Bagian 4
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI)
A. Gambaran Umum
Pada bagian ini, kalian diajak untuk memahami persoalan
yang sebenarnya tentang sengketa batas wilayah antara
Indonesia dan Malaysia, pada kasus Blok Ambalat. Kedua
negara memiliki argumen dan klaim yang sama tentang
kepemilikan blok ini.
Lantas, siapakah yang benar? Jawaban dari pertanya-
an ini akan dijelaskan secara detail dalam uraian nanti.
Materi ini, pada akhirnya, memberikan kesadaran
bagi kita, bahwa Blok Ambalat yang secara geografis
berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan kaya
akan potensi sumber daya alam menjadikannya rawan
konflik.
Pembahasan pada bagian ini terdiri dari dua tahap.
Pertama, peserta didik diajak membaca, memahami, dan
melakukan internalisasi terhadap keseluruhan materi
terkait dengan fakta dan regulasi sengketa batas wilayah
kasus Blok Ambalat. Termasuk juga, akan mengetahui
klaim-klaim Malaysia terhadap Blok Ambalat.
Materi yang dibahas pada tahap pertama mencakup
alasan-alasan mengapa Blok Ambalat diperebutkan,
bagaimana fakta yang sebenarnya, apakah ia memang
menjadi hak milik Indonesia atau Malaysia? Upaya
menjelaskan ini tentu berdasarkan data-data yang
bersumber dari aturan legal formal PBB menurut
B. Peta Konsep
C. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada bagian ini adalah peserta didik mampu:
1. Mengkaji secara kritis kasus wilayah yang sering diperebutkan, serta secara
kreatif dan inovatif terlibat mempromosikan perlunya menjaga keutuhan wilayah
Indonesia sebagai satu kesatuan.
2. Mendemonstrasikan praktik baik dan sikap menjaga keutuhan NKRI serta
kerukunan bangsa di lingkungan lokal maupun regional; mengidentifikasi tantangan
yang dihadapi Indonesia sebagai negara kesatuan; menganalisis peran Indonesia
sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antarbangsa dan negara di dunia.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan dan
menganalisis permasalahan yang sebenarnya
terjadi, tentang sengketa batas wilayah Blok
Ambalat, antara Indonesia dan Malaysia.
Diharapkan pula dapat mensimulasikan cara-
cara penyelesaian damai yang selama ini
ditempuh oleh kedua negara, baik melalui MoU
maupun dasar hukum internasional.
Unit 1
Pokok Materi
• Kronologi sejarah terjadinya sengketa batas
Sengketa wilayah antara Indonesia dan Malaysia
Batas Wilayah • Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Blok Ambalat
antara
Indonesia dan Kata Kunci
Malaysia • Sengketa batas wilayah
• Blok Ambalat
• Klaim sepihak
• Indonesia
• Malaysia
Metode Pembelajaran
• Teknik “simulasi” bermain peran (role playing)
• Berbagi secara lisan
• Refleksi
Sumber Belajar
Sumber Utama
• Bacaan Unit 1 Buku Siswa
Sumber Pengayaan
• https://polkam.go.id/selamatkan-blok-ambalat/
• https://news.okezone.com/read/2015/06/23/
18/1170234/sekilas-tentang-blok-ambalat
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
konsep sengketa internasional, yang memiliki
relevansi dengan sengketa batas wilayah Blok
Ambalat. Diharapkan pula dapat mensimulasikan
cara-cara penyelesaian sengketa internasional
secara damai, sehingga dalam melihat dan
menyikapi sengketa batas wilayah Blok Ambalat
memiliki argumen yang kokoh dan keberpihakan
yang rasional untuk bangsa Indonesia.
Unit 2
Pokok Materi
• Cara-cara penyelesaian sengketa Internasional
Cara-Cara secara damai
Penyelesaian • Ketentuan konvensi PBB 1982
Sengketa tentang Hukum Laut
Internasional
secara Damai Kata Kunci
• Negosiasi
• Mediasi
• Konsiliasi
• Penyelidikan
• UNCLOS 1982
• Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
Metode Pembelajaran
• Diskusi
• Membahas hasil diskusi
• Refleksi
Sumber Belajar
Sumber Utama
• Bacaan Unit 2 Buku Siswa
Sumber Pengayaan
• Artikel Aziz Ikhsan Bakhtiar, Penyelesaian
Sengketa antara Indonesia dan Malaysia
di Wilayah Ambalat menurut Hukum Laut
Internasional, https://media.neliti.com/media/
publications/35678-ID-penyelesaian-sengketa-
antara-indonesia-dan-malaysia-diwilayah-
ambalat-menurut-hu.pdf
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan jalan yang selama
ini ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam
menyelesaikan kasus sengketa batas wilayah Blok
Ambalat. Selain mengetahui sistem keamanan dan
pertahanan di laut, peserta didik dapat melakukan
tindakan positif atau perilaku baik untuk mendukung
langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah
sebagai wujud cinta NKRI.
Pokok Materi
• Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat
• Sistem keamanan dan pertahanan di laut
Unit 3
Kata Kunci
• Batas wilayah
Penyelesaian • Blok Ambalat
Blok Ambalat • Indonesia
• Malaysia
dan Sistem • Kedaulatan bangsa
Keamanan • Keamanan dan pertahanan di laut
dan
Metode Pembelajaran
Pertahanan • Analisis berita
di Laut • 2 Stay 3 Stray
• Membuat leaflet/booklet ide
• Sosialisasi booklet di lingkungan sekolah
Sumber Belajar
Sumber Utama
• Bacaan Unit 3 Buku Siswa
Sumber Pengayaan
• Artikel Aziz Ikhsan Bakhtiar, Penyelesaian Sengketa
antara Indonesia dan Malaysia di Wilayah Ambalat
menurut Hukum Laut Internasional, https://media.
neliti.com/media/publications/35678-ID-penyelesaian-
sengketa-antara-indonesia-dan-malaysia-diwilayah-
ambalat-menurut-hu.pdf
• Soleman B. Ponto, Menyukseskan Transportasi Laut
Lewat Pemahaman UU No. 32 Tahun 2014 tentang
Kelautan, https://www.gatra.com/detail/news/488264/
politik/membedah-masalah-laut-dari-transportasi-
hingga-keamanan
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan dan menganalisis permasalahan yang sebenarnya,
tentang sengketa batas wilayah Blok Ambalat, antara Indonesia dan Malaysia. Diharap-
kan pula, peserta didik dapat mensimulasikan cara-cara penyelesaian damai yang selama
ini ditempuh oleh kedua negara, baik melalui MoU maupun dasar hukum internasional.
2. Aktivitas Belajar 1
Isilah tabel KWL. KWL adalah kepanjangan What I Know, What I Want to Know, dan
What I Learned, yang berarti “Apa yang saya tahu”, “apa yang saya ingin ketahui”, dan
“apa yang telah saya ketahui”.
Pertama-tama, kalian perlu mengisi 2 kolom di awal pembelajaran. Berikut panduan
pertanyaan untuk mengisi tabel KWL tersebut.
a. Berdasarkan materi PPKn kelas sebelumnya, apa yang telah kalian ketahui tentang
sengketa batas wilayah?
b. Berdasarkan pengetahuan kalian sebelumnya, tuliskan apa yang ingin kalian
ketahui lebih mendalam tentang sengketa batas wilayah Blok Ambalat dan proses
penyelesaiannya?
Setelah mengisi tabel KWL, mari kita baca artikel berikut un-
tuk mengetahui paham kebangsaan dan nasionalisme menurut
pemikiran Soekarno.
3. Aktivitas Belajar 2
Membentuk 2 kelompok “simulasi” role playing (bermain peran).
a. Kalian akan dibagi ke dalam 2 kelompok besar.
(a) ( b)
4. Rangkuman
a. Sengketa batas wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia terjadi se-
jak 1969. Tanggal 27 Oktober 1969, Indonesia dan Malaysia menandatangani
Perjanjian Tapal Batas Landas Kontinen. Kemudian, pada 7 November 1969,
Indonesia meratifikasinya.
b. Tahun 1979, secara sepihak, Malaysia memasukkan Ambalat ke dalam wilayah
negaranya. Akibat yang ditimbulkan, Malaysia menuai protes tidak hanya dari
Indonesia, tetapi juga dari negara-negara lain, seperti Inggris, Thailand, China,
Filipina, Singapura, dan Vietnam.
c. Berdasarkan data yang terkumpul hingga tahun 2012, terjadi sebanyak 475 kali
pelanggaran yang dilakukan oleh Malaysia, baik dilakukannya di darat, laut, maupun
udara. Perinciannya sebagai berikut: (a) Tahun 2005 ada 38 kali pelanggaran, (b)
Tahun 2006 ada 62 kali pelanggaran, (c) Tahun 2007 ada 143 kali pelanggaran,
(d) Tahun 2008 ada 104 kali pelanggaran, (e) Tahun 2009 ada 25 kali pelanggaran,
(f ) Tahun 2010 ada 44 kali pelanggaran, (g) Tahun 2011 ada 24 kali pelanggaran,
(h) Tahun 2012 ada 35 kali pelanggaran.
5. Refleksi
Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya kalian melakukan refleksi terhadap diri
sendiri dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin
mengetahui lebih dalam tentang
6. Aktivitas Belajar 3
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150618161156-20-60895/kemelut-
ambalat-jokowi-perintahkan-tindak-tegas-malaysia
Gambar 4.1 Sejumlah kapal perang RI saat sailing pass bersamaan dengan helikopter pada Perayaan
HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, 7 Oktober 2014.
Sumber: CNN Indonesia/Safir Makki (2014)
Batas
Sipadan Maritim
Malaysia
Ligitan Infografis
Indonesia
Malaysia Ambalat
Indonesia
Gambar 4.2 Contoh peta infografis
7. Rangkuman
a. Klaim Malaysia terhadap kepemilikan Blok Ambalat berdasarkan hasil Keputusan
Mahkamah Internasional (International Court of Justice), No. 102 tahun 2002, yang
memutuskan Pulau Sipadan dan Pula Ligitan menjadi hak milik Malaysia. Atas
putusan ini, Malaysia melakukan klaim sepihak sebagai negara kepulauan yang
telah memiliki hak legal terhadap pengelolaan kedua pulau tersebut.
b. Indonesia tetap berpegang teguh pada UNCLOS 1982 yang menyebutkan bahwa
landas kontinen dihitung sejauh 200 mil laut dari garis pangkalnya (UNCLOS
1982, Pasal 76 dan 57). Selain itu, Indonesia telah lebih dulu dikenal sebagai negara
kepulauan (archipelagic state) melalui Deklarasi Djuanda 1957, yang kemudian
diperjuangan masuk ke dalam forum UNCLOS.
c. Pilihan damai dan mengakhiri konflik dalam kasus sengketa Blok Ambalat ini, bagi
pemerintah Indonesia melalui Presiden SBY, memiliki sejumlah pertimbangan.
Pertama, kedekatan kultur atau budaya Indonesia dengan Malaysia yang sudah
terjalin ratusan tahun lamanya. Kedua, terdapat jutaan penduduk Indonesia yang
berada di Malaysia. Ketiga, hubungan bilateral kedua negara yang sangat baik
sebagai sesama pendiri ASEAN.
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin
mengetahui lebih dalam tentang
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-
hari adalah
9. Uji Pemahaman
Untuk mengetahui sejauh mana pemahamanmu tentang unit ini, jawablah pertanyaan
berikut.
a. Bagaimana sejarah munculnya sengketa batas wilayah Blok Ambalat antara
Indonesia dan Malaysia?
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan konsep sengketa internasional, yang memiliki
relevansi dengan sengketa batas wilayah Blok Ambalat. Diharapkan pula mampu
menganalisis cara-cara penyelesaian sengketa internasional secara damai, sehingga
dalam melihat dan menyikapi sengketa batas wilayah Blok Ambalat memiliki argumen
yang kokoh dan keberpihakan yang rasional untuk bangsa Indonesia.
2. Aktivitas Belajar 1
Sebelum memulai pembahasan lebih jauh, nilailah diri kalian sendiri dengan menjawab
petanyaan berikut:
c. Konsiliasi (conciliation)
Istilah konsiliasi memiliki dua arti. Pertama, suatu metode dalam proses penyelesaian
sengketa yang diselesaikan secara damai dengan dibantu melalui perantara negara
lain atau badan penyelidikan dan komite tertentu yang dinilai tidak berpihak
kepada salah satu yang bersengketa. Kedua, suatu metode penyelesaian konflik yang
d. Penyelidikan (inquiry)
Pada 18 Desember 1967, PBB mengeluarkan resolusi kepada anggota-angotanya
agar dalam proses penyelesaian sengketa internasional perlu metode yang
disebutnya sebagai fact finding (pencarian fakta). Metode ini meniscayakan
penyelidikan (inquiry), yang dilakukan oleh sebuah badan atau komisi yang
didirikan secara khusus untuk terlibat aktif dalam proses pengumpulan bukti-bukti
dan permasalahan yang dianggap menjadi pangkal sengketa, kemudian komisi itu
mengungkapnya sebagai sebuah fakta disertai cara penyelesaiannya.
UNCLOS merupakan singkatan dari United Nations Conventions on The Law Sea, suatu
lembaga di bawah naungan PBB, sejak tahun 1982. Indonesia telah meratfikasi konvensi
ini melalui UU No. 17 Tahun 1985. Sejak saat itu, semua negara, termasuk Indonesia,
yang menjadi bagian atau anggota PBB, wajib menaati aturan yang terkandung dalam
UNCLOS 1982 terkait aturan hukum laut.
UNCLOS, jika dilihat akar sejarahnya, adalah hasil dari konferensi-konferensi
PBB mengenai hukum laut yang berlangsung sejak tahun 1973 hingga 1982. Sampai
sat ini, lebih dari 150 negara telah menyatakan bergabung dengan UNCLOS, termasuk
Uni Eropa.
Konvensi itu memiliki peran penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Karena, Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan, memperoleh pengakuan
dunia internasional setelah diperjuangkan melalui forum UNCLOS selama 25 tahun.
Negara kepulauan, menurut UNCLOS 1982, adalah suatu negara yang seluruhnya
terdiri dari satu atau lebih gugusan kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
Dalam pemahamn ini, negara kepulauan dapat menarik garis dasar atau pangkal lurus
kepulauan yang menghubungkan titik terluar pulau-pulau dan karang kering terluar
kepulauan itu.
3. Refleksi
Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya kalian melakukan refleksi terhadap diri
sendiri dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge-
tahui lebih dalam tentang
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-
hari adalah
4. Aktivitas Belajar 2
Gambar 4.3 Perahu karet TNI merapat ke Pulao Rondo, Aceh, pulau terluar ujung barat
wilayah Indonesia, menjelang kedatang Panglima TNI Jenderal Moeldoko ke pulau itu.
Sumber: Antara/Ampelsa (2015)
INDONESIA
Utuh Selamanya
Tempat Di rumah
Hari Pertama
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi kegiatan
Hari Kedua
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi kegiatan
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi kegiatan
Hari Keempat
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi kegiatan
Hari Kelima
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi kegiatan
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi kegiatan
Hari Ketujuh
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Deskripsi kegiatan
6. Refleksi
Setelah melalui proses belajar hari ini, saatnya kalian melakukan refleksi terhadap diri
sendiri dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge-
tahui lebih dalam tentang
7. Rangkuman
a. Penyelesaian secara damai dalam sengketa antarnegara merupakan langkah ideal
daripada menempuh cara-cara kekerasan atau gencatan senjata. Upaya damai ini
mutlak dilakukan sebelum mengarah pada konflik yang lebih besar berupa kontak
senjata.
b. Langkah-langkah penyelesaian damai dapat ditempuh dengan cara negosiasi,
mediasi dan jasa-jasa baik (mediation and good offices), konsiliasi (conciliation),
penyelidikan (inquiry), dan penyelesaian di bawah naungan organisasi PBB.
c. UNCLOS merupakan singkatan dari United Nations Conventions on The Law
Sea, suatu lembaga di bawah naungan PBB, sejak tahun 1982. Indonesia telah
meratifikasi konvensi ini melalui UU No. 17 Tahun 1985. Sejak saat itu, semua
negara, termasuk Indonesia, yang menjadi bagian atau anggota PBB, wajib menaati
aturan yang terkandung dalam UNCLOS 1982 terkait aturan hukum laut.
d. Konvensi itu memiliki peran penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Karena Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan, memperoleh pengakuan
dunia internasional setelah diperjuangkan melalui forum UNCLOS selama 25
tahun.
8. Uji Pemahaman
Untuk mengetahui sejauh mana pemahamanmu tentang unit ini, jawablah pertanyaan
berikut.
a. Jelaskan macam-macam sengketa internasional!
c. Apa pendapat kalian terhadap klaim sepihak yang dilakukan oleh Malaysia dalam
kasus sengketa Blok Ambalat?
e. Bagaimana peran International Court of Justice (ICJ) dalam sengketa batas wilayah?
9. Aspek Penilaian
Pada unit ini, kalian akan dinilai melalui beberapa aspek berikut:
1. Tujuan Pembelajaran
Pada unit ini, peserta didik mampu memahami dan menjelaskan jalan yang selama
ini ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan kasus sengketa batas
wilayah Blok Ambalat. Diharapkan pula, peserta didik dapat melakukan tindakan
positif atau perilaku baik untuk mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh
pemerintah sebagai wujud cinta kepada NKRI.
2. Aktivitas Belajar 1
Sengketa batas wilayah kasus Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia merefleksi-
kan tentang bagaimana cara menyelesaikan konflik ini. Jika mengacu pada aturan
hukum internasional dan mempertimbangkan kedekatan kedua negara tersebut, upaya
penyelesaian konflik dapat ditempuh setidaknya empat langkah.
Studi Kasus
Bersama teman kelompok, carilah berita yang mencerminkan proses
penyelesaian secara damai dalam kasus sengketa batas wilayah Blok Ambalat.
Kasus tersebut dapat berupa berita atau artikel yang dipublikasikan melalui
berbagai media cetak maupun digital. Kemudian analisislah kasus tersebut
dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Isi berita/masalah
2. Tokoh dalam berita
3. Alasan terjadi masalah
4. Apa sikap kita terhadap masalah itu
Hasil diskusi kalian dan teman kelompok dapat berupa poster ataupun
presentasi menggunakan slide presentasi.
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge-
tahui lebih dalam tentang
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari
adalah
TEMA
Meme LEAFLET/BROSUR
Teks
INDONESIA
Utuh Selamanya
Teks
POSTER
Gambar 4.5 Contoh meme, leaflet/brosur, booklet, dan poster.
5. Rangkuman
a. Sengketa batas wilayah kasus Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia
merefleksikan tentang bagaimana cara menyelesaikan konflik ini. Jika mengacu
pada aturan hukum internasional dan mempertimbangkan kedekatan kedua negara
tersebut, upaya penyelesaian konflik dapat ditempuh setidaknya empat langkah:
perundingan bilateral, penetapan wilayah status quo, penyelesaian oleh ASEAN,
dan pengadilan Mahkamah Internasional.
b. Pemerintah Indonesia berupaya keras menjaga keamanan dan pertahanan di
jalur laut dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kelautan.
c. Undang-undang tersebut mengatur pembentukan badan keamanan laut (Bakamla)
yang diberi kewenangan untuk melaksanan penegakan hukum di laut. Selain
pembentukan Bakamla, juga mengatur pembelian kapal beserta perlengkapan
senjata, jika memang dibutuhkannya.
b. Mengapa kedua negara (Indonesia dan Malaysia) memilih jalan damai dalam
menyelesaikan sengketa batas wilayah Blok Ambalat?
7. Aspek Penilaian
Pada unit ini, kalian akan dinilai melalui beberapa aspek berikut: