Anda di halaman 1dari 16

Wawasan

Wiyata Mandala
SMANDA PURI......! DISIPLIN....BERMORAL…BERPRESTASI…

By. Alpa seftiano, S. Pd


PENJELASAN KONSEP WAWASAN
WIYATA MANDALA secara ETIMOLOGIS
 Wawasan berarti cara meninjau, cara
memandang, cara melihat, cara tanggapan
indrawi terhadap sesuatu (lingkungan).
 Wiyata berarti pendidikan.
 Mandala berati lingkaran, bundaran, bulatan,
atau lingkungan.
PENJELASAN KONSEP WAWASAN WIYATA
MANDALA secara TERMINOLOGIS

 Wawasan Wiyata Mandala adalah cara


pandang kalangan pendidik dan
warga/perangkat sekolah khususnya
tentang keberadaan sekolah sebagai
pengemban tugas pendidikan di
lingkungan masyarakat
TUJUAN WAWASAN WIYATA
MANDALA
1. mengemban misi pendidikan tidak boleh digunakan
untuk tujuan-tujuan lain diluar bidang pendidikan.
2. harus benar-benar menjadi ciri khas masyarakat
belajar di dalamnya.
3. Untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari,
menguasai, menghayati, dan menyampaikan nilai-nilai
positif.
4. Menjadi suri tauladan masyarakat sekitarnya.
Unsur-unsur Wawasan Wiayata
Mandala :
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab
penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan
sekolahnya.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian
dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan.
4. Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus
senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya
mendukung antar warga.
KOMPONEN PENTING WAWASAN
WIYATA MANDALA
1. Peran KEPALA SEKOLAH
2. Peran PENDIDIK DAN TENDIK
3. Peran CIVITAS AKADEMIKA
4. Peran PESERTA DIDIK
5. Peran MASYARAKAT SEKITAR
Peran KEPALA SEKOLAH
a. Berwenang dan bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan pendidikan di lingkungan
madrasah.
b. Kepala sekolah dihormati dan berwibawa artinya siapapun yang berkepentingan dengan madrasah
harus melalui kepala madrasah.
c. Semua guru dan karyawan sekolah tidak boleh bertindak sendiri-sendiri melainkan atas seijin
kepala madrasah.
d. Kepala madrasah melaksanakan program-program yang telah disusun bersama komite sekolah.
e. Menyelenggarakan musyawarah madrasah yang melibatkan pendidik, osis, komite madrasah ,
tokoh masyarakat, dan pihak keamanan setempat.
f. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk sarana maupun peraturan atau tata tertib.
g. Mengadakan rapat koordinasi yang bersifat insidentil interen antara guru, wali murid, maupaun
siswa
h. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan madrasah seperti (PKS, Pramuka,
PMR, Paskibraka, tahfidz qur’an, dll).
Peran PENDIDIK DAN TENDIK
a. Menjunjung tinggi martabat dan citranya baik
sikap dan tingkah lakunya.
b. Menjadi tauladan di masyarakat (pamong).
c. Guru harus mampu memimpin baik di
lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan
sekolah.
d. Digugu dan ditiru, dipercaya oleh diri sendiri dan
warga sekolah.
Peran CIVITAS AKADEMIKA
a. Tata Usaha harus mendukung kepentingan
administrasi dalam rangka proses belajar mengajar di
sekolah.
b. Perangkat sekolah yang lain seperti pegawai,
Satpam, Tukang Kebun, piket dll, harus
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai bidang
tugas masing-masing.
c. Semua warga sekolah menjalin rasa persaudaraan
demi kenyaman warga sekolah.
Peran PESERTA DIDIK
a. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah tanpa kecuali.
b. Hormat dan sopan kepada guru dan warga madrasah yang lain.
c. Hormat dan sopan kepada teman
d. Belajar yang tekun
e. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
f. Menjaga nama baik keluarga dan sekolah di manapun berada.
g. Menjauhi narkoba.
h. Menjaga dan memelihara fasilitas belajar dan mengajar.
i. Menjaga keamanan madrasah.
j. Melaporkan peristiwa negatif yang terjadi di madrasah kepada OSIS, guru, wakil kepala sekolah,
BP atau Kepala madrasah.
k. Memelihara lingkungan madrasah.
Peran MASYARAKAT SEKITAR
a. Mendukung program dan kebijakan sekolah
dalam rangka pemajuan PBM.
b. Memberi saran dalam pemajuan proses
belajar dan mengajar.
c. Ikut menjaga keamanan lingkungan sekolah.
d. Mengadakan kerjasama dengan pihak
sekolah melalui Komite sekolah.
10 K
1. Keamanan
2. Kekeluargaan
3. Kedisiplinan
4. Kerindangan
5. Kebersihan
6. Keindahan
7. Kelestarian
8. Ketertiban
9. Kesehatan
10. Keteladanan
PENGGUNAAN SEKOLAH
a. Promosi dan penjualan produk yang tidak ada
hubungannya dengan pendidikan.
b. Tempat penyebaran aliran sesat dan penyebaran ajaran
agama tertentu yang bertentangan dengan undang-
undang.
c. Propaganda politik atau tempat berkampanye.
d. Shooting film atau sinetron tanpa izin
e. Kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan,
perselisihan, sehingga susana sekolah menjadi tidak
kondusif.
Mekanisme Pelaksanaan Wiyata Mandala
A. Tahap Preventif :
1. Memelihara sekolah melalui 10 K.
2. Menciptakan suasana harmonis antar warga sekolah.
3. Membentuk jaring pengawasan (Razia).
4. Menghilangkan bentuk peloncoan saat MOS.
5. Mengisi jam kosong dengan kegiatan ekstrakurikuler.
6. Meningkatkan keamanan dan ketertiban saat berangkat dan
usai sekolah.
LANJUTAN
B. Tahap represif :
1. Mendamaikan pihak yang terlibat perselisihan.
2. Menetralisir isu negatif yang berkembang.
3. Berkoordinasi dengan pihak keamanan bila ada kriminal di
Sekolah.
4. Penyelesaian kasus secara hukum terhadap kasus yang
melibatkan pihak luar sekolah.
5. Mengadakan Bimbingan dan Penyuluhan.
6. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai