KAKEK
Andi tau ngga, dulu itu disekitaran
rumah itu ya suasananya tenang.
Waktu jaman kakek dulu masih muda.
Ngga ada itu bunyi-bunyi klakson
sore-sore begini. Yang ada itu
suara bell sepeda. Itu juga buat
menyapa atau jaman kamu bilangnya
say hi. Dulu kan rumah kakek itu
pekarangannya luas. Jarak dari
pagar sama teras itu cukup jauh,
jadi orang yang pake sepedah itu
harus membunyikan bellnya dulu
hanya untuk sekedar bertegur sapa.
Nah sekarang, tegur sapa aja engga.
Sibuuuk aja main hape.
(sambil memperagakan)
Itu orang yang di depannya
dicuekin, sibuk sama handphonenya.
(menggeleng kepala)
ANDI
Iya kek, teman Andi ada yang udah
punya handphone. Kalo diajak main
suka ngga mau.
KAKEK
Nah itu, anak kecil jaman sekarang
masih sd sudah pegang itu
handphone. Padahal main di lapangan
lebih asyik.
(Andi mengangguk, mengiyakan)
Terdengar suara Ibu yang memanggil Andi. Andi bangkit dari
kursinya lantas pergi kedalam. Kakek melihat Andi sebentar,
kemudian melihat lagi kedepan.
CUT TO.
2.
(CONTINUED)
CONTINUED: 3.
KAKEK CON’T
(menyesap kopinya hingga
tersisa ampas)
Tiap hujan itu jarang hujan yang
lebat sampai bikin banjir. Dulu
bandung itu ngga pernah banjir.
(MORE)
(CONTINUED)
CONTINUED: 4.
KAKEK
Ndi, ayo kita kebelakang. Kakek
ceritain waktu masa kejayaan kakek
dulu.
IBU
Ayah.. ini kopinya ada. Kenapa
bilang ngga ada?
ayah bingung dan mengikuti arah yang ditunjukan ibu dengan
wajahnya.
AYAH
Loh mana ayah tau kalo kopinya ada
disini. Kan tadi ibu bilang di meja
makan. Makanya ayah bilang ngga
ada.
(CONTINUED)
CONTINUED: 5.
IBU
Makanya cari yang benar dong yah,
kan ini kopinya jadi mubazir.
AYAH
yaudah ayah minum dua-duanya.
Ibu meletakan gelas kopi dan goreng pisang. Lantas mengambil
gelas susu Andi yang masih tersisa. Ibu mengambil gelas kopi
yang didekat gelas Andi.
IBU
(dengan nada sedikit kesal)
Ini kopinya udah dingin, emang ayah
mau minum kopi dingin?
Ibu pergi membawa gelas Andi dan gelas kopi yang masih
penuh. Terlihat meja yang memajang beberapa foto. Sebuah
foto yang terletak di pinggir menggambarkan seorang pria tua
dan seorang wanita tua berdiri berdampingan tersenyum.
THE END.