Pendidikan Pancasila
Fase E (Kelas X SMA) Elemen Pancasila
1
9. Pemahaman bermakna Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti
proses pembelajaran ini adalah;
a. Perbedaan sudut pandang/ ide/ gagasan dalam
penentuan sebuah pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah sebuah hal yang manusiawi
sebagai insan Tuhan dan insan sosial
b. Manusia bekerjasama/berkolaborasi dalam
memahami dan memecahkan permasalahan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah kelompok
akan menciptakan kekayaan pemikiran untuk
mencapai pemecahan permasalahan dalam rangka
pencapaian tujuan bersama
d. Ruang diskusi serta kolaborasi dibangun untuk
menguatkan perasaan dan kemauan agar tergerak
jasmani untuk mengimplementasikan nilai – nilai
luhur tersebut.
10. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah gotong royong memiliki klasifikasi?
Pertemuan Ke-1
2. Bagaimana kehidupan bergotong royong di Indonesia?
Pertemuan Ke-2
11. Persiapan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pendidik mempersiapkan pertanyaan pemantik untuk
pembelajaran
2. Pendidik mempersiapkan bahan bacaan
3. Pendidik mempersiapkan materi ajar terkait tema
yang akan disampaikan
4. Pendidik mempersiapkan literasi digital
Blogspot:
https://lacivicka.blogspot.com/2021/08/ppkn-kelas-x-
unit-4-proyek-gotong.html
Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=CIPQO_kOJZ8
5. Pendidik menjelaskan materi
6. Tanya jawab dalam pendalaman materi
7. Kemudian, Perserta didik secara mandiri membentuk
kelompok dengan bimbingan pendidik
8. Guru bersama dengan peserta didik menentukan
tema/topik projek (Penentuan projek)
Temanya: minat baca
9. Dalam, penentuan tema/topik projek dibimbing oleh
pendidik dan diskusi sesama kelompok
Dari hasil diskusi tersebut menghasilkan ouput berupa
judul: meningkatkan minat baca warga sekolah
dengan pemasangan papan himbauan kreatif
Produk: papan himbauan kreatif
10. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang
langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek beserta
pengelolaannya (merangcang langkah langkah
projek)
11. setelah merancang langkah langkah/tahapan projek.
Kemudian pendidik memberikan pendampingan
kepada peserta didik melakukan penjadwalan semua
2
kegiatan yang telah dirancang (Penyusunan jadwal
pelaksanaan projek)
12. Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
dalam melaksanakan rancangan projek yang telah
dibuat. (Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru)
13. dalam Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru dilakukan dirumah dengan waktu
satu minggu dengan bmbingan disekolah dan di wa
14. langkah selanjutnya di pertemuan selanjutnya
Pertemuan 2
1. melanjutkan pertemuan sebelumnya
2. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan hasil
karyanya (Penyusunan laporan dan
presentasi/publikasi hasil projek)
pemasangan papan himbauan kreatif yang sudah
dibuat di tiang tiang teras sekolah
3. Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil tugas projek (Evaluasi proses dan hasil
projek)
4. Penguatan penjelasan manfaat papan himbauan
terhadap minat baca
Materi Inti:
1. Konsep Gotong Royong
2. Implementasi Gotong Royong
3
Alat dan Bahan yang diperlukan a. Media terkait dengan materi yang akan
disampaikan
b. Vidio Pembelajaran yang relevan
c. Bahan bacaan lainnya yang relevan
d. Laptop/handphone /Jaringan internet
4
dibuat. (Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru)
13. dalam Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru dilakukan dirumah dengan waktu
satu minggu dengan bmbingan disekolah dan di wa
14. langkah selanjutnya di pertemuan selanjutnya
5
c. Kompetensi Keterampilan : Mempresentasikan hasil
diskusi tentang peluang serta tantangan implementasi
nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global
Asesmen yang Digunakan a. Asesment pengetahuan: dilaksanakan melalui tes
tertulis
b. Asesment nilai : dilakukan melalui observasi
c. Asesment keterampilan : dilaksanakan saat
presentasi kelompok
asessmen
No Soal Kunci
1 D
2 C
3 A
4 A
5 E
6 A
7 E
8 D
9 D
10 B
10 x 10 = 100
Kriteria Skor
• Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4
• Laporanmemuatperencanaan, pelaksanaandanpelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan
persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat
• Bagianpelaksanaanmemuat proses pengumpulan data yang
baik, pemecahanmasalah yang masukakal (nalar)
danpenyajian data berbasisbukti
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang sesuaidengan
data, terdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompoksangatbaik
6
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang sesuaidengan
data, tidakterdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompoksangatbaik
• Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir 2
ilmiah
• Laporanmemuatperencanaan, pelaksanaandanpelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang
jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang
benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang
kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal
(nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang
kurangsesuaidengan data,
tidakterdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompokbaik
• Jawabantidakbenar 1
• Laporanmemuatperencanaan, pelaksanaandanpelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas
dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar
dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang
kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal
(nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang
tidaksesuaidengan data,
tidakterdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompokkurangbaik
Tidak melakukan tugas proyek 0
Produk
No Aspek Skor
1 PerencanaanBahan 2 5 7 1
5 0 5 0
0
2 Proses Pembuatan
a. PersiapanAlatdanBahan
b. TeknikPengolahan
c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, danKebersihan)
3 Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. Kerapian
f. desain
Total Skor
7
Observasi
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatanpe
Kebenaran Dan lain
gagasan yang nggunaanist
Konsep sebaginya
No NamaPesertaDidik orisinil ilah
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
1
2
3
4
8
18 Ringkasan Materi online
Bisa di akses : https://lacivicka.blogspot.com/2021/08/ppkn-kelas-x-unit-4-proyek-gotong.html
19 Ringkasan Materi
GOTONG ROYONG
Ada pepatah menyebutkan bahwa “Berat sama dipikul ringan sama dijinjing”. Pepatah
ini bermakna, pekerjaan berat jika dilakukan bersama-sama akan terasa ringan. Sebagai
makluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri sudah seharusnya kita melakukan aksi
gotong royong yang merupakan identitas dan kekayaan budaya Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata gotong royong bermakna bekerja
bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Kata gotong royong sendiri
berasal dari bahasa Jawa, yaitu kata bahasa Jawa gotong yang berarti "mengangkat"
dan royong yang berarti "bersama".
Koentjaraningrat membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh masyarakat
Indonesia yaitu:
1. gotong royong tolong-menolong (sifatnya indidual seperti: upacara kematian)
2. gotong royong kerja bakti (sifatnya umum seperti: bersih-bersih desa/kampung)
Lebih lanjut, Koentjaraningrat membagi gotong royong yang terdapat pada masyarakat
pedesaan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
1. Tolong-menolong dalam aktivitas pertanian;
2. Tolong-menolong dalam aktivitas sekitar rumah tangga;
3. Tolong-menolong dalam aktivitas persiapan pesta dan upacara;
4. Tolong-menolong dalam peristiwa kecelakaan, bencana, dan kematian.
Konsep gotong royong yang kebanyakan tumbuh subur di masyarakat pedesaan yang
menjadi kebudayaan luhur di indonesia. Gotong royong dimaknai sebagai
9
pemberdayaan masyarakat yang bersifat tanpa pamrih, kesadaran dan semangat untuk
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama, serentak, dan beramai-ramai, tanpa
memikirkan dan mengutamakan keuntungan pribadi. Gotong royong harus dilandasi
dengan semangat keikhlasan, kerelaan, kebersamaan, toleransi, dan kepercayaan.
Selain membantu meringankan beban orang lain, dengan gotong royong kita juga dapat
mengurangi kesalahpahaman, sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai konlik.
Gotong royong yang mereleksikan suatu kebersamaan merupakan pedoman untuk
menciptakan kehidupan yang jauh dari konlik. Di dalam gotong royong terkandung
nilai-nilai yang dapat meningkatkan rasa kerja sama dan persatuan warga. Oleh karena
itu, melestarikan eksistensi tradisi gotong royong di tengah masyarakat sangatlah
penting, terutama pada masyarakat yang majemuk.
Spirit gotong royong terus ditanamkan dan dipraktikkan oleh para tokoh bangsa lintas
agama dan etnis, baik dari kalangan sipil maupun dari kalangan militer, selama revolusi
kemerdekaan di Yogyakarta. Di kota bersejarah ini, berkumpul tokoh-tokoh bangsa
dari beragam latar agama, etnis, dan pandangan politik. Dari sisi etnis, terdapat nama
Soekarno, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Soedirman, Ki Hadjar Dewantara, Ki
Bagoes Hadikoesoemo, Sukiman Wirjosandjojo, Wahid Hasjim, dan I.J. Kasimo yang
berlatar belakang suku Jawa. Tercatat pula Ali sadikin, Ibrahim Adji, dan M. Enoch
yang berlatar belakang Sunda. Ada pula Mohammad Hatta, Agoes Salim, Sutan sjahrir,
Tan Malaka, Mohammad Yamin, dan Muhammad Natsir yang berlatar belakang Suku
Minang. Ada juga Simatupang dan Nasution dari Tapanuli. Ada Kawilarang dan A.A.
Maramis dari Manado. Terdapat juga nama Muhammad Yusuf dari Makassar, Mr.
Assaat dan Teuku M. Hassan dari Aceh. A.R. Baswedan yang keturunan Arab, dan
lain-lain.
10
Ahmadiyah seperti Sayyid Shah Muhammad Al-jaeni, tokoh Katolik seperti I.J.
Kasimo, dan sebagainya.
11