Anda di halaman 1dari 11

Modul Ajar

Pendidikan Pancasila
Fase E (Kelas X SMA) Elemen Pancasila

No. Komponen Deskripsi/Keterangan


A. Informasi Umum
1. Identitas Sekolah

Nama Penyusun ALPA SEFTIANO, S. Pd


Institusi SMA NEGERI 2 PULAU RIMAU
Tahun 2022
Jenjang sekolah SMA
Kelas X (FASE E)
Alokasi Waktu 4 Jam pelajaran (JF) = 4 X 45 Menit = 180 menit
Pertemuan ke- 1 dan 2
2. Kompetensi awal (entry 1. mengklasifikasi, memilah dan menunjukkan nilai-nilai
behavior) Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara kontektual
2. menyusun, mengkontruksi dan mengusulkan rencana aksi
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat
3. menginisiasi, merancang dan memprakarsai kegiatan
bersama sebagai perwujudan pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila
3. Profil Pelajar Pancasila Pertemuan ke-1: Bernalar kritis
Pertemuan ke-2: Bergotong royong
4. Sarana Prasarana
Sarana 1. Laptop/Handphone
2. Projektor
3. Jaringan Internet
4. Papan tulis
Prasarana 1. Buku PPKn SMA
2. Materi online
3. LKPD
Target Peserta Didik Peserta didik reguler/ tipikal: UMUM
6. Tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar dalam artian tidak ada peserta didik penyandang
disabilitas
Jumlah Peserta didik X1: 36 X2: 36 X3: 34 X4: 36
TOTAL: 142
7. Moda dan Model Moda tatap muka
Pembelajaran Model Project Based Learning
B. KOMPETENSI INTI
10.3. Peserta didik mengklasifikasi, memilah dan
8. Tujuan Pembelajaran menunjukkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari secara kontektual
10.4. Peserta didik menyusun, mengkontruksi dan
mengusulkan rencana aksi penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
10.5. Peserta didik menginisiasi, merancang dan
memprakarsai kegiatan bersama sebagai perwujudan
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila

1
9. Pemahaman bermakna Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti
proses pembelajaran ini adalah;
a. Perbedaan sudut pandang/ ide/ gagasan dalam
penentuan sebuah pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah sebuah hal yang manusiawi
sebagai insan Tuhan dan insan sosial
b. Manusia bekerjasama/berkolaborasi dalam
memahami dan memecahkan permasalahan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Perbedaan ide/pendapat dalam sebuah kelompok
akan menciptakan kekayaan pemikiran untuk
mencapai pemecahan permasalahan dalam rangka
pencapaian tujuan bersama
d. Ruang diskusi serta kolaborasi dibangun untuk
menguatkan perasaan dan kemauan agar tergerak
jasmani untuk mengimplementasikan nilai – nilai
luhur tersebut.
10. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah gotong royong memiliki klasifikasi?
Pertemuan Ke-1
2. Bagaimana kehidupan bergotong royong di Indonesia?
Pertemuan Ke-2
11. Persiapan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pendidik mempersiapkan pertanyaan pemantik untuk
pembelajaran
2. Pendidik mempersiapkan bahan bacaan
3. Pendidik mempersiapkan materi ajar terkait tema
yang akan disampaikan
4. Pendidik mempersiapkan literasi digital
Blogspot:
https://lacivicka.blogspot.com/2021/08/ppkn-kelas-x-
unit-4-proyek-gotong.html
Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=CIPQO_kOJZ8
5. Pendidik menjelaskan materi
6. Tanya jawab dalam pendalaman materi
7. Kemudian, Perserta didik secara mandiri membentuk
kelompok dengan bimbingan pendidik
8. Guru bersama dengan peserta didik menentukan
tema/topik projek (Penentuan projek)
Temanya: minat baca
9. Dalam, penentuan tema/topik projek dibimbing oleh
pendidik dan diskusi sesama kelompok
Dari hasil diskusi tersebut menghasilkan ouput berupa
judul: meningkatkan minat baca warga sekolah
dengan pemasangan papan himbauan kreatif
Produk: papan himbauan kreatif
10. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang
langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek beserta
pengelolaannya (merangcang langkah langkah
projek)
11. setelah merancang langkah langkah/tahapan projek.
Kemudian pendidik memberikan pendampingan
kepada peserta didik melakukan penjadwalan semua

2
kegiatan yang telah dirancang (Penyusunan jadwal
pelaksanaan projek)
12. Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
dalam melaksanakan rancangan projek yang telah
dibuat. (Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru)
13. dalam Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru dilakukan dirumah dengan waktu
satu minggu dengan bmbingan disekolah dan di wa
14. langkah selanjutnya di pertemuan selanjutnya

Pertemuan 2
1. melanjutkan pertemuan sebelumnya
2. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan hasil
karyanya (Penyusunan laporan dan
presentasi/publikasi hasil projek)
pemasangan papan himbauan kreatif yang sudah
dibuat di tiang tiang teras sekolah
3. Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil tugas projek (Evaluasi proses dan hasil
projek)
4. Penguatan penjelasan manfaat papan himbauan
terhadap minat baca

12. Kegiatan Pembelajaran


Pengkondisian siswa 1. Individu
2. Berkelompok √
Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab mendalam + pemaparan
2. Kerja kelompok
3. Diskusi kelompok
4. Projek
Lokasi/ tempat Ruang kelas dan rumah peserta didik
Materi ajar, alat dan bahan
Materi ajar/ sumber a. Buku PPKn SMA
pembelajaran b. Vidio
c. Materi ajar dari sumber media online

Materi Inti:
1. Konsep Gotong Royong
2. Implementasi Gotong Royong

Akses link untuk memperluas pengetahuan dan wawasan


terkait materi inti, adalah sebagai berikut:
Blogspot: https://lacivicka.blogspot.com/2021/08/ppkn-
kelas-x-unit-4-proyek-gotong.html
Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=CIPQO_kOJZ8

Materi ini digunakan untuk bahan ajar selain buku paket

3
Alat dan Bahan yang diperlukan a. Media terkait dengan materi yang akan
disampaikan
b. Vidio Pembelajaran yang relevan
c. Bahan bacaan lainnya yang relevan
d. Laptop/handphone /Jaringan internet

Urutan Kegiatan Pembelajaran


Apersepsi 5 menit
1. Mengkondisikan kelas (kenyamanana, kebersihan, dan
ketertiban)
2. kemudian selanjutnya menyapa, mengecek kehadiran
(Asesment Diagnostik Classical)
3. Berdoa
4. Memberi motivasi pada peserta didik dengan cara
Yel yel 4 pilar kebangsaan
Link: https://www.youtube.com/watch?v=uDFCC6Iub3I&t=1s
5. Peserta didik mempersiapkan pertanyaan pematik

Pertemuan ke-1 Kegiatan inti (80 menit)


1. Pendidik mempersiapkan pertanyaan pemantik untuk
pembelajaran
2. Pendidik mempersiapkan bahan bacaan
3. Pendidik mempersiapkan materi ajar terkait tema
yang akan disampaikan
4. Pendidik mempersiapkan literasi digital
Blogspot:
https://lacivicka.blogspot.com/2021/08/ppkn-kelas-x-
unit-4-proyek-gotong.html
Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=CIPQO_kOJZ8
5. Pendidik menjelaskan materi
6. Tanya jawab dalam pendalaman materi
7. Kemudian, Perserta didik secara mandiri membentuk
kelompok dengan bimbingan pendidik
8. Guru bersama dengan peserta didik menentukan
tema/topik projek (Penentuan projek)
Temanya: minat baca
9. Dalam, penentuan tema/topik projek dibimbing oleh
pendidik dan diskusi sesama kelompok
Dari hasil diskusi tersebut menghasilkan ouput berupa
judul: meningkatkan minat baca warga sekolah
dengan pemasangan papan himbauan kreatif
Produk: papan himbauan kreatif
10. Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang
langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek beserta
pengelolaannya (merangcang langkah langkah
projek)
11. setelah merancang langkah langkah/tahapan projek.
Kemudian pendidik memberikan pendampingan
kepada peserta didik melakukan penjadwalan semua
kegiatan yang telah dirancang (Penyusunan jadwal
pelaksanaan projek)
12. Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
dalam melaksanakan rancangan projek yang telah

4
dibuat. (Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru)
13. dalam Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan
monitoring guru dilakukan dirumah dengan waktu
satu minggu dengan bmbingan disekolah dan di wa
14. langkah selanjutnya di pertemuan selanjutnya

Kegiatan Penutup (5 menit)


1. Refleksi pembelajaran melalui pembuatan
kesimpulan oleh masing – masing peserta didik
2. Pengarahan Pertemuan selanjutnya
3. Berdoa
4. Guru menutup pembelajaran
Apersepsi 5 menit
1. Mengkondisikan kelas (kenyamanana, kebersihan, dan
ketertiban)
2. kemudian selanjutnya menyapa, mengecek kehadiran
(Asesment Diagnostik Classical)
3. Berdoa
4. Memberi motivasi pada peserta didik dengan cara
Yel yel 4 pilar kebangsaan
Pertemuan ke-2 Link: https://www.youtube.com/watch?v=uDFCC6Iub3I&t=1s
5. Peserta didik diberi pertanyaan pematik

Kegiatan inti (80 menit)


1. melanjutkan pertemuan sebelumnya
2. Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan hasil
karyanya (Penyusunan laporan dan
presentasi/publikasi hasil projek)
pemasangan papan himbauan kreatif yang sudah
dibuat di tiang tiang teras sekolah
3. Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil tugas projek (Evaluasi proses dan hasil
projek)
4. Penguatan penjelasan manfaat papan himbauan
terhadap minat baca

Kegiatan Penutup (5 menit)


1. Refleksi pembelajaran melalui pembuatan
kesimpulan oleh masing – masing peserta didik
2. Pengarahan Pertemuan selanjutnya
3. Berdoa
4. Guru menutup pembelajaran
13. Asesment Pembelajaran
Kompetensi yang Dinilai a. Kompetensi Pengetahuan : Kemampuan untuk
membandingkan/mengkomparasi perbedaan sudut
pandang para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi
Pancasila
b. Kompetensi Nilai: Menunjukan penerapan nilai –
nilai Pancasila seperti saling menghormati,
menghargai, bekerjasama, tanggunjawab dalam
kolaborasi kelompok.

5
c. Kompetensi Keterampilan : Mempresentasikan hasil
diskusi tentang peluang serta tantangan implementasi
nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global
Asesmen yang Digunakan a. Asesment pengetahuan: dilaksanakan melalui tes
tertulis
b. Asesment nilai : dilakukan melalui observasi
c. Asesment keterampilan : dilaksanakan saat
presentasi kelompok
asessmen

A. Kunci Jawaban Soal PG PH

No Soal Kunci
1 D
2 C
3 A
4 A
5 E
6 A
7 E
8 D
9 D
10 B

10 x 10 = 100

B. Pedoman Penskoran Tugas Kelompok Projek


Rubrik Penilaian

Kriteria Skor
• Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4
• Laporanmemuatperencanaan, pelaksanaandanpelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan
persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat
• Bagianpelaksanaanmemuat proses pengumpulan data yang
baik, pemecahanmasalah yang masukakal (nalar)
danpenyajian data berbasisbukti
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang sesuaidengan
data, terdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompoksangatbaik

• Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3


• Laporanmemuatperencanaan, pelaksanaandanpelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan
persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat
• Bagianpelaksanaanmemuat proses pengumpulan data yang
baik, pemecahanmasalah yang masukakal (nalar)
danpenyajian data berbasisbukti

6
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang sesuaidengan
data, tidakterdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompoksangatbaik
• Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir 2
ilmiah
• Laporanmemuatperencanaan, pelaksanaandanpelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang
jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang
benar dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang
kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal
(nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang
kurangsesuaidengan data,
tidakterdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompokbaik
• Jawabantidakbenar 1
• Laporanmemuatperencanaan, pelaksanaandanpelaporan
• Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas
dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar
dan tepat
• Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang
kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal
(nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
• Bagianpelaporanmemuatkesimpulanakhir yang
tidaksesuaidengan data,
tidakterdapatpengembanganhasilpadamasalah lain
• Kerjasamakelompokkurangbaik
Tidak melakukan tugas proyek 0

Produk
No Aspek Skor
1 PerencanaanBahan 2 5 7 1
5 0 5 0
0
2 Proses Pembuatan
a. PersiapanAlatdanBahan
b. TeknikPengolahan
c. K3 ( Keamanan, Keselamatan, danKebersihan)
3 Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. Kerapian
f. desain
Total Skor

7
Observasi
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatanpe
Kebenaran Dan lain
gagasan yang nggunaanist
Konsep sebaginya
No NamaPesertaDidik orisinil ilah

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak
Ya

Ya

Ya

Ya
1
2
3
4

14. Materi Pengayaan dan Remedial


a. Materi Pengayaan
Materi pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mampu mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan terhadap
tujuan kognitif tentang perbedaan sudut pandang perumusan dasar Pancasila serta berbagai
analisis tentang implementasi pancasila pada era global.
Adapun bentuk pengayaan yang dilakukan sebagai berikut: ;
a. Melaksanakan konsep tutor sebaya, dimana peserta didik yang telah faham memberi
bantuan kepada rekannya yang belum mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan
b. Memberikan penguatan melalui tugas menonton video dan membaca beberapa artikel
jurnal terkait tema yang dibelajarkan.

b. Materi/ Kegiatan Remedial siswa


Kegiatan remedial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mampu mencapai kompetensi
dari pembelajaran. Hal ini dilaksankaan guna membantu dan memotivasi peserta didik agar
secepatnya mampu mencapai target tujuan pembelajaran.
Kegiatan ini dilaksankan melalui beberapa hal, yaitu:
a. Melaluli tutor sebaya
b. Pengulangan materi diluar jam pelajaran

15. Refleksi Peserta Didik dan Guru


a. Apakah anda menyukai pembelajran hari ini?
b. Apa yang anda dapatkan setelah mengikuti proses pembelajaran ini?
c. Kesulitan apa yang ditmukan selama proses pembelajran?
d. Gaya belajar yang seperti apa yang membantumu lebih memahami materi dan
keseluruhan proses pembelajaran?
C. LAMPIRAN

16. Lembar Kerja Peserta didik


Berupa:
1. Pilihan Ganda
2. Laporan

17. Bahan Bacaan Siswa & Guru


BUKU PPKn KELAS X (BG)
BUKU PPKn KELAS X (BS)
Blogspot: https://lacivicka.blogspot.com/2021/08/ppkn-kelas-x-unit-4-proyek-gotong.html
Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=CIPQO_kOJZ8

8
18 Ringkasan Materi online
Bisa di akses : https://lacivicka.blogspot.com/2021/08/ppkn-kelas-x-unit-4-proyek-gotong.html

19 Ringkasan Materi

Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan

GOTONG ROYONG

Ada pepatah menyebutkan bahwa “Berat sama dipikul ringan sama dijinjing”. Pepatah
ini bermakna, pekerjaan berat jika dilakukan bersama-sama akan terasa ringan. Sebagai
makluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri sudah seharusnya kita melakukan aksi
gotong royong yang merupakan identitas dan kekayaan budaya Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata gotong royong bermakna bekerja
bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Kata gotong royong sendiri
berasal dari bahasa Jawa, yaitu kata bahasa Jawa gotong yang berarti "mengangkat"
dan royong yang berarti "bersama".

Koentjaraningrat membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh masyarakat
Indonesia yaitu:
1. gotong royong tolong-menolong (sifatnya indidual seperti: upacara kematian)
2. gotong royong kerja bakti (sifatnya umum seperti: bersih-bersih desa/kampung)

Lebih lanjut, Koentjaraningrat membagi gotong royong yang terdapat pada masyarakat
pedesaan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
1. Tolong-menolong dalam aktivitas pertanian;
2. Tolong-menolong dalam aktivitas sekitar rumah tangga;
3. Tolong-menolong dalam aktivitas persiapan pesta dan upacara;
4. Tolong-menolong dalam peristiwa kecelakaan, bencana, dan kematian.

Gotong-royong lahir atas dorongan Gotong-royong merupakan suatu paham yang


dinamis, yang menggambarkan usaha bersama, suatu amal, suatu pekerjaan atau suatu
karya bersama, dan suatu perjuangan bantu-membantu. Dalam gotong royong melekat
nilai-nilai Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan
keadilan sosial yang merupakan landasan filsafat bangsa Indonesia.

Konsep gotong royong yang kebanyakan tumbuh subur di masyarakat pedesaan yang
menjadi kebudayaan luhur di indonesia. Gotong royong dimaknai sebagai

9
pemberdayaan masyarakat yang bersifat tanpa pamrih, kesadaran dan semangat untuk
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama, serentak, dan beramai-ramai, tanpa
memikirkan dan mengutamakan keuntungan pribadi. Gotong royong harus dilandasi
dengan semangat keikhlasan, kerelaan, kebersamaan, toleransi, dan kepercayaan.
Selain membantu meringankan beban orang lain, dengan gotong royong kita juga dapat
mengurangi kesalahpahaman, sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai konlik.
Gotong royong yang mereleksikan suatu kebersamaan merupakan pedoman untuk
menciptakan kehidupan yang jauh dari konlik. Di dalam gotong royong terkandung
nilai-nilai yang dapat meningkatkan rasa kerja sama dan persatuan warga. Oleh karena
itu, melestarikan eksistensi tradisi gotong royong di tengah masyarakat sangatlah
penting, terutama pada masyarakat yang majemuk.

Secara historis, spirit gotong royong berkontribusi besar dalam perjuangan


kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini antara lain dapat kita lihat dalam penyebaran
informasi kemerdekaan ke pelosok negeri dan dunia. Pasca Indonesia memprokla
masikan kemerdekannya, banyak pemuda datang ke Jalan Menteng 31 yang menjadi
tempat berkumpul para aktivis pemuda pada saat itu. Para pemuda tersebut
menyebarkan stensilan Teks Kemerdekaan ke berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa pemuda tersebut di antaranya adalah M. Zaelani, anggota Barisan Pemuda


Gerindo, yang dikirim ke Sumatera. Tercatat juga nama Uteh Riza Yahya, yang
menikah dengan Kartika, putri Presiden Soekarno. Kemudian ada pula guru Taman
Siswa bernama Sulistio dan Sri. Ada juga aktivis Lembaga Putri, Mariawati Purwo.
Mereka menuju ke Sumatera bersama Ahmad Tahir untuk menyebarkan kabar
kemerdekaan.
Selain itu, tercatat pula nama Masri yang berangkat ke Kalimantan. Beberapa
pemuda juga berangkat ke Sulawesi. Mereka pergi ke luar Jawa membawa kabar
kemerdekaan dengan menggunakan perahu. Di Yogyakarta, Ki Hadjar Dewantara,
tokoh pendiri Taman Siswa, berkeliling kampung dengan naik sepeda untuk
menyebarkan informasi kemerdekaan Indonesia kepada masyarakat luas.

Spirit gotong royong terus ditanamkan dan dipraktikkan oleh para tokoh bangsa lintas
agama dan etnis, baik dari kalangan sipil maupun dari kalangan militer, selama revolusi
kemerdekaan di Yogyakarta. Di kota bersejarah ini, berkumpul tokoh-tokoh bangsa
dari beragam latar agama, etnis, dan pandangan politik. Dari sisi etnis, terdapat nama
Soekarno, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Soedirman, Ki Hadjar Dewantara, Ki
Bagoes Hadikoesoemo, Sukiman Wirjosandjojo, Wahid Hasjim, dan I.J. Kasimo yang
berlatar belakang suku Jawa. Tercatat pula Ali sadikin, Ibrahim Adji, dan M. Enoch
yang berlatar belakang Sunda. Ada pula Mohammad Hatta, Agoes Salim, Sutan sjahrir,
Tan Malaka, Mohammad Yamin, dan Muhammad Natsir yang berlatar belakang Suku
Minang. Ada juga Simatupang dan Nasution dari Tapanuli. Ada Kawilarang dan A.A.
Maramis dari Manado. Terdapat juga nama Muhammad Yusuf dari Makassar, Mr.
Assaat dan Teuku M. Hassan dari Aceh. A.R. Baswedan yang keturunan Arab, dan
lain-lain.

Semangat gotong royong dengan mengesampingkan perbedaan begitu terasa di


Yogyakarta. Realitas ini antara lain dapat dilihat dari perjumpaan antara tokoh
Muhammadiyah seperti Ki Bagoes Hadikoesoemo, tokoh Nahdlatul Ulama (NU)
seperti K.H. Wahid Hasjim, tokoh Persatuan Islam seperti Muhammad natsir, tokoh

10
Ahmadiyah seperti Sayyid Shah Muhammad Al-jaeni, tokoh Katolik seperti I.J.
Kasimo, dan sebagainya.

Abdul Waidl, dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk


SMA/SMK Kelas X. Pusat Kurikulum dan Perbukuan

11

Anda mungkin juga menyukai