Anda di halaman 1dari 16

Modul Ajar Pendidikan Pancasila dane Kewarganegaraan

Fase F (Kelas XI SMK) Element Pancasila

No Komponen Deskripsi/Keterangan
.
A. Informasi Umum

1. Identitas Sekolah

Nama Penyusun RIYADHI LUTHFAN HAMDANI


Institusi SMK ISLAMIYAH CIAWI
Tahun 2023/2024
Jenjang sekolah SMK
Kelas XI
Alokasi Waktu 2 Jam pelajaran (JP) = 2 X 40 Menit = 80 menit
2. Kompetensi awal (entry 1. Penyelesaian sengketa batas wilayah blok ambalat
behavior)
a. Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok
Ambalat

b. Sistem keamanan dan pertahanan di laut

3. Profil Pelajar Pancasila a. Bernalar kritis


b. Mandiri

4. Sarana Prasarana

Sarana 1. Spidol tulis


2. Lembar observasi peserta didik
3. Contoh diagram peta pemikiran dan diagram Venn

Prasarana 1. Buku panduan PPKN SMA/SMK


2. Hand Out

6. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/ tipikal: umum, tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar.

1
7. Model Pembelajaran Tatap Muka

B. KOMPETENSI INTI

11.15 Pada unit ini peserta didik diharapkan mampu


8. Tujuan Pembelajaran menjelaskan jalan yang selama ini ditempuh oleh
pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan kasus
sengketa batas wilayah Blok Ambalat. Diharapkan
pula dapat melakukan tindakan positif atau perilaku
baik untuk mendukung langkah-langkah yang
dilakukan oleh pemerintah sebagai wujud cinta
kepada NKRI.
9. Pemahaman bermakna Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti
proses pembelajaran ini adalah;
a. Perbedaan sudut pandang/ ide/ gagasan dalam
penentuan sebuah pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah sebuah hal yang manusiawi
sebagai insan Tuhan dan insan sosial
b. Manusia bekerjasama/berkolaborasi dalam
memahami dan memecahkan permasalahan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah kelompok
akan menciptakan kekayaan pemikiran untuk
mencapai pemecahan permasalahan dalam rangka
pencapaian tujuan bersama
d. Ruang diskusi serta kolaborasi dibangun untuk
menguatkan perasaan dan kemauan agar tergerak
jasmani untuk mengimplementasikan nilai – nilai
luhur tersebut.

10. Pertanyaan Pemantik a. Bagaimana proses penyelesaian sengketa batas wilayah


Blok Ambalat?

b. Bagaimana operasional sistem keamanan laut nasional


Indonesia?
11. Persiapan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Guru meminta peserta didik secara sukarela untuk berbagi


contoh implementasi cinta NKRI dalam konteks sengketa
batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia.

2
b. Kegiatan Inti

1. Guru bersama peserta didik mendiskusikan topik


bacaan pada unit ini.

2. Guru memberikan pertanyaan untuk ditanggapi


peserta didik saat diskusi kelompok besar.

3. Guru mengajak peserta didik menonton


video/membaca artikel berita yang berkaitan
dengan contoh penerapan cinta NKRI dan tidak
menunjukkan cinta NKRI.

4. Secara berkelompok (kurang lebih 5 orang)


peserta didik membuat grafik perbandingan untuk
kedua contoh penerapan cinta NKRI.

5. Guru meminta peserta didik berbagi hasil diskusi


kelompok.

6. Setelah itu, guru memberikan tugas kepada


peserta didik untuk membuat video tema cinta
NKRI sebagai sikap pribadi atau dapat pula
berupa dukungan kepada pemerintah dalam
menyikapi kasus sengketa batas wilayah antara
Indonesia dan Malaysia.

c. Kegiatan Penutup

Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan


meminta mereka menjawab pertanyaan kunci pada awal
diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah
dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di kolom
refleksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara
lisan.

12. Kegiatan Pembelajaran

Pengkondisian siswa 1. Individu

2. Berkelompok

3
Metode Pembelajaran
1. Tehnik simulasi bermain peran (roleplaying)

2. Berbagi secara lisan


3. Refleksi

Lokasi/ tempat Ruang kelas


Materi ajar, alat dan bahan

Materi ajar 1. Sengketa batas wilayah kasus Blok Ambalat


antara Indonesia dan Malaysia merefleksikan
tentang bagaimana cara menyelesaikan konflik
ini. Jika mengacu pada aturan hukum
internasional dan mempertimbangkan kedekatan
kedua negara tersebut, upaya penyelesaian konflik
dapat ditempuh setidaknya empat langkah:
perundingan bilateral, penetapan wilayah status
quo, penyelesaian oleh ASEAN, dan pengadilan
Mahkamah Internasional.

2. Pemerintah Indonesia berupaya keras menjaga


keamanan dan pertahanan di jalur laut dengan
menerbitkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2014 tentang Kelautan.

3. Undang-undang tersebut mengatur pembentukan


badan keamanan laut (Bakamla) yang diberi
kewenangan untuk melaksanan penegakan hukum
di laut. Selain pembentukan Bakamla, juga
mengatur pembelian kapal beserta perlengkapan
senjata, jika memang dibutuhkannya.

Alat dan Bahan yang diperlukan a. Hand Out Pembelajaran


b. Bahan bacaan lainnya yang mendukung kepada
materi yang akan di sampaikan
c. Laptop

Urutan Kegiatan Pembelajaran

Apersepsi 15 menit
- Mengkondisikan kelas dengan menyapa,
mengecek kehadiran
- Memberi motivasi pada peserta didik
- Peserta didik diberi pertanyaan tentang materi

4
sebelumnya yang telah disampaikan pada minggu
lalu

Kegiatan inti (50 menit)


- Problem Statement (pertanyaan masalah), Guru
memberikan beberapa pertanyaan pemantik
terkait materi yang akan disampaikan hari ini
- Peserta didik memperhatikan Power point materi
yang disampaikan oleh guru sebagai penguatan
stimulus atas pertanyaan pemantik di awal.
- Guru memberikan penjelasana general terkait
materi
- Data Collection (Pengumpulan data baik off line
maupun secara online), melalui pengelompokan
kelas kedalam 5 kelompok, dengan jumlah
masing – masing adalah 4 orang.
- Data procesing (Proses data) Setiap kelompok
berdiskusi untuk memetakan rumusan
permasalahan yang akan ditelit, dikaji melalui
literature review baik off line maupuan online.
- Verification (pembuktian ) dan Generalization
(penarikan kesimpulan ) Pada tahap ini, setiap
kelompok bersama sama untuk mereduksi,
membahas hingga menganalisis data hasil kajian
literatur hingga penarikan kesimpulan sebagai
bahan presentasi

Format asesment dilakukan selama proses pembelajaran


melalui observasi keaktifan serta partisipasi siswa dalam
pembelajaran.

Kegiatan Penutup (15 menit)


- Guru dan siswa kembali dalam satu room utama
untuk melaksanakan formatif asesment melalu
pertanyaan- pertanyaan
- Refleksi pembelajaran melalui pembuatan
kesimpulan oleh masing – masing peserta didik
- Berdoa
- Guru menutup pembelajaran

5
13. Asesment Pembelajaran

Kompetensi yang Dinilai a. Kompetensi Pengetahuan : Partisipasi diskusi dan


bertaqwa kepada tuhan YME, kebhinekaan
global, gotong royong, mandiri

b. KompetensiKeterampilan: Presentasi di hadapan


peserta didik yang lain, efektivitas penyajian infografis

Asesmen yang Digunakan a. Asesment pengetahuan: Partisipasi diskusi,


pemahaman materi
b. Asesment sikap : dilakukan melalui observasi saat
diskusi kelompok
c. Asesment keterampilan : Kemampuan menyampaikan
pendapat, kemampuan berargumentasi, menyampaikan
pemahaman secara tertulis

Kriteria penilaian

A.Penilaian Pengetahuan, melalui tes tertulis dengan essai, adapun soalnya sebagai berikut:

Uji Pemahaman

1. Bagaimana metode penyelesaian yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan


sengketa batas wilayah Blok Ambalat?

2. Mengapa kedua negara (Indonesia dan Malaysia) memilih jalan damai dalam
menyelesaikan sengketa batas wilayah Blok Ambalat?

3. Bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan dan pertahanan di


jalur laut?

4. Apa bentuk dukunganmu terhadap langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan


sengketa batas wilayah?

Rumus penilaian;

6
Soal yang betul x 20
= nilai peserta didik
1

5. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilaksanakan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran.
Adapun lembar observasi tersebut adalah sebagai berikut:

No. Nama siswa Komponen penilaian Keterangan

Toleransi Kerjasama Percaya diri Bertangg


ung
jawab

...

Keterangan kualifikasi;

7
SB ( Sangat Baik)
B (Baik )
KB (Kurang Baik)
Perlu pendampingan (PP)

Rubik observasi penilaian sikap


Rubik yang dapat digunakan dalam observasi penilaian sikap siswa selama proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
No Komponen Kualifikasi Indikator
Penilaian
1. Toleransi Sangat baik - Menunjukan kedamaian
- Terbuka dan responsif terhadap
perbedaan
- Menghargai perbedaan
- Mampu untuk menghargai kebaikan pada
rekan kelompok

Baik Terdapat lebih dari 3 kriteria yang muncul


dalam diri peserta didik
Kurang Baik Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik
Perlu pendampingan Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik
2. Kerjasama Sangat baik - Bersedia menerima tanggung jawab
- Ringan tangan membantu teman satu
kelompok
- Menghargai pendapat teman satu
kelompok
- Menghargai perbedaan teman satu
kelompok

Baik Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul


dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang Baik Hanya terdapat 2 kriteria yang muncul dalam
diri peserta didik saat proses pembelajaran di
kelas
Perlu pendampingan Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam diri
perserta didik
3. Percaya Sangat baik - Berpendapat atau melakukan kegiatan
Diri tanpa ragu
- Mampu membuat keputusan dengan
cepat

8
- Tidak mudah putus asa
- Tidak canggung dalam bertindak
- Berani presentasi depan kelas
- Berani berpendapat, menyanggah dan
bertanya

Baik Terdapat lebih dari 4 kriteria yang muncul


dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang Baik Hanya terdapat 3 kriteria yang muncul dalam
diri peserta didik saat proses pembelajaran di
kelas
Perlu pendampingan Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam diri
peserta didik dalam proses pembelajaran
4. Bertanggun Sangat baik - Perbuatan yang diharapkan mampu untuk
gjawab dilaksanakan
- Memiliki rencana kedepan
- Selalu mencoba
- Selalu melakukan yang terbaik
- Mampu untuk Mengendalikan diri

Baik Terdapat lebih dari 3 kriteria yang muncul


dalam diri peserta didik saat proses
pembelajaran di kelas
Kurang baik Hanya terdapat 2 kriteria yang muncul dalam
diri peserta didik saat proses pembelajaran di
kelas
Perlu pendampingan Hanya terdapat 1 kriteria yang muncul dalam
diri perserta didik

6. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dilaksanakan selama proses diskusi dan presentasi melalui lembar
observasi sebagai berikut;

No. Nama Siswa Komponen keterampilan yang dinilai Keterangan


Penulisan komunikasi Kelengkap Bertanya/
makalah dan an materi menjawab
PPT
1

9
2

...

Rubik penilaian Keterampilan

Rubik penilaian Keterampilan yang dapat digunakan untuk memastikan keakuratan penilaian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

No Aspek Sk Kriteria skor


or
1. Penulisan 4 - Dibuat makalah dan PPT nya
Makalah dan - Setiap slide memuat materi yang menarik dan berbobot
PPT - Bahasa yang digunakan jelas dan baku
- PPT yang dibuat menarik dan efektif

3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul dalam penulisan


makalah dan ppt
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan
ppt
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan
ppt
2. Komunikasi 4 - Adanya komunikasi yang efektif selama proses diskusi
- Adanya komunikasi dua arah antara pemateri dan
peserta

10
- Peserta mengikuti jalannya diskusi dengan antusias
- Banyak pertanyaan yang datang dari peserta

3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul saat presentasi


2 Terdapat 2 kriteria yang muncul saat presentasi
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul saat presentasi
3. Kemampuan 4 - Dipresentasikan dengan penuh percaya diri
presentasi - Presentasi menggunakan bahasa yang jelas dan baku
- Seluruh anggota kelompok berpartisipasi
- Membuat suasana kelas semakin hidup

3 Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul saat presentasi


2 Terdapat 2 kriteria yang muncul saat presentasi
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul saat presentasi
4 Kelengkapan 4 - Ppt terdiri dari judul, isi materi, kesimpulan dan dafus
Materi - Makalah dan PPT disusun secara sistematis
- Terdapat daftar pustaka
- Dilengkapi dengan gambar/grafik yang menarik sesuai dg
tema yang dibawakan

3Terdapat lebih dari 2 kriteria yang muncul dalam penulisan


makalah dan ppt
2 Terdapat 2 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan
ppt
1 Terdapat 1 kriteria yang muncul dalam penulisan makalah dan
ppt
14. Materi Pengayaan dan Remedial
a. Materi Pengayaan

Materi pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mampu mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan terhadap
tujuan kognitif tentang sejarah sengketa batas wilayah
Adapun bentuk pengayaan yang dilakukan sebagai berikut: ;
a. Melaksanakan konsep tutor sebaya, dimana peserta didik yang telah faham memberi
bantuan kepada rekannya yang belum mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan
b. Memberikan penguatan melalui tugas menonton video dan membaca beberapa artikel
jurnal terkait tema yang dibelajarkan.

b. Materi/ Kegiatan Remedial siswa

Kegiatan remedial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mampu mencapai kompetensi
dari pembelajaran. Hal ini dilaksankaan guna membantu dan memotivasi peserta didik agar
secepatnya mampu mencapai target tujuan pembelajaran.

11
Kegiatan ini dilaksankan melalui beberapa hal, yaitu:
a. Melalui tutor sebaya
b. Pengulangan materi diluar jam pelajaran

15. Refleksi Peserta Didik dan Guru

a. Apakah anda menyukai pembelajaran hari ini?


b. Apa yang anda dapatkan setelah mengikuti proses pembelajaran ini?
c. Kesulitan apa yang ditmukan selama proses pembelajaran?
d. Gaya belajar yang seperti apa yang membantumu lebih memahami materi dan
keseluruhan proses pembelajaran?

C. LAMPIRAN

16. Lembar Kerja siswa

Lampiran 1

17. Bahan Bacaan Siswa & Guru

Lampiran 2

18. Daftar Pustaka


diwijoyo, Suwarno. 2005. Konsolidasi Wawasan Maritim Indonesia. Jakarta: Pakar Pusat Kajian
Reformasi

Ady, Kellie. 2019. The Student-Centered Learning Cycle. https://www.schoology.com/blog/


student-centered-learning-cycle

Anderson, L. W. and Krathwohl, D. R., et al (Eds.) (2000) A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives . Allyn & Bacon.
Boston, MA (Pearson Education Group)

Asshidiqie, Jimly. Tanpa Tahun. “Gagasan Dasar Tentang Konstitusi dan Mahkamah
Konstitusi”, makalah.

Budiyono. 2014. Hubungan Negara Dan Agama Dalam Negara Pancasila, Fiat Justisia Jurnal
Ilmu Hukum Volume 8 No. 3, Juli-september

Danusaputro, Munadjat. 1976. Tata Lautan Nusantara dalam Hukum dan Sejarahnya. Jakarta:
Binacipta

12
Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap
Merdeka. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Dick-Read, Robert. 2008. Penjelajah Bahari: Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika,


Bandung: Mizan

Djoub, Zineb. 2018. 3 Key Characteristics of Project-Based Learning. https://edulearn2c-


hange.com/article-3-key-characteristics-of-project-based-learning/

Duch B.J.,Groh S.E., Allen D.E. 2001. Why problem-based learning? A case study of institu-
tional change in undergraduate education. In B. Duch, S. Groh, & D. Allen (Eds.). The power of
problem-based learning (pp.3-11). Sterling, VA:Stylus

Duchacek, Ivo D. 1987. “Constitution and Constitutionalism” dalam Bogdanor, Vernon (ed),
Blackwell’s Encyclopaedia of Political Science, Oxford: Blackwell,

Eddy, I Wayan Tagel. 2018. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara, Dharma Smrti, Nomor 18 Vol. I Mei

Fadilah, Nurul. 2019. Tantangan Dan Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0. Journal Of Digital Education, Communication, And Arts, Vol. 2, No. 2,
September 2019

Goodman, B., & Stivers, J. 2010. Project-based learning. Educational psychology, 2010, 1-8.
Diunduh dari http://www.fsmilitary.org/pdf/Project_Based_Learning.pdf.

Grant, M. M. 2002. Getting a grip on project-based learning: Theory, cases and recommenda-
tions. Meridian: A Middle School Computer Technologies Journal, 5, 1-17.

Hadiwidjoyjo, Suryo Sakti. 2011. Perbatasan Negara dalam Dimensi Hukum Internasional.
Yogyakarta: Graha Ilmu

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA SISWA

Nama ;
Kelas :

1. Bagaimana metode penyelesaian yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan sengketa batas
wilayah Blok Ambalat?.......................................................................................................................

13
2. Mengapa kedua negara (Indonesia dan Malaysia) memilih jalan damai dalam menyelesaikan
sengketa batas wilayah Blok Ambalat?
……………………………………………………………..
3. Bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan dan pertahanan di jalur
laut?...................................................................................................................................................
4. Apa bentuk dukunganmu terhadap langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan sengketa
batas wilayah? ……………………………………………………………………………………

Lampiran 2
BAHAN BACAAN SISWA & GURU

Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat

Sengketa batas wilayah kasus Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia merefleksikan tentang
bagaimana cara menyelesaikan konflik ini. Jika mengacu pada aturan hukum internasional dan
mempertimbangkan kedekatan kedua negara tersebut, untuk upaya penyelesaian dapat ditempuh
setidaknya empat langkah.

Pertama, perundingan bilateral. Langkah ini memberi kesempatan kepada masing-masing negara untuk
menyampaikan argumentasinya terhadap wilayah yang dipersengketakan. Namun bagaimana jika
belum mencapai kesepakatan damai? Indonesia sudah pasti akan menggunakan Pasal 47 UNCLOS

14
1982, sebagai negara kepulauan dan dapat menarik garis di pulau terluarnya sebagai patokan untuk
garis batas wilayah kedaulatannya. Sementara Malaysia, kemungkinan besar akan menggunakan
argumen peta 1979.

Kedua, menetapkan wilayah yang disengketakan sebagai status quo dalam kurun waktu tertentu.
Langkah ini ditempuh, jika cara yang pertama gagal, sehingga diperlukan cooling down antar-kedua
belah pihak. Pada tahap ini, Blok Ambalat dimungkinkan sebagai tempat untuk melakukan eksplorasi,
sehingga timbul rasa saling percaya kedua belak pihak (confidence building measures). Pola ini pernah
dijalankan Indonesia-Australia dalam mengelola Celah Timor.

Ketiga, jika langkah pertama dan kedua masih gagal, perlu memanfaatkan ASEAN sebagai organisai
regional, melalui High Council, sebagaimana disebutkan dalam Treaty of Amity and Cooperation yang
pernah digagas dalam Deklarasi Bali 1976. Namun demikian, kemungkinan besar Malaysia tidak akan
menempuh langkah ini, sebab klaimnya terhadap Blok Ambalat menuai protes dari negara-negara lain,
seperti Singapura, Thailand, dan Filipina.

Keempat, jika langkah ketiga masih gagal, jalan terakhir dari penyelesaian sengketa ini adalah dengan
membawanya ke Mahkamah Internasional (MI). Indonesia, mungkin saja “trauma” karena pernah
kalah hingga menyebabkan lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan. Namun, dalam kasus Blok Ambalat,
dan juga wilayah-wilayah lain, jika memang Indonesia mampu menunjukkan bukti-bukti yuridis, serta
fakta lain yang valid atau kuat, tidaklah mustahil Indonesia akan memenangkannya.

Jika dikaji dengan seksama, pasal-pasal dalam UNCLOS 1982 sebenarnya cukup menguntungkan
Indonesia. Bukti sejarah, berdasarkan kajian ilmiah, Blok Ambalat masuk dalam wilayah Kalimantan
Timur, bagian dari Kerajaan Bulungan. Itu berarti Indonesia berpeluang besar menyadarkan Malaysia
kalau selama ini klaim terhadap kepemilikan Blok Ambalat sesungguhnya salah.

Sistem Keamanan dan Pertahanan di Laut

Pemerintah Indonesia berupaya keras menjaga keamanan dan pertahanan di jalur laut dengan
menerbitkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Undang-undang tersebut
mengatur pembentukan Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang diberi kewenangan untuk melaksanan
penegakan hukum di laut. Selain pembentukan Bakamla, juga mengatur pembelian kapal beserta
perlengkapan senjata, jika memang dibutuhkannya.

Upaya menjaga keamanan di laut ini merupakan satu kesatuan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Pasal
58 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014, misalnya, menyebutkan bahwa:

1. Untuk mengelola kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan


Republik Indonesia, dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara di wilayah Laut, dibentuk sistem
pertahanan laut.
2. Sistempertahananlautsebagaimanadimaksudpadaayat(1)diselenggarakanoleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia.
3. Sistem pertahanan laut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

15
Beberapa pasal lain dalam Undang-Undang tersebut memberi kewenangan dalam

penegakan hukum di laut, termasuk tentang bagaimana menyikapi setiap pelanggaran yang dilakukan
oleh negara lain, termaktub sebagai berikut:

Pasal 59 Ayat (2): “Yurisdiksi dalam penegakan kedaulatan dan hukum terhadap kapal asing yang
sedang melintasi laut teritorial dan perairan kepulauan Indonesia dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan hukum internasional”; Ayat (3): “Dalam rangka penegakan hukum
di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi, khususnya dalam melaksanakan patroli keamanan dan
keselamatan di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia dibentuk Badan Keamanan Laut”.

Selanjutnya, Pasal 61 menyebutkan: “Badan Keamanan Laut mempunyai tugas melakukan patroli
keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia”.

Dari aturan undang-undang di atas, tampak jelas bahwa pemerintah Indonesia memberi perhatian serius
dalam keamanan dan pertahanan di laut. Ini menunjukkan bahwa upaya menjaga kedaulatan NKRI
tidak hanya di darat, juga di semua sektor.

16

Anda mungkin juga menyukai