Anda di halaman 1dari 3

How To Use A Toaster

1. Insert a slice of bread into each toaster slot.

2. Choose the toasting level, usually it is from the lightest to the


darkest. This will allow you to choose how dark the toast to be.

3. Wait until the toasting process finished, usually the process only
take a minute.

4. Pick the bread when the toasting process is finished and the bread
pops up from the toaster slot. Then put it on a plate.

5. Pour some sugar on the bread while it is still warm or put some
butter on it.

6. The toasted bread is ready.


Kronologi Masuknya Jepang ke Indonesia
Tanggal 8 Desember 1941 : secara tiba-tiba Jepang menyerbu ke Asia Tenggara dan membom
Pearl Harbor, yaitu pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika di Pasifik. Lima jam setelah
penyerangan atas Pearl Harbor itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh
Stachhouwer menyatakan perang terhadap Jepang.

Tanggal 11 Januari 1942 : tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan esok
harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di pulau itu menyerah.

Tanggal 24 Januari 1942 : Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke tangan
tentara Jepang

Tanggal 29 Januari 1942 : Pontianak berhasil diduduki oleh Jepang

Tanggal 3 Februari 1942 : Samarinda diduduki Jepang

Tanggal 5 Februari 1942 : sesampainya di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan


penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu itu masih dikuasai oleh tentara
Hindia Belanda (KNIL).

Tanggal 10 Februari 1942 : dengan berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka dengan
mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang

Tanggal 14 Februari 1942 : diturunkan pasukan paying di Palembang. Dua hari kemudian (16
Februari 1942) Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki.

Dengan jatuhnya Palembang itu sebagai sumber minyak, maka terbukalah Pulau Jawa bagi
tentara Jepang. Di dalam menghadapi ofensif Jepang, pernah dibentuk suatu komando gabungan
oleh pihak Serikat, yakni yang disebut ABDACOM (American British Dutch Australian
Command) yang markas besarnya ada di Lembang, dekat Bandung dengan panglimanya Jenderal
H. Ter Poorten diangkat sebagai panglima tentara Hindia Belanda (KNIL). Pada akhir Februari
1942 Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Tjarda van Starkenborgh telah mengungsi ke Bandung
disertai oleh pejabat-pejabat tinggi pemerintah. Pada masa itu Hotel Homman dan Preanger
penuh dengan pejabat-pejabat tinggi Hindia Belanda.

Tanggal 1 Maret 1942 : tentara ke-16 Jepang berhasil mendarat di 3 tempat sekaligus yaitu di
Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Tengah).

Tanggal 1 Maret 1942 : Jepang telah mendaratkan satu detasemen yang dipimpin oleh Kolonel
Toshinori Shoji dengan kekuatan 5000 orang di Eretan, sebelah Barat Cirebon. Pada hari yang
sama, Kolonel Shoji telah berhasil menduduki Subang. Momentum itu mereka manfaatkan
dengan terus menerobos ke lapangan terbang Kalijati, 40 Km dari Bandung. Setelah pertempuran
singkat, pasukan-pasukan Jepang merebut lapangan terbang tersebut.
Tanggal 2 Maret 1942 : tentara Hindia Belanda berusaha merebut Subang kembali, tetapi ternyata
mereka tidak berhasil. Serangan balasan kedua atas Subang dicoba pada tanggal 3 Maret 1942
dan sekali lagi, tentara Hindia Belanda berhasil dipukul mundur.

Tanggal 4 Maret 1942 :untuk terakhir kalinya tentara Hindia Belanda mengadakan serangan
dalam usaha merebut Kalijati dan mengalami kegagalan.

Tanggal 5 Maret 1942 :ibu kota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota Terbuka’ yang
berarti bahwa kota itu tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda. Segera setelah jatuhnya kota
Batavia ke tangan mereka, tentara ekspedisi Jepang langsung bergerak ke selatan dan berhasil
menduduki Buitenzorg (Bogor). Pada tanggal yang sama, tentara Jepang bergerak dari Kalijati
untuk menyerbu Bandung dari arah utara. Mula-mula digempurnya pertahanan di Ciater,
sehingga tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang dan menjadikan kota tersebut sebagai
pertahanan terakhir. Tetapi tempat ini pun tidak berhasil dipertahankan sehingga pada tanggal 7
Maret 1942 dikuasai oleh tentara Jepang.

Tak lama sesudah berhasil didudukinya posisi tentara KNIL di Lembang, maka pada tanggal 7
Maret 1942, psukan-pasukan Belanda di sekitar Bandung meminta penyerahan lokal dari pihak
Belanda ini kepada Jenderal Imamura tetapi tuntutannya adalah penyerahan total daripada semua
pasukan Serikat di Jawa (dan bagian Indonesia lainnya). Jika pihak Belanda tidak mengindahkan
ultimatum Jepang, maka Kota Bandung akan di bom dari udara Jenderal Imamura pun
mengajukan tuntutan lainnya agar Gubernur Jenderal Belanda turut dalam perundingan di
Kalijati yang diadakan selambat-lambatnya pada hari berikutnya. Jika tuntutan ini dilanggar,
pemboman atas Kota Bandung dari udara akan segera dilaksanakan. Akhirnya pihak Belanda
memenuhi tuntutan Jepang dan keesokan harinya, baik Gubernur Jenderal Tjarda van
Starkenborgh Stachouwer maupun Panglima Tentara Hindia Belanda serta beebrapa pejabat
tinggi militer dan seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Di sana mereka kemudian berhadapan
dengan Letnan Jenderal Imamura yang dating dari Batavia (Jakarta). Hasil pertemuan antara
kedua belah pihak adalah kapitulasi tanpa syarat Angkatan Perang Hindia Belanda kepada
Jepang.

Dengan penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jenderal H. Terpoorten, Panglima Angkatan Perang
Hindia Belanda atas nama Angkutan Perang Serikat di Indonesia kepada tentara ekspedisi Jepang
di bawah Pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura pada tanggal 8 Maret 1942, berakhirlah
peemrintahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi mulailah kekuatan pendudukan
Jepang di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai