selama Tahun 1943-1944, angkatan
perang Sekutu, didukung Oleh sektor industri yang maju dan sumber penghasilan yang cukup
Kaya Mulai mengintai gerak gerik pasukan jepang. Pesawat pesawat tempur Jepang banyak
yang kalah kelas dengan pesawat -pesawat tempur AS, terutama F4U Corsair dan P-51
Mustang.Karena kekalahan di pertempuran dan banyaknya pilot – pilot yang mati, jepang pun
jadi kekurangan pilot – pilot trampil untuk dijadikan pilot kamikaze.

Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu
lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang
sendiri hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini
dicetuskan oleh Vice Admiral Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan
angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka
(Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super. Ide ini kemudian direalis asikan oleh
Vice Admiral Takejiro Onishi yang menggantikan Teraoka pada Oktober 1944 yang
kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze
BANGSA JEPANG MENDUDUKI

INDONESIA

Pendudukan Jepang di Indonesia dengan berlangsungnya perang Dunia kedua di


kawasan Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai negara-negara
Asia dan merebutnya dari negara-negara imperalis barat. Tujuannya selain untuk
kepentingan supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan daerah-
daerah di asia sebagai tempat menanamkan modal, serta memasarkan hasil
industrinya. Sejak awal abad 20 Jepang telah menjadi negara industri dan mulai
melaksanakan imperialisme modern saat itu Jepang berhasil menduduki korea dan
cina. Negara raksasa cina didudukinya pada tahun 1937.
Ketika Jepang menduduki indocina, pada juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan
tersebut. Tindakan protes AS dilakukan dengan menghentikan penjualan karet, baja
lemepngan, minyak bumi dan lain-lain yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang
memutuskan untuk menyerang daerah-daerah koloni eropa di Asia Tenggara
tujuannya untuk memperoleh barang-barang kebutuhan perang.
Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan perang dengan as.
Jepang mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii. Pada 7-12-1941. setelah
menghancurkan pearl harbour, Jepang meneruskan serangan ke filifina pada 10
Desember 1941 dan berhasil menduduki luzon dan batoon, lalu pada tanggal 16
Desember berhasil menduduki burma.
Akhirnya pada 11 januari Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan
timur dan berhasil menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan
serangannya ke jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-
daerah lainnya.

DAERAH YANG DI KUASAI JEPANG


SELAMA MENDUDUKI INDONESIA
Secara berurutan Jepang mulai menguasai Hindia Belanda yang diawali dengan
penaklukan Tarakan, Kalimantan Timur (11 Januari 1942), Balikpapan (24 Januari
1942), Pontianak (29 Januari 1942), Samarinda (3 Februari 1942), dan Banjarmasin
(10 Februari 1942). Setelah berhasil menguasai wilayah luar Jawa. Jepang kemudian
memusatkan serangannya ke Pulau Jawa. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil
mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan, sebelah
barat Cirebon (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah). Setelah menguasai wilayah
tersebut, Belanda pada tanggal 5 Maret 1942 mengumumkan Batavia (Jakarta)
sebagai kota terbuka. Artinya, Batavia tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda.
Serbuan tentara Jepang  ke Indonesia yang demikian besar membuat tentara Belanda
tidak mampu bertahan. Akhirnya, pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa
syarat terhadap Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak saat itu, Indonesia
dikuasai oleh Jepang.

PERUBAHAN YANG DI BUAT OLEH


BANGSA JEPANG
Secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda,
maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai
dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai
kebijakan Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain
itu untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia
II juga berpengaruh bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang
kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan
“vacuum of power” (kekosongan kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak
mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara Sekutu, saat itu belum datang.
Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaan.

KEMUNDURAN BANGSA JEPANG KE


NEGARANYA
Menyerahnya Jepang pada bulan Agustus 1945 menandai akhir Perang Dunia II. Angkatan
Laut Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi
Sekutu ke Jepang hanya tinggal waktu. Walaupun keinginan untuk melawan hingga titik
penghabisan dinyatakan secara terbuka, pemimpin Jepang dari Dewan Penasihat Militer
Jepang secara pribadi memohon Uni Soviet untuk berperan sebagai mediator dalam perjanjian
damai dengan syarat-syarat yang menguntungkan Jepang. Sementara itu, Uni Soviet juga
bersiap-siap untuk menyerang Jepang dalam usaha memenuhi janji kepada Amerika Serikat
dan Inggris di Konferensi Yalta.
Pada 6 Agustus dan 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki. Pada 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang
di Manchuria (Manchukuo) yang melanggar Pakta Netralitas Soviet–Jepang. Kaisar Hirohito
campur tangan setelah terjadi dua peristiwa mengejutkan tersebut, dan memerintahkan Dewan
Penasihat Militer untuk menerima syarat-syarat yang ditawarkan Sekutu dalam Deklarasi
Potsdam. Setelah berlangsung perundingan di balik layar selama beberapa hari, dan kudeta
yang gagal, Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus
1945. Dalam pidato radio yang disebut Gyokuon-hōsō (Siaran Suara Kaisar), Hirohito
membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat
bahwa Jepang telah menyerah.Pendudukan Jepang oleh Komando Tertinggi Sekutu dimulai
pada 28 Agustus. Upacara kapitulasi diadakan pada 2 September 1945 di atas kapal tempur
Amerika Serikat Missouri. Dokumen Kapitulasi Jepang yang ditandatangani hari itu oleh
pejabat pemerintah Jepang secara resmi mengakhiri Perang Dunia II. Penduduk sipil dan
anggota militer di negara-negara Sekutu merayakan Hari Kemenangan atas Jepang (V-J Day).
Walaupun demikian, sebagian pos komando terpencil dan personel militer dari kesatuan di
pelosok-pelosok Asia menolak untuk menyerah selama berbulan-bulan bahkan hingga
bertahun-tahun setelah Jepang menyerah. Sejak kapitulasi Jepang, sejarawan terus berdebat
tentang etika penggunaan bom atom

KESIMPULAN

Pendudukan Jepang di Indonesia dengan berlangsungnya perang Dunia kedua di


kawasan Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai negara-negara
Asia dan merebutnya dari negara-negara imperalis barat. Tujuannya selain untuk
kepentingan supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan daerah-
daerah di asia sebagai tempat menanamkan modal, serta memasarkan hasil
industrinya. Sejak awal abad 20 Jepang telah menjadi negara industri dan mulai
melaksanakan imperialisme modern saat itu Jepang berhasil menduduki korea dan
cina. Negara raksasa cina didudukinya pada tahun 1937.
Ketika Jepang menduduki indocina, pada juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan
tersebut. Tindakan protes AS dilakukan dengan menghentikan penjualan karet, baja
lemepngan, minyak bumi dan lain-lain yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang
memutuskan untuk menyerang daerah-daerah koloni eropa di Asia Tenggara
tujuannya untuk memperoleh barang-barang kebutuhan perang.
Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan perang dengan as.
Jepang mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii. Pada 7-12-1941. setelah
menghancurkan pearl harbour, Jepang meneruskan serangan ke filifina pada 10
Desember 1941 dan berhasil menduduki luzon dan batoon, lalu pada tanggal 16
Desember berhasil menduduki burma.
Akhirnya pada 11 januari Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan
timur dan berhasil menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan
serangannya ke jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-
daerah lainnya.

Diposkan 13th December 2013 oleh nur hainiumm

Lihat komentar

1.
Vinaa Wulandari18 Januari 2016 16.28

terima kasih

Balas

2.

Unknown24 Agustus 2016 05.21

Usefull

Balas

3.

Dec

13

Awal Kedatangan Belanda


Kedatangan Belanda ke Indonesia

A. Latar Belakang

Belanda datang ke Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah
sebagai berikut:

· Pada mulanya pedagang-pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam


membeli rempah-rempah dari Lisabon.Pada waktu itu Belanda masih dalam
penjajahan Spanyol,kemudian terjadilah perang 80 tahun,dan berhasil
melepaskan Belanda terhadap Spanyol,serta menjadikan William Van
Oranye sebagai pahlawan kemerdekaan Belanda.
· Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta,ia berhasil
mempersatukan Spanyol dan Portugis ,Akibatnya Belanda tidak dapat lagi
mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang dikuasai Spanyol,hal
itulah yang mendorong Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera
untuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah
· Adanya petunjuk jalan ke Indonesia dari JAN HUYGEN VAN
LINSCOTEN,mantan pelaut Belanda yang berkerja pada portugis dan
pernah keIndonesia.

B. Perjalanan Belanda ke Indonesia

Pada tahun 1595 Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di P.Jawa


yang bebas dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan rempah-rempah untuk
diperdagangkan,Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama Interatio yang artinya
keadaan didalam atau situasi di Indonesia.

Kemudian, berangkatlah 4 buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de


houtman pleter de kalzer menuju Indonesia melalui lautan atlantik. Mereka menyusuri
pantai barat afrika dan sanapal di tanjung harapan. Dari tanjung harapan, mereka
mengarungi lautan hindia dan kemudian masuk ke Indonesia melalui selat sunda.
Mereka menghindari jalur selat malaka karena portugis menguasai malaka. Tibalah
mereka di pelabuhan banten. Banten,dan pada mulanya kedatangan mereka mendapat
sambutan baik dari masyarakat Banten. Kedatangan Belanda diharapkan dapat
memajukan perdagangan dan dapat membantu usaha penyerangan ke Palembang yang
dipimpin oleh raja Maulana Muhammad,akan tetapi sikap De Houtman semakin kaku
dalam perdagangan (hanya mau membeli rempah-rempah pada musim panen dan
membeli melalui pejabat atau cina perantara,akhirnya Ia ditangkap dan dibebaskan
setelah membayar uang tebusan kemudian meninggalkan Banten). Walaupun
demikian de Houtman disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat Belanda,ia
dianggap sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan laut ke Nusantara.

Pada tanggal 28 November 1598 pelayaran baru Belanda dipimpin oleh Jacob
van Neck dan Wybrect van Waerwyck dengan 8 buah kapal tiba di Banten.Pada saat
itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan
Belanda diterima dengan baik. Karena sikap Van Neck yang sangat hati-hati dan
pandai mengambil hati para pembesar Banten ,maka 3 buah kapalnya yang penuh
muatan rempah-rempah berhasil dikirim ke Belanda dan 5 buah kapal yang lainnya
menuju Maluku. Di Maluku ,Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Maluku
karena dianggap sebagai musuh Portugis yang sedang bermusuhan dengan rakyat
Maluku.

C. Berdirinya VOC (Vereenigde Oost Compagnie)

Keberhasilan ekspedisi-ekspedisi Belanda dalam mengadakan perdagangan


rempah-rempah mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang lainnya untuk
berdagang ke Nusantara.Diantara mereka terjadi persaingan.Disamping itu mereka
harus harus menghadapi persaingan dengan Portugis,Spanyol dan Inggris.Akibatnya
mereka saling menderita kerugian,lebih lebih dengan sering terjadinya perampokan
perampokan oleh bajak laut.

Atas prakarsa dari 2 orang tokoh Belanda yaitu Pangeran Maurits dan Johan
van Olden Barnevelt pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan
menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberinama VOC (Verenigde Oost
Indesche Compagnie ) atau ‘Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur’,
pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. VOC membuka kantor pertamanya di
Banten yang dikepalai oleh Francois Witter .

Selain untuk menjaga persaingan dengan Bangsa lain yang mencoba masuk ke
Indonesia, VOC didirikan untuk tujuan lain, yaitu:

· Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda


untuk keuntungan maksimal.
· Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan,baik dengan
bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
· Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi
Spanyol.

Dengan berdirinya VOC maka pemerintah Belanda pun memberikan hak-


hak istimewa bagi VOC, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
maksimal dan hak-kak itu adalah:

· Memonopoli perdagangan
· Mencetak dan mengedarkan uang
· Mengangkat dan memperhentikan pegawai
· Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
· Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
· Mendirikan benteng
· Menyatakan perang dan damai
· Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.

D. Reaksi Rakyat Terhadap Monopoli Perdagangan Bangsa Belanda di Indonesia.

Kerajaan mataram mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan sultan


agung (1613-1645) yang bercita-cita merebut batavia (jayakarta dan sunda kelapa )
dan mengusir orang –orang belanda dari bimi indonesia. Untuk mencapai tujuannya
sultan agung melakukan 2 kali serangan besar –besaran terhadap kantor dagang VOC.

Serangan pertama yang di lakukan mataram terjadi pada tahun 1628. yang di tunjukan
di kantor dagang di jepara. Namun ,usaha serangan ini di ketahui oleh Jan Pieter
ZoonCoen,Gubenur VOC yang ditempatkan di batavia . pasukan ke2 langsung di
kirim di bawah pimpinan tumenggung suro agul-agul yang di bantu oleh kyai Dipati
mandurejo.

Diposkan 13th December 2013 oleh nur hainiumm

Tambahkan komentar

4.

Dec

13

Lahirnya Proklamasi

Latar Belakang

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima
Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang
di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai, berganti nama menjadi PPKI
( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai
dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai
kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di
atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan
sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai
mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km disebelah timur laut Saigon,
Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan
Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir
telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para
pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak
bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Pada tanggal 12 Agustus
1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada
Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan
dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang
menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus. Dua hari kemudian,
saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir
mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena
menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang
setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan
dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada
Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang
memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan
pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang
Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak
memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah
badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan
'hadiah' dari Jepang.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan
Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan
mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana,
Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah
mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak
golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun
golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya
pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk
rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah
sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas
usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang. Soekarno dan Hatta mendatangi
penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di
Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong. Soekarno dan Hatta
bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan
Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut
kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil
menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.
Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan
harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan. Sehari kemudian, gejolak
tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin
memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan.Rapat PPKI pada 16
Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul.
Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana--yang konon
kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk
Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan
pada dinihari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang
anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati
dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian
terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan
Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan
Jepang, apapun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua,
yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo
menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka
diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok.
Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad
Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru
memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang ke rumah
masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di
Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka
tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung
museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para
tokoh Indonesia.

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana


Muda Maeda
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro
Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala
pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima
Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda Tadashi dan memerintahkan agar Mayor
Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan
militerJepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura
mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima
perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin
untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah
dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali
keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang
bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-
Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara
pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam
meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi
perintah Tokyo dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut
(Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang
memutuskan.
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini
Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshiguna melakukan rapat untuk
menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan
berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya.
Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo
dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik.
Myoshiyang setengah mabuk duduk dikursi belakang mendengarkan penyusunan teks
tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut
mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan
kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno
menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti. Bung Hatta, Subardjo, B. M
Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima
tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih di dengungkan. Setelah konsep
selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin
ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor(Laut) Dr.
Hermann Kandeler. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di
Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan kekediaman
Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarangJl. Proklamasi no. 1).

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi


Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks
proklamasi ditulis diruang makan di laksamana Tadashi Maeda jln Imam Bonjol No
1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr.
Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang
depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar
yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56
telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.
Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan
disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah
dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil
walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor. Pada awalnya
Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan
pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu
ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk
tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi
bendera Merah Putih ( Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa
hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu
Monumen Nasional. Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang
anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S. Brata datang terburu-buru karena mereka
tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka
menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya
Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. Pada tanggal 18 Agustus 1945,
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan,
mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara
Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45.
Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang
berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk
kemudian. Setelah itu Soekarno dan M. Hatta terpilih atas usul dari Oto
Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan Wakil Presiden akan dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.

Diposkan 13th December 2013 oleh nur hainiumm

Tambahkan komentar

5.

Dec

13

sejarah awal bangsa indonesia


Sejarah indonesia 

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang
dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari 13.487 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai
Nusantara. 

Ibukota negara ialah Jakarta.


Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua
Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga
lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan
Andaman dan Nikobar di India.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia


menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika
Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan
Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal
abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai
kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-
rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah
penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda menyatakan
kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai
hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses
demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama
yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dengan populasi mencapai 41,7%
dari seluruh penduduk Indonesia.Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal
ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara.
Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah
alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.

Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari
PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28
September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60,
keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September
1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC, OKI, G-
20 dan akan menjadi anggota dari OECD.

Sejarah awal

Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang oleh antropolog juga dijuluki "Manusia
Jawa", menimbulkan dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni
pada antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu. Bangsa Austronesia, yang
membentuk mayoritas penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari
Taiwan. Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa Melanesia yang
telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur
kepulauan. Kondisi tempat yang ideal bagi pertanian, dan penguasaan atas cara
bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM,menyebabkan banyak
perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik
pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan
laut internasional dan antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran antara India dan Cina
selama beberapa abad.. Sejarah Indonesia selanjutnya mengalami banyak sekali
pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.

Sejak abad ke-1 kapal dagang Indonesia telah berlayar jauh, bahkan sampai ke Afrika.
Sebuah bagian dari relief kapal di candi Borobudur, k. 800 M.

Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan terbentuk di pulau
Kalimantan, Sumatra, dan Jawa sejak abad ke-4 hingga abad ke-14. Kutai, merupakan
kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Di wilayah barat pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M
berdiri kerajaan Tarumanegara. Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh
Kerajaan Sunda dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada abad ke-7 muncul kerajaan
Malayu yang berpusat di Jambi, Sumatera. Sriwijaya mengalahkan Malayu dan
muncul sebagai kerajaan maritim yang paling perkasa di Nusantara. Wilayah
kekuasaannya meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu, sekaligus mengontrol
perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan. Di bawah pengaruh
Sriwijaya, antara abad ke-8 dan ke-10 wangsa Syailendra dan Sanjaya berhasil
mengembangkan kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di Jawa, dengan peninggalan
bersejarahnya seperti candi Borobudur dan candi Prambanan. Di akhir abad ke-13,
Majapahit berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah pimpinan mahapatih Gajah
Mada, kekuasaannya meluas sampai hampir meliputi wilayah Indonesia kini; dan
sering disebut "Zaman Keemasan" dalam sejarah Indonesia.

Kedatangan pedagang-pedagang Arab dan Persia melalui Gujarat, India, kemudian


membawa agama Islam. Selain itu pelaut-pelaut Tiongkok yang dipimpin oleh
Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah menyinggahi
wilayah ini pada awal abad ke-15. Para pedagang-pedagang ini juga menyebarkan
agama Islam di beberapa wilayah Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun
1267, merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Kolonialisme

Indonesia juga merupakan negara yang dijajah oleh banyak negara Eropa dan juga
Asia, itu disebabkan Indonesia sejak zaman dahulu merupakan negara yang kaya akan
hasil alamnya yang melimpah, hingga membuat negara-negara Eropa tergiur untuk
menjajah dan bermaksud menguasai sumber daya alamnya untuk pemasukan bagi
negaranya, Negara-negara yang pernah menjajah diantaranya adalah;

Portugis pada tahun 1509, hanya Maluku, lalu berhasil diusir pada pada tahun 1595

Spanyol pada tahun 1521, hanya Sulawesi Utara, tetapi berhasil diusir pada tahun
1692.

Belanda pada tahun 1602, seluruh wilayah Indonesia.

Perancis secara tidak langsung menguasai Jawa pada periode 1806-1811 karena
Kerajaan Belanda takluk kepada kekuatan Perancis. Ketika Louis Bonaparte adik
Napoleon Bonaparte naik takhta Belanda pada tahun 1806, maka secara otomatis
jajahan Belanda jatuh ke tangan Perancis. Periode ini berlangsung pada pemerintahan
Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada tahun 1808-1811. Berakhir pada
tahun 1811 ketika Inggris mengalahkan kekuatan Belanda-Perancis di pulau Jawa.

Inggris pada tahun 1811, sejak ditandatanganinya Kapitulasi Tungtang yang salah
satunya berisi penyerahan Pulau Jawa dari Belanda kepada Inggris, Pada tahun 1814
dilakukanlah Konvensi London yang isinya pemerintah Belanda berkuasa kembali
atas wilayah jajahan Inggris di Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816, pemerintahan
Inggris di Indonesia secara resmi berakhir..
Jepang pada tahun 1942, hanya 3,5 tahun, dan berakhir pada tahun 1945, sejak
kekalahan Jepang kepada sekutu.

Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka menemukan
beberapa kerajaan yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi mendominasi
perdagangan rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua pelabuhan
Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Sunda Kelapa, tapi dapat diusir dan bergerak ke
arah timur dan menguasai Maluku. Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai yang
terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan Britania Raya dan
Portugal (kecuali untuk koloni mereka, Timor Portugis). Pada masa itulah agama
Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal
sebagai 3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel.[22] Belanda menguasai Indonesia sebagai
koloni hingga Perang Dunia II, awalnya melalui VOC, dan kemudian langsung oleh
pemerintah Belanda sejak awal abad ke-19.

Johannes van den Bosch, pencetus Cultuurstelsel.

Di bawah sistem Cultuurstelsel (Sistem Penanaman) pada abad ke-19, perkebunan


besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya menghasilkan keuntungan
bagi Belanda yang tidak dapat dihasilkan VOC. Pada masa pemerintahan kolonial
yang lebih bebas setelah 1870, sistem ini dihapus. Setelah 1901 pihak Belanda
memperkenalkan Kebijakan Beretika, yang termasuk reformasi politik yang terbatas
dan investasi yang lebih besar di Hindia-Belanda.

Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh Jerman, Jepang menguasai
Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa
para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia
mengerahkan prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Mas Mansur,
dan Ki Hajar Dewantara diberikan penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.

Indonesia merdeka

Soekarno-Hatta, presiden dan wakil presiden pertama Indonesia.

Pada Maret 1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia.
Setelah perang Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi
pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 yang pada saat itu sedang bulan Ramadhan. Setelah kemerdekaan, tiga
pendiri bangsa yakni Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir masing-masing
menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan perdana menteri. Dalam usaha untuk
menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.

Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal


oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (Politionele Actie), atau dikenal oleh
orang Indonesia sebagai Agresi Militer. Belanda akhirnya menerima hak Indonesia
untuk merdeka pada 27 Desember 1949 sebagai negara federal yang disebut Republik
Indonesia Serikat setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional,
terutama Amerika Serikat. Mosi Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950,
menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan
Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad
Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus
merintis gerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok
sosialis, misalnya Republik Rakyat Cina dan Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi
saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga, Malaysia
("Konfrontasi"), dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar.
Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6
orang jenderal dan sejumlah perwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang
menyebut dirinya Orde Baru yang segera menuduh Partai Komunis Indonesia sebagai
otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah
serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham sosialis-komunis.
Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di
bawah Presiden Soekarno.

Hatta, Sukarno, dan Sjahrir, tiga pendiri Indonesia.

Jenderal Soeharto menjadi presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk
mengamankan negara dari ancaman komunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno
sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia
yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga
Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan
akhirnya dicabut kewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan
Soeharto dinamakan Orde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno disebut Orde
Lama.

Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal dan berhasil mendatangkan investasi luar


negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi
yang besar, meski tidak merata. Pada awal rezim Orde Baru kebijakan ekomomi
Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi
Universitas California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley", Namun, Soeharto
menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi
demonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun
1998.

Dari 1998 hingga 2001, Indonesia mempunyai tiga presiden: Bacharuddin Jusuf (BJ)
Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Pada tahun 2004 pemilu
satu hari terbesar di dunia diadakan dan dimenangkan oleh Susilo Bambang
Yudhoyono.

Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan pertikaian


bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk mendapatkan
kemerdekaan, terutama Papua. Timor Timur akhirnya resmi memisahkan diri pada
tahun 1999 setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah
administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.

Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda dua gempa bumi besar
yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra Hindia
2004 dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul oleh gempa bumi
di Yogyakarta dan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan sekitarnya,
serta

Diposkan 13th December 2013 oleh nur hainiumm

Tambahkan komentar

Memuat
Template Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai