Anda di halaman 1dari 5

Jangan Pergi Handoyooo!

Di sekolah Garby, ada anak baru namanya Handoyo.Anaknya pendiam dan merasa minder
karena hanya seorang anak tukang bangunan. Alex mengira Handoyo anak yang sombong karena
Handoyo sangat pendiam.

Saat pelajaran akan dimulai. Silvi menangis karena dompetnya hilang, semua siswa di
geledah oleh Bu Cantika.

Benar ini dompet kamu, Silvi ? Ibu guru Cantika mengambil dompet dari tas Handoyo.
Silvi mengangguk senang.

Betul, betul sekali ujar Silvi sambil mengambil dompetnya, lalu Bu Cantika bertanya
kepada Handoyo Han, kenapa dompetnya Silvi bisa ada di dalam tas kamu ?

Saya juga tidak tau bu ujar Handoyo. Sekarang juga Silvi dan Handoyo ikut ibu ke ruang
BK Ujar Bu Cantika dengan bernada tinggi. Kemudian Bu Cantika pun memanggil ayah Handoyo.

Saat diruang BK, Handoyo ditanyai oleh Bu Sri selaku guru BK.Han, apakah Kamu yang
mengambil dompetnya Silvi ? Tanya Bu Sri dengan lembut. Tidak bu saya tidak mencuri
dompetnya silvi ujar Handoyo. Ya, saya percaya Handoyo tidak mencuri dompetnya Silvi bela
ayah Handoyo. Tapi dompet ini ada di tas Kamu Handoyo Ujar Bu Sri. Tidak bu saya tidak
mencuri dompetnya Silvi ujar Handoyo agak kesal. Yaudah lah bu maafkan ajalah Handoyo,
lagiankan dompet saya sudah kembali ujar Silvi dengan santai. Baiklah Ibu maafkan tapi jangan di
ulangi lagi ujar Bu Sri.

Beberapa hari kemudian tepatnya pada hari senin, Jam telah menunjukan pukul 08.00 waktu
setempat. Handoyo! ini sudah jam berapa? Kamu gak sekolah? Seru ayah kepada Handoyo.
Astaghfirullah.....Aku kesiangan Ujar Handoyo. Lalu Hadoyo bergegas ke sekolah. Akhirnya
Handoyo telat datang ke sekolah dan melewatkan upacara bendera. Handoyo pun dihukum hormat
kepada bendera merah putih selama 30 menit. Saat melihat Handoyo di hukum Alex dan teman-
temannya mengejek Handoyo. Tetapi Handoyo tetap bersabar dan mencoba untuk tidak
menghiraukan mereak. Tak lama kemudian datanglah Pak Joko yang kebetulan hendak mengajar di
kelas Handoyo.Handoyo kenapa kamu dihukum? Tanya Pak Joko. Saya dihukum karena datang
tterlambat pak Jawab Handoyo. Kenapa bisa terlambat? Tanya Pak Joko lagi. Saya terlambat
karena tadi malam saya sibuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh Bu Cantika sampai
larut malam jadi saat pagi hari saya bangun kesiangan. Jawab Handoyo lagi. Baiklah kalau begitu
masuk saja ke kelas sekarang hukumanmu talah selesai Ujar Pak Joko. Baik pak.Terima kasih
banyak pak Ujar Handoyo.
Setelah pulang sekolah Handoyo dan Garby pergi memancing di sungai Mahakam. Saat
sedang menunggu umpan dimakan oleh ikan, tiba-tiba Alex datang dengan diam-diam. BAAAA!!!
Alex mengejutkan Handoyo dan Garby. Karena kaget Handoyopun tergelincir sehingga terjatuh ke
sungai tetapi Handoyo tidak bisa berenang. Beruntung saja Garby bisa berenang lalu menolong
Handoyo Han, Kamu gak apa apa kan? Tanya Garby. Ya, aku tidak apa apa. Makasih ya Garby
udah menolong ku. Sebaiknya kita pulang saja sekarang Ujar Handoyo. baiklah ayo kita pulang
ujar Garby. Akhirnya mereka pun pulang dengan tangan hampa.

Keesokan harinya di kelas Handoyo akan diadakan ulangan matematika. Tetapi saat ulangan
berlangsung Alex yang tidak belajar sebelumnya hanya melongo melihat soal. Lalu Alex bertanya
kepada Handoyo yang kebetulan duduk di sebelah Alex. Han apa jawaban nomor 13? Tanya Alex.
Jawabannya A Jawab Handoyo. Tetapi Bu Cantika yang mengawasi ulangan tersebut melihat
Handoyo berbicara kepada Alex. Handoyo kamu mencontek Alex ya? Tanya Bu Cantika. Ya bu
Handoyo mencontrk saya Ujar Alex mencolot. Akhirnya kertas jawaban Handoyo dirobek dan
dibuang oleh Bu Cantika. Handoyo hanya diam dan terpaksa harus mengerjkannya ulang mulai dari
awal lagi.

Suatu hari Mr. Albert Washington melihat pekerjaan Ayah Handoyo. Mr.Albert terpesona
melihat pekerjaan Ayah Handoyo sehingga Ayah Handoyo mendapat tawaran dari Mr.Albert
Washington untuk bekerja mambangun sebuah gedung di California. Lalu Ayah Handoyo pun
menyetujui tawaran tersebut.

Namun, Pada suatu malam tepatnya pukul 23.00 angin bertiup sangat kencang sehingga aliran
listrik pun terpaksa dipadamkan. Saat listrik padam Alex menyalakan lilin sebagai penerangan lalu ia
tertidur. Namun Satu buah lilin yang ia letakkan di dapur tidak sengaja terjatuh karena tersenggol
oleh kucing dan mengenai tabung gas lalu tabung gas tersebut meledak. Alex yang terkejut
mendengar suara ledakan tersebut langsung terbangun dari pulau kapuknya. Ia terkejut ketika melihat
sesosok merah membara di dapurnya. Ia pun panik. Tolooongg!!! rumahku kebakaran.Teriak Alex
panik. Warga sekitar berusaha memadamkan si jago merah tapi apa daya api itu terus membesar
karena besarnya tiupan angin.Tak lama kemudian pemadam kebakaran pun datang dan aksi si jago
merah pun dapat di hentikan.Tetapi tak ada yang tersisa dari rumah Alex.

Setelah kejadian tersebut Alex sangat sedih karena telah kehilangan harta benda,dan
rumahnya. Ia tak tahu harus tinggal dimana. Handoyo yang mendengar berita tersebut merasa kasihan
kepada Alex dan menawarkan Alex untuk tingal di rumah Handoyo karena kebetulan Handoyo
sebentar lagi akan pergi ke California. Alex sangat bahagia mendengar penawaran Handoyo tetapi
Alex juga merasa menyesal atas perbuatannya kepada Handoyo. Handoyo terima kasih ya atas
bantuan kamu padahal aku sudah jahat sama kamu. Aku juga minta maaf karena sudah bertingkah
tidak baik sama kamu Ujar Alex dengan nada menyesal. Iya gak apa apa kok Ujar Handoyo.
Semiggu kemudian Alex masuk kembali ke sekolah. Semua merasa senang karena Alex
sudah kembali bersekolah. Di saat itu pula Handoyo ingin menyampaikan ucapan perpisahan kepada
teman-temannya.Teman-teman, sepertinya tak lama lagi saya tidak dapat bersekolah disini lagi
karena saya akan pergi ke California. Tidak jangan pergi Handoyooo!! Kamu itu anaknya baik, suka
menolong, dan tidak sombong, jadi kami akan sedih jika kamu pergi Teriak teman-teman. Baiklah
saya akan mencoba menunda kepergian saya Ujar Handoyo kepada teman-temannya. Kebetulan
sekali Mr.Albert menunda jadwal kepergian Ayah Handoyo sampai tahun depan, yaitu saat Handoyo
telah lulus dari sekolah tersebut sehingga Handoyo masih dapat bersekolah dengan teman-temannya
lagi.
Tugas Bahasa Indonesia
Membuat Cerpen

Oleh:
Muhammad Farhan Wardana
IX-B/ 9B

Anda mungkin juga menyukai