Sekolah :. SMA/MA/SMK
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/semester : X/Genap
Materi pokok Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan (4 Jam Pelajaran) @ 45 menit
Pertemuan 2
3. MATERI
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pengertian Intergrasi nasional
3. Faktor – Faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Pertemuan 2
1. Contoh perilaku yang menghambat terwujudnya integrasi nasional sebagai tindakan koruptif
2. Perilaku yang menumbuhkan terwujudkan integrasi nasional sebagai tindakan antruptif
3. Faktor faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 Menit
untuk proses belajar mengajar: kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial
peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hal
ini yaitu tentang integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
Kegiatan Inti Fase 1 4 Peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus 65 Menit
Orientasi peserta penghambat integrasi
didik kepada masalah 5 Peserta didik mengamati tayangan vidio tentang
masalah SARA yang menjadi faktor penghambat
integrasi.
6 Tugas peserta: mengamati terjadinya kasus
tersebut.
7 Peserta didik diminta untuk mencatat hasil-hal/
kejadian penting setelah melihat tayangan
bagan dan membaca bahan yang disiapkan
pendidik. (MENGAMATI)
Fase 2 8. Peserta didik dikelompokkan secara
Mengorganisasikan heterogen, masing-masing kelompok dengan
peserta didik anggota 4 orang (disesuiakan dgn jumlah siswa)
9. Dengan bimbingan guru masing-masing
kelompok ditugasi untuk merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan
bagan dan bahan ajar yang telah dibaca tersebut
(MENANYA)
6. Penilaian.
1. Penilaian Proses
2. Penilaian hasil.
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat sejak kegiagtan pendahuluan, aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.dengan menggunakan lembar Observasi sebagai berikut,
Penilaian Jurnal pada saat Proses Pembelajaran
Kelas X-E
KD : 2.5, 3.5, 4.5 Perteman 1 (pertama)
Catatan
Penentuan nilai akhir pada peserta didik dilihat dari akumulasi kecenderungan akhir yang paling
sering muncul baik itu positif (+) atau negatif (-)
2. Penilaian Pengetahuan
Sebagai uji kompetensi (penilaian pengetahuan) dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta
didik ditugasi untuk membuat 5 pertanyaan terkait dengan wacana tentang permasalahan
sumber daya.
Tabel 1
Faktor pembentuk integrasi nasional
No Pertanyaan Jawaban
Tabel 2
Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan komitmen tegrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
No Pertanyaan Jawaban
Nilai =
3. Penilaian Keterampilan
Presentasi hasik kerja
kelompok Pertemuan 2
Pemberian skor:
Sangat baik diberi skor 4
Baik diberi skor 3
Kurang baik diberi skor 2
Tdak baik diberi skor 1
Skor maksimum (5 X 4) = 20
Mengetahui,
Tuban, 2 Januari 2023
SHOLAHUDDIN,ST.,Msi
Penata Tk.I MEI WULANDARI,S.Pd.
NIP.19741014 200902 1 001 NIP198405842022212030
Kelas/semester : X/Genap
Materi pokok Ancaman terhadap negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan (4 Jam Pelajaran) @ 45 menit
11. Menunjukkan perilaku hemat dalam penggunaan barang sebagai wujud tindakan anti
koruptifi
12. Melaporkan hasil kajian tentang ancaman terhadap negara kesatuan republik Indonesia.
13. Melaporkan hasil kajian tentang dan upaya penyelesaiaanya di bidang ideologi, politik,
ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan
F. Tujuan pembelajaran
Pertemuan 1
1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap dan perilaku syukur terhadap Tuhan
Yang Maha Esa atas terbentuknya kesadaran masyarakat terhdap ancaman
terhadap keutuhan NKRI
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap dan perilaku tanggap terhadap setiap
ancaman keutuhan NKRI
3. Peserta didik mampu mendiskripsikan pengertian ancaman terhadap NKRI
4. Peserta didik mampu menggolongkan bentuk bentuk ancaman terhadap keutuhan NKRI
5. Peserta didik mampu memberikan contoh bentuk ancaman militer terhadap
keutuhan NKRI
6. Peserta didik mampu memberikan contoh bentuk ancaman non militer terhadap
keutuhan NKRI
Pertemuan 2
11. Peserta didik mamapu menunjukkan perilaku hemat dalam penggunaan barang sebagai
wujud tindakan anti koruptif
12. Peserta didik mampu melaporkan hasil kajian tentang ancaman terhadap negara
kesatuan republik Indonesia.
13. Peserta didik mampu melaporkan hasil kajian tentang dan upaya penyelesaiaanya di
bidang ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan
7. MATERI
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pengertian ancman terhadap NKRI
Pertemuan 2
1. Perilaku yang menimbulkan tindakan koruptif/merusak/merugikan kepentingan umum
2. Perilaku yang menimbulkan kerusakan lingkungan sebagai bentuk tindakan koruptif
3. Upaya menaggulangi ancaman di bidang idiologi,politik,ekonomi,sosial,budaya dan pertahananan
dan keamanan
4. Menunjukkan perilaku hemat dalam penggunaan barang sebagai wujud tindakan antikoruptif
5. Melaporkan hasil kajian tentang ancaman terhadap negara kesatuan Republik Indonesia.
6. Sajian hasil kajian tentang dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan.
BAHAN AJAR
Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan ada negara yang
memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan kimia dan nuklir.
Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi ini mempunyai bentuk- bentuk mulai
dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terkecil.
Bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran
wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang
dicaplok dan diakui oleh negara lain.
Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer yang harus serius ditangani oleh bangsa
Indonesia. Negara Indonesia mempunyai fungsi pertahanan negara yang ditujukan untuk
memberikan perlindungan terhadap warga negara, objek-objek vital nasional, dan instalasi
strategis dari kemungkinan aksi sabotase.
2. Ancaman Non-Militer
Baca Juga: Materi PKN Kelas 10 Bab 5 Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak
bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer. Ancaman non-militer ini
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan
umum.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa.
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari
penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negaranegara komunis dapat dikatakan tidak
dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya.
Akan tetapi, bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya
pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada
kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari luar
negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik
terhadap Indonesia.
Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata
dari pengaruh globalisasi.
Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan
di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
tanpa rintangan batas teritorial negara.
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas yang
tidak mengenal adanya batas-batas negara.
2. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya
orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.
3. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit
berkembang.
5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negative globalisasi, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri.
2. Munculnya sifat hedonism.
3. Adanya sikap individualisme.
4. Munculnya gejala westernisasi.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.
6. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan keamanan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan atau semudah dalam
pembicaraan yang bersifat teoritis semata.
Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki tujuan
yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan
nyaman
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran menggunakan Scientific
2. Model pembelajarannya adalah Problem Based Learning
3. Metode pembelajarannya adalah penugasan
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 Menit
untuk proses belajar mengajar: kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial
peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hal
ini yaitu tentang ancaman terhadap negara dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Kegiatan Inti Fase 1 4 Peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus 65 Menit
Orientasi peserta yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan
didik kepada masalah bangsa Indonesia
5 Peserta didik mengamati tayangan vidio tentang
aksi brutal terorisme dan seseorang yang sedang
kecanduan narkoba.
6 Tugas peserta: mengamati tayangan vidio
tersebut
7 Peserta didik diminta untuk mencatat hasil-hal/
kejadian penting setelah melihat tayangan
bagan dan membaca bahan yang disiapkan
pendidik. (MENGAMATI)
Fase 2 8. Peserta didik dikelompokkan secara
Mengorganisasikan heterogen, masing-masing kelompok dengan
peserta didik anggota 4 orang (disesuiakan dgn jumlah siswa)
9. Dengan bimbingan guru masing-masing
kelompok ditugasi untuk menjawab soal soal
yang ada didalam lembar LKPD (MENANYA)
H. Penilaian.
1. Penilaian Proses
2. Penilaian hasil.
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat sejak kegiatan pendahuluan, aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut,
Kelas X-E
KD : 2.6, 3.6, 4.6 Perteman 1 (pertama)
Catatan
Penentuan nilai akhir pada peserta didik dilihat dari akumulasi kecenderungan akhir yang paling
sering muncul baik itu positif (+) atau negatif (-)
2. Penilaian Pengetahuan
Sebagai uji kompetensi (penilaian pengetahuan) dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta
didik ditugasi untuk membuat 5 pertanyaan terkait dengan wacana tentang permasalahan
sumber daya.
Tabel 1
Konsep Integrasi Nasional
No Pertanyaan Jawaban
Tabel 2
Menunjukkan peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integrasi nasional
No Pertanyaan Jawaban
Nilai =
3. Penilaian Keterampilan
Presentasi hasik kerja kelompok
Pertemuan 2
Pemberian skor:
Sangat baik diberi skor 4
Baik diberi skor 3
Kurang baik diberi skor 2
Tdak baik diberi skor 1
Skor maksimum (5 X 4) = 20
Mengetahui,
Tuban, 2 Januari 2023
SHOLAHUDDIN,ST.,Msi
Penata Tk.I MEI WULANDARI,S.Pd.
NIP.19741014 200902 1 001 NIP198405842022212030
C. Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah :. SMA/MA/SMK
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/semester : X/Genap
Materi pokok Wawasan Nusantara dalam konteks Negara kesatuan Republik Indonesia
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan (4 Jam Pelajaran) @ 45 menit
7. Memberikan contoh perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar sebagai wujud implementasi
wawasan nusantara ( nilai peduli)
8. Menampilkan perilaku tanggung jawab dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI (nilai
tanggung jawab)
C. Tujuan pembelajaran
Pertemuan 1
1. Peserta didik mampu menerima dengan penuh keasadaran sebagai wujud rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa tentang konsep wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan
2. Pesera didik mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap konsep wawasan
Nusantara.
Pertemuan 2
1. Memberikan contoh perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar sebagai wujud implementasi
wawasan nusantara ( nilai peduli)
2. Menampilkan perilaku tanggung jawab dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI (nilai
tanggung jawab)
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan”dan “Nusantara”. Wawasan
berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan
indrawi. Jadi, wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan
berarti pula cara pandang dan cara melihat.
Sedangkan, Nusantara berasal dari kata “nusa” dan“antara”. “Nusa” artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. “Antara” artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara adalah
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua
samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara”
digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Jadi, hakikat
Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional.
Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan
wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan
menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan.
1) Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau
penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
2) Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan
negara di tingkat pusat dan daerah.
3) Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan
yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek
alamiah (trigatra) dan aspek social (pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis
negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk.
Indonesia terletak pada 6O LU–11O LS, 95O BT–141O BT, yang di tengahtengahnya terbentang
garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang
meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan
kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force).
Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat
pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan
migrasi.
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan
dan keamanan yaitu penyebaran merata.
c. Keadaan dan kekayaan alam atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.
1) Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2) Asas lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga
keseimbangan alam.
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam
negara lain.
2. Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan
hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan
norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.
a. Ideologi
1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
5) Ideologi Pancasila
Baca Juga: Materi Seni Budaya Kelas 10 Bab 13 Meragakan Gerak Tari Tradisional
b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang
memberikan input (masukan) dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output (keluaran).
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor
produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman,
tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG).
3. Hubungan Antargatra
1. Gatra geografi
2. Antara gatra geografi dan gatra kependudukan
3. Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam
4. Hubungan antargatra dalam pancagatra
E. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan pembelajaran menggunakan Scientific
5. Model pembelajarannya adalah Problem Based Learning
6. Metode pembelajarannya adalah penugasan
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 Menit
untuk proses belajar mengajar: kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial
peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hal
ini yaitu tentang ancaman terhadap negara dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Kegiatan Inti Fase 1 4 Peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus 65 Menit
Orientasi peserta sikap positif dan negatif dalam implementasi
didik kepada masalah wawasan nusantara
5 Peserta didik mengamati tayangan vidio dampak
negatif implementasi wawasan nusantara tentang
gaya hidup yang kebarat baratan misal sering
pergi ke club malam dan pergaualan bebas.
6 Tugas peserta: mengamati tayangan vidio
tersebut
7 Peserta didik diminta untuk mencatat hasil-hal/
kejadian penting setelah melihat tayangan
bagan dan membaca bahan yang disiapkan
pendidik. (MENGAMATI)
Fase 2 10. Peserta didik dikelompokkan secara
Mengorganisasikan heterogen, masing-masing kelompok dengan
peserta didik anggota 4 orang (disesuiakan dgn jumlah siswa)
11. Dengan bimbingan guru masing-masing
kelompok ditugasi untuk menjawab soal soal
yang ada didalam lembar LKPDt (MENANYA)
9. Penilaian.
1. Penilaian Proses
2. Penilaian hasil.
4. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya
dilihat sejak kegiagtan pendahuluan, aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat
pembelajaran berlangsung.dengan menggunakan lembar Observasi sebagai berikut,
Catatan
Penentuan nilai akhir pada peserta didik dilihat dari akumulasi kecenderungan akhir yang paling
sering muncul baik itu positif (+) atau negatif (-)
5. Penilaian Pengetahuan
Sebagai uji kompetensi (penilaian pengetahuan) dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta
didik ditugasi untuk membuat 5 pertanyaan terkait dengan wacana tentang permasalahan
sumber daya.
Tabel 1
Konsep wawasan nusantara
No Pertanyaan Jawaban
Nilai =
6. Penilaian Keterampilan
Presentasi hasik kerja
kelompok Pertemuan 2
Pemberian skor:
Sangat baik diberi skor 4
Baik diberi skor 3
Kurang baik diberi skor 2
Tdak baik diberi skor 1
Skor maksimum (5 X 4) = 20
Mengetahui,
Tuban, 2 Januari 2023
SHOLAHUDDIN,ST.,Msi
Penata Tk.I MEI WULANDARI,S.Pd.
NIP.19741014 200902 1 001 NIP198405842022212030