Anda di halaman 1dari 7

Latihan 

Soal (Essay/Uraian) Bab Analisis Data

1. Tuliskan program utilitas yang digunakan oleh DBA!


2. Terangkan perbedaan antara generalisasi dan analogi dalam sebuah hasil hasil
pengamatan!
3. Mengapa fakta dapat dikatakan sebagai unsur dasar penalaran ilmiah?
4. Jelaskan yang dimaksud koding secara tekstual!
5. Tuliskan hubungan antara manajemen data dengan penelitian kualitatif!
6. Uraikan permbangan teknologi informasi (IT) pada dua dasa warsa terakhir!
7. Tuliskan hubungan antara elemen dalam sistem pengolahan data dengan
bahasa pemrograman!
8. Terangkan pengertian data dalam ruang lingkup sistem pengolahan data!
9. Terangkan hubungan antara sistem informasi dengan semua elemen-elemen
komponen fisik!
10. Jabarkan komponen Economy dalam akurasi data!
11. Tuliskan tentang Data Inconsistency!
12. Tuliskan bentuk-bentuk kesalahan deduktif!
13. Mengapa urutan logis sangat penting?
14. Terangkan pengertian penalaran!
15. Jabarkan hubungan antara penalaran induktif dengan pengamatan khusus!
16. Uraikan komponen keakuratan data/informasi yang berkaitan dengan
Completeness!
17. Jabarkan hubungan mendasar file basis data antara Security Problem!
18. Jelaskan yang dimaksud interprestasi data!
19. Mengapa performing statistics sangat penting dilakukan?
20. Tuliskan beberapa bentuk pengolahan data yang sering digunakan!
21. Bagaimanakah posisi penempatan Field dalam sebuah data base?
22. Uraikan mengenai proses mengolah data kompleks!

Kunci Jawaban:

1. Beberapa program utilitas yang digunakan DBA diantaranya sebagai berikut.

a. Loading Routines untuk membangun versi utama dari basis data.


b. Reorganization Routines untuk mengatur/mengorganisasikan kembali basis
data.
c. Journaling Routines untuk mencatat semua operasi pemakaian basis data.
d. Recovery Routines untuk menempatkan kembali data sebelum terjadinya
kerusakan.
e. Statistical Analysis Routines untuk membantu memonitor kehandalan sistem.
2. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah
gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagaian dari
gejala serupa itu. Adapun, analogi merupakan cara menarik kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang
bersamaan. Hubungan sebab akibat adalah hubungan ketergantungan antara
gejala-gejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab, dan akibat-akibat.

3. Jumlah fakta tak terbatas sifatnya pun beraneka ragam. Banyak diantara fakta-
fakta itu saling berkaitan, baik secara fungsional maupun dalam hubungan sebab
akibat. Hubungan itu kadang-kadang sangat erat atau dalam suatu rangkaian
yang rumit sehingga sulit untuk mengenalinya. Guna memahami fakta-fakta yang
sangat banyak itu, terlebih dahulu kita perlu mengenali fakta-fakta itu secara
sendiri-sendiri. Ini berarti bahwa kita harus mengetahui ciri-ciri sejumlah fakta
dengan melihat perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan yang
terdapat diantara fakta-fakta itu. Dengan demikian, mungkin juga dapat dikenali
hubungan yang terdapat diantaranya. Pengenalan hubungan tersebut kerap kali
mengalami kesulitan, sehingga kadang-kadang harus dilakukan melalui
penelitian.

4. Keseluruhan material atau data yang sudah berupa teks di-manage berdasarkan
tema tertentu yang relevan dengan fokus penelitian. Proses pengklasifikasian
teks sesuai tema disebut analis tematik. Pada tahap data tekstual direduksi atau
diseleksi sesuai kebutuhan penelitian. Koding adalah proses pengidentifikasian
tema dari hasil transkrip yang sudah dibaca. Data yang di-koding diberi lebel
untuk kemudahan analisis. Perlu diingat bahwa proses koding merupakan proses
yang intensif, tidak linear dan sekali jalan langsung jadi. Perlu pemeriksaan
terhadap maisng-masing naskah transkip secara hati-hati dan berulang. Setelah
data tertentu dipecah menjadi bagian-bagian sesuai tema dan diberi label, tak
jarang analis melihat kembali naskah transkrip tersebut untuk diperiksa lagi.
Analis atau peneliti juga memeriksa rangkaian hasil koding antar transkip dan
mencari hubungan antara teks yang berbeda label. Dengan demikian, proses
koding adalah proses silang dan bolak-balik dari transkip ke hasil koding, ke
label, ke transkip lain dan seterusnya sampai tidak ada data yang relevan yang
tersisa.
5. Penelitian kualitatif biasanya menggunakan wawancara dan observasi
partisipatoris sebagai instrument pengumpulan datanya. Hal ini menjadikan data
kualitatif bisanya berupa teks atau narasi tekstual, tak terkecuali riset kualitatif
yang mengaplikasikan analis wacana sebagai metode penelitiannya. Analis
wacana dan riset kualitatif lainnya menggunakan teks sebagai unit analisis. Data
selain teks harus dikonversi terlebih dahulu menjadi teks. Proses ini dinamakan
dengan transkripsi. Hasil wawancara yang berupa rekaman audio atau video
perlu di transkrip guna keperluan analisis. Proses transkripsi menjadi bagian
awal dan krusial dalam tahap manajemen data penelitian kualitatif. Selain
transkrip, proses yang lumrah dilakoni yaitu translasi. Tentu saja jika data
tekstual memerlukan translasi.
6. Perkembangan teknologi yang emmanfaatkan Teknologi Informasi (IT) dirasa
sangat pesat terutama pada dua dasa warsa terakhir. Perkembangan yang
sangat cepat tidak bisa dilepaskan dari perangkat lunak yang berjalan diatas
hardware. Tidak ada alasan yang membuat keamanan pada sistem aplikasi
dirasa tidak penting. Hampir semua sistem yang dikendalikan oleh perangkat
lunak, atau ketika aplikasi menjadi pengendali utamanya, memiliki potensi
ancaman dari berbagai celah keamanan. Mulai dari aplikasi yang mengandalkan
jaringan internet untuk berjalan lancer, aplikasi pengelola komunikasi dan
sumber daya yang bisa dikendalikan darimana saja, aplikasi sekali pakai yang
butuh akan perlindungan source code. Software Engineers sangat berperan
besar dalam pengembangan software ini diharapkan peka terhadap hal-hal
rawan dan menghasilkan sistem yang memiliki ketahanan yang bisa dipercaya,
tentu saja dengan tidak melupakan tujuan utama dari pembuatan program.

7. Bahasa pemograman atau sering diistilahkan bahasa komputer adalah teknik


komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa ini memberi
peluang kepada seorang programmer dapat menentukan secara persis data
mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan
disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil
dalam berbagai situasi.

8. Data adalah kumpulan fakta atau kejadian yang digunakan sebagai penyelesaian
masalah dalam bentuk informasi. Data juga berlaku sebagai kumpulan fakta
yang mewakili suatu objek, misalnya manusia, barang dan sebagainya yang
direkam ke dalam bentuk huruf, angka, symbol, teks, bunyi, gambar, ataupun
kombinasinya.
9. Suatu sistem informasi terdiri dari beberapa elemen-elemen penting yang terdiri
dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan
komputer dan komunikasi data. Semua elemen-elemen ini merupakan komponen
fisik. Dengan demikian-elem-elemen komputer sangat penting dan berhubungan
satu sama lain. Jika beberapa elemen tersebut ada satu yang tak bisa bersatu
maka konsekuensinya mungkin bisa jadi system tidak akan berjalan sempurna
berbeda dengan seumpama elemen-elemen itu saling terhubung antara satu
dengan yang lainnya sehinga bisa menimbulkan sistem yang berjalan sangat
dinamis dan juga efisien

10. Komponen ini bahwa kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat di dalamnya.

11. Munculnya data yang tidak konsisten pada area yang sama untuk beberapa file
dengan kunci yang sama. Ketidakkonsistenan ini mungkin terjadi akibat
kesalahan dalam penusukan data (data entry), yaitu proses mengupdate data,
tetapi akibatnya muncul data yang tidak konsisten.

12. Bentuk kesalahan deduktif adalah sebagai berikut.

a. Dalam cara berfikir deduktif kesalahan yang biasa terjadi adalah kesalahan
premis mayor yang tidak dibatasi.

b. Kerap kali pula terjadi kesalahan berupa kesimpulan terlalu luas/kesimpulan


lebih luas dibandingkan premis. Premis mayor partikular dan kesimpulan
merupakan universal

c. Kesalahan deduktif selanjutnya adalah kesimpulan dan premis-premis


negative.

d. Dalam hal ini term tengah dalam premis minor tidak merupakan bagian dari
term mayor pada premis mayor atau memang tidak ada hubungan antara kedua
pernyataan
13. Suatu karangan harus merupakan kesatuan. Ini berarti bahwa karangan itu harus
dikembangkan dalam urutan yang sistematik, jelas, dan tegas. Dalam hal ini,
urutan dapat disusun berdasarkan urutan waktu (kronologis), urutan
ruang(spasial), urutan alur penalaran, dan urutan kepentingan.

14. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Dlaam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut
dengan premis (antesendens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
(consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

15. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai
model menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip dianggap dapat berlaku
secara umum. Perbedaan dari penalaran deduktif memberlakukan prinip-prinsip
umum untuk mencapai kesimpulan spesifik, sementara penalaran induktif
menguji informasi spesifik yang mungkin berupa banyak potongan informasi
sepesifik untuk menarik suatu kesimpulan umum. Adapun salah nalar adalah
kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan
sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Berdasarkan pengertian
tersebut, salah nalar bisa terjadi jika pengambilan kesimpulan tersebut menjadi
tidak valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering dijumpai yaitu
menegaskan yaitu menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan,
perapatan-lebih, parsialitas, pembutikan analogis, perancuan urutan kejadian
dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.

16. Komponen ini dapat berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki kelengkapan yang baik. Hal tersebut dapat terjadi karena bila
informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mengaruhi dalam
pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan. Jadi
akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau
memecahkan suatu maslaah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.
17. Data jenis ini berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis
data. Pada prinsipnya, file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai
tertentu yang memilikin wewenang untuk mengaksesnya. Pembatasan ini
dikendalikan secara intern dalam program aplikasi yang digunakan. Teknik yang
bisa digunakan adalah pemakaian password pada awal proses maupun
password berlapis yang diberikan pada awal setiap proses. Adapun, untuk
melindungi data dari kerusakan biasanya dapat dibuat backup data.

18. Proses interprestasi data sebenarnya sudah dilakukan bersamaan ketika koding.
Saat mengklarifikasi, peneliti membacar transkrip dengan teliti lalu memecahnya
ke dalam beberapa tema yang sudah diturunkan dari rumusan masalah
penelitian. Ketika mengklarifikasi itulah upaya interprestasi data dilakukan.
Langkah memahami data sosial secara interpretatif ini mengindikasikan adanya
unsur subjektivitas peneliti dalam analisis data kualitatif. Sebagaimana proses
koding, usaha menginterprestasi data tidak dilakukan sekali saja, tetapi berulang.
Data tekstual yang sudah dikategorisasi sesuai tema diinterprestasi kembali
dalam rangka mencari hubungan antartema dalam label atau kode yang berbeda.
Riset sosial selalu melibatkan interprestasi. Di satu sisi, interprestasi
mengindikasikan unsur subjektif dalam penelitian. Di sisi lain, justru di situlah
kekuatan riset kualitatif dimana peneliti sebagai bagian dari instrument riset
berperan sangat penting dalam proses analisis.

19. Setelah data di-entry ke software statistic siap diterapkan. Tahapan teknis
analisis data stastik harus dikuasai oleh peneliti atau pengolah data. Analisis
menggunakan SPSS secara teknis tentu saja berbeda dengan STATA atau
lainnya. Sesuai dengan keahlian dan tingkat familiaritas peneliti terhadap
software statistic, teknik analisis siap diterapkan. Output dari analisis
menggunakan SPSS atau STATA bisa ditampilkan dalam beragam bentuk seperti
diagram, tabel, grafik, atau lainnya. Sebelumnya, peneliti memeriksa nilai elemen-
elemen penting dalam statistic, seperti p-value, outliers, chisquare, dan
sebagainya.

20. Beberapa bentuk pengolahan data yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
a. Pengolahan data dengan pengurutan, pengelompokan, pemilihan, dan
pengabaikan data yang tidak diperlukan

b. Pengelolaan secara aritmatika seperti perkalian, pembagian, penambahan,


pengurangan, pembulatan atau penghilangan pecahan

c. Pengolahan secara statistika seperti rataan, minimum, maksimum, standar


deviasi, dan distribusi frekuensi

21. Field adalah kumpulan dari data karakter yang membentuk satu arti. Jadi, jika
terdapat field misalnya seperti nomer barang atau nama barang, maka yang
dipaparkan dalam field tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan
nama barang. Definisi field yang lainnya, yaitu tempat atau kolom yang terdapat
dalam suatu tabel untuk mengisikan nama-nama (data) field yang akan diisikan.

22. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghindari
duplikasi data, hubungan antardata yang tidak jelas, serta update yang rumit.
Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data
memerlukan peranngkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis
data (Database Management System-DBMS). DBMS merupakan sistem
perangkat lunak yang memberi peluang pada pengguna database (database
user) untuk memelihara, menontrol, dan mengakses data secara praktis dan
efisien. Dengan kata lain, semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS.
Terdapat beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS, yaitu mengolah
pendefinisian data, menangani permintaan pemakai untuk mengakses data,
memeriksa sekuriti dan integrii data yang didefinisikan oleh DBA (Database
Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan
oleh kerusakan sistem maupun disk dan menangani unjuk kerja semua fungsi
secara efisien.

Anda mungkin juga menyukai