Anda di halaman 1dari 29

A.

Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :. SMA/MA/SMK
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/semester : X/Genap
Materi pokok Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan (4 Jam Pelajaran) @ 45 menit

A. Kompetnsi Dasar (KD)


1.5 Mensyukuri nilai nilai yang membentuk komitmen intergrasi nasional dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.5 Menunjukkan sikap kerja sama dalam rangka memujudkan kerjasa sama dalam rangka
mewujudkan komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.5. Mengidentifikasi faktor faktor pembentuk ingrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.5. Mendemontrasikan faktor faktor pembentuk integrasi nasional dalam Bhinneka Tunggal Ika

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa terhadap integrasi
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai Anugrah-NYA
2. Menunjukkan sikap dan perilaku kerjasama dalam memecahkan persoalan demi
terwujudnya integrasi nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3. Menjelaskan pengertian integrasi nasional
4. Menjelaskan macam – macam integrasi nasional
5. Menganalisis faktor faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
6. Memberikan contoh perilaku yang menghambat terwujudnya integrasi nasional sebagai tindakan koruptif
7. Menampilkan perilaku yang mampu menumbuhkan terwujudkan integrasi nasional sebagai tindakan anti
koruptif
8. Mendemontrasikan faktor – faktor pembentuk integras nasional dalam bingkai Bnneka
Tunggal Ika
C. Tujuan pembelajaran Pertemuan 1

1. Peserta didik mampu menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang


Maha Esa terhadap integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika sebagai Anugrah-NYA
2. Peseta didik mampu menunjukkan sikap dan perilaku kerjasama dalam
memecahkan persoalan demi terwujudnya integrasi nasional dalam
Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian integrasi nasional
4. Peserta didik mampu menjelaskan macam – macam integrasi nasional
5. Peserta didik mampu menganalisis faktor faktor pembentuk integrasi
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
6. Peserta didik mampu memberikan contoh perilaku yang menghambat terwujudnya integrasi
nasional sebagai tindakan koruptif

Pertemuan 2

1. Peserta didik mampu menampilkan perilaku yang mampu menumbuhkan terwujudkan


integrasi nasional sebagai tindakan anti koruptif
2. Peserta didk mampu mendemontrasikan faktor – faktor pembentuk integras
asional dalam bingkai Bnneka Tunggal Ika

3. MATERI
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pengertian Intergrasi nasional

2. Macam macam integrasi nasional

3. Faktor – Faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Pertemuan 2
1. Contoh perilaku yang menghambat terwujudnya integrasi nasional sebagai tindakan koruptif
2. Perilaku yang menumbuhkan terwujudkan integrasi nasional sebagai tindakan antruptif
3. Faktor faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

BAHAN AJAR BAGI SISWA MAPEL PPKn YANG TERINETGRASI


PENDIDIKAN ANTIKORUPSI KELAS X
4. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran menggunakan Scientific
2. Model pembelajarannya adalah Problem Based Learning
3. Metode pembelajarannya adalah penugasan

5. Alat / Media/ Bahan


Alat dan Media : LCD projector, media massa
Sumber Belajar : 1. Buku PPKn Kelas X Untuk Siswa SMA
2. Bahan Ajar untuk Siswa Kelas X SMA terintegrasi
Pendidikan antikorupsi (terlampir).
3. Sumber lain yang relevan.

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 Menit
untuk proses belajar mengajar: kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial
peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hal
ini yaitu tentang integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
Kegiatan Inti Fase 1 4 Peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus 65 Menit
Orientasi peserta penghambat integrasi
didik kepada masalah 5 Peserta didik mengamati tayangan vidio tentang
masalah SARA yang menjadi faktor penghambat
integrasi.
6 Tugas peserta: mengamati terjadinya kasus
tersebut.
7 Peserta didik diminta untuk mencatat hasil-hal/
kejadian penting setelah melihat tayangan
bagan dan membaca bahan yang disiapkan
pendidik. (MENGAMATI)
Fase 2 8. Peserta didik dikelompokkan secara
Mengorganisasikan heterogen, masing-masing kelompok dengan
peserta didik anggota 4 orang (disesuiakan dgn jumlah siswa)
9. Dengan bimbingan guru masing-masing
kelompok ditugasi untuk merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan
bagan dan bahan ajar yang telah dibaca tersebut
(MENANYA)

Fase 3 10. Guru membimbing peserta didik untuk


Membimbing mengumpulkan informasi guna menjawab
penyelidikan individu pertanyaan tsb, dari berbagai sumber, seperti
dan kelompok buku PPKn SMA Kelas X, Bahan ajar yang
terintegrasi Pendidikan Antikorupsi, sumber lain
seperti internet, media massa dan sumber-
sumber lain. (MENGUMPULKAN
DATA/INFORMASI)
11. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi
memecahkan/menemukan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, guru memberikan
bimbingan bila ditemukan kesulitan.
(MENGASOSIASI)
Fase 4 12. Peserta didik secara kelompok diberi tugas
Mengembangkan dan untuk melaporkan hasil perumusan pertanyaan
menyajikan hasil karya dan pemecahan masalah.
13. Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi di
depan kelas (bisa dipajang, dipresentasikan atau
dilaporkan secara tertulis.
(MENGOMUNIKASIKAN)
14. Kelompok lain boleh memberikan masukan,
sanggahan ataupun pertanyaan terhadap hasil
kelompok presentasi.
Penutup Fase 5 15. Guru membimbing peserta didik mengajak 15 Menit
Menganalisis dan atau mencoba mengkaji ulang hasil pemecahan
mengevaluasi proses masalahan yang sudah dirumuskan untuk
pemecahan masalah disimpulkan bersama. (MENYIMPULKAN
HASIL BELAJAR)

16. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan


cara meminta peserta didik untuk menanyakan:
a Apakah belajar hari ini bermanfaat bagi
kalian?
b Kesan/hikmat apa yang bisa diambil dari
pembelajaran hari ini?
c Perilaku seperti apa yang harus ditunjukkan
untuk mendukung terjadinya integrasi
nasional
d Kebijakan seperti apa yang harus diambil dan
dilaksanakan oleh pemerintah agar kendala
dalam menghadapi integrasi nasional dapat
teratasi

17. Guru meminta peserta didik untuk membuat


gerakan tentang Gerakan Sadar dan Tertib serta
mentaati aturan di daerah masing- masing. Seperti
Gerakan Bersih Daerah (lingkungan sekolah,
rumah, dan lingkungan sekitar karena ini termasuk
tindakan antikrousi di lingkungan sekitar

6. Penilaian.
1. Penilaian Proses
2. Penilaian hasil.

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat sejak kegiagtan pendahuluan, aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.dengan menggunakan lembar Observasi sebagai berikut,
Penilaian Jurnal pada saat Proses Pembelajaran
Kelas X-E
KD : 2.5, 3.5, 4.5 Perteman 1 (pertama)

No Nama Siswa Kasus Nilai


Ketika berdoa mensyukuri nikamat atas anugerah negara Tidak baik
1 Udin yang kaya raya udin berbicara dengan teman sebangku

Tugas diskusi, kurang aktif dan hanya menjadi Kurang baik


2 Safarina
penumpang saja.

Catatan
Penentuan nilai akhir pada peserta didik dilihat dari akumulasi kecenderungan akhir yang paling
sering muncul baik itu positif (+) atau negatif (-)

2. Penilaian Pengetahuan
Sebagai uji kompetensi (penilaian pengetahuan) dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta
didik ditugasi untuk membuat 5 pertanyaan terkait dengan wacana tentang permasalahan
sumber daya.
Tabel 1
Faktor pembentuk integrasi nasional

No Pertanyaan Jawaban

1 Jelaskan makna integrasi nasional?


Sebutkan syarat syarat integrasi?
2
Identifikasi dan jelaskan faktor penghambat dan pendorong
3 integrasi nasional?

Berikan contoh perilaku yang menghambat integrasi


4 nasional?

Berikan contoh perilaku yang menjadi pendorong


5 terjadinya integrasi nasional?

Tabel 2
Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan komitmen tegrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika

No Pertanyaan Jawaban

Mengapa kasus pelanggaran SARA bisa terjadi di


1
kalangan masyarakat kita?
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasai
2 pelanggaran SARA yang dapat menjadi faktor
penghambat terjadinya integrasi dalam masyarakat
Mengapa persatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia?
3
Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak menjunjung
4
tinggi nilai nilai persatuan dan kesatuan?
Mengapa kasus korupsi juga menjadi faktor penghambat
5 dalam Integrasi Nasional?
Petunjuk Pemberian skor.
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1

Pengikah skor menjadi nilai:

Nilai =

3. Penilaian Keterampilan
Presentasi hasik kerja
kelompok Pertemuan 2

No Deskripsi Kegiatan skor


1 Isi presetnasi
2 Sistematikan sajian
3 Keindahan sajian
4 Jawaban logis dari pertanyaan
5 Kolaborasi dalam kelompok
Nilai

Pemberian skor:
Sangat baik diberi skor 4
Baik diberi skor 3
Kurang baik diberi skor 2
Tdak baik diberi skor 1
Skor maksimum (5 X 4) = 20

Pengelolan skor menjadi Nilai


Nilai =

Mengetahui,
Tuban, 2 Januari 2023

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran PPKn,

SHOLAHUDDIN,ST.,Msi
Penata Tk.I MEI WULANDARI,S.Pd.
NIP.19741014 200902 1 001 NIP198405842022212030

B. Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN


( RPP)
Sekolah :. SMA/MA/SMK
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)

Kelas/semester : X/Genap
Materi pokok Ancaman terhadap negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan (4 Jam Pelajaran) @ 45 menit

D. Kompetnsi Dasar (KD)


1.6 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai nilai yang membentuk kesadaran atas
ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaianya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2.6 Bersikap responsif dan proaktif atas ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya
dibidang,ideologi,politik, ekonomi,sosial,budaya,pertahanan, dan keamanan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.6. Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiaanya
dibidang.ideologi,politik,ekonomi,sosial
4.6. Menyaji hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiaanya di
bidang idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya pertahanan dan keamanan

E. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menunjukkan sikap dan perilaku syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas
terbentuknya kesadaran masyarakat terhdap ancaman terhadap keutuhan NKRI
2. Menunjukkan sikap dan perilaku tanggap terhadap setiap ancaman keutuhan
NKRI
3. Mendiskripsikan pengertian ancaman terhadap NKRI
4. Menggolongkan bentuk bentuk ancAman terhadap keutuhan NKRI
5. Memberikan contoh bentuk ancaman militer terhadap keutuhan NKRI

6. Memberikan contoh bentuk ancaman non militer terhadap keutuhan NKRI

7. Memberikan contoh ancaman di era global abad 21


8. Menunjukkan contoh perilaku yang menimbulkan tindakan koruptif/ merusak/
merugikan kepentingan umum

9. Menunjukkan contoh perilaku yang menimbulkan kerusakan lingkungan sebagai bentuk


tindakan koruptif

10. Mendiskripsikan upaya menanggulangi ancaman di bidang idiologi,


politik,ekonomi,sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan

11. Menunjukkan perilaku hemat dalam penggunaan barang sebagai wujud tindakan anti
koruptifi

12. Melaporkan hasil kajian tentang ancaman terhadap negara kesatuan republik Indonesia.

13. Melaporkan hasil kajian tentang dan upaya penyelesaiaanya di bidang ideologi, politik,
ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan

F. Tujuan pembelajaran

Pertemuan 1

1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap dan perilaku syukur terhadap Tuhan
Yang Maha Esa atas terbentuknya kesadaran masyarakat terhdap ancaman
terhadap keutuhan NKRI
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap dan perilaku tanggap terhadap setiap
ancaman keutuhan NKRI
3. Peserta didik mampu mendiskripsikan pengertian ancaman terhadap NKRI
4. Peserta didik mampu menggolongkan bentuk bentuk ancaman terhadap keutuhan NKRI
5. Peserta didik mampu memberikan contoh bentuk ancaman militer terhadap
keutuhan NKRI

6. Peserta didik mampu memberikan contoh bentuk ancaman non militer terhadap
keutuhan NKRI

Pertemuan 2

7. Peserta didik mampu memberikan contoh ancaman di era global abad 21


8. Peserta didik mampu menunjukkan contoh perilaku yang menimbulkan tindakan
koruptif/ merusak/ merugikan kepentingan umum

9. Peserta ddik mampu menunjukkan contoh perilaku yang menimbulkan kerusakan


lingkungan sebagai bentuk tindakan koruptif

10. Peserta didik mampu mendiskripsikan upaya menanggulangi ancaman di bidang


idiologi, politik,ekonomi,sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan

11. Peserta didik mamapu menunjukkan perilaku hemat dalam penggunaan barang sebagai
wujud tindakan anti koruptif

12. Peserta didik mampu melaporkan hasil kajian tentang ancaman terhadap negara
kesatuan republik Indonesia.

13. Peserta didik mampu melaporkan hasil kajian tentang dan upaya penyelesaiaanya di
bidang ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan

7. MATERI
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pengertian ancman terhadap NKRI

2. Bentuk bentuk ancaman terhadap keutuhan NKRI

3. Contoh bentuk ancaman militer terhadap keutuhan NKRI

4. Contoh bentuk ancaman non militer terhadadap keutuhan NKRI

5. Anacamn di era global abad ke 21

6. Sikap dan perilaku tanggap terhadap setiap ancaman keutuhan NKRI

Pertemuan 2
1. Perilaku yang menimbulkan tindakan koruptif/merusak/merugikan kepentingan umum
2. Perilaku yang menimbulkan kerusakan lingkungan sebagai bentuk tindakan koruptif
3. Upaya menaggulangi ancaman di bidang idiologi,politik,ekonomi,sosial,budaya dan pertahananan
dan keamanan
4. Menunjukkan perilaku hemat dalam penggunaan barang sebagai wujud tindakan antikoruptif
5. Melaporkan hasil kajian tentang ancaman terhadap negara kesatuan Republik Indonesia.
6. Sajian hasil kajian tentang dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan.

BAHAN AJAR

A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional

1. Ancaman di Bidang Militer

Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan ada negara yang
memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan kimia dan nuklir.

Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi ini mempunyai bentuk- bentuk mulai
dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terkecil.

Bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran
wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang
dicaplok dan diakui oleh negara lain.

Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer yang harus serius ditangani oleh bangsa
Indonesia. Negara Indonesia mempunyai fungsi pertahanan negara yang ditujukan untuk
memberikan perlindungan terhadap warga negara, objek-objek vital nasional, dan instalasi
strategis dari kemungkinan aksi sabotase.

2. Ancaman Non-Militer

Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor-faktor non-militer


dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya
disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi.

Baca Juga: Materi PKN Kelas 10 Bab 5 Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak
bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer. Ancaman non-militer ini
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan
umum.

B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa.

Ancaman di Bidang Ideologi

Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari
penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negaranegara komunis dapat dikatakan tidak
dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. 

Akan tetapi, bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya
pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada
kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari luar
negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik
terhadap Indonesia.

Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi

Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata
dari pengaruh globalisasi.

Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan
di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
tanpa rintangan batas teritorial negara.

Baca Juga: Rangkuman Materi SMA Kelas 10 Lengkap!

Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas yang
tidak mengenal adanya batas-batas negara.
2. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya
orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.
3. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit
berkembang.
5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negative globalisasi, di antaranya
adalah sebagai berikut.

1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri.
2. Munculnya sifat hedonism.
3. Adanya sikap individualisme.
4. Munculnya gejala westernisasi.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.
6. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan keamanan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan atau semudah dalam
pembicaraan yang bersifat teoritis semata. 

Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki tujuan
yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.

C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam


Membangun Integrasi Nasional

1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan
nyaman
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran menggunakan Scientific
2. Model pembelajarannya adalah Problem Based Learning
3. Metode pembelajarannya adalah penugasan

F. Alat / Media/ Bahan


Alat dan Media : LCD projector, media massa
Sumber Belajar : 1. Buku PPKn Kelas X Untuk Siswa SMA
4. Bahan Ajar untuk Siswa Kelas X SMA terintegrasi
Pendidikan antikorupsi (terlampir).
5. Sumber lain yang relevan.

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 Menit
untuk proses belajar mengajar: kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial
peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hal
ini yaitu tentang ancaman terhadap negara dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Kegiatan Inti Fase 1 4 Peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus 65 Menit
Orientasi peserta yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan
didik kepada masalah bangsa Indonesia
5 Peserta didik mengamati tayangan vidio tentang
aksi brutal terorisme dan seseorang yang sedang
kecanduan narkoba.
6 Tugas peserta: mengamati tayangan vidio
tersebut
7 Peserta didik diminta untuk mencatat hasil-hal/
kejadian penting setelah melihat tayangan
bagan dan membaca bahan yang disiapkan
pendidik. (MENGAMATI)
Fase 2 8. Peserta didik dikelompokkan secara
Mengorganisasikan heterogen, masing-masing kelompok dengan
peserta didik anggota 4 orang (disesuiakan dgn jumlah siswa)
9. Dengan bimbingan guru masing-masing
kelompok ditugasi untuk menjawab soal soal
yang ada didalam lembar LKPD (MENANYA)

Fase 3 12. Guru membimbing peserta didik untuk


Membimbing mengumpulkan informasi guna menjawab
penyelidikan individu pertanyaan tsb, dari berbagai sumber, seperti
dan kelompok buku PPn SMA Kelas X, Bahan ajar yang
terintegrasi Pendidikan Antikorupsi, sumber lain
seperti internet, media massa dan sumber-
sumber lain. (MENGUMPULKAN
DATA/INFORMASI)
13. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi
memecahkan/menemukan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, guru memberikan
bimbingan bila ditemukan kesulitan.
(MENGASOSIASI)
Fase 4 16. Peserta didik secara kelompok diberi tugas
Mengembangkan dan untuk melaporkan hasil perumusan pertanyaan
menyajikan hasil karya dan pemecahan masalah.
17. Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi di
depan kelas (bisa dipajang, dipresentasikan atau
dilaporkan secara tertulis.
(MENGOMUNIKASIKAN)
18. Kelompok lain boleh memberikan masukan,
sanggahan ataupun pertanyaan terhadap hasil
kelompok presentasi.
Penutup Fase 5 19. Guru membimbing peserta didik mengajak 16
Menganalisis dan atau mencoba mengkaji ulang hasil pemecahan M
mengevaluasi proses masalahan yang sudah dirumuskan untuk
pemecahan masalah disimpulkan bersama. (MENYIMPULKAN
HASIL BELAJAR)

18. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan


cara meminta peserta didik untuk menanyakan:
a Apakah belajar hari ini bermanfaat bagi
kalian?
b Kesan/hikmat apa yang bisa diambil dari
pembelajaran hari ini?
c Perilaku seperti apa yang harus ditunjukkan
sebagai peran serta masyarakat dalam
menghadapi ancaman yang ada baik militer
dan non militer?
d Kebijakan seperti apa yang harus diambil dan
dilaksanakan oleh pemerintah agar terwujud
negara yang aman bebas dari masalah
berbagai ancaman yang dapat memusnahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

19. Guru meminta peserta didik untuk membuat


gerakan tentang Gerakan Sadar dan Tertib serta
mentaati aturan di daerah masing- masing. Seperti
Gerakan Bersih Daerah (lingkungan sekolah,
rumah, dan lingkungan sekitar karena ini termasuk
tindakan antikrousi di lingkungan sekitar

H. Penilaian.
1. Penilaian Proses
2. Penilaian hasil.

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat sejak kegiatan pendahuluan, aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut,

Penilaian Jurnal pada saat Proses Pembelajaran

Kelas X-E
KD : 2.6, 3.6, 4.6 Perteman 1 (pertama)

No Nama Siswa Kasus Nilai


Ketika berdoa mensyukuri nikamat atas anugerah negara Tidak baik
1 Safirora yang kaya raya udin berbicara dengan teman sebangku

Tugas diskusi, kurang aktif dan hanya menjadi Kurang baik


2 Fuad
penumpang saja.

Catatan
Penentuan nilai akhir pada peserta didik dilihat dari akumulasi kecenderungan akhir yang paling
sering muncul baik itu positif (+) atau negatif (-)

2. Penilaian Pengetahuan
Sebagai uji kompetensi (penilaian pengetahuan) dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta
didik ditugasi untuk membuat 5 pertanyaan terkait dengan wacana tentang permasalahan
sumber daya.

Tabel 1
Konsep Integrasi Nasional
No Pertanyaan Jawaban

1 Jelaskan makna ancaman?


Sebutkan jenis jenis ancaman?
2
Sebutkan contoh ancaman di bidang militer!
3

Sebutkan contoh ancaman di bidang non militer!


4

Berikan contoh peran serta masyarakat untuk mengatasi


5 ancaman!

Tabel 2
Menunjukkan peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integrasi nasional

No Pertanyaan Jawaban

Bagaimana peran serta masyarakat untuk mengatasi


1
ancaman di bidang ideolog?i
Bagaimana peran serta masyarakat untuk mengatasi
2 ancaman di bidang Ekomoni

Mengapa dibutuhkan keikutersertaan warga masyarakat


3
dalam menghadapi ancaman di berbagai bidang?
Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak berperan aktif
4
dalam mengatasi berbagai macam ancaman yang ada
Mengapa kasus korupsi juga menjadi faktor yang dapat
5 mengancam persatuan integrasi nasional?

Petunjuk Pemberian skor.


Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1

Pengikah skor menjadi nilai:

Nilai =

3. Penilaian Keterampilan
Presentasi hasik kerja kelompok
Pertemuan 2

No Deskripsi Kegiatan skor


1 Isi presetnasi
2 Sistematikan sajian
3 Keindahan sajian
4 Jawaban logis dari pertanyaan
5 Kolaborasi dalam kelompok
Nilai

Pemberian skor:
Sangat baik diberi skor 4
Baik diberi skor 3
Kurang baik diberi skor 2
Tdak baik diberi skor 1
Skor maksimum (5 X 4) = 20

Pengelolan skor menjadi Nilai


Nilai =

Mengetahui,
Tuban, 2 Januari 2023

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran PPKn,

SHOLAHUDDIN,ST.,Msi
Penata Tk.I MEI WULANDARI,S.Pd.
NIP.19741014 200902 1 001 NIP198405842022212030
C. Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN


( RPP)

Sekolah :. SMA/MA/SMK
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)

Kelas/semester : X/Genap
Materi pokok Wawasan Nusantara dalam konteks Negara kesatuan Republik Indonesia
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan (4 Jam Pelajaran) @ 45 menit

G. Kompetnsi Dasar (KD)


1.7 Menghargai wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa
2.7 Bertanggung jawab mengembangkan kesadaran akan pentingnya wawasan nusantara
dalam konteks negara Kesatuan Republik Indonsia
3.7. Mengintegrasi pentingnya wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
4.7. Mempresentasikan hasil interpretasi terkait pentingnya Wawasan Nusantara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

H. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menerima dengan penuh keasadaran sebagai wujud rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa tentang konsep wawasan nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan
2. Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap konsep wawasan nusantara dalam
monteks negara kesatuan Republik Indonesia
3. Menjelaskan pengertian Nusantara
4. Menggolongkan cakupan isi wawasan nusantara menurut bidangnya.
5. Menunjukkan aktualisasi wawasan Nusantara

6. Menjelaskan hambatan aktualisasi wawasan nusantara

7. Memberikan contoh perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar sebagai wujud implementasi
wawasan nusantara ( nilai peduli)
8. Menampilkan perilaku tanggung jawab dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI (nilai
tanggung jawab)

9. Mempresentasikan hasil Interprestasi terkait pentingnya wawasan nusantara dalam


konteks negara kesatuan republik Indonesia

C. Tujuan pembelajaran

Pertemuan 1

1. Peserta didik mampu menerima dengan penuh keasadaran sebagai wujud rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa tentang konsep wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
2. Pesera didik mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap konsep wawasan
Nusantara.

3. Peserta didik mampu Menjelaskan pengertian Nusantara

4. Peserta didik mampu Menggolongkan cakupan isi wawasan nusantara menurut


bidangnya.
5. Peserta didik mampu menjelaskan hambatan aktualisasi wawasan nusantara

6. Peserta didik mampu menjelaskan hambatan aktualisasi wawasan nusantara

Pertemuan 2

1. Memberikan contoh perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar sebagai wujud implementasi
wawasan nusantara ( nilai peduli)
2. Menampilkan perilaku tanggung jawab dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI (nilai
tanggung jawab)

3. Mempresentasikan hasil Interprestasi terkait pentingnya wawasan nusantara dalam


konteks negara kesatuan republik Indonesia
8. MATERI
A. Wawasan Nusantara

1. Pengertian Wawasan Nusantara

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan”dan “Nusantara”. Wawasan
berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan
indrawi. Jadi, wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan
berarti pula cara pandang dan cara melihat.

Sedangkan, Nusantara berasal dari kata “nusa” dan“antara”. “Nusa” artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. “Antara” artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara adalah
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua
samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara”
digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.

2. Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Jadi, hakikat
Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. 

Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan
wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan
menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan.

3. Asas Wawasan Nusantara

1. Kepentingan yang sama


2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerja sama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia
yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun
1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

B. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

1) Kedudukan

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau
penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

2) Fungsi

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan
negara di tingkat pusat dan daerah.

3) Tujuan

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan

rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan


individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah.
C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan
yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek
alamiah (trigatra) dan aspek social (pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis
negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk.

1. Aspek – Aspek Trigatra

a. Letak dan Bentuk Geografis

Indonesia terletak pada 6O LU–11O LS, 95O BT–141O BT, yang di tengahtengahnya terbentang
garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.

b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang
meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan
kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force).

Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.

2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat
pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan
migrasi.

3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk

Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan
dan keamanan yaitu penyebaran merata.

c. Keadaan dan kekayaan alam atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.

1) Asas maksimal

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

2) Asas lestari

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga
keseimbangan alam.

3) Asas berdaya saing

Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam
negara lain.

2. Aspek–Aspek Pancagatra

Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan
hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan
norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.

a. Ideologi
1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.

2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.

3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.

4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan.

5) Ideologi Pancasila

6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif

Baca Juga:  Materi Seni Budaya Kelas 10 Bab 13 Meragakan Gerak Tari Tradisional

7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis, nasionalis, dan


berkeadilan

b. Politik

Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang
memberikan input (masukan) dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output (keluaran).

c. Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor
produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.

d. Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman,
tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG).

e. Pertahanan dan Keamanan

1. Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.


2. Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD
1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
3. Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional.
4. Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional
(Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

3. Hubungan Antargatra

1. Gatra geografi
2. Antara gatra geografi dan gatra kependudukan
3. Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam
4. Hubungan antargatra dalam pancagatra

D. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

1. Mendukung persatuan bangsa.


2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu
atau golongan.
4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai
intelektual.

E. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan pembelajaran menggunakan Scientific
5. Model pembelajarannya adalah Problem Based Learning
6. Metode pembelajarannya adalah penugasan

F. Alat / Media/ Bahan


Alat dan Media : LCD projector, media massa
Sumber Belajar : 1. Buku PPKn Kelas X Untuk Siswa SMA
6. Bahan Ajar untuk Siswa Kelas X SMA terintegrasi
Pendidikan antikorupsi (terlampir).
7. Sumber lain yang relevan.

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 Menit
untuk proses belajar mengajar: kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial
peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hal
ini yaitu tentang ancaman terhadap negara dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Kegiatan Inti Fase 1 4 Peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus 65 Menit
Orientasi peserta sikap positif dan negatif dalam implementasi
didik kepada masalah wawasan nusantara
5 Peserta didik mengamati tayangan vidio dampak
negatif implementasi wawasan nusantara tentang
gaya hidup yang kebarat baratan misal sering
pergi ke club malam dan pergaualan bebas.
6 Tugas peserta: mengamati tayangan vidio
tersebut
7 Peserta didik diminta untuk mencatat hasil-hal/
kejadian penting setelah melihat tayangan
bagan dan membaca bahan yang disiapkan
pendidik. (MENGAMATI)
Fase 2 10. Peserta didik dikelompokkan secara
Mengorganisasikan heterogen, masing-masing kelompok dengan
peserta didik anggota 4 orang (disesuiakan dgn jumlah siswa)
11. Dengan bimbingan guru masing-masing
kelompok ditugasi untuk menjawab soal soal
yang ada didalam lembar LKPDt (MENANYA)

Fase 3 14. Guru membimbing peserta didik untuk


Membimbing mengumpulkan informasi guna menjawab
penyelidikan individu pertanyaan tsb, dari berbagai sumber, seperti
dan kelompok buku PPKn SMA Kelas X, Bahan ajar yang
terintegrasi Pendidikan Antikorupsi, sumber lain
seperti internet, media massa dan sumber-
sumber lain. (MENGUMPULKAN
DATA/INFORMASI)
15. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi
memecahkan/menemukan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, guru memberikan
bimbingan bila ditemukan kesulitan.
(MENGASOSIASI)
Fase 4 20. Peserta didik secara kelompok diberi tugas
Mengembangkan dan untuk melaporkan hasil perumusan pertanyaan
menyajikan hasil karya dan pemecahan masalah.
21. Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi di
depan kelas (bisa dipajang, dipresentasikan atau
dilaporkan secara tertulis.
(MENGOMUNIKASIKAN)
22. Kelompok lain boleh memberikan masukan,
sanggahan ataupun pertanyaan terhadap hasil
kelompok presentasi.
Penutup Fase 5 23. Guru membimbing peserta didik mengajak 17
Menganalisis dan atau mencoba mengkaji ulang hasil pemecahan M
mengevaluasi proses masalahan yang sudah dirumuskan untuk
pemecahan masalah disimpulkan bersama. (MENYIMPULKAN
HASIL BELAJAR)

20. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan


cara meminta peserta didik untuk menanyakan:
a Apakah belajar hari ini bermanfaat bagi
kalian?
b Kesan/hikmat apa yang bisa diambil dari
pembelajaran hari ini?
c Perilaku seperti apa yang harus ditunjukkan
sebagai peran serta masyarakat dalam
menghadapi sikap positif dan negatif dalam
implementasi wawasan nusantara
d Kebijakan seperti apa yang harus diambil dan
dilaksanakan oleh pemerintah agar setiap
warga negara dapat mendukung wawasan
nusantara sebagai wawasan kesatuan

21. Guru meminta peserta didik untuk membuat


gerakan tentang Gerakan Sadar dan Tertib serta
mentaati aturan di daerah masing- masing. Seperti
Gerakan Bersih Daerah (lingkungan sekolah,
rumah, dan lingkungan sekitar karena ini termasuk
tindakan antikrousi di lingkungan sekitar

9. Penilaian.
1. Penilaian Proses
2. Penilaian hasil.

4. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat sejak kegiagtan pendahuluan, aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.dengan menggunakan lembar Observasi sebagai berikut,

Penilaian Jurnal pada saat Proses Pembelajaran


Kelas X-E
KD : 2.5, 3.5, 4.5 Perteman 1 (pertama)

No Nama Siswa Kasus Nilai


Ketika berdoa mensyukuri nikamat atas anugerah negara Tidak baik
1 Nafa yang kaya raya udin berbicara dengan teman sebangku

Tugas diskusi, kurang aktif dan hanya menjadi Kurang baik


2 Toni
penumpang saja.

Catatan
Penentuan nilai akhir pada peserta didik dilihat dari akumulasi kecenderungan akhir yang paling
sering muncul baik itu positif (+) atau negatif (-)

5. Penilaian Pengetahuan
Sebagai uji kompetensi (penilaian pengetahuan) dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta
didik ditugasi untuk membuat 5 pertanyaan terkait dengan wacana tentang permasalahan
sumber daya.
Tabel 1
Konsep wawasan nusantara

No Pertanyaan Jawaban

1 Jelaskan makna Wawasan Nusantara?


Apa fungsi dan tujuan wawasan nusantara?
2
Apa yang di maksud dengan aspek trigatra dan panca gatra
3

Apa pentingnya wawasan nusantara bagi kehidupan


4 bangsa Indonesia

Berikan contoh perilaku yang menjadi pendorong


5 implemantasi wawasan nusantara?

Petunjuk Pemberian skor.


Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1

Pengikah skor menjadi nilai:

Nilai =

6. Penilaian Keterampilan
Presentasi hasik kerja
kelompok Pertemuan 2

No Deskripsi Kegiatan skor


1 Isi presetnasi
2 Sistematikan sajian
3 Keindahan sajian
4 Jawaban logis dari pertanyaan
5 Kolaborasi dalam kelompok
Nilai

Pemberian skor:
Sangat baik diberi skor 4
Baik diberi skor 3
Kurang baik diberi skor 2
Tdak baik diberi skor 1
Skor maksimum (5 X 4) = 20

Pengelolan skor menjadi Nilai


Nilai =

Mengetahui,
Tuban, 2 Januari 2023

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran PPKn,

SHOLAHUDDIN,ST.,Msi
Penata Tk.I MEI WULANDARI,S.Pd.
NIP.19741014 200902 1 001 NIP198405842022212030

Anda mungkin juga menyukai